Uji validitas alat ukur big five personality (adaptasi dari IPIP) pada mahasiswa UIN Syahid Jakarta

(1)

Oleh :

Dian Amelia Sari

NIM : 205070000487

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psokologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

DIAN AMELIA SARI NIM : 205070000487

Di Bawah Bimbingan :

Pembimbing I Pembimbing II

Choliludin, AS.,Drs.,MA Mulia Sari Dewi, M.Si.Psi

NIP. 03-0308-3501 NIP. 19780502 200801 2 026

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010


(3)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA telah di ujikan dalam sidang munaqayah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Maret 2010 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Jakarta, 10 Maret 2010 Sidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan

Jahja Umar, Ph.D Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si

NIP. 130 885 522 NIP. 1956 1223 1983 032001

Anggota

Penguji I Penguji II

Yunita Faela Nisa, M.Psi.Psi Neneng Tati Sumiati, M.Si.Psi

NIP. 19770608 200501 2 003 NIP. 19730328 200003 2 003

Pembimbing I Pembimbing II

Choliludin, AS.,Drs.,MA Mulia Sari Dewi, M.Si.Psi

NIP. 03-0308-3501 NIP. 19780502 200801 2 026


(4)

MOTTO :

Lawan kegagalan adalah keberhasilan. Orang yang

berhasil adalah orang yang berkali-kali gagal.

Jangan pernah melihat hasil akhirnya, tapi

nikmati prosesnya. Dengan demikian hasil akan

didapat setelah melewati prosesnya.

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini Ku persembahkan untuk kedua orang tuaku yang selalu

memberikan kasih sayang dan doa tiada henti.

ABSTRAK


(5)

Mahasiswa Universitas Islam Negeri yarif Hidayatullah Jakarta. (E) xii + 105 halaman (termasuk lampiran)

(F) Salah satu pendekatan untuk memahami kepribadian adalah teori trait yaitu mengelompokkan trait menjadi lima besar, yang disebut Big Five Personality. Lima trait kepribadian tersebut adalah extraversion, Agreeableness,

Conscientiousness, Emotional Stability, Intellect/ Openness to Experiences. Di Indonesia penggunaan alat ukur kepribadian Big Five Personality maupun pengembangan alatnya masih belum begitu popular. Padahal banyak hal yang mampu diprediksikan dengan Big Five Personality. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas alat ukur Big Five Personality yaitu IPIP

(International Personality Item Pool) sehingga alat ukur tersebut dapat digunakan untuk pengembangan ilmu khususnya psikologi kepribadian, psikometri serta statisik dengan baik.

Variabel utama dalam penelitian ini adalah Big Five Personality. Populasi dalam penelitian ini adalah 4411 orang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan jumlah sampel sebanyak 200 orang baik laki-laki maupun perempuan berusia 17 tahun keatas, menggunakan metode Accidental Sampling. Dalam pengumpulan data, menggunakan alat ukur Big Five Personality adaptasi dari IPIP yang dibuat oleh Goldberg.

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Model Persamaan Struktural (Structural Equation Model - SEM) dan analisis komponen utama menggunakan teknik statistik Confirmatory Factor Analiysis (CFA). Hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa setiap item dalam masing-masing sub faktor adalah fit (sesuai) dengan model satu faktor, yang berarti semua item pada sub faktor mengukur hanya satu kemampuan yang didefinisikan pada sub faktor tersebut. Dan bahwa setiap item dalam masing-masing sub faktor adalah secara signifikan mengukur/menghasilkan informasi tentang gambaran kepribadian pada subfaktor tersebut. Selanjutnya, bahwa lima sub faktor dalam adaptasi alat ukur IPIP adalah fit (sesuai) dengan model satu faktor, yaitu semua sub faktor mengukur satu faktor umum yang dalam hal ini adalah “Big Five Personality”.

Hasil pengujian hipotesis 1 diperoleh, berdasarkan pengujian validitas konstruk, ada beberapa item yang tidak valid, yaitu item nomor 36 pada sub faktor


(6)

measurement error pada item-item sub faktor Big Five Personality. Ini berarti bahwa item-item dalam alat ukur IPIP benar mengukur apa yang hendak diukur dan semua sub faktor mengukur satu faktor umum yang dalam hal ini adalah “Big Five Personality”.

(G) Bahan Bacaan 19 (1959-2008)

KATA PENGANTAR


(7)

IPIP) PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Saw, pemimpin dan tauladan kaum yang beriman, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya yang setia.

Skripsi ini bisa terselesaikan tidak terlepas dari arahan, bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan hati yang tulus, teriring rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membanu proses penyelesaian skripsi ini.

Untuk itu, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Jahja Umar, Ph.D, Dekan Fakultas Psikologi, Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si, Pembantu Dekan I, beserta seluruh jajaran dekanat lainnya, yang Insya Allah akan menjadikan Fakultas Psikologi lebih baik dari sebelumnya.

2. Ucapan terima kasih penulis berikan kepada Bp.Drs. Choliludin AS, MA, pembimbing I atas bimbingan, arahan, dan waktu yang diberikan kepada penulis, terima kasih juga atas kesediaan dan kesabarannya membaca dan mengoreksi skripsi dengan detail dan teliti untuk kesempurnaan skripsi penulis. Serta Ibu Mulia Sari Dewi, M.Psi, pembimbing II atas bimbingan, arahan, kesabaran, pengertian, perhatian, waktu dan semuanya demi kelancaran dan selesainya skripsi.

3. Ucapan terima kasih penulis berikan kepada Ibu Yunita Faela Nisa, M.Psi.Psi penguji I dan Ibu Neneng Tati Sumiati, M.Si.Psi penguji II, atas masukan, saran, kritik yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Para dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah membimbing dan memberikan banyak ilmu bagi penulis.

5. Staf Tata Usaha Fakultas Psikologi, Mas Ayung, Ibu Syariah, Ibu Sri, Ibu Ida, Mba Rini, Pak Haidir dan lain-lain, yang telah banyak membantu penulis selama menjadi mahasiswi Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Teruntuk Papa dan Ibu tercinta, atas kesabarannya, kasih sayang, bimbingan dan doa yang tiada henti kepada penulis, yang selalu memotivasi penulis untuk belajar dan menuntut ilmu dengan baik, serta adik-adik tercinta Vani dan Icha, terimakasih karena kehadiran kalian membuat penulis lebih semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Untuk yang tersayang, 'My Kencur' Ibnu Setiawan. Terimakasih atas bantuan, perhatian, doa dan semangat yang tiada henti, yang selalu ada di dekat penulis, saat senang dan susah, saat gundah dan jenuh, luv u beib!


(8)

membantu penulis dalam penyelesaian sripsi ini.

10.Untuk teman-teman serta sahabat ‘Psycho ‘05’ Non Reguler (Especially Nida, Niar, Retno, Pipit, Gita, Mala, Bayu, Taufik, Dimas, Ayah Wahyu, Bunda Sinta, Lidia) dan Psikologi ’05 Reguler (Especially Nadya, Nuri, Eka, Dala, Indah, Ifni) terimakasih atas bantuan, semangat, saran, masukan, dan sharing. SUKSES & SEMANGAT TEMAN!

Akhirnya penulis memohonkan kepada Rabb Pencipta Alam Semesta agar seluruh dukungan, bantuan, bimbingan dari semua pihak di balas oleh Allah Swt dengan sebaik-baiknya balasan. Amin.

