“...Di tengah tidak adanya ukuran tertentu tentang kesepakatan mengenai mana yang adil dan tidak, jelas lebih sulit bagi para individu untuk
mengoordinasikan rencana-rencana mereka secara efisien dalam rangka menjamin
bahwa tatanan
yang saling
menguntungkan tetap
dipertahankan”
7
Oleh karena itu, keadilan sosial, bagi Rawls, tidak dilihat sekedar sebagai keadilan
distributif semata.
Artinya prinsip
keadilan sekedar
berperan menunjukkan hak dan kewajiban dasar, dan membagi keuntungan hasil kerja sama
sosial secara adil, melainkan lebih jauh dari itu, Keadilan sosial merupakan prinsip keutamaan bagi landasan fundamental terwujudnya sebuah masyarakat
tertata baik well-ordered society, visi masyarakat yang dicita-citakan oleh Rawls.
2. Subjek Utama Keadilan Sosial
Subjek utama dari prinsip keadilan sosial adalah apa yang disebut oleh
Rawls dengan basic structure, struktur dasar masyarakat, yakni tatanan
institusi-institusilembaga-lembaga sosial utama dalam satu skema kerja sama. Pengertian institusi dalam pengertian di sini tidak dipahami dalam arti umum
seperti umum digunakan sebagaimana artinya dalam: Universitas Islam Negeri, Bank Indonesia, dan sebagainya. Institusi dalam contoh ini dimengerti sebagai
kumpulan individu-individu yang terorganisir.
8
Adapun pengertian institusi yang dimaksudkan oleh John Rawls adalah
Sistem aturan publik yang menentukan jabatan serta posisi dengan hak dan kewajiban mereka, kekuatan dan kekebalan, dan lain-lain. Aturan-
aturan ini menggolongkan bentuk-bentuk tindakan yang diperbolehkan
7
Teori Keadilan, h. 5-7
8
Thomas Pogge, John Rawls: His Life and Theory of Justice, transl. Michelle Kosch, New York: Oxford University Press, 2007, h. 28
dan dilarang; dan memberikan hukuman dan pembelaan tertentu, dan lain- lain, ketika pelanggaran terjadi…”
9
Alasan Rawls menempatkan “struktur dasar” sebagai subjek utama keadilan sosialnya karena dalam struktur dasar masyarakat sudah terkandung ber-
bagai posisi sosial. Manusia dilahirkan dalam masyarakatnya sudah dalam posisi dan harapan masa depan yang berbeda-beda, ditentukan, sebagian oleh sistem
politik, kondisi
sosial dan
ekonomi. Lembaga-lembaga
sosial utama
mendefinisikan hak-hak dan kewajiban, dan memengaruhi masa depan hidup setiap orang, cita-cita, impian serta kemungkinan tercapainya semua itu. dengan
demikian, lembaga-lembaga utama masyarakat sesungguhnya sudah merupakan sumber berbagai ketimpangan dan kepincangan yang dalam, karena sudah
merupakan titik awal keberuntungan bagi yang satu atau kemalangan bagi yang lain.
10
Dalam Justice as Fairness, Rawls membedakan tiga tingkatan subjek keadilan sosial berdasarkan penerapan prinsip-prinsipnya. Dengan urutan inside-
outward, ketiga tingkatan keadilan sosial itu adalah: 1 keadilan lokal local justice: prinsip-prinsip keadilan yang diterapkan secara langsung pada praktik-
praktik sosial dan hubungan-hubungan sosial; 2 keadilan domestik domestic justice: prinsip-prinsip keadilan diterapkan pada struktur dasar masyarakat; 2
keadilan global global justice: prinsip-prinsip keadilan sosial yang diterapkan pada hubungan atau hukum internasional, atau keadilan antar negara.
11
9
John Rawls, Teori Keadilan, h. 66-67
10
John Rawls, Teori Keadilan, h. 8
11
John Rawls, Justice as Fairness a Restatement, h. 10-11
Dengan demikian, prinsip keadilan sosial Rawls tidak berkaitan secara langsung dengan praktik-praktik sosial yang begitu banyak, melainkan prinsip
yang diterapkan pada institusi-insitusi sosial utama yang menopang struktur sosial, seperti konstitusi politik, prinsip ekonomi, dan tatanan sosial. Prinsip
keadilan sosial mengatur “cara” bagaimana lembaga-lembaga sosial utama mendistribusikan apa yang disebut oleh Rawls dengan
“nilai-nilai primer”, primary goods. Nilai-nilai primer itu antara lain: kebebasan dan kesempatan,
pendapatan dan kekayaan. Dengan demikian, masalah pokok keadilan sosial Rawls mencakup tiga bidang: politik kuasa, ekonomi uang, dan sosial
status.
12
B. Dua Prinsip Keadilan Sosial