hendak menciptakan suasana yang penuh kerukunan diantara masyarakat setempat, khususnya di kabupaten Karanganyar.
Dari beberapa program yang diprioritaskan oleh Bupti Irna bersama dengan Pemkab Karanganyar beserta masyarakat selaku watchdognya pemerintahan
dalam menciptakan suasana yang rukun dalam setiap lapisan masyarakat diantaranya adalah :
1. Memelihara serta melestarikan budaya masyaraka setempat melalui terjun langsungnya bupati sebagai actor dalam berbagai pertunjukan dalam hal
seni, seperti yang pernah dilakoni oleh Bupati Irna dalam pergelaran wayang di Karanganyar. pergelaran wayang kulit semalam suntuk yang
juga menghadirkan empat dalang professional, sehingga secara keseluruhan dalang yang bakal pentas sebanyak enam orang. Ini
pertunjukan wayang kulit kolaborasi. Enam dalang, termasuk dua bupati yang malam itu mendalang, akan tampil bersamaan, sedangkan Bupati
Karanganyar Rina Iriani Ratnaningsih menjadi sinden,
33
2. Keterlibatan langsung seorang pimpinan daerah dalam aksi-aksi social, seperti aksi Bupati Rina dalam mengantisipasi korban bencana alam yang
terjadi di Karanganyar pada tahun 2006 silam
2. Program Kerukunan Umat Beragama
Kebijakan pemerintahan Kabupaten Karanganyar dalam pembangunan nasional di bidang agama antara lain peningkatan kualitas pelayanan dqan
33
“Bupati Wonogiri dan Sragen Mendalang, Bupati Rina Nyinden, artikel diakses pada tanggal 10 Desember 2008 dari http:www.antara.co.idarc20071031bupati-wonogiri-dan-
sragen-mendalang-bupati-rina-nyinden
pemahaman agama dalam perikehidupan beragama serta peningkatan kerukunan intern dan antar umat beragama.
Kerukunan umat beragama merupakan bagian paling penting dari kerukunan nasional, untuk dapat mewadahi demi terbentuknya kerukunan agama yang solid
antar masyarakat. Pemerintah Kabupaten Karanganyar berupaya mewadahinya melalui pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama di kabupaten
Karanganyar, yang kemudian dikukuhkan dengan adanya keputusan yang dikeluarkan oleh Bupati karanganyar.
Di Karanganyar Forum Kerukunan Umat Beragama sudah terorgaisir dalam suatu wadah keagamaan dengan struktur organisasi sebagai berikut :
Susunan Keanggotaan Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Karanganyar
No. Nama
Unsur Agama Jabatan Dalam FKUB
1. Drs. H. Badaruddin, M.Ag Islam
Ketua 2. Drs. H. Abdul Mu’id, MM
Islam Wakil Ketua I
3. Pdt. N.E. Adnan Kristen
Wakil Ketua II 4. Drs. Rusdan Arif
Islam Sekretaris
5. Drs. Baidi, M.Pd Islam
Wakil Sekretaris 6. H. Achmad Busyairi, M.Ag
Islam Anggota
7. Hastono, S.ag Islam
Anggota 8. H. Fachruddin, S.Ag., MM
Islam Anggota
9. H. Ngadiman Nurhasan, A.Ma Islam
Anggota 10. Ir. A. Sunarjo
Islam Anggota
11. H. Rochmat Abdullah Islam
Anggota 12. Sudana
Islam Anggota
13. Drs. Ahmad Hudaya, M.Ag Islam
Anggota 14. Drs. Y. Herdinarso, MBA., MM
Katolik Anggota
15. KH. Agus muh. Yusron Islam
Anggota
16. Sudjarwo Adi Pura Hindu
Anggota 17. Pdt. Sigit Sutoyo
Budha Anggota
Sumber : Keputusan Bupati Karanganyar No. 450312 Tahun 2007 Dengan terbentuknya kepengurusan Forum Kerukunan Umat Beragama
sebagaimana yang terdapat dalam Diktum pertama dalam Keputusan Bupati Nomor 450312 Tahun 2007 adalah :
a. Melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh masyarakat, b. Menampung aspirasi ormas keagamaan dan aspirasi masyarakat yang
berkaitan dengan hubngan antar umat beragama, c. Menyalurkan aspirasi ormas keagamaan dan masyarakat dalam bentuk
rekomendasi sebagai bahan kebijakan bupati, d. Melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan kebijakan di
bidang keagamaan yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama dan pemberdayaan masyarakat, dan
e. Memberikan rekomendasi tertulis atas permohonan pendirian rumah ibadat.