Jakarta, Februari 2010

Dian Amelia Sari

DAFTAR ISI


(9)

HALAMAN PENGESAHAN...iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...iv

ABSTRAK ...v

KATA PENGANTAR...vii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR ...xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah...1

1.2. Identifikasi Masalah...5

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah...6

1.3.1. Pembatasan Masalah...6

1.3.2. Perumusan Masalah...6

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian...6

1.4.1. Tujuan Penelitian...6

1.4.2. Manfaat Penelitian...7

1.4.2.1. Manfaat Teoritis...7

1.4.2.2. Manfaat Praktis...7

1.5. Sistematika Penulisan...8

BAB II LANDASAN TEORI... 9

2.1. Kepribadian...9

2.1.1. Definisi Kepribadian...9

2.1.2. Kepribadian dalam Pendekatan Trait...10

2.1.3. Kepribadian Model Lima Faktor Menurut Goldberg...17

2.2. Hubungan Kepribadian dalam Islam dengan Kepribadian dalam Pendekatan Trait...19

2.3. Validitas Tes ... 21

2.3.1. Definisi Validitas ... 21

2.3.2. Tipe Validitas ... 22


(10)

3.1. Subyek Penelitian... 26

3.1.1. Populasi ... 26

3.1.2. Sampel ... 26

3.1.3. Teknik Pegambilan Sampel ... 27

3.2. Instrumen Penelitian ... 27

3.3. Teknik Analisis Data ... 28

3.4. Prosedur Penelitian ... 30

3.4.1. Tahap Persiapan... 30

3.4.2. Tahap Pengambilan Data ... 30

3.4.3. Tahap Pengolahan Data ... 30

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN...31

4.1. Validitas Konstruk Alat Ukur Big Five Personality ... 31

4.1.1. Validitas Konstruk pada Extraversion... 31

4.1.2. Validitas Konstruk pada Agreeableness... 34

4.1.3. Validitas Konstruk pada Conscientiousness... 37

4.1.4. Validitas Konstruk pada Emotional Stability... 40

4.1.5. Validitas Konstruk pada Intellect/ Openness To Experience... 42

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN...46

5.1. Kesimpulan ... 46

5.2. Diskusi ... 48

5.3. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52 LAMPIRAN

DAFTAR TABEL


(11)

Tabel 4.2 Muatan Faktor Item IPIP untuk Kepribadian Agreeableness Tabel 4.3 Muatan Faktor Item IPIP untuk Kepribadian Conscientiousness Tabel 4.4 Muatan Faktor Item IPIP untuk Kepribadian Emotional Stability

Tabel 4.5 Muatan Faktor Item IPIP untuk Kepribadian Intellect/ Openness to Experience

Tabel 5.1 Daftar Item pada Sub Faktor yang Tidak Valid

DAFTAR GAMBAR


(12)

xii

Gambar 4.2 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk Kepribadian Agreeableness Gambar 4.3 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk Kepribadian Conscientiousness Gambar 4.4 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk Kepribadian Emotional Stability Gambar 4.5 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk Kepribadian Intelect/ Openness


(13)

1.1

Latar Belakang

Tes-tes psikologi merupakan alat. Dewasa ini pengetesan sedang berkembang pesat dan memberikan sumbangan secara efektif pada banyak bidang kehidupan sehari-hari yang semakin banyak. Akan tetapi, pertumbuhan ini disertai oleh berbagai harapan yang tidak realistis dan penggunaan yang tidak tepat. Fungsi tes-tes psikologi adalah untuk mengukur perbedaan-perbadaan antara individu atau perbedaan reaksi individu yang sama terhadap berbagai situasi yang berbeda (Anastasi, 2006).

Sejarah perkembangan alat tes psikologi sebagai alat ukur dimulai oleh kerja Galton lebih dari seratus tahun yang lalu dan kemudian dikembangkan oleh para ahli sampai saat ini. Galton yakin tes-tes pembedaan indrawi bisa berfungsi sebagai sarana untuk mengukur kecerdasan seseorang. Cattell dianggap mempunyai kontribusi penting dalam gerakan testing psikologis. Kemudian muncullah pelopor pengetesan dan pemeriksaan psikologi, khususnya psikologi kepribadian yang diawali dengan kerja Robert Woodward & Hermann Rorscach.


(14)

Manusia sebagai makhluk sempurna, manusia memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan individu lainnya. Kekhasan tersebut salah satunya adalah karakteristik sifat dan kepribadiannya. Dalam wacana psikologi, kata akhlaq

memiliki ekuivalensi dengan karakter. Dalam literatur keislaman, ilmu Akhlaq sama artinya dengan karakterologi Islam. Allport yang disitir oleh Sumadi Surabrata menyatakan bahwa karakter (=akhlaq) itu sama dengan kepribadian (dalam Mujib, 2006).

Sifat-sifat atau karakteristik tertentu dari individu, yang relative menetap dalam psikologi disebut dengan kepribadian. Kepribadian merupakan aspek psikologi yang penting dalam menentukan perilaku individu. Berbagai alat ukur untuk mengukur kepribadian telah banyak dikembangkan dengan bermacam-macam pendekatan. Untuk memperoleh gambaran yang representative tentang kepribadian individu, maka penggunaan alat tes psikologi yang valid dan reliable menjadi tolak ukur utama. Saat ini banyak ahli psikologi berkeyakinan bahwa gambaran yang paling baik mengenai struktur trait dimiliki oleh Big Five Personality.

Big Five Personality merupakan pendekatan dalam psikologi kepribadian yang mengelompokan trait kepribadian dengan analisis faktor. Tokoh pelopornya adalah Allport dan Cattell. Big Five Personality adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam


(15)

lima buah domain kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor. Lima traits kepribadian tersebut adalah Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Emotional Stability, Openness to experiences. Berbagai alat tes dikembangkan untuk mengukur kepribadian berdasarkan pada teori tersebut,

diantaranya NEO-PIR, PCI, HPI, AB5C. Pendekatan yang menggunakan taksonomi ini dominan dalam berbagai riset kepribadian.

Model ini berakar dari kerja Cattell, menjadi sebuah dasar konseptual bagi kajian kontemporer dalam mengukur kepribadian. Perkembangan Model Lima Faktor (Big Five) sesungguhnya telah dimulai oleh Allport dan Odbert, yang mencoba

mengidentifikasi perbedaan-perbedaan individual yang mungkin dengan cara mengumpulkan semua istilah yang relevan dari Kamus Bahasa Inggris Webster. Allport melakukan proses dengan bertumpu pada “hipotesis lexical” (hipotesis yang berhubungan dengan kamus), yang pertama kali ditemukan oleh Sir Francis Galton, bahwa perbedaan-perbedaan individual yang paling penting akan dikodekan dalam bahasa.

Di Indonesia penggunaan alat ukur kepribadian Big Five Personality maupun

pengembangan alatnya masih belum begitu popular. Padahal banyak hal yang mampu diprediksikan dengan Big Five Personality. Sepanjang pengetahuan peneliti,


(16)

oleh Mastuti (2005) yang menguji validitas konstrak adaptasi alat ukur International Personality Item Pool (IPIP) pada mahasiswa suku Jawa. Hasil penelitian tersebut melakukan analisis faktor eksploratori yang menunjukkan bahwa trait kepribadian terdiri dari 6 faktor yaitu Neuroticism, Extraversion, Openness to Experience,

Agreeableness, Conscientiousness, dan Morality. Hal ini menandakan bahwa validitas kontsruk alat ukur kepribadian big five yang diambil dari IPIP dengan sampel

mahasiswa suku Jawa, tidak terbukti. Hal ini karena data yang didapat tidak sesuai dengan teori Big Five yang diteorikan. Penelitian lain dilakukan Halim, dkk. (2002) yang membandingkan Big Five faktor antara mahasiswa Indonesia dan Amerika. Tes yang digunakan adalah NEO-Personality Inventory Revised dan OMNI Berkeley Personality Profile. Subyek terdiri dari 385 mahasiswa di dua universitas di Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 2 dari 5 faktor dari kepribadian Big Five menunjukkan hasil yang sama yaitu pada faktor Neuroticism dan Conscientiousness. Sementara 3 faktor lain yaitu Extraversion, Agreeableness dan khususnya Opennes ditemukan berbeda antara mahasiswa Amerika dan Indonesia.

Konstruksi alat ukur Big Five sudah dilakukan sejak tahun 1990 oleh Goldberg. Mengingat banyak sekali aspek yang dapat diprediksi dengan kepribadian Big Five, maka pengembangan alat tersebut di Indonesia menurut peneliti perlu dilakukan. Apalagi pembahasan keberadaan alat kepribadian Big Five secara psikometri juga belum banyak dilakukan. Penelitian tentang adaptasi alat ukur Big Five Personality


(17)

yang sudah ada dirasa masih kurang merepresentasikan kepribadian secara eksplisit. Oleh karena itu peneliti ingin menguji seberapa besar validitas kontruk alat ukur Big Five Personality yang diadaptasi dari IPIP menggunakan analisis faktor sehingga penggunaan taksonomi dalam alat tes ini bisa dikembangkan dan diaplikasikan di Indonesia dan peneliti juga ingin menguji apakah trait-trait dalam Big Five tersebut universal

Jika perkembangan kepribadian berjalan normal sepanjang masa kanak-kanak dan remaja, didalamnya tersirat potensi laten dalam bentuk sikap, tanggung jawab, penghayatan nilai-nilai, penghargaan diri dan lingkungan, serta karakteristik lainnya menuju pembentukkan kepribadian dewasa. Namun sebaliknya jika kepribadian mengalami penyimpangan Semua unsur-unsur penting yang mendasari realisasi diri akan terhambat, sehingga bisa mengganggu kehidupan sosial yang normal dan baik.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Apakah alat ukur kepribadian big five yang diadaptasi dari IPIP memiliki validitas konstrak?

