konsisten dengan OSA. Berikut adalah beberapa fitur telah dikaitkan dengan kehadiran OSA;
a.
Lingkar leher: lebih besar dari 43 cm 17 inchi pada pria dan 37 cm 15 inchi pada wanita telah dikaitkan dengan
peningkatan risiko OSA.
b.
Mallampati skor; Skor ini telah digunakan selama bertahun- tahun untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko untuk
intubasi trakea sulit. Klasifikasi memberikan skor 1-4 berdasarkan fitur anatomis jalan napas terlihat saat pasien
membuka mulutnya dan lidah menonjol. Sebuah studi 2006 menunjukkan bahwa untuk setiap peningkatan 1 unit di nilai
Mallampati, rasio kemungkinan memiliki OSA didefinisikan oleh AHI 5 meningkat sebanyak 2,5. Selain itu, AHI
meningkat sebesar 5 Peristiwa per hour.
c.
Tersempitnya dinding lateral saluran pernapasan, yang merupakan prediktor independen terhadap keberadaan OSA
pada pria tapi tidak pada wanita.
d.
Pembesaran tonsil 3 + 4 +.
e.
Retrognathia atau micrognathia.
f.
Tinggi lengkung langit-langit keras Rinaldi, 2010; Kirk, 2003.
2.2.6 Faktor resiko
Jenis kelamin
Sleep apnea lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita. Pria cenderung memiliki leher yang lebih besar dan berat
lebih dari perempuan. Namun, wanita cenderung untuk mendapatkan berat badan dan leher lebih besar setelah menopause,
yang meningkatkan risiko mereka terserang sleep apnea Punjabi, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Usia
Sleep apnea pada orang dewasa paling umum terjadi pada usia 40- 60 tahun. Namun demikian, sleep apnea dapat menimpa semua
orang dari segala usia Simon, 2009. .
Ras dan Etnis
Afrika-Amerika menghadapi risiko yang lebih tinggi untuk Sleep apnea dibandingkan kelompok etnis lainnya di Amerika Serikat.
Ada studi yang menunjukkan bahwa prevalensi OSA di Asia adalah sebanding dengan yang didokumentasikan di Amerika
Utara dan Eropa. Pengamatan yang menarik dan tak terduga yang muncul adalah, bahwa orang Asia cenderung kurang obesitas dari
kulit putih, prevalensi penyakit di Timur tidak kurang dari di Barat. Selain itu, untuk usia tertentu, jenis kelamin, dan BMI, Asia
memiliki tingkat keparahan penyakit lebih besar dari kulit putih Punjabi, 2009
Riwayat Keluarga
Orang dengan riwayat keluarga OSA akan meningkatkan risiko terjadinya kondisi sleep apnea Punjabi, 2009.
Kegemukan
Obesitas, khususnya yang memiliki lemak di sekitar perut bentuk apel, merupakan faktor risiko untuk sleep apnea, bahkan pada
remaja dan anak-anak. Namun, tidak semua orang yang obesitas menderita sleep apnea. Sifat anatomis dan fisiologis tertentu dalam
saluran udara lebih mungkin untuk hadir dalam penderita obesitas dengan apnea MFMER, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik Fisik Leher besar
Lingkar leher 17 inchi atau lebih besar pada pria dan 16 inchi atau lebih besar pada wanita merupakan faktor risiko untuk sleep
apnea Mayoclinik, 2008.
Karakteristik wajah dan tengkorak.
Kelainan struktural di wajah dan tengkorak berkontribusi banyak pada kasus sleep apnea. Ini termasuk panjang bahagian bawah dari
wajah. Brachycephaly, kelainan bawaan di mana kepala cenderung lebih pendek dan lebih luas dari rata-rata. Rahang atas sempit, dagu
surut, overbite dan lidah lebih besar Simon, 2009.
Karakteristik Langit-langit lunak
Beberapa orang memiliki kelainan khusus di daerah lunak langit- langit di bagian belakang mulut dan tenggorokan yang dapat
menyebabkan sleep apnea. Kelainan ini meliputi langit-langit lunak lebih kaku, lebih besar dari biasanya, atau keduanya. Langit-
langit lunak yang besar dapat menjadi faktor risiko yang signifikan untuk sleep apnea. Langit-langit lunak dan dinding tenggorokan di
sekitarnya kollaps dengan mudah Simon, 2009.
Merokok dan Penggunaan Alkohol
Perokok memiliki risiko lebih tinggi untuk sleep apnea. Orang yang merokok lebih dari 2 bungkus sehari memiliki risiko 40 kali
lebih besar dibanding dengan bukan perokok. Minum alkohol juga dapat berhubungan dengan sleep apnea. Pasien didiagnosis dengan
sleep apnea dianjurkan untuk tidak minum alkohol sebelum tidur Simon, 2009; Punjabi, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Kondisi Medis Terkait Sleep Apnea Diabetes
Diabetes dikaitkan dengan sleep apnea dan mendengkur. Hal ini tidak jelas apakah ada hubungan antara dua kondisi atau apakah
obesitas merupakan faktor umum saja Simon, 2009. .
Gastroesophageal Reflux Disease GERD
GERD adalah kondisi yang disebabkan oleh reflux asam lambung ke kerongkongan. GERD dan sleep apnea sering bersamaan.
Penelitian menunjukkan bahwa cadangan asam lambung dalam GERD dapat menyebabkan spasme di pita suara larynx, sehingga
menghalangi aliran udara ke paru-paru dan menyebabkan apnea atau apnea itu sendiri dapat menyebabkan perubahan tekanan yang
memicu GERD. Obesitas umum dijumpai pada kedua kondisi dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengklarifikasi asosiasi
Simon, 2009.
Sindrom Ovarium Poli Kistik PCOS
OSA dan kantuk siang hari yang berlebihan muncul pada sindrom ovarium polikistik PCOS. Sekitar setengah dari pasien dengan
PCOS juga memiliki diabetes. Obesitas dan diabetes terkait dengan sleep apnea dan PCOS The New York Times, 2010; Simon,
2009.
2.2.7 Diagnosis