BAB I LATAR BELAKANG
Indonesia terletak pada koordinat 6 LU – 11
08LS dan 95 ’BB – 141
45’BT serta terletak diantara benua Asia dan benua Australia, yang mana di lalui garis khatulistiwa yang kaya akan
beragam sumber daya alam. Dan manusia Indonesia juga memiliki beragam bahan pangan sehari – hari. Dalam hal ini akan dibahas mengenai peristiwa yang melatar belakangi
munculnya gagasan pembuatan Sekolah Pertanian Binjai. Dimana ini mempermudah kita dalam meningkatkan kualitas dan keefesiennan sumber daya alam Indonesia, Terutama di kota Binjai
yang terkenal akan buah rambutannya. Karena banyaknya masalah-masalah yang ada dalam sektor pertanian Nusantara dan
untuk merealisasikan program ini sedari dini maka saya merealisasikan Sekolah Pertanian Binja, dimana program ini setara dengan sekolah menengah atas atau sekolah menengah
kejuruan. Dimana ini sebuah pendidikan untuk memajukan masyarakat yang diperlukan bagi masyarakat Sumatera Utara khususnya agar dapat mengembangkan sektor pertanian menjadi
lebih baik dan diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang timbul pada sektor pertanian terutama di kota Binjai.
1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
Rambutan Center merupakan pembelajaran sektor penelitian dan laboratorium dibidang pertanian yang setingkat dengan sekolah tinggi, serta tempat beragro wisata. Tetapi disini saya
lebih berkonsentrasi terhadap penelitian akan rambutan binjai yang terkenal. Ada pun rincian tujuan dari Rambutan Center, yaitu:
1. Menjadi wadah pembelajaran keilmuan pertanian yang setingkat sekolah menengah atas, sehingga siswa dapat pengarahan ilmu sejak dini.
2. Diharapkan mampu memberikan pembelajaran sekaligus wisata tentang agro untuk masyarakat, terutama rambutan.
3. Merancang bangunan ekologi dimana tumbuhan yang ditanam juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian.
4. Diharapkan dapat membatu pertumbuhan perekonomian mikro kawasan dan memberikan sumbangsih terhadap industri pertanian khususnya di Sumatera Utara
secara umum, baik dari segi tekhnologi maupun produk pertanian. 5. Mengoptimalkan potensi alam yang ada menjadi suatu kesatuan sebagai objek
pembelajaran dan wisata agro.
Universitas Sumatera Utara
6. Citra kawasan yang kuat sebagai ‘kota rambutan’ yang diaplikasikan melalui fasilitas pendidikan agribisnis dengan konsentrasi produk rambutan, lansekap dengan
dominasi pohon rambutan, arsitektural bangunan, dan street furniture tematis. 7. Aksen yang mudah, baik melalui jalan tol maupun jalur kereta api, yang langsung
berhubungan dan dapat di tempuh dalam waktu 30 menit dengan medan city check- in
8. Ruang kota yang nyaman dan rekreatif 9. Kawasan berfungsi campuran: perkantoran-bisnis-tempat tinggal-rekreasi.
1.2 PERMASALAHAN •
Bagaimana menerapkan tema Ekologi Architecture pada bangunan •
Pengaturan gubahan massa dan komposisi bangunan yang efisien dan efektif menurut sirkulasi proses untuk menciptakan desain bangunan yang mampu
menjadi lahan pertanian serta penelitian yang baik dan sesuai untuk menampung aktivitas penelitian.
• Bagaimana merancang struktur bangunan yang tepat pada daerah dan iklim
setempat. •
Bagaimana menyusun lansekap dengan pepohonan rambutan sebagai ikon kota binjai.
1.3 PENDEKATAN