Profil Bupati Karanganyar BUPATI PEREMPUAN DALAM PEMERINTAHAN

penduduk pada satu sisi bila dikelola dengan baik akan menjadi modal utama majunya pembangunan. Namun, disisi lain jika factor yang satu ini diabaikan atau tidak diberdayakan secara maksimal, maka akan menjadi beban pembangunan yang sangat pelik. Apapun dan bagaimanapun program pembangunan dapat dinyatakan gagal manakala masyarakat yang bersangkutan hanya diorientasikan sebagai obyek, apalagi sampai termarginalkan dari kebijakan pembangunan yang ada. Berdasarkan data statistik Kabupaten Karanganyar tahun 2006 tercatat bahwa jumlah penduduk Kabupaten Karanganyar berjumlah 416.108 jiwa penduduk Karanganyar atau terdiri atas 118.415 KK, sebelumnya terdapat 48.345 KK tergolong keluarga pra sejahtera, dan pada tahun 2005 mencapai 237.962 jiwa atau 10,32 dari jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah sekitar 137.594 jiwa. Dari besarnya jumlah penduduk di Kabupaten karanganyar, penduduk laki-lakinya berjumlah 416.108 jiwa dan perempuan berjumlah 425.579 jiwa dengan ratio jenis kelamin 105. 29

B. Profil Bupati Karanganyar

Hj. Rina Iriani Sri Ratnaningsih adalah seorang perempuan kelahiran Karanganyar- Solo–Jawa Tengah pada tanggal 3 Juni 1962, Irna atau sapaan akrab dari bupati Karanganyar ini pernah mengenyam pendidikan dasar di suatu sekolah dasar di Karanganyar pada tahun 1974, setamatnya dari sekolah dasar Irna melanjutkan sekolahnya di SLTP Negeri 1 Karanganyar Tahun 1978, setelah 29 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Karanganyar, RATNA Rakyat Terdaftar Negara Aman , Karanganyar : DISDUKCAPIL Kabupaten Karanganyar, 2009 lulus dari SLTP ketertarikan Irna dalam mengabdi di dunia pendidikan yang kemudian membulatkan tekadnya untuk melanjutkan pendidikannya di SPG Negeri Salatiga 1981 yang dilanjutkan dengan masuknya Irna pada suatu Perguruan Tinggi dengan mengambil program Diploma II pada tahun 1995, yang kemudian dilanjutkan dengan Program Strata satu di Universitas Widya Darma Klaten. Semangat yang tinggi dari sosok perempuan ini terlihat dengan semangatnya dalam mengenyam pendidikan setelah ia lulus dari program strata satu, yakni masuknya irna di Universitas Sebelas Maret Surakarta lulus tahun 2003 , kemudian menempuh kembali program S3 di Universitas yang sama yang hingga saat ini masih dalam proses penyelesaian. 30 Sedangkan riwayat pekerjaan dari Irna sendiri cukup beragam. Selain sebagai seorang Ibu rumah tangga sosok irna pernah menjadi seorang Guru pada satu sekolah dasar di Karanganyar, sebagai seorang wiraswaatawai irna juga pernah menggeluti usaha salon, penyelenggara kursus musik, kecantikan, senam, tari bahkan sampai terjun pula dalam dunia property, sampai akhirnya ia terpilih sebagai orang nomor satu di karanganyar untuk periode 2002-2007. sebagai investasi awal irna dalam berkiprah didunia pendidikan maupun politik, irna juga pernah terlibat dalam organisasi public, pendidikan maupun politik, diantaranya : Pengurus Tiara Kusuma Karanganyar, Sekretaris HIPKI Karanganyar, Ketua sanggar senam “Hemara”, Pengurus PPM, Pengurus AMPI, Sekretaris PTDI Jawa Tengah, Ketua Divisi Pemberdayaan Perempuan LSM AKRAB, Penasehat pada Yayasan Pendidikan, dan Ketua Bidang Humas BKKSI. 30 “Sapu Tangan Basah ,” artikel diakses tanggal 24 maret 2009 dari http:www.kapanlagi.comh0000229733.html - 20k - Sosok perempuan yang merupakan istri dari Ir. Toni Iwan Haryono, MM yang sekaligus seorang ibu dari empat orang putra dan putri ini adalah sesosok perempuan yang suka bekerja keras walaupun dia merupakan orang nomor satu di daerahnya, beberapa pengalaman kerja sebelum dia terpilih sebagai seorang bupati di Karanganyar telah menunjukkan sinergik yang cukup signifikan yang telah mampu menunjukkan bahwa sosok pemimpin perempuan seperti Rina Iriani Ratnaningsih bukanlah merupakan seorang pemimpin perempuan yang identik dengan hanya mementingkan diri sendiri, keluarga bahkan golongan. Jiwa social dan kedekatan dengan masyarakat telah ditunjukkan oleh Bupati Irna Riani Ratnaningsih ini, ketika ia masih menjadi seorang guru sekolah dasar sekaligus penyanyi. Sosok bupati perempuan seperti Rina Iriani Ratnaningsih yang pernah menjadi seorang penyanyi ini bukanlah semata-mata kecintaan Irna kepada dunia musik yang penuh dengan komersialisasi. Kecintaan Irna terhadap musik yang lebih tradisonal ini bukan tanpa sebab. Akan tetapi dia ingin ikut melestarikan kesenian daerah agar lebih merakyat. Keterlibatan Irna dalam dunia tarik suara, bukanlah semata-mata untuk meraih keuntungan secara financial, akan tetapi keterlibatannya dalam dunia tarik suara karena ia senang dan suka. Dan melalui kesenangannya itu, Irna berharap kesenangannya tersebut dapat bermanfaat bagi rakyat yang dipimpinnya. Memang keuntungan yang diperoleh Irna dalam dunia tarik suara tergolong besar. Ini terlihat ketika peluncuran albumnya yang pertama ia mampu meraup keuntungan sebesar 475 juta rupiah ditambah dengan peluncuran album ke dua sebesar 600 juta rupiah, dan hasil penjualan buku biografi dirinya mencapai 610 juta rupiah. 31 Sedangkan, hasil dari pekerjaannya tersebut tidak semata-mata untuk dirinya sendiri, melainkan seluruh dana hasil penjualan buku dan albumnya ia serahkan kepada Kantor Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat untuk disalurkan menjadi dana untuk keperluan kaum dhuafa di wilayahnya. Begitulah sosok seorang bupati perempuan di Karanganyar Hj. Rina Iriani Ratnaningsih, S.Pd., M.Hum ini menggeluti dunia politik. Walupun seorang perempuan ia mencoba bahkan sudah nyata telah menepis persepsi yang terlontar kepada kaum perempuan, bahwa medan politik adalah medan yang tak cocok digeluti oleh kaum perempuan. Karena, dikhawatirkan jika seorang perempuan memimpin suatu wilayahdaerah maka akan mudah hancur karena perempuan terlalu mengedepankan perasaan. Lain halnya, dengan perasaan yang haluslah Bupati Irna bias sukses dalam memajukan daerahnya menjadi daerah yang terdepan dan maju yang mampu menghargai kebudayaan dan cirri khas yang ada di daerahnya.

F. Program Bupati Karanganyar