2. Berapa validitas item adaptasi dari IPIP yang terdiri dari lima sub faktor kepribadian dengan jumlah item sebanyak 50 butir?

3. Apakah adaptasi alat ukur IPIP tersebut sudah layak digunakan sebagai alat ukur kepribadian?


(18)

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1. Pembatasan Masalah

1. Masalah utama yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah menguji validitas item-item dalam alat ukur IPIP (International Personality Item Pool).

2. Subjek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.3.2.Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah berapa tingkat validitas alat ukur Big Five Personality yaitu IPIP (International Personality Item Pool)?

1.4.

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas alat ukur Big Five Personality yang diadaptasi dari IPIP (International Personality Item Pool) sehingga alat ukur tersebut dapat digunakan untuk pengembangan ilmu khususnya psikologi

kepribadian, psikometri, statistik serta dalam pengembangan alat ukur psikologi dengan baik.


(19)

1.4.2. Manfaat Penelitian 1.4.2.1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap khazanah ilmu pengetahuan khususnya psikologi kepribadian, psikometri, statistik dan ilmu pengetahuan lain yang masih terkait dengan penelitian ini.

1.4.2.2. Manfaat Praktis

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai tambahan informasi bagi ilmuwan psikologi untuk dapat mengembangkan alat ukur psikologi yang di adaptasi dari tokoh-tokoh psikologi baik dari luar maupun dalam negeri.


(20)

1.5.

Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Berisi latar belakang mengapa masalah kepribadian, khususnya Big Five Personality perlu ditetili, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Di dalam bab ini akan dibahas sejumlah teori yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti secara sistematis, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.

BAB III : Metodelogi Penelitian

Bab ini meliputi, subyek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis data dan prosedur penelitian

BAB IV : Analisis Hasil Penelitian

Dalam bab ini peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian meliputi, pengolahan statistik dan analisis terhadap data.

BAB V : Kesimpulan, Diskusi, dan Saran

Pada bab ini, peneliti akan merangkum keseluruhan isi penelitian dan meyimpulkan hasil penelitian. Dalam bab ini juga akan dimuat diskusi dan saran.


(21)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Kepribadian

2.1.1. Definisi Kepribadian

Allport mendefinisikan kepribadian sebagai organisme psikofisiologis yang dapat dipergunakan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik dan lingkungan social, (Hall dan Lindzay, 1993). Organisme psikis meliputi bakat, minat, sikap, kecerdasan, emosi, kemampuan berpikir, berimajinasi dan memory, sedangkan organisme fisik berhubungan dengan aspek fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kurus gemuk, (Dariyo, 2003).

Menurut R.B Cattell kepribadian atau personality adalah segala sesuatu yang memungkinkan satu peramalan dari apa yang akan dilakukan seseorang dalam satu situasi tertentu (Chaplin, 2006).

Furnham (2005) mengatakan bahwa kepribadian mengacu pada semua sifat-sifat fundamentalis atau karakterirstik-karakteristik seseorang yang tetap sepanjang waktu dan yang menerangkan pola-pola respon tetap pada situasi-situasi tiap hari.

Larsen & Buss (2005) menyatakan bahwa kepribadian adalah seperangkat ciri-ciri psikologis dan mekanisme pada diri individu yang diorganisasi dan relative bertahan


(22)

lama serta mempengaruhi interaksi-interaksi individu dan adaptasi-adaptasinya terhadap lingkungan. Ciri-ciri psikologis menurut Larsen & Buss (2005) adalah karakteristik-karakteristik yang menggambarkan perbedaan seorang akan yang lainnya, misalnya seorang yang pemalu akan berbeda dari seorang yang ekstrovert. Mekanisme-mekanisme mengacu lebih pada proses-proses kepribadian, misalnya seorang yang berkepribadian ekstrovert, akan mencari peluang untuk berinteraksi dengan orang lain. Selain itu ciri-ciri psikologis dan mekanisme-mekanisme diorganisasi mengandung makna bahwa ciri-ciri psikologis dan

mekanisme-mekanisme yang terdapat dalam kepribadian diatur berdasarkan situasi-situasi yang dihadapi individu tersebut.

Dalam penelitian ini, peneliti akan berfokus pada definisi yang disampaikan oleh Larsen & Buss, bahwa kepribadian adalah seperangkat ciri-ciri psikologis dan mekanisme pada diri individu yang diorganisasi dan relative bertahan lama serta mempengaruhi interaksi-interaksi individu dan adaptasi-adaptasinya terhadap lingkungan.

2.1.2. Kepribadian dalam Pendekatan Trait

Dalam teori-teori mengenai kepribadian, salah satu teori menjelaskan kepribadian dari sudut trait. Pada tahun 1937, Allport (dalam Hall & Lindzey, 1993) sebagai salah satu tokoh yang mengembangkan pendekatan trait dalam kepribadian, konsep


(23)

trait memiliki dua arti yang berbeda tetapi saling melengkapi. Di satu sisi, trait merupakan tendensi yang dapat dilihat (observed) untuk bertingkah laku dengan cara tertentu. Di sisi lain, trait merupakan disposisi pribadi yang disimpulkan (inferred) yang menghasilkan kecenderungan tersebut. Misalnya kecenderungan untuk gembira (trait yang diobservasi) berasal dari pola-pola tertentu dari proses internal seperti kecenderungan untuk mengalami perasaan positif, untuk berpikir positif atau keinginan untuk dipersepsikan sebagai orang yang berbahagia (disposisi yang disimpulkan).

Westen (1959) mendefinisikan trait sebagai kecenderungan emosional, kognitif, dan tingkah laku yang merupakan dimensi kepribadian mendasar, yang membedakan satu individu dengan individu lainnya. Teori trait sebagian besar diturunkan dari kata-kata yang sering digunakan individu untuk mengelompokkan diri mereka dan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata tersebut antara lain adalah kata-kata sifat seperti malu, manipulatif, terbuka, bersahabat, dan sebagainya. Salah satu penelitian mengenai trait yang terkenal adalah Big Five.

Perkembangan Model Lima Faktor (Big Five) sesungguhnya telah dimulai oleh Allport dan Odbert, yang mencoba mengidentifikasi perbedaan-perbedaan individual yang mungkin dengan cara mengumpulkan semua istilah yang relevan dari Kamus Bahasa Inggris Webster. Allport melakukan proses dengan bertumpu pada “hipotesis


(24)

lexical” (hipotesis yang berhubungan dengan kamus), yang pertama kali ditemukan oleh Sir Francis Galton, bahwa perbedaan-perbedaan individual yang paling penting akan dikodekan dalam bahasa. Allport dan Odbert mengumpulkan 17.953 istilah, dimana 4.500 diantaranya mengacu pada sifat-sifat yang stabil dan umum. Pada waktu bersamaan, Thurstone menganalisis 60 kata sifat yang umum. Thurstone mengidentifikasi 5 faktor, dengan demikian hal ini memungkinkan munculnya Model Lima Faktor (Big Five) (dalam Larsen & Buss, 2005).

Raymond Cattell menggunakan istilah-istilah diskriptif-sifat (trait descriptive) dari Allport dan Odbert sebagai titik awal analisis struktur kepribadiannya. Cattell menggunakan daftar istilah-istilah yang mengandung 4.500 sifat-sifat tetap. Oleh karena keterbatasan kekuatan komputer pada saat itu, maka ia tidak dapat mengolah istilah-istilah tersebut dengan menggunakan faktor analisis. Kemudian Cattell mengurangi daftar istilah tersebut menjadi 171 cluster (kelompok sifat) dengan menghilangkan beberapa di antaranya serta menggabungkan bersama-sama yang tersisa. Ia mengakhiri kerjanya dengan 35 cluster ciri-ciri kepribadian. Ketika peneliti lainnya mengulangi analisis Cattell, mereka hanya lima faktor yang dapat diandalkan. Goldberg menyatakan bahwa Cattell adalah bapak intelektual dari Kepribadian Model Lima Faktor (Big Five) (dalam Larsen & Buss ,2005).


