Karya-Karya Ilmiah Dan Pengaruhnya

29

B. Karya-Karya Ilmiah Dan Pengaruhnya

Rawls adalah seorang pemikir yang produktif dalam menuangkan gagasannya ke dalam tulisan. Gagasan Rawls tersebar dalam bentuk artikel ilmiah maupun buku. Artikel-artikel tersebar di berbagai jurnal filsafat terkemuka seperti Philosophical Review,dan Journal Philosophy, maupun di dalam buku-buku yang membahas tema-tema tertentu. Oleh karena itu, karya-karya Rawls disini dibagi dalam dua bagian: buku dan artikel. Karya-karya Rawls yang berupa artikel antara lain: 1. ―Review of An Examination of The Place of Reason in Ethics‖, artikel dalam jurnal Philosophical Review, 1951 2. ―Justice as Fairness‖, 1954. Artikel Rawls dalam jurnal Philosophical Review yang merupakan gambaran dan ide dasar awal tentang gagasan utama tentang keadilan yang kemudian secara komprehensif dijelaskan dalam bukunya A Theory of Justice. 14 3. ―Replay to Lyon and Teitleman‖, artikel dalam Journal of Philosophy, 1972 4. ―Fairness to Goodness‖. Artikel dalam jurnal Philosophical Review, 1975. 15 5. ―Kantian Constructivism in Moral Theory‖. Artikel Rawls dalam Journal of Philosophy, 1980. 6. ―Basic Liberties and Their Priority. Artikel Rawls dalam buku Liberty, Equality and Law, 1987. 14 Bur Rasuanto, Keadilan Sosial,Pandangan Deontologis Rawls dan Habermas: Jakarta, Gramedia, 2004, h. 25 15 Andre Ata Ujan, Keadilan dan Demok rasi, h. 11 30 7. ―Themes in Kant‘s Moral Philosophy‖, artikel Rawls dalam buku Kant’s Trancendental Deductions: The Three Critiques and Opus Postumum, 1989. 16 8. ―Roderick Firth, His Life and Work‖, artikel Rawls dalam buku Philosophy and Phenomenological Research, 1991. 9. ―Reconciliaton through The Public Use of Reason‖ Reply to Jurgen Habermas, artikel Rawls dalam Journal Philosophy, 1992. 17 Sedangkan karya-karya Rawls yang berbentuk buku antara lain: 1. A Study in the Ground of Ethical Knowledge, Considered with Reference to Judgement on the Moral Worth of Character. Ini merupakan disertasi Rawls untuk meraih gelar Phd. 2. A Theory of Justice, 1971 3. Political Liberalism, 1993 4. The Law of Peoples, with”The Idea of Public Reason Revisen‖, 1999 5. Collected Papers, buku ini merupakan kumpulan 27 artikel yang ditulis oleh Rawls dari tahun 1951 hingga 1998. 6. Lectures on History of Moral Philosophy, buku ini merupakan kumpulan perkuliahan Rawls yang dikumpulkan oleh Barbara Herman, 2001. 7. Justice as Fairness: A Restatement, 2001. 16 Thomas Pogge, John Rawls, h. 199-200 17 Thomas Pogge, John Rawls. 31 8. Lectures on Political Philosophy, buku ini juga merupakan kumpulan perkuliahan Rawls ketika ia menjadi dosen yang dikumpulkan oleh Samuel Freeman. 18 Di antara sekian karya-karya John Rawls tersebut, A Theory of Justice - terbit pertama kali pada tahun 1971- adalah master piece yang membuat Rawls dikenal sebagai pemikir terkemuka dalam bidang filsafat politik pada abad ke-20. Buku ini merupakan salah satu buku paling berpengaruh dalam filsafat moral dan filsafat politik sepanjang seratus tahun terakhir. Buku ini tidak hanya dibaca oleh para pengkaji dan peminat filsafat, tetapi juga oleh orang-orang yang bekerja di berbagai bidang, semisal ilmu politik, hukum, dan kebijakan sosial. 19 Tidak mengherankan apabila A Theory of Justice yang tebalnya mencapai 600 halaman hingga saat ini telah diterjemahkan ke 23 bahasa dari berbagai macam bahasa di dunia. Buku ini dianggap telah membangkitkan dan mensemarakkan kembali gairah kajian filsafat politik yang sebelumnya sempat meredup. Sampai lebih separuh pertama abad ke-20, filsafat politik tidak mengalami perkembangan istimewa karena tidak ada lagi karya-karya besar yang lahir sejak karya John Stuart Mill. Keadaan itu berubah setelah terbit A Theory of Justice, 1971. A Theory segera mendapat sambutan luas, dan dibicarakan di berbagai jurnal filsafat dan mimbar akademi, khususnya di wilayah berbahasa