Teori Rangkaian Dasar Listrik. Resistor Jenis Resistor

8. Tata letak lay-out: peletakan dan susunan unsur-unsur visual terkendali dengan baik, agar memperjelas peran dan hirarki masing-masing unsur tersebut. 9. Unsur visual bergerak animasi danatau movie, animasi dapat dimanfaatkan untuk mensimulasikan materi ajar dan video untuk mengilustrasikan materi secara nyata. 10. Navigasi icon yang familiar dan konsisten agar efektif dalam penggunaannya.

2.3 Materi Ajar

Materi ajar merupakan serangkaian isyarat atau simbol yang diciptakan dari mulai tingkatan kongkrit sampai dengan tingkatan abstrak dari proses pengajaran Dale, 2005 : 36. Pada tugas akhir ini akan membahas rangkaian dasar listrik yang merupakan mata pelajaran dasar pada SMK kelas 1 jurusan listrik, materi yang di ambil adalah 3 komponen utama pada rangkaian dasar listrik yaitu, Resistor, Transistor, dan Kapasitor.

2.3.1. Teori Rangkaian Dasar Listrik.

Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Secara umum komponen dasar elektronika dibagi menjadi dua macam berdasarkan kriteria Raras, 2004 : 8., yaitu : 16 1. Komponen aktif, adalah komponen yang memerlukan sumber tegangan dan arus agar dapat bekerja pada suatu rangkaian elektronika. Contoh komponen aktif antara lain : Transistor, Dioda, Thyristor, Tranducer, dan lain-lain. 2. Komponen pasif, adalah komponen yang tidak memerlukan sumber tegangan dan arus ketika dia berada disuatu rangkaian. Contoh komponen aktif antara lain : Resistor, Kapasitor, Transformator, dan lain-lain.

2.3.2. Hukum Kirchoff.

Di pertengahan abad 19 Gustav Robert Kirchoff 1824 – 1887 menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian di kenal dengan Hukum Kirchoff. http:alljabbar.wordpress.com20080406hukum-kirchoff-1 Hukum Kirchoff sendiri di bagi 2 yaitu : 1. Hukum Kirchoff I yang berbunyi, “Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”. Secara matematis Hukum Kirchoff I digambarkan pada gambar dibawah ini. Gambar 2.1 Hukum Kirchoff I. 17 Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang maka Hukum Kirchoff I akan diperoleh sebagai berikut: Gambar 2.2 Hukum Kirchoff I rangkaian bercabang.

2. Hukum Kirchoff II yang berbunyi, ”Dalam rangkaian

tertutup, Jumlah aljabbar GGL E dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol”. Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau dalam arti semua energi listrik bisa digunakan atau diserap. http:alljabbar.wordpress.com20080406hukum- kirchoff-2 . Hukum Kirchoff II dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.3 Hukum Kirchoff II. 18

2.3.3. Resistor

Tahanan listrik atau resistor adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai penahan arus listrik. Walaupun resistor dapat meneruskan arus listrik namun tidak begitu saja arus listrik dapat melintasi resistor, karena bahan untuk membuat resistor terdiri dari bahan yang sulit menghantarkan arus listrik, maka arus listrik tidak dapat melaluinya tanpa mendapatkan hambatanperlawanan Raras, 2004 : 19.

2.3.4. Jenis Resistor

Ada dua jenis resistor yang sesuai dengan fungsinya, yaitu Raras, 2004 : 20 : 1. Resistor tetap Resistor yang mempunyai nilai perlawanan tetap. Jenis resistor tetap berdasarkan bahan pembuatannya terdiri dari: a. Metal film resistor b. Metal oxide resistor c. Carbon film resistor d. Ceramic encased wirewound e. Economy wrie wound f. Zeo ohm jumper wire g. SIP resistor network 19 Contoh resistor tetap dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut ini : Gambar 2.4 Resistor Tetap 2. Resistor variabel Resistor yang mempunyai nilai perlawanannya dapat diatur, contohnya: a. Potensiometer: Linier dan logaritmis b. Trimmer potensiometer c. NTC Negative Temperatur Coefisien d. PTC Positive Temperatur Coefisien e. LDR Light Dependent Resistor f. VDR Voltage Dependent Resistor Potensiometer resistansinya berubah jika kedudukan kontaknya bergeser oleh batang pengaturnya. Jika perubahan nilai resistansinya sebanding dengan perubahan kedudukan kontak geser maka disebut potensiometer linier. Jika sebaliknya disebut dengan potensiometer logaritmis. NTC mempunyai nilai perlawanan yang dipengaruhi oleh suhu temperatur disekitarnya. Apabila suhu naik, maka perlawanannya turun 20 dan bila suhu turun maka perlawanannya naik. NTC berfungsi sebagai pelindung komponen elektronika dalam rangkaian. LDR mempunyai harga hambatan yang dipengaruhi oleh cahaya sinar di sekitarnya. Pada saat cahaya kuat terang harga hambatan besar dan jika cahaya redup maka hambatannya kecil. LDR dipakai sebagai saklar pada lampu jalan dan lampu taman. VDR mempunyai harga perlawanan tergantung dari tegangan yang terjadi padanya. Pada saat tegangan yang diberikan besar, maka perlawanannya kecil, dan pada saat tegangannya rendah perlawanannya besar. Contoh resistor variabel dapat dilihat pada gambar 2.5. Gambar 2. 5 Resistor Variabel Untuk menentukan nilai tahanan ada dua macam, yaitu pada badannya ditulis dengan angka langsung dan menggunakan cincin kode warna. Banyaknya cincin kode warna pada setiap resistor berjumlah 4 cincin gambar 4 , 5 cincin gambar 5 . Gambar 2. 6 Resistor 4 cincin 21 Resistansi yang mempunyai 5 cincin warna terdiri dari: Cincin 1, 2, dan 3 adalah cincin digit, cincin 4 sebagai pengali dan cincin 5 adalah toleransi. Gambar 2.7 Resistor 5 cincin Resistansi yang mempunyai 4 cincin warna terdiri dari: Cincin 1 dan 2 adalah bilangan digit, cincin 3 sebagai pengali dan cincin 4 adalah toleransi. Tabel 2.2 Tabel warna resistor Warna Cincin 1 Cincin 2 Cincin 3 Bilangan pengali Toleransi Hitam 10 20 Coklat 1 1 10 1 1 Merah 2 2 10 2 2 Jingga Oranye 3 3 10 3 3 Kuning 4 4 10 4 - Hijau 5 5 10 5 4 Biru 6 6 10 6 6 Ungu 7 7 10 7 12,5 Abu-abu 8 8 10 8 30 Putih 9 9 10 9 10 Perak - - 0,01 10 Emas - - 0,1 5 Tanpa Warna - - - 20 22

2.3.5. Rangkaian Resistor