DIKTUM PERTAMA dalam Forum Kerukunan Umat Beragama yang keluar keputusannya pada tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2012
akan di biaya mengenai hal pendanaannya melalui pembiayaannya yang bersumber dari dan dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah
Kabupaten Karanganyar.
34
34
Bupati Karanganyar, Keputusan Bupati Karanganyar Nomor 450312 Tahun 2007 Tentang Pengukuhan Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Karanganyar Masa Bhakti
2007 – 2012. Kabupaten Karanganyar, 2006
Didalam sosialisasi sebagai bentuk realisasi dari program Kerukunan Umat Beragama FKUB ini, dalam suatu acara kepentingan politik, Barangkali sudah
jamak dan lumrah bila di jumpai seorang pejabat pemerintah setingkat Bupati atau yang lebih tinggi datang ke ulama atau tokoh agama hanya sekedar untuk minta
restu atau minta didoakan, bahkan yang lebih banyak lagi ulama hanya dibutuhkan bagi umara hanya untuk memimpin doa pada acara-acara resmi
kenegaraan. Namun, lain halnya seperti seorang Hj. Rina Iriani Ratnaningsih, MHum., Bupati Karanganyar ini datang silaturahim kepada Al-Ustadz untuk
mensosialisasikan program-progarm kerjanya sekaligus mohon dukungan dari Al- Ustadz dan warga MTA khususnya yang berasal dari perwakilan dan cabang-
cabang di Karanganyar.
35
Pada kesempatan yang pertama kalinya pertemuan ini, Al-Ustadz maupun Bupati Karanganyar saling memberikan informasi tentang kegiatan-kegiatan yang
sedang dijalankan masing-masing. Al- Ustadz menyampaikan bahwa di MTA pada setiap ahad ada kegiatan rutin yang sudah berjalan bertahun-tahun yaitu
pengajian ahad pagi dan Munas yaitu pertemuan para pengurus tingkat nasional. Khusus di bulan Ramadhan. Sejak tahun 2007 sampai dengan saat ini, MTA
mempunyai kegiatan yang dinamai Nafar Ramadhan yang terbagi dalam tiga periode, dimana pada saat kunjungan kali ini sudah berjalan dua periode sehingga
tinggal menyisakan satu periode lagi.
36
35
Sutikno, “Umara Bertemu Ulama : Bupati Karanganyar Sowan ke Al-ustadz Drs. Ahmad Sukina”
, artikel
diakses pada
tanggal 11
april 2009
dari http:mta
online.comv1indexphp?option=com_contenttask-viewid-244-Itemid-37
36
Wardoyo, “Bupati Karanganyar Hj Rina Iriani : “Ngemong, Momong Rakyat,” artikel diakses
tanggal 23
Januari 2008,
dari http:harianjoglosemar.comindexphp-
option=com_contenttask=viewid=4470Itemid=1
Sementara itu Bupati Karanganyar Hj. Rina Iriani MHum, di hadapan Al- Ustadz maupun seluruh pengurus yang hadir pada siang itu menyampaikan
permohonan maaf karena baru pertama kalinya bisa sowan ke Al-Ustadz, dan juga menyampaikan terima kasih kepada Al-ustadz yang telah berulang kali rawuh ke
Karanganyar untuk melakukan pembangunan moral terhadap masyarakat Karanganyar.
