Kondisi  lingkungan  di  sekitar  Gedung  Administrasi  Gedung  Akademik memiliki cuaca yang teduh, hal ini karena lokasi di sekitar pengamatan dikelilingi
oleh  beberapa  gedung  yaitu:  Gedung  Administrasi  Gedung  Akademik,  Gedung Auditorium,  Gedung  Rektorat  dan  Gedung  Aula  Madya.  Akan  tetapi,  kondisi
lingkungan  di  sepanjang  jalan  mulai  dari  Gedung Fakultas Syari’ah dan Hukum
sampai  dengan  belakang  Gedung  Fakultas  Ekonomi  memiliki  cuaca  yang  cerah. Hal ini karena lokasi di sekitar pengamatan tidak dikelilingi oleh gedung-gedung
perkuliahan.  Selain  itu,  kondisi  lingkungan  di  sekitar  parkiran  motor  atas belakang  koperasi  Fakultas  Dakwah  dan  Komunikasi  sampai  dengan  turunan
belakang  cafe  cangkir  memiliki  cuaca  yang  sangat  cerah.  Hal  ini  karena  tidak terdapat bangunan  gedung perkuliahan maupun bangunan gedung lainnya, hanya
lapangan  terbuka  dan  terdiri  dari  beberapa  tanaman  peneduh.  Selain  itu,  lokasi tersebut digunakan sebagai tempat parkir kendaraan bermotor.
3.2 Alat dan Bahan
Alat  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  antara  lain  thermometer, higrometer,  jangka  sorong,  gelas  beserta  tutupnya,  pinset,  stopwatch,
anemometer,  Lux  meter,  papan  perentang,  oven,  pipet  tetes,  cawan  petri,  kotak spesimen, penggaris dan camera digital merk Samsung 10 Mega Pixel.
Bahan  yang  digunakan  yaitu  telur  kupu-kupu  G.  agamemnon  yang  fertil sebanyak  10  butir,  daun  Glodokan,  tissue  nonalkohol  atau  kapas,  kertas  minyak,
alkohol 70, Styrofoam dan doubeltip.
3.3 Cara Kerja 3.3.1.  Pemilihan  Media  Peletakan  Telur
G.  agamemnon  L.  pada  tanaman Glodokan
Penelitian  ini  menggunakan  metode  survey  pada  kondisi  alami. Pengamatan  dilakukan  pada  pukul  08.00  s.d  16.00  WIB  selama  2  minggu  14
hari, dilakukan pengamatan meliputi pemilihan media peletakan telur kupu-kupu G.  agamemnon  di  sekitar  atau  pada  tanaman  Glodogan  yang  terdapat  di  sekitar
kampus  I  UIN  Jakarta.  Lalu  dilakukan  pengukuran  ketinggian  tempat  peletakan telur  ke  atas  permukaan  tanah  cm  dan  dilakukan  pengamatan  tempat  peletakan
telur  seperti  di  permukaan  atas  atau  bawah  daun  muda,  di  permukaan  atas  atau bawah daun tua, atau di permukaan atas atau bawah ranting.
Selama pengamatan peletakkan telur, dilakukan pula pencatatan waktu G. agamemnon  meletakan  telur  WIB  dan  faktor  fisik  lingkungan  saat  peletakan
telur meliputi kelembaban udara menggunakan hygrometer yang diletakaan di atas permukaan  tanah,  intensitas  cahaya  menggunakan  Lux  meter  yang  diarahkan
kesumber  cahaya,  suhu  menggunakan  thermometer  yang  telah  di  beri  tali  dan  di gantungkan  pada  cabang  atau  ranting  tanaman  yang  kokoh  dan  kecepatan  angin
menggunakan  anemometer  yang  di  arahkan  kesumber  angin.  Pencatatan  faktor fisik  ini  dilakukan  selama  14  hari  sebanyak  3x  dalam  1  hari  yaitu  pada  pukul
08.00 WIB, 12.00 WIB dan 16.00 WIB.
3.3.2. Kandang G. agamemnon L.
Telur  yang  terlihat  di  permukaan  atas  atau  bawah  daun,  segera  digunting dan  diberi  keterangan  pada  label  lalu  di  masukan  ke  dalam  wadah  sementara