Strategi Dakwah ANALISIS DATA
56
dilakukan apa adanya dengan menulis terlebih dahulu yang menjadi materi lalu difotokopi dan disebarkan. Dan setelah itu satu persatu dari santri
membacakan kitab yang bertujuan melatih membaca huruf-huruf arab gundul dan sekaligus melatih santri aktif dalam hal belajar mengajar, hal ini didukung
dengan adanya tanya jawab setelah pengajian selesai. Dakwah Kedua yang dilakukan Kiai Emet Ahmad Khatib adalah
melalui Bil Qolam. Dalam hal ini beliau selalu menulis artikel-artikel yang bertujuan untuk memperbaiki pendidikan, perubahan individu dan masyarakat,
tentang politik atau siyasah dan lain-lain selalu ditulis dan disebar-luaskan. Sebagai bentuk kegiatan dakwah dalam urusan Bil-Qolam, beliau
pernah tercatat menulis beberapa buku yang terkait dengan kegiatan dakwah, seperti buku yang berjudul “Mencari Pusaka Yang Hilang, Tafsir Asas
Intisab, Aqidah islamiyah, Pedoman dan Kaderisasi untuk Generasi Rabbani yang semuanya telah di manuskripkan kedalam satu buku yang berjudul
Pemikiran Intisab Kiai Emet Ahmad Khatib yang tersimpan baik di Yayasan Al-Ishlah Bobos. Dan beliau pernah menulis yang berjudul Intisab PUI dan
Janji Amal yang disatukan dalam sebuah judul buku RISALAH INTISAB. Dimana buku tersebut menjadi buku pedoman PUI. Karena keilmuannya yang
luas beliau merupakan salah satu tokoh PUI yang mampu menafsirkan ajaran Intisab yang merupakan doktrin dari Persatuan Umat Islam PUI. Dan beliau
menjadi sesepuh organisasi PUI di Jawa Barat, khususnya di wilayah Kab. Cirebon.
Adapun dakwah Ketiga yang beliau lakukan adalah dengan Bil-Hal atau dakwah dengan perbuatan nyata. Perbuatan nyata yang mengarah pada
tindakan menggerakan mad‟u atau sasaran dakwah baik individu maupun masyarakat, sehingga dakwah bil hal ini lebih berorientasi pada usaha
pengembangan masyarakat. Usaha pengembangan masyarakat ini bidang garapannya sangat luas yang diantaranya meliputi pengembangan pendidikan,
ekonomi, sosial masyarakat dsb. Dalam bidang pendidikan diarahkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. dengan pendidikan derajat manusia akan
terangkat. Dalam bidang ekonomi masyarakat diarahkan pada etos kerja yang
57
tinggi serta menghidupkan dan mengoptimalkan sumber ekonomi umat yang diperuntukan bagi kesejahteraan bersama.
Dalam bidang pendidikan Kiai Emet Ahmad Khatib mendirikan lembaga-lembaga baik formal maupun non formal. Dalam lembaga formal
Kiai Emet mendirikan Madrasah Ibtidaiyyah, Tsanawiyyah dan Aliyah. Sedangkan lembaga non formalnya beliau mendirikan Daruttauhid yang
diperuntukan bagi anak-anak kurang mampu secara finansial yang tidak melanjutkan ke sekolah SLTP, seperti SMP atau Tsanawiyyah.
69