Bupati juga sangat “Nggumun” atau heran dengan adanya kegiatan Munas MTA yang diadakan setiap Minggu dengan sangat sederhana ini, karena biasanya
setiap organisasi yang mengadakan munas itu digelar di hotel selama beberapa hari. Mudah-mudahan Kabupaten karanganyar bisa mengambil contoh yang ada
di MTA ini. Selanjutnya Bupati juga mensosialisasikan program-program kerjanya yang
sedang digalakkan di wilayah Karanganyar guna menjadikan Karanganyar menjadi Kabupaten Beriman dan bertaqwa.
Dari beberapa program yang ada pada FKUB Karanganyar yang sedang diupayakan dan sudah berjalan sampai saat ini ialah ; pertama, adanya program
Tarling Tarawih Keliling, dimana setiap pejabat sampai dengan tingkat kepala desa lurah wajib untuk memimpin kegiatan tarawih keliling ini sekaligus ikut
mensosialisasikan program-program pemerintah daerah. Selama bulan Ramadhan ini Pendhopo Kabupaten disulap menjadi rumah rakyat yaitu dijadikan Base camp
bagi anak-anak muda untuk kegiatan pengajian dan ibadah lainnya dalam rangka menuju beriman dan bertaqwa.
37
Program yang lain yang termasuk dalam program FKUB dalam formasi FKUB kepengurusan MTA adalah “Rumah Zakat” dimana setiap warga
masyarakat yang sudah berkemampuan agar mengeluarkan zakat 2,5 dari penghasilannya.
Ketika program ini dijalankan banyak sekali tantangannya, bahkan didemo oleh warga masyarakat yang tidak setuju adanya Zakat 2,5 ini, maka beliau
mengatakan, “ Kalau demo ke saya masalah zakat itu salah alamat, tetapi kalau demo ya kepada Allah, karena Allah yang mewajibkan membayar Zakat”
38
. Untuk mengawali program rumah zakat ini bupati Karanganyar bersama
dengan jajaran Pemda karanganyar setiap bulannya menyerahkan seluruh gajinya kepada rumah Zakat, dan akhirnya dapat tanggapan yang baik dari warga
masyarakat, sehingga saat ini setiap bulan bisa terkumpul sebanyak Rp. 70 juta, sedangkan harapannya bisa mengumpulkan sebesar Rp. 250 juta.
Perkataan Bupati Karanganyar yang mengatakan jika target dari rumah zakat bisa terkumpul seperti yang ditargetkan, maka di Karanganyar tidak akan ada lagi
“Tumin” tukang minta-minta, karena dengan uang zakat tersebut dapat
digunakan untuk memberdayakan mereka. Program yang lain yang Bupati Karanganyr sampaikan, adalah “PERKUIS”
Persatuan Kerukunan Umat Islam yaitu forum kerukunan antara organisasi-
37
“Bupati Karanganyar Mundur,” artikel diakses tanggal 17 Juli 2009, dari http:www.kompas.comreadxml200807172152534bupatikaranganyarmundur
38
http:harianjoglosemar.comindexphp-option=com_contenttask=viewid447-0Itemid1
organisasi dan lembaga Islam yang ada di Karanganyar diantaranya Muhammadiyah, NU, MTA dan LDII.
Ada lagi program yang benar-benar tidak umum dan sangat kontemporer adalah gerakan “STOP MUNJUNG”, yaitu meniadakan kebiasaan yang tidak baik
namun sudah mengakar yaitu budaya munjung atau memberikan makanan yang berupa ayam ingkung ayam utuh yg dipanggang kepada orang yang lebih kaya
seperti pejabat. Karena biasanya orang yang munjung ini pasti ada pamrihnya, sedangkan orang yang dipunjung itu orang yang kaya dan sibuk, sehingga tidak
sempat membuka atau makan punjungan tersebut, maka kebiasaan ini sangat “Mubadzir”.
Pada kesempatan terakhir pada pertemuan ahad siang dihadapan seluruh pengurus MTA kali ini beliau melaporkan bahwa MTA di Karanganyar sangat
baik dan beliau mengharapkan agar setiap cabang MTA bisa mendukung dan memberikan masukan terhadap program-programnya, namun beliau sangat
menyayangkan kenapa dari 19 Kecamatan yang ada di Karanganyar masih ada 2 kecamatan yang belum ada cabang MTA.
39
3. Program Ratna