sama dapat digunakan kembali di sel terdekat. Maka banyak orang dapat melakukan percakapan secara simultan dalam sel yang berbeda di seluruh
kota atau wilayah, meskipun mereka berada dalam satu saluran. Dalam setiap sel, terdapat stasiun dasar yang berisi antenna
wireless dan perlengkapan radio lain. Antenna wireless dalam setiap sel akan menghubungkan penelpon ke jaringan telepon local, internet, ataupun
jaringan wireless lain. Antena wireless mentransimiskan sinyal. Ketika telepon genggam dinyalakan, telpon akan mencari sinyal untuk
mengkonfirmasi bahwa layanan telah tersedia. Kemudian telepon akan mentransmisikan nomor identifikasi tertentu, sehingga jaringan dapat
melakukan verifikasi informasi konsumen. http:id.wikipedia.orgwikicarakerjaTelepon_Genggam.htm
.
2.2.2 Kriteria pemilihan ponsel sebagai media pembelajaran.
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi
yang ingin dicapai Sudrajat, 2008 : 39. bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang
tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau
tujuan pembelajaran bersifat motorik gerak dan aktivitas, maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya
yang bersifat melengkapi komplementer, seperti : biaya, ketepatgunaan, keadaan peserta didik, ketersediaan, dan mutu teknis.
14
Ponsel sebagai salah satu produk alat telekomunikasi terkini di tengah laju globalisasi teknologi komunikasi dan informasi memiliki
fenomena tersendiri bagi dunia pendidikan khususnya bagi pelajar dan mahasiswa. Kehadirannya yang menawarkan kecanggihan untuk dapat
mengakses segala informasi lintas dunia dengan sangat cepat, mudah dan murah Mursyid, 2008 : 64.
Dalam pengembangan media pembelajaran pada ponsel harus memenuhi kriteria sebagai berikut Mursyid, 2008 : 67 :
1. Komunikatif : Visualisasi mendukung materi ajar, agar mudah dicerna
oleh siswa. 2.
Kreatif : Visualisasi diharapkan disajikan secara unik dan tidak
klise sering digunakan, agar menarik perhatian. 3.
Sederhana : Visualisasi tidak rumit, agar tidak mengurangi kejelasan
isi materi ajar dan mudah diingat. 4.
Unity : menggunakan bahasa visual yang harmonis, utuh, dan
senada, agar materi ajar dipersepsi secara utuh komprehensif. 5.
Penggambaran objek dalam bentuk image citra yang representatif 6.
Pemilihan warna yang sesuai, agar mendukung kesesuaian antara konsep kreatif dan topik yang dipilih
7. Tipografi font dan susunan huruf, untuk memvisualisasikan bahasa
verbal agar mendukung isi pesan, baik secara fungsi keterbacaan maupun fungsi psikologisnya.
15
8. Tata letak lay-out: peletakan dan susunan unsur-unsur visual terkendali
dengan baik, agar memperjelas peran dan hirarki masing-masing unsur tersebut.
9. Unsur visual bergerak animasi danatau movie, animasi dapat
dimanfaatkan untuk mensimulasikan materi ajar dan video untuk mengilustrasikan materi secara nyata.
10. Navigasi icon yang familiar dan konsisten agar efektif dalam penggunaannya.
2.3 Materi Ajar