3. Studi banding terhadap proyek-proyek sejenis dengan melakukan pendekatan perancangan pada bangunan yang sudah ada baik yang bersumber dari buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
4. Studi banding terhadap proyek-proyek yang menggunakan tema sejenis dengan menggunakan pendekatan tema pada bangunan yang sudah ada baik yang bersumber dari buku, majalah, internet
dan lain sebagainya. 5. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar lahan studi dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan
kasus proyek. 6. Mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang dianggap banyak mengetahui mengenai kasus
dalam proyek tersebut sehingga diperoleh kejelasan yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan juga dapat memberikan ide dan inspirasi tersendiri.
1.4 BATASAN MASALAH
Lingkup atau batasan adalah suatu perihal yang menjadi cakupan, wilayah pembahasan suatu peristiwa agar pembahasannya tersebut tepat sasaran dari tujuan yang ingin dicapai.
Dalam hal ini akan dibahas sejauh mana hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan Rambutan Center.
1. Pemahaman tentang konsep perencanaan dan perancangan sebuah kawasan agrowisata dan universitas
2. Pemahaman mengenai prinsip-prinsip tema yang terpilih untuk bangunan Rambutan Center dan aplikasi-aplikasi yang sesuai dengan tema tersebut.
3. Fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan sebuah Agrotourism and universitas 4. Kajian terhadap tapak dengan keberadaaneksisting yang ada sesuai dengan peruntukan tapak.
1.5 LINGKUP MASALAH
Dalam hal ini akan dibahas sejauh mana hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan Rambutan Center.
• Seluruh aspek fisik yang berhubungan dengan pembahasan dan perancangan
mengenai bangunan yang menyangkut lingkungan tapak, massa bangunan dan pembentukan ruang.
• Perencanaan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung proses belajar mengajar.
• Teknologi yang diterapkan pada bangunan yang hemat energy, ramah lingkungan,
Universitas Sumatera Utara
1.6 KERANGKA BERFIKIR
ANALISA •
Analisa kondisi lingkungan yaitu: analisa matahari, vegetasi
,
sirkulasi, view dari dan ke site dan sempadan bangunan.
• Analisa fungsional yaitu: analisa aktifitas, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan antar
ruang.
KRITERIA dan KONSEP PERANCANGAN
Berdasarkan analisa, peraturan pemerintah, konsep tapak, dan konsep bangunan
LATAR BELAKANG KASUS •
Sumatera Utara memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah
• Meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia
dalam bidang pertania dan flora semenjak dini
MAKSUD •
Menjadi wadah pembelajaran keilmuan pertanian yang setingkat sekolah menengah atas, sehingga siswa dapat pengarahan ilmu lebih terfokus.
• Diharapkan mampu memberikan pembelajaran sekaligus wisata tentang agro untuk masyarakat.
• Merancang bangunan ekologi dimana tumbuhan yang ditanam juga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan penelitian. •
Diharapkan dapat membatu pertumbuhan perekonomian mikro kawasan dan memberikan sumbangsih terhadap industri pertanian khususnya di Sumatera Utara secara umum, baik dari segi tekhnologi maupun
produk pertanian. •
Mengoptimalkan potensi alam yang ada menjadi suatu kesatuan sebagai objek pembelajaran dan wisata agro.
PERMASALAHAN •
Bagaimana menerapkan tema Ekologi Architecture pada bangunan •
Pengaturan gubahan massa dan komposisi bangunan yang efisien dan efektif menurut sirkulasi proses untuk menciptakan desain bangunan yang mampu menjadi lahan pertanian serta
penelitian yang baik dan sesuai untuk menampung aktivitas penelitian. •
Bagaimana merancang struktur bangunan yang tepat pada daerah dan iklim setempat.
STUDI LITERATUR dan STUDI BANDING
• Fasilitas interchange.
• Kajian tema dengan
bentuk bangunan.
STUDI SITE •
Ukuran site •
Peraturan pemerintah •
Sempadan bangunan •
Batas bangunan •
potensi
PENGUMPULAN DATA
• Studi literature
• Studi banding
F eed
b a
ck
D E S A I N
Rambutan Center
Tema: Ekologi Arsitektur
Universitas Sumatera Utara
1.7 KERANGKA BERFIKIR METODOLOGI PEMBAHASAN