2.5.1. Penyebab Infeksi Pernafasan Akut ISPA
Infeksi saluran pernafasan Akut disebabkan oleh virus, bakteri dan riketsia. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari Genus streptokokus, stafilokokus,
pneumokokus, hemofillus, bordetella dan korinebekterium. Virus penyebab ISPA antara lain golongan mikrovirus termasuk didalamnya virus para influenza dan virus
campak, adenoveirus, koronavirus, pikornavirus, herpesvirus dan lain-lain. Di negara-negara berkembang umumnya kuman penyebab pneumonia adalah
streptococcus pneumoniae dan haemophilus influenza. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ISPA adalah merupakan masuknya kuman atau mikroorganisme
ke dalam tubuh dalam hal ini saluran pernafasan dan berkembang biak sampai menimbulkan gejala penyakit dalam waktu yang berlangsung sampai 14 hari Depkes
RI, 2002.
2.5.2. Tanda dan Gejala Klinis ISPA Secara Umum
Derajat serangan ISPA tergantung pada spesifikasi pejamu meliputi jenis kelamin, usia dan kekebalan seseorang. Dalam hal ini ISPA lebih mudah terjadi pada
anak pra sekolah dan anak-anak dengan gejala batuk, pilek dan panas. Program pemberantasan ISPA mengklasifikasikan ISPA dalam 3 tingkatan
yaitu : 1.
ISPA ringan : ditandai secara klinis oleh batuk, pilek, bisa disertai demam, sakit kepala, sakit tenggorokan dan mungkin kesulitan nafas.
2. ISPA sedang : ditandai secara klinis oleh batuk, adanya nafas cepat, dahak kental
dan tenggorokan berwarna merah
Universitas Sumatera Utara
3. ISPA berat : ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada ke dalam,
demam tinggi, cuping hidung bergerak jika bernafas dan muka kebiruan Depkes membedakan ISPA dengan pneumonia. ISPA dikelompokkan
terhadap anak pra sekolah dan anak pra sekolah penderita batuk yang tidak menunjukkan gejala frekuensi nafas dan tidak menunjukkan adanya penarikan
dinding dada bagian bawah ke dalam Depkes RI, 1995. Perlu diingat bahwa pelaksanaan program pemberantasan penyakit ISPA
dititik beratkan pada penanggulangan pneumonia. Adapun klasifikasi pneumonia adalah :
1. Pneumonia berat
Ditandai dengan adanya tarikan dinding dada ke dalam. Penderita pneumonia berat juga mungkin disertai dengan nafas cuping hidung kembang kempis waktu
bernafas, suara rintihan, kulit kebiruan karena kekurangan oksigen. 2.
Pneumonia Tidak ada tarikan dinding dada ke dalam tapi disertai adanya nafas cepat.
3. Bukan pneumonia
Tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam dan tidak ada nafas cepat. Agen dari penyakit ISPA adalah virus dan bakteri yang mempunyai jenis
lebih dari 300 macam, dimana penularannya dapat melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui udara kepada orang rentan. Pada infeksi saluran pernafasan
atas 90-95 penyebab adalah virus.
Universitas Sumatera Utara
Di negara berkembang faktor lingkungan dan individu seperti berat badan lahir rendah, keadaan gizi yang buruk, pencemaran udara dalam rumah dan kepadatan
penghuni rumah dapat meningkatkan resiko penyakit ISPA.
2.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Resiko Kejadian ISPA