(25)

Fiske (dalam Pervin & John, 2001) adalah orang yang pertama kali mengumpulkan lima faktor yang ditiru dengan menggunakan variabel-variabel urutan yang diperoleh dari kerja Cattell dan menemukan lima faktor yang direplikasi melalui sampel

penelitian pribadi, penilaian pengamat, dan penilaian teman sebaya. Adapun penamaan yang diberikan Cattell untuk kelima faktor temuannya yaitu : Confident Self-Expression (1), Social Adaptability (2), Conformity (3), Emotional Control (4), dan Inquiring Intellect (5).

Tupes & Christal (dalam Larsen & Buss, 2005) memberikan kontribusi utama berikutnya dalam taksonomi model lima faktor. Mereka menguji struktur faktor dari 22 deskripsi yang disederhanakan dalam delapan sampel dan mengidentifikasikan lima faktor yang secara relatif kuat dan berulang. Mereka menamai faktor-faktor ini (1) surgency (atau tegas dan senang berbicara), (2) agreeableness, (3) dependability, (4) emotional stability, dan (5) culture. Ini adalah susunan semua faktor kepribadian pertama yang disebut Lima Besar (Big Five).

Norman (dalam Costa & Widiger, 2005) juga menyetujui model lima faktor dengan menggunakan seperangkat variabel-variabel Cattell yang terpilih. Ia memaknai nama-nama yang pada intinya sama dengan penama-namaan yang diberikan oleh Tupes dan Christal untuk faktor-faktor tersebut, namun ia merubah nama faktor ketiga dengan Conscientiousness. Norman merasa ragu akan problem-problem sampel statistik


(26)

dalam kerja Cattell yang dapat membatasi penemuan-penemuannya dan ia yakin bahwa analisa dari seperangkat istilah sifat akan menimbulkan dimensi-dimensi tambahan. Norman mengumpulkan 18.125 istilah-istilah kepribadian dari kamus internasional Webster edisi ketiga. Ia menghilangkan kira-kira setengah dari istilah-istilah tersebut yang tidak sesuai, kemudian membagi 8.081 istilah-istilah yang tersisa ke dalam 3 kelas : stable traits, temporary states dan aktivitas-aktivitas, dan social roles (peran-peran sosial), relationships (hubungan-hubungan) dan effects (pengaruh-pengaruh). Norman memusatkan perhatian pada 2800 istilah-istilah traits (sifat), yang kemudian dikurangi sampai kira-kira 1600 istilah. Ia memilah-milah istilah-istilah ini ke dalam 10 kelas besar. Kemudian ia memilah-milah istilah-istilah dalam tiap 10 kelas tersebut ke dalam 75 kategori-kategori semantik. Sebagai langkah akhir, ia menggabungkan istilah-istilah yang serupa ke dalam 571 perangkat sinonim. Dari hasil kerjanya tersebut kemudian muncullah lima faktor yang di sebut Norman sebagai Norman’s Big Five atau secara singkat disebut Big Five yang terdiri dari label-label : Extroversion, Emotinal Stability, Agreeableness, Conscientiousness, dan Cultrue (Openess to Experience).

Goldberg (dalam Larsen & Buss, 2005) mengikuti kerja Norman dengan

melaksanakan serentatan penelitian untuk mengkaji struktur yang mendasari istilah-istilah sifat. Dari hasil penelitian tersebut, Goldberg menemukan 5 faktor kepribadian yang terdiri dari Surgency / Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness,


(27)

Emotional Stability, dan Intellect / Openess to Experience. Demikianlah, selama dekade terkhir suatu tubuh literatur yang impresif telah terakumulasi, yang memberikan fakta, meski masih ada juga perbedaan atas ketegangan (robustness) model lima faktor.

Tabel 2.1.

Trait for Big Five Personality

Fiske’s Markers for the Big Five Personality

Tupes & Christal’s Markers for the

Big Five Personality

1. Confident Self-Expression

2. Social Adaptability

3. Confirmatory

4. Emotional Control

5. Inquiring Intellect

1. Surgency

2. Agreeableness

3. Dependability

4. Emotional Stability

5. Culture

Norman’s Markers for the Big Five Personality

Goldberg’s Markers for the Big Five Personality

1. Surgency

Talkactive-silent Sociable-reclusive Advanturous-cautious Open-secretive

2. Agreeableness

Good-natured-irritable Cooperative-negativistic Mild/gentle-jealous Not jealous-jealous

1. Extraversion

Talkactive-shy Extravert-introvert Assertive-quiet 2. Agreeableness

Sympathetic-unsympathetic Kind-unkind

Sincere-cruel 3. Conscientiousness


(28)

3. Conscientiousness

Responsible-undependable Scrupulous-unscrupulous Persevering-quitting Fussy/tidy-careless 4. Emotional Stability

Calm-anxious Composed-excitable Not hypochondriacal- hypochondriacal Poised-nervous/tense 5. Culture (Openness to

Experience)

Intellectual-unreflective/narrow Artistic-nonartistic

Imagination-crude/boorish

Orderly-disorderly Practical-impractical Neat-careless

Meticulous-sloppy 4. Emotional Stability

Relaxed-anxious

5. Intellect/ openness to experience

Creative-uncreative

Imaginative-unimaginative Intellectual-unintellectual

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori dari Goldberg. Alasan peneliti, karena taksonomi kata sifat yang ada didalamnya lebih mudah dipahami dan diadministrasikan untuk struktur Big Five Personality. Serta adaptasi alat ukur IPIP yang dibuat oleh Goldberg yang selanjutnya diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.


(29)

2.1.3. Kepribadian Model 5 Faktor (Big Five Personality) Menurut Lewis R. Goldberg

Goldberg (Larsen & Buss, 2005), telah melakukan penelitian secara sistematik

dengan menggunakan trait kata sifat tunggal. Taksonomi Goldberg telah di uji dengan menggunakan analisa faktor, yang hasilnya sama dengan struktur yang ditemukan oleh Norman.

Goldberg (Larsen & Buss, 2005), kemudian melakukan kajian lanjutan untuk menentukan penilai yang pantas untuk menilai 5 faktor kepribadian yang terdapat dalam Big Five dan dapat mewakili kelompok-kelompok kata sifat seperti yang terdapat dalam temuannya. Menurut Goldberg, kelima faktor dalam Kepribadian Model Lima Faktor (Big Five) dapat dinilai dari skala bipolar (skala yang berisi kutub positif dan negatif).

Adapun penilaian untuk tiap 5 faktor dari Kepribadian Lima Faktor (Big Five) yang ditemukan dalam kajian Goldberg tersebut yaitu : (Larsen & Buss, 2005).

1. Surgency / Extraversion terdiri dari sifat-sifat :

(+ / positif) : extravert, banyak bicara, tegas, verbal, energik, berani, aktif, nekat, giat, tidak sabar.

(- / negatif) : introvert, malu, diam, tidak ramah, tidak banyak bicara, segan, suka menyendiri, takut, tidak suka berpetualang.


(30)

2. Aggreableness terdiri dari sifat-sifat :

(+ / positif) : baik hati, suka bekerja sama / kooperatif, simpatik, ramah, dapat dipercaya, penuh pertimbangan, menyenangkan, bersedia menyetujui, suka menolong murah hati.

(- / negatif) : kejam, tidak baik hati, tidak simpatik, tidak dapat dipercaya, keras, banyak permintaan, kasar, egois, tidak suka berkerja sama, tidak murah hati / tidak dermawan.

3. Conscientiousness terdiri dari sifat-sifat :

(+ / positif) : teratur, sistematis, teliti, rapih, efisien, hati-hati, mantap, sungguh-sungguh, tepat waktu.

(- / negatif) : tidak teratur, ceroboh, tidak sistematis, tidak efisien, tidak mandiri, tidak praktis, sembrono / lalai, tidak konsisten, tanpa perencanaan, cengeng.

4. Emotional Stability terdiri dari sifat-sifat :

(+ / positif) : tidak cemburu, tidak emosional, santai, tenang sekali, tidak dapat di rangsang, tidak merasa diperlukan.

(- / negatif) : cemas, suka murung, tempramental, iri hati, emosionil, mudah marah, cerewet, cemburu, mudah tersinggung, gugup, tidak aman, takut, penuh belas kasihan, mudah terganggu.


(31)

5. Intellect / Openness to Experience terdiri dari sifat-sifat :

(+ / positif) : pandai, kreatif, rumit, imajinatif, cerdas, filosofis, artistik, mendalam, inovatif, mawas diri.

