Sejarah Pondok Pesantren Al-Ishlah Bobos
50
tahap Pertama atau disebut sebagai tahap perintisan dimana disebutkan pada masa-masa awal berdirinya Pondok Pesantren yang
ditandai dengan hadirnya ulama asal Banten dengan membuka kawasan perkampungan dan memulai aktifitas pengajian dan pengajaran agama
Islam melalui kitab-kitab klasik. Hal ini diperkirakan berlangsung sejak pindahnya Bapak Kiai Adro‟i dari Bobos Kidul Blok II ke Bobos Kaler
Blok III tahun 1850 sampai 1920 dengan tokoh utama antara lain Bapak Kiai Adro‟i bin Kalamuddin 1800-1857, Bapak Iyoh buyut Bapak
Abdul Kohar bin Barkawi, Bapak Kuwu Sajim dan H. Idris bin K. Adro‟i
W. 1920. Tahap Kedua disebut sebagai periode kebangkitan I yang
berlangsung lebih dari tiga puluh tahun yaitu dari tahun 1920 – 1950 an.
Pada tahap ini dimana pondok pesantren mulai membuka diri terhadap kalangan luar melalui kegiatan Majlis Ta‟lim SENIN untuk ibu-ibu,
Majlis Ta‟lim RABU untuk tokoh agama dan masyarakat, berdirinya
Madrasah Diniyah Awwaliyah MDA dan membuka cabang organisasi Syarikat Islam SI pimpinan HOS Tjokroaminoto serta Persyarikatan
Oelama PO pimpinan KH. Abdul Halim. Tokoh kebangkitan utama pada tahap I ini yaitu KH. Ahmad Suja‟i bin H. Idris W. 1940 dan Abu
Barkawi bin Abdul Qohar bin Iyoh W. 1977 yang dibantu secara penuh oleh H. Solihin W. 1979, H. Sobur W. 1982 dan K. Abdullah W.
1984. Tahap Ketiga atau sebagai tahap kebangktan II yang berlangsung
sekitar 25 tahun, yaitu tepatnya dimulai dari tahun 1960 -1985. Adapun tokoh utamamya adalah K. Emet Ahmad Khatib 1925-1990 bersama
beberapa pendukung setia sebut saja seperti Bapak Syamsuri Ws, K. Khulaemi, K. Zainal Arifinbin H. Solihin, K.H. Asy‟ari bin K. Jazuli, H.
Abdul Kohar bin Abu Barkawi, H. Bahri bin Abdul Mu‟in dan H. Dimi
Dimyati bin H, Sobur. Pada tahap atau periode ini mulai membuka lembaga-lembaga formal, seperti Pondok Karya Pembangunan 1968,
MTs 1971, MAU 1974, SLB-C 1978, TK 1984 dan MI 1985 serta
51
Koperasi Pondok Pesantren atau KOPONTREN 1988 sebagai pelengkap lembaga-lembaga non formal yang sudah ada sebelumnya dan.
Dan yang terakhir atau tahap Keempat disebut sebagai tahap peran Alumni, yakni masa mulai kembalinya para alumni madrasah Tsanawiyah
dan Aliyah yang mengambil peran penting pada seluruh lembaga baik formal maupun non formal. pada periode ini para pelopornya adalah Dra.
Aan Rohanah MA, Idris Gunawan, Drs. Mahfudz, Apung Furqon SmHk, Ahmad Tohir dan Sholahuddin AR, dsb. Pada tahap ini muncul ide-ide
cemerlang untuk kemajuan Al-Ishlah, seperti disebutkan salah satunya adalah dengan adanya program PESANTREN KILAT 1980. Dimana
kegiatan ini rutin di adakan setahun sekali menjelang Ramadhan dengan menggembleng para pelajar maupun santri untuk mengkaji dan mendalami
ajaran islam dan mengasah moral rohani kearah yang lebih baik dan bersih. Dan dengan adanya peran serta alumni muncul pula atau berdirinya
Universitas STEI Al-Ishlah. 2.
Program Kegiatan Pesantren Program kegiatan pesantren yang dapat penulis liput yaitu bahwa di
pesantren Al-Ishlah memiliki beberapa program, di antaranya dalam bidang pendidikan, bidang ekonomi dan bidang sosial atau ijtimaiyah.
Dalam bidang pendidikan tarbiyah, terdiri dari pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal di antaranya yaitu: pendidikan anak usia
dini PAUD, Madrasah Diniyah dan Taman Pendidikan Al-Q ur‟an.
Bidang ekonomi diantaranya kegiatan pemberdayaan ekonomi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan, baik dilingkungan yayasan maupun
dilingkungan masyarakat sekitarnya, dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada pada lingkungan sekitar yayasan sehingga
memberikan rangsangan
terbentuknya usaha-usaha
baru yang
mengungtungkan, seperti pertanian, peternakan, penambangan batu alam, usaha simpan pinjam serta perdagangan barang dan jasa. Sedangkan
usaha-usaha yang telah terbentuk yang dikelola yayasan dan dapat memberikan keuntungan ekonomi pada masyarakat dan yayasan
52
diantaranya: penambangan batu alam, usaha simpan pinjam syariah dan konvensional, waserda serta wartel dan fotocopy, dan menyerap tenaga
kerja dari lingkungan masyarakat yayasan. Seluruh kegiatan ekonomi yang dilakukan dibawahh badan usaha yang berbadan hukum koperasi dengan
nama KOPERASI PONDOK PESANTREN AL-ISHLAH atau disingkat KOPONTREN AL-ISHLAH.
