Kondisi Lingkungan Dalam Rumah Responden

Menurut Notoadmojo 2002, seseorang kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada mungkin oleh karena tidak mempunyai cukup uang untuk membeli obat. Penelitian menurut Tugaswati, dkk 2003, menyebutkan bahwa ekonomi yang baik diharapkan semakin mampu seseorang untuk membiayai keluarganya dari segi material yaitu menggunakan suatu bahan bakar yang lebih baik seperti gas atau elpiji. Jenis Kelamin, Umur, Imunisasi Anak Pra Sekolah Jumlah anak pra sekolah berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibanding anak pra sekolah berjenis kelamin laki-laki dimana jumlah berjenis kelamin perempuan sebanyak 50 orang 56,8. Anak pra sekolah yang berumur 3-4 tahun sebanyak 49 orang 55,7 sedangkan yang berumur 5-6 tahun sebanyak 39 orang 44,3. Anak pra sekolah yang mendapat imunisasi lengkap sebanyak 40 orang 45,5, sedangkan anak pra sekolah yang tidak mendapat imunisasi lengkap sebanyak 48 orang 54,4. Anak diimunisasi berarti diberi kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Tingkat kekebalan terhadap penyakit tertentu belum tentu kebal terhadap penyakit lain Notoadmojo, 1997.

5.2. Kondisi Lingkungan Dalam Rumah Responden

Kondisi lingkungan dalam rumah penduduk pada penelitian ini meliputi ventilasi dalam rumah, kelembaban dalam rumah, konstruksi dinding rumah, kepadatan hunian kamar tidur, bahan bakar untuk memasak, kebiasaan merokok dalam rumah, bahan pengendali serangga. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian keadaan ventilasi rumah penduduk yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 26 rumah 29,5 dan ventilasi rumah penduduk yang tidak memenuhi syarat kesehatan sebanyak 62 rumah 70,5. Menurut Lubis 1985 ventilasi yang lancar dan memenuhi syarat kesehatan berfungsi untuk menghindarkan dari pengaruh buruk yang dapat merugikan kesehatan manusia pada suatu ruangan kediaman yang tertutup atau kurang ventilasi, sehingga dengan ventilasi yang baik akan terjadi gerakan angin dan pertukaran udara bersih yang lancar. Rumah – rumah penduduk di Kelurahan Mabar berdasarkan hasil penelitian mempunyai kelembaban yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 29 rumah 32,9 dan rumah yang mempunyai kelembaban yang tidak memenuhi syarat kesehatan sebanyak 59 rumah 67,1. Kelembaban udara yang bersih dan sehat untuk rumah tinggal antara 40-70 tingginya kelembaban di dalam rumah diakibatkan kurangnya jendela atau ventilasi rumah sehingga pertukaran udara di dalam rumah tidak lancar. Menurut Jawetz 1986, kelembaban yang tinggi merupakan media yang baik untuk perkembangbiakan bakteri atau kuman penyakit. Keadaan yang lembab akan mendukung terjadinya penyakit dan penularan penyakit. Keadaan konstruksi dinding rumah penduduk dari hasil penelitian masih banyak yang tidak baik yaitu sebanyak 54 rumah 61,4 sedangkan konstruksi dinding rumah penduduk yang baik sebanyak 34 rumah 38,6. Universitas Sumatera Utara Dinding berfungsi untuk menghindari serangan angin, hujan, banjir selain itu juga sebagai pengokoh atap rumah supaya sinar matahari tidak langsung masuk ke dalam ruangan. Pada dasarnya bahan apapun yang digunakan sebagai dinding tujuannya sama untuk mencegah hujan dan angin ke dalam rumah dan untuk mencegah panas dan dingin dari luar. Namun sebaiknya dinding rumah harus terbuat dari bahan yang kokoh. Berdasarkan hasil penelitian kamar tidur anak pra sekolah yang padat penghuninya sebanyak 65 rumah 73,9 dan kamar tidur anak pra sekolah yang tidak padat penghuninya sebanyak 23 rumah 26,1. Dapat disimpulkan kondisi lingkungan dalam rumah penduduk di kelurahan Mabar kurang baik hal ini dapat kita lihat dari tidak seimbangnya jumlah penduduk dalam rumah dengan luas rumah tinggal. Keadaan seperti ini dapat memicu timbulnya penyakit dan penularan penyakit. Menurut Kepmenkes RI No.829MenkesSKVII1999 jumlah penghuni dengan luas kamar tidur 8 m 2 untuk dua orang penghuni. Kepadatan yang tidak sesuai dengan standar akan mengakibatkan ruangan penuh sesak sehingga oksigen berkurang dan gas karbonmonoksida meningkat dalam ruangan. Tidak seimbangnya penghuni dengan luas rumah tinggal maka akan semakin cepat udara dalam ruangan mengalami pencemaran. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan di Kelurahan Mabar Sumber Pencemaran dalam rumah penduduk adalah berasal dari bahan bakar memasak, tindakan responden dalam penggunaan kayu bakar sebagai bahan bakar memasak sebanyak 60 rumah 68,1 sedangkan yang menggunakan gas elpiji, kompor Universitas Sumatera Utara sebanyak 28 rumah 31,9. Yang bersumber dari adanya yang merokok di dalam rumah sebanyak 61 rumah 69,3 dan tidak adanya yang merokok di dalam rumah sebanyak 27 rumah 30,7, serta yang bersumber dari penggunaan bahan pengendali serangga yang menggunakan obat nyamuk bakar, spray, semprot, lotion, sebanyak 58 rumah 65,9 dan yang tidak menggunakan obat nyamuk bakar namun menggunakan kelambu sebanyak 30 rumah 34,1. Hal ini menunjukkan bahwa sumber pencemaran di dalam rumah penduduk dalam penelitian ini sangat tidak memenuhi syarat kesehatan. Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan terjadinya penyakit saluran pernafasan pada penghuni rumah. Pencemaran dalam ruangan merupakan perubahan kondisi ruangan yang disebabkan masuknya suatu zat atau bahan pencemar ke dalam ruangan akibat aktivitas manusia. Pencemaran dalam ruangan dapat berasal dari penggunaan bahan bakar untuk memasak, adanya yang merokok di dalam rumah dan penggunaan bahan pengendali serangga. Pencemaran udara yang diduga banyak timbul adal Co selain itu juga terdapat bahan pencemar lain seperti NH 3 , H 2 S. Semua gas-gas ini di dalam ambang tertentu dapat menimbulkan gangguan seketika sedangkan dalam jumlah besar dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan Achmadi, 1989.

5.3. Kejadian ISPA