(- / negatif) : tidak intelek, tidak cerdas, tidak imajinatif, tidak kreatif, bodoh, tidak rumit, tidak berpikir mendalam, tidak lekas mengerti, tidak ingin tahu, berpikiran dangkal.

Temuan seperti yang dilaporkan dalam Goldberg telah mendorong pencarian penilai yang lebih pendek dan mudah di administrasikan untuk struktur kepribadian lima faktor (Big Five) yang akan digunakan dalan konteks penelitian kepribadian traits.

2.2.

Hubungan Kepribadian dalam Islam dengan Kepribadian

dalam Pendekatan

Trait

Menghadirkan disiplin kepribadian islam tidaklah mudah, sebab hal itu mengundang banyak pertanyaan. Karena psikologi kepribadian selama ini adalah hasil adopsi dari teori-teori Barat. Sehingga hal tersebut menjadikan bias budaya. Namun peneliti mencoba mengkaji seberapa besar hubungan kepribadian dalam islam dan dalam konteks Barat yaitu pendekatan trait.


(32)

Kepribadian islam memiliki arti serangkaian perilaku normatif manusia, baik sebagai individu maupun makhluk sosial, yang normanya diturunkan dari ajaran islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-sunnah. Dari kedua sumber tersebut, para pakar berusaha berijtihad untuk mengungkap bentuk-bentuk kepribaian dalam ajaran islam, agar bentuk-bentuk itu diterapkan oleh pemeluknya. Rumusan kepribadian islam disini bersifat deduktif-normatif yang menjadi acuan bagi umat islam untuk berperilaku. Oleh karena sifatnya yang deduktif-normatif maka kerpibadian islam disini diyakini sebagai konsep atau teori kepribadian yang ideal, yang seharusnya dilakukan oleh pemeluk agama islam (Mujib, 2006).

Kepribadian dalam pendekatan trait didefinisikan sebagai kecenderungan emosional, kognitif, dan tingkah laku yang merupakan dimensi kepribadian mendasar, yang membedakan satu individu dengan individu lainnya. Di satu sisi, trait merupakan tendensi yang dapat dilihat (observed) untuk bertingkah laku dengan cara tertentu. Di sisi lain, trait merupakan disposisi pribadi yang disimpulkan (inferred) yang

menghasilkan kecenderungan tersebut. Misalnya kecenderungan untuk gembira (trait yang diobservasi) berasal dari pola-pola tertentu dari proses internal seperti

kecenderungan untuk mengalami perasaan positif, untuk berpikir positif atau keinginan untuk dipersepsikan sebagai orang yang berbahagia (disposisi yang disimpulkan) (dalam Hall & Lindzey, 1993).


(33)

Pengertian mendasar antara kepribadian dalam islam dan dalam pendekatan trait adalah berangkat dari kerangka acuan dan asumsi-asumsi subjektif tentang tingkah laku manusia. Hanya saja perilaku manusia dalam konteks islam muncul atas nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dan bersumber pada Al-Qur’an dan Al-sunnah. Sementara dalam konteks trait, perilaku manusia dapat diobservasi dengan cara tertentu.

2.3.

Validitas Tes

2.3.1. Definisi Validitas

Untuk mengetahui apakah suatu skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu pengujian validitas. Skala yang disusun berdasarkan kawasan ukur yang teridentifikasi dengan baik dan dibatasi dengan jelas secara teoritik akan valid (Azwar, 1999).

Validitas tes adalah menyangkut apa yang hendak diukur dan seberapa baik tes itu bisa mengukur. Validitas tes memberi tahu kita tentang apa yang bisa kita simpulkan dari skor-skor tes (Anastasi, 2006). Hal ini sejalan dengan definisi yang diungkapkan dalam Kerlinger (1990) yakni validitas adalah apakah kita sungguh-sungguh

mengukur ihwal yang memang ingin kita ukur dan apa yang sedang diukur. Suatu tes atau skala dapat valid atau tidak valid untuk maksud ilmiah atau praktis yang hendak dicapai oleh si pengguna tes atau skala itu.


(34)

2.3.2. Tipe Validitas

Terdapat tiga tipe validitas, yaitu : (Kerlinger, 1990) 1. Validitas Isi (Content)

Validitas isi adalah kerepresentatifan atau kepadahan sampling (memadahi-tidaknya sampling) yang terdapat dalam muatan atau isi suatu instrument pengukur. Sedangkan kata “muatan atau isi” itu menyiratkan pengertian substansi, bahan, topik. Dalam hal ini, sejauh mana peneliti yakin bahwa item-item sudah merepresentasikan sampel tingkah laku.

Dengan demikian, validasi muatan atau isi pada dasarnya merupakan kerja menilai dan memutuskan. Butir-butir dalam suatu tes harus dikaji, masing-masing dipertimbangkan sehubungan dengan kerepresentatifannya terhadap semesta yang bersangkutan. Ini berarti bahwa setiap butir harus dinilai sehubungan dengan relevansinya (yang didugakan ada) dengan hal atau sifat yang diukur.

2. Validitas Relasi Kriteria (Criterion Related)

Validitas relasi kriteria dikaji dengan cara membandingkan skor tes atau skala dengan satu atau lebih variabel ekstra (variabel ekstrenal) atau kriteria yang diketahui merupakan pengukur atribut yang sedang dikaji. Jenis validitas ini dibagi menjadi dua, yaitu


(35)

a. Validitas prediktif : berguna untuk memprediksi suatu tingkah laku, memvalidasi tes-tes seleksi dan penempatan, yang kriterianya diambil interval waktu tertentu.

b. Validitas konkuren : digunakan untuk mendiagnosa suatu tingkah laku terutama kepribadian yang kriterianya diambil bersamaan dengan saat pengetesan.

3. Validitas Konstruk (Construct)

Validitas konstruk adalah lingkup melihat sejauh mana tes bisa dikatakan mengukur sutu konstruk atau sifat teoritis (Anastasi, 2006). Contoh dari sebuah konstruk adalah bakat/ kemampuan belajar, pemahaman mekanis, kefasihan verbal, kecepatan berjalan, neurotisme, dan kecemasan. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur validitas konstruk, yaitu : a. Analisis faktor ; dikembangkan sebagai sarana untuk mengidentifikasi

sifat-sifat psikologis. Pada dasarnya, analisis faktor adalah teknik statistik yang lebih signifikan untuk menganalisis antar hubungan dari data

perilaku.

b. Validasi konvergen dan diskriminan ; dalam rangka menunjukkan validitas konstruk, harus menunjukkan bukan hanya tes berkorelasi tinggi dengan variabel-variabel lain sebagaimana seharunya secara teoritis, tetapi juga tidak berkorelasi secara signifikan dengan variabel-variabel yang memang


(36)

berbeda dari tes tersebut.

2.4.

Kerangka Berpikir

Dari latar belakang dan teori yang telah ada, dapat disimpulkan dalam suatu kerangka sebagai berikut:


(37)

2.5.

Hipotesis

Sesuai dengan kerangka berpikir di atas, dapat dinyatakan hipotesis:

1. Bahwa setiap item dalam masing-masing sub faktor adalah fit (sesuai) dengan model satu faktor, yang berarti semua item pada sub faktor mengukur hanya satu kemampuan yang didefinisikan pada sub faktor tersebut. Dan bahwa setiap item dalam masing-masing sub faktor adalah secara signifikan

mengukur/menghasilkan informasi tentang gambaran kepribadian pada subfaktor tersebut.

2. Bahwa lima sub faktor dalam adaptasi alat ukur IPIP adalah fit (sesuai) dengan model satu faktor, yaitu semua sub faktor mengukur satu faktor umum yang dalam hal ini adalah “Big Five Personality”.


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.

Subjek Penelitian

3.1.1. Populasi

Populasi adalah kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian yang mempunyai ciri atau karakteristik tertentu (Azwar, 1998). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjumlah 4411 orang dari seluruh fakultas tahun akademik 2009/2010.

3.1.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga mempunyai karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang bisa dianggap mewakili populasi (Azwar, 1998).

Ciri sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah : mahasiswa berusia 17 tahun keatas, jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 200 orang.


(39)

3.1.3. Teknik Pengambilan Sampel

Proses yang meliputi pengambilan sebagian dari populasi, melakukan pengamatan pada populasi secara keseluruhan disebut sampling atau pengambilan sampel (Sevillass, 1993). Teknik pengambilan sampel dari populasi dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling yaitu pengambilan anggota sampel dengan sesuka hati dan sangat subyektif (Marzuki, 1989). Dalam accidental sampling hanya individu-individu yang kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai saja yang diteliti. Teknik penarikan sampel ini didasarkan pada kemudahan. Sampel dapat terpilih karena berada pada waktu, situasi dan tempat yang tepat.

