Instrumen Penelitian Teknik Analisis Data

3.1.3. Teknik Pengambilan Sampel

Proses yang meliputi pengambilan sebagian dari populasi, melakukan pengamatan pada populasi secara keseluruhan disebut sampling atau pengambilan sampel Sevillass, 1993. Teknik pengambilan sampel dari populasi dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling yaitu pengambilan anggota sampel dengan sesuka hati dan sangat subyektif Marzuki, 1989. Dalam accidental sampling hanya individu- individu yang kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai saja yang diteliti. Teknik penarikan sampel ini didasarkan pada kemudahan. Sampel dapat terpilih karena berada pada waktu, situasi dan tempat yang tepat.

3.2. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data mengenai Kepribadian Model Lima Faktor Big Five akan diperoleh dengan menggunakan adaptasi alat ukur International Personality Item Pool IPIP yang dibuat oleh Lewis R. Goldberg yang selanjutnya diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. IPIP adalah sebuah usaha secara internasional untuk mengembangkan dan menyaring secara kesinambungan sejumlah bank item inventori kepribadian. Semua itemnya bebas diambil dan memiliki skala yang dapat digunakan secara ilmiah maupun tujuan komersial. Pada alat ukur ini terdapat 50 item untuk mengukur kelima Kepribadian Model Lima Faktor Big Five. Kepribadian Extraversion diukur dengan 10 item, kepribadian Agreeableness diukur dengan 10 item, kepribadian Conscientiousness diukur dengan 10 item, kepribadian Emotional Stability diukur dengan 10 item, dan kepribadian Openess to Experiences Intellect diukur dengan 10 item

3.3. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Model Persamaan Struktural Structural Equation Model - SEM dan analisis komponen utama menggunakan teknik statistik Confirmatory Factor Analiysis CFA. SEM merupakan suatu teknik statistik yang dipakai untuk menguji serangkaian hubungan antara beberapa variabel yang terbentuk dari faktor ataupun variabel yang terobservasi yang dianalisis dengan menggunakan program LISREL 8.7. Sedangkan CFA merupakan salah satu dari dua pendekatan utama didalam analisis faktor. CFA didasarkan atas alasan bahwa variabel-variabel teramati adalah indikator- indikator tidak sempurna dari variabel laten atau konstruk tertentu yang mendasarinya Wijanto, 2008. Wijanto 2008 menjelaskan bahwa hipotesis fundamental dalam prosedur SEM adalah matrik kovarian data dari populasi Σ matirk kovarian variabel teramati adalah sama dengan matrik kovarian yang diturunkan dari model Σ θ model implied covarience matrix . Jika model yang dispesifikan benar dan jika parameter θ dapat di estimasi nilainya, maka matrix kovarian populasi Σ dapat dihasilkan kembali dengan tepat. Hipotesis fundamental tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut : H : Σ = Σ θ Dimana: Σ = matrik kovarian populasi dari variabel-variabel teramati Σ θ = matrik kovarian dari model dispesifikan θ = vektor yang berisi parameter-arameter model tersebut. Karena yang di inginkan agar residual = 0 atau Σ = Σ θ, maka peneliti berusaha agar pada uji hipotesis terhadap hipotesis fundamental menghasilkan H tidak ditolak atau diterima. Hal ini berbeda dengan pada uji hipotesis statistik pada umumnya yang mementingkan signifikansi atau mencari penolakan terhadap H misalnya pada regresi berganda. Dengan di terimanya H 0, yang berarti Σ = Σ θ, maka dapat dikatakan bahwa data mendukung model yang dispesifikan Wijanto, 2008.

3.4. Prosedur Penelitian