Pencemaran Udara Pada Lingkungan Dalam Rumah

5. Ventilasi Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10 dari luas lantai. 6. Binatang penular penyakit Tidak ada tikus, nyamuk ataupun lalat yang bersarang di dalam rumah 7. Penyediaan air a. Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas 60 literhariorang b. Kualitas air minum harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan atau air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman. 9. Limbah a. Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah. b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, pencemaran terhadap permukaan tanah serta air tanah. 10. Kepadatan hunian ruang tidur Luas ruang tidur minimal 8 m 2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang dalam satu ruang tidur, kecuali anak di bawah usia 5 tahun Depkes RI, 1999.

2.4. Pencemaran Udara Pada Lingkungan Dalam Rumah

Udara yang bersih merupakan komponen utama dalam rumah dan sangat diperlukan oleh manusia untuk hidup sehat. Sirkulasi udara yang bersih berkaitan Universitas Sumatera Utara dengan masalah ventilasi rumah yang tidak mempunyai jendela dan lubang angin menyebabkan udara yang tercemar tidak dapat keluar. Pencemaran udara yang diduga banyak timbul adalah CO, selain itu juga terdapat bahan pencemar lainnya seperti NH 3 dan H 2 S. Semua gas-gas ini di dalam ambang tertentu dapat menimbulkan gangguan seketika, sedangkan dalam jumlah besar dapat menyebabkan iritasi pada saluran nafas Achmadi, 1989. Gangguan pada saluran pernafasan disebabkan oleh infeksi kuman yang ditunjang oleh : 1. Tata Ruang dan Kepadatan Hunian a. Tata Ruang Setiap rumah harus mempunyai bagian ruangan yang sesuai dengan fungsinya. Penataan ruang dalam rumah harus disesuaikan dengan persyaratan kesehatan rumah, misalnya pemisahan kamar tidur dan dapur dari ruang lainnya, jumlah kamar tidur yang cukup untuk seluruh anggota keluarga, jendela yang dibuka pada siang hari agar cahaya matahari dapat masuk dan udara dapat bertukar dan lain sebagainya akan memperkecil resiko terjadinya penularan penyakit infeksi. Rancangan ruang termasuk peletakan dan pemilihan bahan bangunan untuk jendela, pintu dan ventilasi di tiap ruang, ikut menentukan adanya kualitas udara yang baik dalam rumah. b. Kepadatan hunian Kepadatan hunian sangat berpengaruh terhadap jumlah koloni kuman penyebab penyakit menular, seperti gangguan saluran pernafasan dan diare. Universitas Sumatera Utara Selain itu kepadatan hunian dapat mempengaruhi kualitas udara di dalam rumah. Dimana semakin banyak jumlah penghuni maka akan semakin cepat udara dalam rumah mengalami pencemaran karena kadar CO 2 dalam rumah akan cepat meningkat dan akan menurunkan O 2 yang ada di udara. Kepadatan hunian dapat dilihat dari : 1 Kepadatan hunian rumah. Standar minimal yang dibutuhkan dalam menentukan luas lantai bangunan, yaitu 14 m 2 untuk orang pertama dan 9 m 2 untuk setiap penambahan 1 orang Depkes RI, 1994. 2 Kepadatan hunian kamar tidur a Ukuran kamar tidur yang ideal minimal 9 m 2 untuk orang dewasa dan anak-anak di atas 5 tahun, sedangkan untuk anak anak pra sekolah ukuran minimal 4,5 m 2 dan tidak dianjurkan digunakan untuk lebih dari 2 orang dalam satu ruang tidur. b Luas ruang tidur minimal 8 m 2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang dalam satu ruang tidur, kecuali anak di bawah usia 5 tahun Permenkes No. 8291999. 2. Sumber Polutan udara Manusia setiap detik, selama hidupnya akan membutuhkan udara. Secara rata- rata manusia tidak dapat mempertahankan hidupnya tanpa udara lebih dari tiga menit, karena udara berbentuk gas, ia terdapat dimana-mana, sebagai akibatnya manusia tidak pernah memikirkannya ataupun memperhatikannya. Udara bebas yang ada di sekitar manusia dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Universitas Sumatera Utara Kualitas lingkungan akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan pengendalian untuk mengurangi polusi udara. Sebelum melakukan pengendalian kita harus mengetahui dahulu sumber-sumber pencemaran, jenis pencmar dan lain sebagainya. Sumber pencemaran dapat dibagi 2, yaitu Kusnoputranto, 2000 a. Alamiah Zat pencemar yang terbentuk secara alamiah dapat berasal dari dalam tanah, hutanpegunungan radon, methane, uap airkelembaban b. Aktivitas manusia 1 Pencemaran akibat lalu lintas : CO,debu, karbon, Pb, Nitrogen oksida. 2 Pencemaran industri : NO x , SO 2 , Ozon, Pb, VOC 3 Rumah tangga : pembakaran Sumber bahan pencemar yang berasal dari luar ruang a. Karena aktivitas manusia, yaitu pembangunan industri, pabrik dan lalu lintas. Zat pencemar utama yang dihasilkan adalah karbon monoksida, debu karbon, timah hitam, nitrogen oksida, sulfur oksida, ozone, senyawa-senyawa organik yang mudah menguap, asap dan partikulat. b. Karena proses alam , yaitu letusan gunung berapi, serbuk tepung sari, spora yang terbawa angin, kebakaran hutan, debu akibat erosi dan lain-lain Sumber pencemar yang berasal dari dalam ruang a. Pencemar yang dilepas dari bangunan dan isinya, seperti asbestos, formaldehyd, senyawa organik mudah menguap, ozon. Universitas Sumatera Utara b. Pencemar akibat aktivitas manusia, seperti yang berasal dari asap tembakau, kegiatan memasak di dapur, insektisidapestisida, pembersih ruang.

2.5. ISPA