3.2.

Instrumen Penelitian

Pengumpulan data mengenai Kepribadian Model Lima Faktor (Big Five) akan diperoleh dengan menggunakan adaptasi alat ukur International Personality Item Pool (IPIP) yang dibuat oleh Lewis R. Goldberg yang selanjutnya diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. IPIP adalah sebuah usaha secara internasional untuk

mengembangkan dan menyaring secara kesinambungan sejumlah bank item inventori kepribadian. Semua itemnya bebas diambil dan memiliki skala yang dapat digunakan secara ilmiah maupun tujuan komersial.


(40)

Pada alat ukur ini terdapat 50 item untuk mengukur kelima Kepribadian Model Lima Faktor (Big Five). Kepribadian Extraversion diukur dengan 10 item, kepribadian Agreeableness diukur dengan 10 item, kepribadian Conscientiousness diukur dengan 10 item, kepribadian Emotional Stability diukur dengan 10 item, dan kepribadian Openess to Experiences / Intellect diukur dengan 10 item

3.3.

Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Model Persamaan Struktural (Structural Equation Model - SEM) dan analisis komponen utama menggunakan teknik statistik Confirmatory Factor Analiysis (CFA). SEM merupakan suatu teknik statistik yang dipakai untuk menguji

serangkaian hubungan antara beberapa variabel yang terbentuk dari faktor ataupun variabel yang terobservasi yang dianalisis dengan menggunakan program LISREL 8.7.

Sedangkan CFA merupakan salah satu dari dua pendekatan utama didalam analisis faktor. CFA didasarkan atas alasan bahwa variabel-variabel teramati adalah indikator-indikator tidak sempurna dari variabel laten atau konstruk tertentu yang mendasarinya (Wijanto, 2008).


(41)

Wijanto (2008) menjelaskan bahwa hipotesis fundamental dalam prosedur SEM adalah matrik kovarian data dari populasi Σ (matirk kovarian variabel teramati) adalah sama dengan matrik kovarian yang diturunkan dari model Σ (θ) (model implied covarience matrix). Jika model yang dispesifikan benar dan jika parameter (θ) dapat di estimasi nilainya, maka matrix kovarian populasi (Σ) dapat dihasilkan kembali dengan tepat. Hipotesis fundamental tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut :

H0 : Σ = Σ (θ)

Dimana:

Σ = matrik kovarian populasi dari variabel-variabel teramati Σ (θ) = matrik kovarian dari model dispesifikan

θ = vektor yang berisi parameter-arameter model tersebut.

Karena yang di inginkan agar residual = 0 atau Σ = Σ (θ), maka peneliti berusaha agar pada uji hipotesis terhadap hipotesis fundamental menghasilkan H0 tidak ditolak atau diterima. Hal ini berbeda dengan pada uji hipotesis statistik pada umumnya yang mementingkan signifikansi atau mencari penolakan terhadap H0 (misalnya pada regresi berganda). Dengan di terimanya H0, yang berarti Σ = Σ (θ), maka dapat dikatakan bahwa data mendukung model yang dispesifikan (Wijanto, 2008).


(42)

3.4.

Prosedur Penelitian

3.4.1. Tahap Persiapan

Dimulai dengan perumusan masalah, menentukan variabel yang akan diteliti. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teoritis yang tepat mengenai variabel penelitian. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu adaptasi alat ukur IPIP (International Personality Item Pool) dari Goldberg.

3.4.2. Tahap Pengambilan Data

Menentukan samspel penelitian, memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta kesediaan subjek untuk mengisi kuesioner penelitian, serta melakukan pengambilan data dengan memberikan alat ukur yang telah disiapkan kepada subjek penelitian yang dilakukan di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.4.3. Tahap pengolahan Data

Melakukan skoring setiap hasil kuesioner yang telah diisi oleh tiap responden yang menjadi sampel penelitian; menghitung dan membuat tabulasi data yang kemudian diperoleh kemudian dibuat tabel data; melakukan analisa data dengan metode statistik untuk menguji hipotesis; melakukan pengkategorian dan penskoran nilai hasil

jawaban responden pada alat ukur Kepribadian Model Lima Faktor (Big Five) yaitu IPIP (International Personality Item Pool).


(43)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

Sesuai dengan judul penelitian ini, yang akan diuji adalah validitas alat ukur Big Five Personality yaitu IPIP (International Personality Item Pool). Oleh karena itu yang akan dilakukan adalah analisis per aspek, dan akan dilihat apakah butir-butir item itu mengukur apa yang akan diukur. Hal ini dilakukan dengan dua tahap:

1. Apakah mengukur satu faktor saja (di uji dengan chi-square), hipotesis yang diuji adalah tentang ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara matriks korelasi yang diharapkan atau diprediksi dari teori dengan yang diperoleh dari lapangan.

2. Menguji hipotesis apakah setiap butir item itu memberikan informasi secara signifikan mengenai aspek yang hendak diukur. Kedua hal ini, dilakukan dengan analisis faktor konfirmatori (CFA), dan hasilnya disampaikan pada bagian berikut ini.

4.1. Validitas Konstruk alat ukur

Big Five Personality

4.1.1. Validitas Konstruk pada Extraversion

Dari hasil yang diperoleh untuk kepribadian Extraversion, model satu faktor (unidimensional) tidak fit, dengan Chi Square = 129,81, df=35, P-value=0.00000 RMSEA=0.117. Tetapi setelah dilakukan modifikasi terhadap model dimana


(44)

kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka akhirnya diperoleh model fit seperti pada Gambar 4.1 berikut ini

Gambar 4.1 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk Extraversion

Terlihat dari gambar 4.1, bahwa nilai chi square menghasilkan p > 0,05 (tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu Extraversion. Namun karena pada model ini, kesalahan pengukuran pada beberapa item saling


(45)

berkorelasi, dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing.

Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 4.1 berikut ini

Tabel 4.1

Muatan Faktor Item IPIP untuk Kepribadian Extraversion

No. Koefisien Standar Error T - Values Signifikan

1 0.52 0.07 7.55 V

11 0.34 0.07 4.77 V

21 0.84 0.07 12.53 V

31 0.55 0.07 7.44 V

41 0.49 0.07 7.08 V

6 0.82 0.07 10.95 V

16 0.50 0.07 7.13 V

26 0.58 0.07 8.19 V

36 0.08 0.07 1.08 X

46 0.42 0.07 5.96 V


(46)

Dari 10 item yang dalam hal ini mengukur Extraversion, terdapat 1 item yang tidak signifikan, karena nilai t lebih kecil dari 1, 96 (absolute) yaitu item nomor 36. Oleh sebab itu, item seperti itu tidak dapat dipakai. Item tersebut harus didrop atau direvisi. Sedangkan item yang signifikan dalam arti item yang paling valid adalah nomor 1,11,21,31,41,6,16,26, dan 46.

4.1.2. Validitas Konstruk pada Agreeableness

Dari hasil yang diperoleh untuk kepribadian Agreeableness, model satu faktor (unidimensional) tidak fit, dengan Chi Square = 192,42, df=35, P-value=0.00000 RMSEA=0.150. Tetapi setelah dilakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka akhirnya diperoleh model fit seperti pada Gambar 4.2 berikut ini.


(47)

Gambar 4.2 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk kepribadian Agreeableness

Terlihat dari gambar 4.2, bahwa nilai chi square menghasilkan p > 0,05 (tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu Agreeableness. Namun karena pada model ini, kesalahan pengukuran pada beberapa item saling berkorelasi, dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing.


(48)

Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 4.2 berikut ini

Tabel 4.2

Muatan Faktor Item IPIP untuk Kepribadian Agreeableness

No. Koefisien Standar Error T - Values Signifikan

7 0.30 0.09 3.44 V

17 0.57 0.09 6.26 V

27 0.40 0.09 4.21 V

37 0.50 0.08 5.88 V

42 0.65 0.09 7.19 V

47 0.60 0.09 6.92 V

2 0.30 0.09 3.50 V

12 -0.12 0.09 -1.39 X

22 0.32 0.09 3.72 V

32 0.26 0.09 2.95 V

Keterangan: V= signifikan (t-values > 1,96) X = Tidak signifikan

Dari 10 item yang dalam hal ini mengukur Agreeableness, terdapat 1 item yang tidak signifikan, karena nilai t lebih kecil dari 1, 96 (absolute) yaitu item nomor 12. Oleh sebab itu, item seperti itu tidak dapat dipakai. Item tersebut harus didrop atau direvisi.


