sebesar 600 juta rupiah, dan hasil penjualan buku biografi dirinya mencapai 610 juta rupiah.
31
Sedangkan, hasil dari pekerjaannya tersebut tidak semata-mata untuk dirinya sendiri, melainkan seluruh dana hasil penjualan buku dan albumnya ia serahkan
kepada Kantor Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat untuk disalurkan menjadi dana untuk keperluan kaum dhuafa di wilayahnya.
Begitulah sosok seorang bupati perempuan di Karanganyar Hj. Rina Iriani Ratnaningsih, S.Pd., M.Hum ini menggeluti dunia politik. Walupun seorang
perempuan ia mencoba bahkan sudah nyata telah menepis persepsi yang terlontar kepada kaum perempuan, bahwa medan politik adalah medan yang tak cocok
digeluti oleh kaum perempuan. Karena, dikhawatirkan jika seorang perempuan memimpin suatu wilayahdaerah maka akan mudah hancur karena perempuan
terlalu mengedepankan perasaan. Lain halnya, dengan perasaan yang haluslah Bupati Irna bias sukses dalam memajukan daerahnya menjadi daerah yang
terdepan dan maju yang mampu menghargai kebudayaan dan cirri khas yang ada di daerahnya.
F. Program Bupati Karanganyar
1. Program Kerukunan Antar Masyarakat
Salah satu pembentuk karakter masyarakat yang harmonis dalam suatu daerah sudah tentunya tidak terlepas dari peran dan program kepala daerah yang
dapat memotivasi jalannya suatu target yang hendak dicapai dalam suatu pemerintahan didaerah. Tercapai tidaknya suatu program yang pro dengan
31
“Program Larasita di Karanganyar akan dikembangkan Nasional,” artikel diakses tanggal 29 Maret 2009 dari http:www.kapanlagi.comh0000229733.html - 20k -
masyarakat kecil yang identik hidup didaerah pedesaan yang kehidupannya lebih menonjol dalam hal kehidupan yang penuh kebersamaan sehingga kerukunan
antar masyarakat terlihat kental sekali dalam keragaman. Melihat dari latar belakang kehdupan bermasyarakat, seperti sosok Bupati
Rina Iriani Sri Ratnaningsih yang mengawali karirnya dengan menjadi seorang penyanyi latar yang identik dengan menghibur masyarakat melalui cara menjual
kemerduan suaranya, namun disisi lain, sosok Rina Iriani Sri Ratnaningsih ini selain sebagai seorang penyanyi dia juga pernah menjadi seorang guru sekolah
dasar di tempat kelahirannya. Menyanyi bagi Bupati Irna bukan semata-mata untuk mengeruk keuntungan materi belaka, akan tetapi selain sebagai hobi,
pekerjaan yang satu ini menjadi sesuatu yang sangat mulia tatkala dia mampu meraup keuntungan lebih dari enam puluh juta rupiah setiap tri wulannya. Namun,
dari keuntungannya dalam menyanyi Irna tidak lantas mepergunakan keutungan yang diperolehnya dengan mengumpulkannya menjadi kekayaan pribadinya
semata. Akan tetapi seluruh hasil dari keuntungannya dalam menyanyi diserahkan semua kepada Pemerintah Kabupaten Karanganyar melalui kantor dinas social
untuk benar-benar
disalurkan kepada
masyarakat yang
benar-benar membutuhkan.
32
Melalui beberapa program unggulan yang telah diprogramkan oleh Bupati Irna atas nama pemerintah Kabupaten Karanganyar, banyak sekali program yang
32
Rina Iriani Sri Ratnaningsih, “Tirakat Sebagai Penyeimbang Hidup” , artikel diakses pada tanggal 26 Januari 2009 dari http:www.suara-karyaonlinecomnews-html?id-129495
hendak menciptakan suasana yang penuh kerukunan diantara masyarakat setempat, khususnya di kabupaten Karanganyar.
Dari beberapa program yang diprioritaskan oleh Bupti Irna bersama dengan Pemkab Karanganyar beserta masyarakat selaku watchdognya pemerintahan
dalam menciptakan suasana yang rukun dalam setiap lapisan masyarakat diantaranya adalah :
1. Memelihara serta melestarikan budaya masyaraka setempat melalui terjun langsungnya bupati sebagai actor dalam berbagai pertunjukan dalam hal
seni, seperti yang pernah dilakoni oleh Bupati Irna dalam pergelaran wayang di Karanganyar. pergelaran wayang kulit semalam suntuk yang
juga menghadirkan empat dalang professional, sehingga secara keseluruhan dalang yang bakal pentas sebanyak enam orang. Ini
pertunjukan wayang kulit kolaborasi. Enam dalang, termasuk dua bupati yang malam itu mendalang, akan tampil bersamaan, sedangkan Bupati
Karanganyar Rina Iriani Ratnaningsih menjadi sinden,
33
2. Keterlibatan langsung seorang pimpinan daerah dalam aksi-aksi social, seperti aksi Bupati Rina dalam mengantisipasi korban bencana alam yang
terjadi di Karanganyar pada tahun 2006 silam
2. Program Kerukunan Umat Beragama