Program Larasita Program Bupati Karanganyar

Dinas kependduukan dan Catatan Sipil dapat dipertanggungjawabkan serta dapat menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang kelak dapat merugikan masyarakat, masyarakat mendapatkan serta memiliki jaminan kepastian hokum atas hak sipilnya, kemudahan untuk mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan dengan prosedur sederhana dan biaya yang ringan, dan dengan dokumen KK, KTPdan Akta Kelahiran masyarakat dapat mengetahui identitasnya.

4. Program Larasita

Program Pemerintah Kabupaten Karanganyar dalam bentuk Layanan Rakyat untuk Sertifikat Tanah LARASITA bukanlah semata-mata karena prakarsa pemkab Karanganyar sendiri, program LARASITA di kabupaten Karanganyar ada karena terbitnya perpresNo. 10 Tahun 2006 yang merupakan awal kebangkitan Badan Pertanahan Nasional baru, yaitu Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. Saat ini paling tidak ada tiga tugas besar yang harus dilaksanakan kantor pertanahan, yaitu melaksanakan Program Pembaruan Agrarian Nasional PPAN, menangani dan menyelesaikan sengketa, konflik dan perkara pertanahan serta mewujudkan pelayanan public yang prima. Keberhasilan dalam melaksanakan tugas tersebut akan mendukung tugas pokok dan fungsi Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia pengemban amanat konstitusi yang digariskan dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 3 dan UU No. 5 tahun 1960 UUPA. 42 Kantor pertanahan Kabupaten Karanganyar yag merupakan kepanjangan tangan dari badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia di Kabupaten 42 Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar, LARASITA”Layanan Rakyat untukSertifikasTanah” Upaya Membangun Public Trust Menuju BPN Baru, Kabupaten Karanganyar : Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar, 2007, h. 1 Karanganyar, bertekad melaksanakan tuntutan tersebut dengan berbagai upaya dan berkontribusi secara nyata untuk mewujudkan tanah sebagai sumber kemakmuran rakyat yang berkeadilan. Mengingat selama ini sudah menjadi opini umum di tanah air menyangkut rumitnya pengurusan surat sertifikat tanah, lama, berbelit-belit, tidak jelas dan segudang permasalahan lain yang mewarnai setiap pengurusan surat-surat tanah. Hal-hal semacam ini terkesan disengaja oleh pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan, sehingga membawa dampak terhadap kualitas pelayanan pertnahan. Keadaan ini pada gilirannya menyebabkan orang enggan mengurus hak atas tanah yang dikuasaidimilikinya. Berdasarkan evaluasi terhadap jumlah bidang tanah yang sudah bersertifikat di Karanganyar pada kurun waktu 2002 – 2004, diketahui bahwa ada 36 desa di 10 kecamatan, selama kurun waktu tersebut penambahan bidang tanah yang bersertifikat kurang dari 100 bidang. Desa-desa tersebut umumnya terletak di kecamatan-kecamatan yang cukup jauh dari pusat kota Karanganyar, keadaan ini sangat memprihatinkan, karena banyak pemilik tanah yang tidak bisa dating sendiri ke kantor dinas pertanahan, dengan kata lain mereka hanyalah “meminta tolong” pada pihak ke-tigacalo. Cara seperti ini selain mahal, juga bisa mengecewakan pemilik tanah. Banyak keluhan yang ditujukan kepada kantor pertanahan karena tanah yang diurus tak kunjung selesai sertifikatnya, sementara itu kantor pertanahan tidak bisa memproses karena berkas tersebut belum atau tidak diserahkan atau di daftarkan ke kantor pertanahan. Untuk menghindari hal semacam itu terjadi lagi, diperlukan cara jemput bola. 43 Dengan digagasnya sebuah kegiatan yang memanfaatkan tekhnologi informasi yang dinamakan LARASITA atau Layanan Rakyat untuk Sertifikat Tanah, berupa layanan front mobile yang online dengan kantor pertanahan. Nama LARASITA diberikan oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional Republic Indonesia DR.Ir.H. Joyo Winoto yang sekaligus meresmikan system pelayanan ini bersama dengan Bupati Karanganyar Hj. Rina Iriani Sri Ratnaningsih, S.Pd., M.Hum., pada tanggal 19 Desember 2006 di Karanganyar. ”System pelayanan ini juga sebelumnya sudah di uji cobakan di hadapan Menteri Negara Pendayagunaan yang berjarak ± 20 km udara dari lokasi Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar. Pada tahun anggaran 2007, selain penambahan unit mobil akan di pasang juga 2 unit outdoor repeater di lokasi tertentu, sehingga system ini diperkirakan dapat menjangkau dan melayani masyarakat diseluruh wilayah kabupaten Karanganyar”. Sampai saat ini program LARASITA terus berkeliling dari desa ke desa untuk melayani masyarakat Kabupaten Karanganyar. Jika sebelum ada program LARASITA untuk mengurus sertifikat tanah pemilik tanah paling tidak harus datang 3 kali ke kantor pertanahan di lokasi Kabupaten dengan menghabiskan biaya transportasi dan lain-lain yang cukup besar, maka dengan adanya program LARASITA biaya tersebut di tiadakan. Di masa depan, program LARASITA yang sambil berjalan dan terus disempurnakan sistemnya, dan di tingkatkan kemampuan peralatan teknologinya, dapat dikembangkan sebagai model pelayanan pertanahan diseluruh Indonesia secara nasional. 