Alat dan Bahan METODOLOGI PENELITIAN

3.3 Cara Kerja 3.3.1. Pemilihan Media Peletakan Telur

G. agamemnon L. pada tanaman Glodokan

Penelitian ini menggunakan metode survey pada kondisi alami. Pengamatan dilakukan pada pukul 08.00 s.d 16.00 WIB selama 2 minggu 14 hari, dilakukan pengamatan meliputi pemilihan media peletakan telur kupu-kupu G. agamemnon di sekitar atau pada tanaman Glodogan yang terdapat di sekitar kampus I UIN Jakarta. Lalu dilakukan pengukuran ketinggian tempat peletakan telur ke atas permukaan tanah cm dan dilakukan pengamatan tempat peletakan telur seperti di permukaan atas atau bawah daun muda, di permukaan atas atau bawah daun tua, atau di permukaan atas atau bawah ranting. Selama pengamatan peletakkan telur, dilakukan pula pencatatan waktu G. agamemnon meletakan telur WIB dan faktor fisik lingkungan saat peletakan telur meliputi kelembaban udara menggunakan hygrometer yang diletakaan di atas permukaan tanah, intensitas cahaya menggunakan Lux meter yang diarahkan kesumber cahaya, suhu menggunakan thermometer yang telah di beri tali dan di gantungkan pada cabang atau ranting tanaman yang kokoh dan kecepatan angin menggunakan anemometer yang di arahkan kesumber angin. Pencatatan faktor fisik ini dilakukan selama 14 hari sebanyak 3x dalam 1 hari yaitu pada pukul 08.00 WIB, 12.00 WIB dan 16.00 WIB.

3.3.2. Kandang G. agamemnon L.

Telur yang terlihat di permukaan atas atau bawah daun, segera digunting dan diberi keterangan pada label lalu di masukan ke dalam wadah sementara wadah pelastik. Masing-masing dari sampel yang telah diperoleh, lalu dimasukan ke dalam wadah plastik gelas plastik beserta tutupnya satu per satu. Satu wadah plastik berisi satu sampel telur. Setelah itu, diambil gelas plastik bekas beserta tutupnya yang sebelumnya telah dicuci dan dibersihkan. Lalu diambil daun Glodokan yang telah berisi telur G. agamemnon pada bagian permukaan atas atau bawah daun. Kemudian daun tersebut diselipkan di tengah tutup gelas plastik, bagian tangkai daun yang terdapat di atas tutup diberi kapas yang sudah dilembabkan dengan air untuk mengurangi penguapan. Apabila telur G. agamemnon telah menetas menjadi larva, diambil daun pakan beserta tangkai daunnya. Kemudian tangkai daun tersebut disisipkan di atas tutup gelas plastik dan dililit dengan tissue non alkohol atau kapas yang dilembabkan dengan air secukupnya agar daun tetap segar dan mengurangi penguapan. Gelas plastik kupu- kupu dibersihkan dari feces dan sisa-sisa daun pakan setiap hari agar tetap bersih dan terjaga kelembabannya. Kandang buatan G. agamemnon tersaji pada Gambar 9. Gambar 9. Kandang buatan G. agamemnon L. Fitriana, 2011