Adapun bidang usaha yang berjalan sampai saat ini meliputi: 1.
Pertambangan galian C. Dimana pada kegiatan galian tersebut menghasilkan produksi barang seperti batu alam, bahan baku keramik,
bahan semen dan tanah urug atau pasir. 2.
Perdagangan barang dan jasa, berupa waserda, wartel, warnet, fotocopy, travel, expedsi dan smascomart.
3. Jasa keuangan yang berbasis syariah, seperti diantaranya Unit Jasa
Keuangan Syariah UJKS dan USP syariah swamitra. Keberadaan lembaga keuangan Mikro Al-Ishlah UJKS dan USP
swamitra telah banyak membantu kebutuhan modal kerja bagi UKM di sekitar Al-Ishlah.
Pendiri-pendiri Al-Ishlah mengawali penambangan gunung kuda Bobos untuk membiayai program pendidikan yang menjadi tumpuan hidup
orang banyak yang saat ini kurang lebih 300 orang yang menggantungkan hidup keluarganya pada penambangan gunung kuda
Bobos dengan berbagai peranan yang mereka lakukan, seperti anemer, penambang, kuli angkut, kuli muat, pengrajin pahat dan ukir, pedagang,
buruh pabrik dan banyak lagi profesi yang bergantung pada penambangan tersebut.
Sedangkan pada bidang sosial atau ijtimaiyah terdiri dari syi‟ar dan
dakwah, keorganisasian dan sosial. Adapun kegiatan syi‟ar dan dakwah di antaranya adalah dengan pembinaan dan pendidikan baik langsung
maupun tidak langsung kepada masyarakat melalui majelis ta‟lim, masjid, penerbitan tabloid dakwah atau pendidikan. Dalam penyiaran
dakwah dilakukan dengan berbagai cara seperti siaran radio Al-Ishlah
53
atau melakukan dakwah tajil keliling ke desa-desa. Untuk kegiatan keorganisasian di antaranya dengan pembinaan santri atau siswa melalui
jalur kegiatan-kegiatan organisasi dalam dan luar lembaga. Kegiatan organisasi
dalam lembaga
seperti OSIS,
PRAMUKA, PMR,
PASKIBRA, PASUS dsb, sedangkan diluar lembaga seperti Ormas- ormas kepemudaan atau pecinta alam, olahraga, serta organisasi
keagamaan. 3.
Visi, Misi dan Tujuan Pesantren Dalam upaya mengembangkan kuantitas dan kualitasnya, pesantren Al-
Ishlah memiliki visi dan misi yang mejadi dasar target pencapaian in put dan out put dalam beberapa aspek.
Adapun visi pesantren Al-Ishlah yaitu mencetak generasi muslim paripurna yang sehat, baik secara fisik, akal dan sehat hati menuju
terciptanya masyarakat idaman khoerul mujtama Sedangkan misi pesantren Al-Ishlah adalah dengan mengelola lembaga
pendidikan, sosial, dakwah dan ekonomi, baik dari tingkat paling rendah mikro sampai tingkat paling tinggi makro sebagai pengejawantahan
konsep Ishlah Tsamaniyah.
67
4. Struktur Organisasi
Pesantren Al-Ishlah merupakan Yayasan Islam yang didirikan berdasarkan akta notaris; Iskandar Wiramiharja, sh No.45 tanggal 16
April 1974 dan Akta perubahan; Notaris Idris Abas, sh No.C-60- HT.03.01 tahun 2002 yang beralamat di jl. Raya Imam Bonjol, Desa
Bobos-Dukupuntang Kabupaten Cirebon 45652 – Jawa Barat, Telepon
Fax : +62.231.8344655. Kategori kepengurusan, yaitu terdiri dari pengurus harian Yayasan Al-
Ishlah dan pengawas Yayasan Al-Ishlah. Pengurus harian Yayasan Al- Ishlah terdiri dari tiga kategori yaitu Majelis Tarbiyah yang merupakan
Lembaga Pendidikan, Majelis Ijtima‟iyah yang merupakan Lembaga Sosial dan Majelis Iqtisodiyah yang merupakan Lembaga Ekonomi.
67
Ibid.Bunga Rampai, h 15
54
Adapun Majelis Tarbiyah atau Lembaga Pendidikan terdiri dari pendidikan yang di mulai dari tingkat anak-anak sampai tingkat dewasa,
yaitu: 1 Pondok Pesantren, 2 Pendidikan Anak Usia Dini PAUD, 3 Raoudhatul Atfal TK, 4 Madrasah Diniyah MD, 5 Madrasah
Ibtidaiyah MI, 6 Madrasah Tsanawiyah MTs, 7 Madrasah Aliyah MA, 8 Sekolah Tinggi Ekonomi Islam STEI. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada bagan struktur organogram sebagai berikut:
55