43 Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar, h.2-4 Program Layanan untuk Sertifikasi Tanah dengan sistem layanan keliling yang selama ini diterapkan Kabupaten Karanganyar dinilai berhasil. Oleh sebab itu, program yang diberi nama LARASITA Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah tersebut akan dikembangkan menjadi program nasional dan diterapkan secara meluas di seluruh Indonesia. 44 “Program LARASITA sangat baik. karena program LARASITA yang diterapkan oleh pemerintah Kabupaten Karanganyar selama ini terbukti mampu memberikan akses kemudahan dalam meningkatkan percepatan layanan bagi masyarakat terkait proses sertifikasi tanah. Untuk pertama kali Kantor BPN tercatat dalam rekor MURI dalam hal kecepatan dan kemudahan layanan,” Program LARASITA yang dilaunching Pemerintah Kabupaten Karanganyar yang bekerjasama dengan BPN Kabupaten Karanganyar pada akhir tahun 2006 lalu mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia MURI. Program LARASITA masuk catatan rekor MURI yang ke-2.974 sebagai rekor pelayanan sertifikasi tanah dengan mobil keliling pertama di Indonesia. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Taufik Effendi menilai, “keberhasilan program ini merupakan inovasi baru dalam hal layanan publik yang akan mengubah paradigma lama dalam sistem birokrasi pemerintahan”. 45 ”Program LARASITA Ini merupakan bentuk reformasi birokrasi utamanya dalam hal layanan kepada masyarakat. Sebab selain memberi akses kemudahan bagi masyarakat, sistem jemput bola yang diterapkan dalam layanan sertifikasi tanah 44 Taufik Effendi, “ Program Larasita di Karanganyar Akan Dikembangkan Nasional” , Artikel diakses tanggal 17 Mei 2009, dari ttp: harianjoglosemar.comindex.php?option=com _contenttask=viewid=4281 - 35k - 45 Yok, “Bupati Karanganyar’Hj. Rina Iriani, Momong Rakyat” , Artikel diakses tanggal 17 Mei 2009, dari ttp: www.kapanlagi.comh0000229733.html-20k- juga akan menutup peluang munculnya praktek pungutan liar yang selama ini masih terjadi,”. Sementara itu, Kepala BPN Karanganyar, M Rukhyat Noor menambahkan, program LARASITA telah mengubah paradigma baru dalam percepatan layanan sertifikasi tanah. Hal itu terbukti dengan peningkatan jumlah sertifikat yang diterbitkan setiap bulan yang mencapai 2.500 lembar sertifikat per bulan. Sebab itu, Rukhyat yang segera bertugas di BPN pusat ini menyatakan, sistem layanan sertifikasi keliling tersebut akan dikembangkan ke seluruh daerah di Indonesia secara bertahap. Untuk tahap terdekat, sistem tersebut akan difokuskan untuk diterapkan di daerah padat penduduk yang tingkat kebutuhan sertifikatnya tinggi. “Sementara dalam waktu dekat sistem ini akan diterapkan di 30 kabupatenkota di 11 provinsi di Indonesia. Selanjutnya secara bertahap akan dikembangkan ke seluruh daerah di Indonesia, Untuk mengembangkan sistem layanan, lanjut dia, nantinya layanan sertifikasi keliling akan diarahkan menggunakan teknologi internet. Selain mempermudah dan mempercepat layanan, penggunaan teknologi internet diharapkan dapat memperluas jangkauan layanan ke pelosok daerah. Bahkan, jika memungkinkan pemerintah akan menggagas layanan sertifikasi sistem online yang nantinya dapat mengakses sertifikasi lintas daerah. 46 “Jadi suatu saat nanti masyarakat yang punya tanah di luar daerah jika ingin mengurus sertifikat tidak perlu datang ke daerah itu. Cukup dengan mendaftar melalui sistem online saja,”jelasnya. Sementara itu, Bupati 46 M Rukhyat Noor, “ Program Larasita Telah Menciptakan Paradigma Baru dalam Percepatan Layanan Sertifikat Tanah di Karanganyar” , Artikel diakses tanggal 10 Mei 2009, dari http: harianjoglosemar.comindex.php?option=com _contenttask=viewid=4281 - 35k - Karanganyar, Rina Iriani mengatakan program Larasita merupakan gagasan yang berangkat dari keluhan masyarakat terkait dengan proses sertifikasi tanah. Dikatakannya, sebelum ada program ini, ia sering mendapatkan keluhan warga yang kesulitan dalam memproses pembuatan sertifikat tanah.

5. Program Desisera