(49)

Sedangkan item yang signifikan dalam arti item yang paling valid adalah nomor 7,17,27,37,42,47,2,22, dan 32.

4.1.3. Validitas Konstruk pada Conscientiousness

Dari hasil yang diperoleh untuk kepribadian Conscientiousness, model satu faktor (unidimensional) tidak fit, dengan Chi Square = 211,92, df=35, P-value=0.00000 RMSEA=0.159. Tetapi setelah dilakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka akhirnya diperoleh model fit seperti pada Gambar 4.3 berikut ini.


(50)

Gambar 4.3 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk kepribadian Conscientiousness

Terlihat dari gambar 4.3, bahwa nilai chi square menghasilkan p > 0,05 (tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu Conscientiousness. Namun karena pada model ini, kesalahan pengukuran pada beberapa item saling berkorelasi, dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing.


(51)

Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3

Muatan Faktor Item IPIP untuk Kepribadian Conscientiousness

No. Koefisien Standar Error T - Values Signifikan

3 0.56 0.07 7.82 V

13 0.35 0.08 4.52 V

23 0.78 0.07 11.71 V

33 0.36 0.08 4.80 V

43 0.67 0.07 9.68 V

48 0.67 0.07 9.59 V

8 0.39 0.08 5.26 V

18 0.38 0.08 4.92 V

28 0.41 0.08 5.53 V

38 0.49 0.07 6.64 V

Keterangan: V= signifikan (t-values > 1,96) X = Tidak signifikan

Dari 10 item yang dalam hal ini mengukur Conscientiousness, semua item signifikan dalam arti semua item adalah valid.


(52)

4.1.4. Validitas Konstruk pada Emotional Stability

Dari hasil yang diperoleh untuk kepribadian Emotional Stability, model satu faktor (unidimensional) tidak fit, dengan Chi Square = 141,79, df=35, P-value=0.00000 RMSEA=0.124. Tetapi setelah dilakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka akhirnya diperoleh model fit seperti pada Gambar 4.4 berikut ini.


(53)

Terlihat dari gambar 4.1, bahwa nilai chi square menghasilkan p > 0,05 (tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu Emotional Stability. Namun karena pada model ini, kesalahan pengukuran pada beberapa item saling berkorelasi, dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing.

Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 4.4 berikut ini.


(54)

Tabel 4.4

Muatan Faktor Item IPIP untuk Kepribadian Emotional Stablity

No. Koefisien Standar Error T - Values Signifikan

9 0.20 0.08 2.58 V

19 0.56 0.07 7.82 V

4 0.55 0.07 7.51 V

14 0.49 0.07 6.57 V

24 0.50 0.07 6.79 V

29 0.56 0.07 7.67 V

34 0.41 0.08 5.35 V

39 0.41 0.08 5.38 V

44 0.71 0.07 10.38 V

49 0.73 0.07 10.75 V

Keterangan: V= signifikan (t-values > 1,96) X = Tidak signifikan

Dari 10 item yang dalam hal ini mengukur Emotional Stablity, semua item signifikan dalam arti semua item adalah valid.

4.1.5. Validitas Konstruk pada Intellect/ Openness to Experience

Dari hasil yang diperoleh untuk kepribadian Intellect/ Openness to Experience, model satu faktor (unidimensional) tidak fit, dengan Chi Square = 161,27 df=35, P-value=0.00000 RMSEA=0.135. Tetapi setelah dilakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan


(55)

berkorelasi satu sama lainnya, maka akhirnya diperoleh model fit seperti pada Gambar 4.5 berikut ini

Gambar 4.5 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk Intellect/ Openness to Experience

Terlihat dari gambar 4.5, bahwa nilai chi square menghasilkan p > 0,05 (tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu Intellect/ Openness to Experience. Namun karena pada model ini, kesalahan pengukuran pada beberapa item saling berkorelasi, dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya


(56)

bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing.

Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5

Muatan Faktor Item IPIP untuk Kepribadian Intellect/ Openness to Experience

No. Koefisien Standar Error T - Values Signifikan

5 0.52 0.07 7.05 V

15 0.81 0.07 11.71 V

25 0.52 0.08 6.80 V

35 0.50 0.08 6.64 V

40 0.02 0.08 0.26 X

45 0.29 0.08 3.64 V

50 0.64 0.07 8.75 V

10 0.25 0.08 3.18 V

20 0.18 0.08 2.27 V

30 0.52 0.07 7.04 V


(57)

Dari 10 item yang dalam hal ini mengukur Intellect/ Openness to Experience, terdapat 1 item yang tidak signifikan, karena nilai t lebih kecil dari 1, 96 (absolute) yaitu item nomor 40. Oleh sebab itu, item seperti itu tidak dapat dipakai. Item tersebut harus didrop atau direvisi. Sedangkan item yang signifikan dalam arti item yang paling valid adalah nomor 5,15,25,35,45,50,10,20, dan 30.


(58)

BAB V

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada bab ini, akan dipaparkan kesimpulan dari dua pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab empat. Kedua hipotesis itu adalah:

1. Bahwa setiap item dalam masing-masing sub faktor adalah fit (sesuai) dengan model satu faktor, yang berarti semua item pada sub faktor mengukur hanya satu kemampuan yang didefinisikan pada sub faktor tersebut. Dan bahwa setiap item dalam masing-masing sub faktor adalah secara signifikan

mengukur/menghasilkan informasi tentang gambaran kepribadian pada subfaktor tersebut.

2. Bahwa lima sub faktor dalam adaptasi alat ukur IPIP adalah fit (sesuai) dengan model satu faktor, yaitu semua sub faktor mengukur satu faktor umum yang dalam hal ini adalah “Big Five Personality”.

5.2 Diskusi

Hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa tidak semua sub faktor sesuai dengan model 1 faktor. Hal ini disebabkan karena ada item yang valid dan ada yang tidak valid. Berdasarkan pengujian validitas konstruk, item yang tidak valid, yaitu item nomor 36 pada sub faktor Extraversion. Item nomor 12 pada sub faktor


(59)

Agreeableness. Dan item nomor 40 pada sub faktor Intellect/ Openness to

Experience. Karakteristik dari ke tiga sub faktor tersebut tidak valid dikarenakan kesulitan dalam menerjemahkan makna item, dan pengaruh perbedaan budaya yang memungkinkan kesalahan makna terjemahan pada item-item tersebut. Adapun bunyi item yang tidak valid tercantum dalam tabel 5.1 berikut ini.

Table 5.1

Daftar Item pada Sub Faktor yang Tidak Valid

Sub Faktor No. Item Item

Fave

Unfave

Extraversion 36 Saya tidak suka menarik perhatian orang lain. (+)

Agreeableness 12 Saya sering mengkritik orang lain. (+)

Intellect / Openess

to Experience

40 Saya sering menggunakan kata-kata yang sulit dalam suatu diskusi.

(+)

Item yang terbukti tidak valid kemungkinan dikarenakan kesalahan terjemahan pada alat ukurnya, sehingga arti dan maksud apa yang hendak diukur tidak terukur. Hal ini bisa disebabkan karena pengaruh perbedaan budaya luar dan budaya Indonesia. Faktor budaya inilah yang dapat menyebabkan perbedaan hasil penelitian. Pada penelitian ini, skala yang digunakan adalah adaptasi dari alat ukur International Personality Item Pool (IPIP) yang dibuat oleh Lewis R. Goldberg yang selanjutnya


(60)

diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Penggunaan skala terjemahan dari skala yang sudah ada tersebut dirasa masih kurang sempurna dan belum dapat menggali data yang ingin diperoleh dari responden dengan latar belakang suku dan budaya yang berbeda dari alat ukur yang digunakan. Deskripsi sifat dan pembuatan alat ukur Big Five Personality yang diawali dari kerja Galton lebih dari seratus tahun yang lalu dan kemudian dikembangkan oleh para ahli (termasuk Goldberg) sampai saat ini, digali dari kata-kata sifat yang ada dalam bahasa di Amerika Serikat. Kata-kata sifat dalam bahasa di Amerika inilah yang sering menimbulkan kerancuan jika

diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan pada akhirnya berdampak pada alat ukur, orang yang membaca alat ukur tersebut dan hasil penelitian. Peneliti mendorong para ahli-ahli psikologi di Indonesia agar membuat taksonomi kata-kata sifat dalam Bahasa Indonesia untuk pengukuran Big Five Personality ini.