Inggris. Buku ini telah melahirkan sejumlah tanggapan, sambutan dan perdebatan di berbagai jurnal 18 Untuk semua sumber informasi pada bagian karya berbentuk buku yang ditulis Rawls, penulis merujuk seluruhnya pada buku Thomas Pogge sebagai telah disebut diatas. Thomas Pogge, John Rawls, h.200 19 Paul Graham, Rawls, Oxford: OneWorld, 2007, h. vii 32 maupun mimbar akademik. Setelah A Theory terbit, wacana filsafat politik mengalami perkembangan dan orientasi baru, bahkan bergerak meluas dari tema sentral keadilan sosial ke masalah hak, kebebasan, human subject, komunitas, dan teori moral sendiri, memperkaya tema-tema tradisional seperti masalah legitimasi, kekuasaan, hakikat hukum dan lainnya. Arti penting A Theory of Justice dalam kajian filsafat setidaknya mencakup dua hal, sebagaimana diutarakan Will Kymlicka. Kymlicka mengatakan A Theory memiliki dua arti penting. Pertama, Rawls memiliki arti penting historis tertentu dalam mendobrak intusionisme dan utilitarianisme. Sebagaimana diketahui, utilitarianisme adalah pandangan moral yang mendominasi seluruh periode filsafat modern, sekaligus menjadi doktrin moralitas politik paling dominan. Berbagai kritik ditujukan kepada utiltarianisme karena dianggap tidak mampu menjamin keadilan sosial, dan menempatkan manusia sebagai alat atau sarana untuk mencapai tujuan. Sejumlah pandangan dan teori muncul dari berbagai pemikir untuk mengatasi pandangan utilitarianisme. Satu di antaranya adalah John Rawls. Teori keadilannya salah satu tujuannya adalah mengatasi dan membersihkan utilitarianisme dari teori-teori keadilan. Kedua, teori Rawls mendominasi filsafat politik, bukan dalam arti disepakati secara luas, tetapi dalam arti bahwa para ahli teori yang muncul belakangan harus mempertegas dirinya sebagai dirinya berlawanan dengan Rawls atau tidak. Mereka menjelaskan apa teori mereka dengan membandingkannya dengan teori Rawls. ―Kita tidak akan dapat 33 memahami karya tentang keadilan yang muncul belakang ini jika kita tidak memahami Rawls‖, kata Kymlicka. 20 Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Will Kymlicka, polemik sekitar buku Rawls membawa dampak positif dalam merangsang dilakukannya penelitian-penelitian luas dan mendalam dalam filsafat praktis, baik dari sisi filsafat politik maupun dari sisi filsafat moral. Hal itu juga diikuti suburnya karya- karya baru baik berupa artikel di jurnal-jurnal dan rangkaian publikasi besar yang langsung maupun tidak langsung membahas tema-tema di atas. Publikasi- publikasi filsafat praktis setelah terbitnya A Theory of Justice umumnya bertolak dari, mengacu kepada, dirangsang oleh, atau bahkan mengarahkan sasaran terhadap tesis Rawls. Karya Rawls lainnya yang juga penting adalah Political Liberalism, terbit pertama kali pada tahun 1993. Isi buku ini di samping mengoreksi beberapa aspek teori yang sudah dikemukakannya, juga memperjelas pikiran-pikiran pokok yang mendasari status teorinya justice as fairness sebagai konstruktivisme politik. Di buku ini, Rawls mengemukakan bahwa teori keadilannya berada dari latar tradisi politik tertentu, yakni tradisi politik liberalisme. Hal ini menegaskan bahwa prinsip keadilannya didasarkan pada landasan politik bukan landasan metafisis dari nilai atau kepercayaan tertentu dalam kelompok masyarakat. Lalu ada Law of Peoples yang terbit pada tahun 1996. Buku ini membahas mengenai pandangan Rawls tentang masalah keadilan dalam konteks hubungan internasional. Di sini Rawls membahas mengenai prinsip-prinsip keadilan dalam 20 Will Kymlicka, Pengantar Filsafat Politik Kontemporer: Kajian Khusus Teori -Teori Keadilan, terj. Agus Wahyudi, cet. I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, h. 70 34 kontek hubungan internasional. Hal ini merupakan perluasan dan kelanjutan dari gagasannya sebelumnya mengenai prinsip-prinsip keadilan bagi struktur dasar masyarakat.

C. Latar Belakang Tradisi Pemikiran