Sampel dalam penelitian ini hanya sebatas lingkup mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sehingga hasil yang didapat kurang merepresentatifkan apa yang hendak diukur. Teknik pengambilan sampel secara accidental juga

mempengaruhi hasil penelitian ini. Akan lebih baik jika penyebaran sampel secara heterogen. Artinya selain mahasiswa untuk melakukan penyebaran pada kelompok-kelompok diluar mahasiswa atau masyarakat umum.


(61)

Sementara item valid dalam penelitian ini berasal dari semua sub faktor, hanya saja pada sub faktor Intellect/ Openness to Experience. Agreeableness, Extraversion berkurang masing-masing 1 item. Karakteristik dari ke lima sub faktor tersebut valid, dikarenakan item yang bersifat homogen, pola kalimat item yang sama dengan alat ukur sebenarnya sehingga memudahkan untuk menerjemahkannya.

Dari hasil indeks validitas item, terlihat bahwa dari semua item, lebih dari

setengahnya (94 %= 47 item) dapat terus digunakan, walaupun akan lebih baik bila dilakukan revisi terhadap pilihan jawaban. Sedangkan 6 % sisanya (3 item) indeks validitas itemnya tergolong rendah sehingga tidak dapat terus digunakan, dalam arti di drop atau perlu dilakukan revisi terhadap item-item tersebut.

Hasil pengujian hipotesis 2, CFA menunjukkan tidak terlalu banyaknya korelasi antar measurement error pada item-item sub faktor Big Five Personality. Ini berarti bahwa item-item dalam alat ukur IPIP benar mengukur apa yang hendak diukur dan semua sub faktor mengukur satu faktor umum yang dalam hal ini adalah “Big Five

Personality”. Hal ini menandakan, bahwa adaptasi alat ukur IPIP ini dapat

dikategorikan layak digunakan sebagai alat ukur kepribadian tetapi sebagian itemnya perlu diperbaiki atau diganti.


(62)

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan kesimpulan dari data-data yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dipertimbangkan saran-saran sebagai berikut.

1. Saran Metodologis

Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya mengambil sampel yang umum dalam artian ruang lingkup yang lebih luas. Karena jumlah sampel akan mempengaruhi hasil penelitian supaya hasil yang diperoleh lebih komprehensif dan memperoleh representatifnes sesuai dengan apa yang hendak diukur, apalagi bila yang akan digunakan adalah teknik analisis SEM.

2. Saran Praktis

Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan:

a. Disarankan pada peneliti selanjutnya yang menggunakan skala hasil adaptasi dari skala yang dikembangkan dengan latar belakang budaya yang berbeda dari sampel penlitian untuk melakukan teknik adaptasi alat ukur yang ideal. Proses yang dilakukan sedapat mungkin harus melalui beberapa tahapan sebagai berikut : skala yang berbahasa lain misalnya bahasa inggris

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kemudian hasil terjemahan tersebut diterjemahkan lagi kedalam bahawa awalnya atau bahasa Inggris. Hasil


(63)

hasilnya sama maka berarti hasil terjemahannya sudah bagus skala sudah layak digunakan sebagai alat ukur.

b. Peneliti mendorong juga penelitian serupa untuk dilakukan dengan menggunakan alat ukur atau adaptasi alat ukur yang lain untuk mengkaji seberapa besar validitas konstrak pada suatu alat ukur, sehingga dapat dilakukan perbandingan.

c. Peneliti berharap agar penelitian mengenai topik-topik Kepribadian Model Lima Faktor (Big Five Personality) khususnya di Indonesia, mengingat dalam pengembangan alat ukur dan pembuatannya masih mengalami kendala seperti kurangnya tokoh ahli untuk membuat alat ukur psikologi khususnya alat ukur kepribadian.

d. Untuk pengembangan ilmu khususnya psikologi kepribadian, psikometri dan sttistik perlu diperbanyak literatur di perpustakaan guna mencari bahan-bahan yang berkaitan terutama jurnal-jurnal psikologi diperlengkap agar mahasiswa nantinya tidak kesulitan mencari bahan.


(64)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Anastasi, A & Urbina, S.2006. Tes Psikologi. Jakarta: PT. Indeks

Azwar, S. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Azwar, S. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Chaplin, J.P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers.

Costa, P.T, Jr & Widiger, T.A – 2nd ed. 2005. Personality Disorder and The Five Factor Model of Personality. Washington, DC: American Psychology Association.

Furnham, A. 2005. The Psychology of Behavior At Work: the individual in the organization. New York: Psychology Press.

Hall, C.S, & Lindzey, G. 1993. Psikologi Kepribadian 3 Teori-teori Sifat dan Behavioristik. Yogyakarta: Kanisius.

Kerlinger, F.N. 1990. Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Jalaludin. 2007. Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali Pers.

Larsen, R.J, & Buss, D.M. 2005. Personality Psychology: Domains of Knowledge About Human Nature, Second Edition. New York: Mc Graw Hill.

Maddi, S.R. 1980. Personality Theories. A Comparative Analysis. USA: The Dorsey Press.

Marzuki. 1989. Metodologi Riset. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi-Universitas Islam Indonesia.

Mujib, A. 2006. Kepribadian dalam Psikologi Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Pervin, L.A & John, O.P. 2001. Personality Theory and Research. USA: John Willey & Sons, Inc


(65)

Sevillass, G, Consuelo, dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI-Press. Westen, D. 1959. Psychology: Mind, Brain, & Culture (2nd ed). New York: John

Willey & Sons, Inc.

Wijanto, H.S. 2008. Structural Equation Modelling dengan LISREL 8.8: Konsep dan Tutorial. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumber Skripsi:

Sibarani, R.M, Jules. 2005. Peran Kepribadian Model Lima Faktor (Big Five) & Motivasi Kebutuhan McClelland Terhadap Unjuk Kerja Agen Auransi Jiwa. Depok: Universitas Indonesia.

Sumber Jurnal:

Mastuti, E. 2005. Analisis Faktor Alat Ukur Kepribadian Big Five (Adaptasi dari IPIP) pada Mahasiswa Suku Jawa. INSAN Vol.7 No. 3, Desember 2005. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.


(66)

Nama saya Dian Amelia Sari, mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semester X yang sedang melakukan penelitian tentang kehidupan social dalam ruang lingkup mahasiswa, adapun pembahasan yang saya angkat adalah “Uji Validasi Alat Ukur Big Five Personality (Adaptasi dari IPIP) pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

Karena itu, saya mengharapkan kesediaan teman-teman untuk membantu mengisi kuisioner yang telah disediakan. Baca dan ikuti petunjuk pengisiannya. Tidak ada penilaian benar dan salah, karena jawaban yang baik semata-mata adalah jawaban yang sesuai dengan kepribadian teman-teman.

PERNYATAAN KESEDIAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

Fakultas/ Jurusan :

Menyatakan bahwa, saya bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semester X dan bersedia memberikan data yang sebenar-benarnya, serta sesuai dengan kepribadian saya. Data saya dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

Jakarta, 2010


(67)

jawaban yang tersedia di bagian kanan. Adapun pilihan jawaban tersebut adalah:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Jika ada yang tidak dimengerti harap bertanya kepada peneliti. Sekarang kamu boleh memulainya…

No Pernyataan SS S TS STS

1. Kehadiran saya dapat menghidupkan suasana. 2. Saya tidak terlalu peduli terhadap orang lain. 3. Saya selalu mempersiapkan segala sesuatunya. 4. Saya mudah cemas saat menghadapi situasi-situasi

yang menekan.

5. Saya memiliki banyak perbendaharaan kata. 6. Saya tidak banyak bicara.

7. Saya memiliki minat yang besar untuk berhubungan dengan orang lain.

8. Saya sering melupakan barang-barang milik saya. 9. Saya tergolong tenang menghadapi berbagai

situasi.


(68)

hal kecil.

14. Saya mudah khawatir terhadap hal-hal yang akan terjadi.

15. Saya memiliki imajinasi yang baik. 16. Saya tidak suka menunjukkan diri.

17. Saya dapat dengan cepat ikut merasakan perasaan orang lain.

18. Saya sering berantakan meletakkan barang-barang saya.

19. Saya jarang merasa sedih.

20. Saya kurang berminat dengan ide-ide yang berbeda dari biasanya.

21. Saya selalu memulai percakapan pada berbagai situasi.

22. Saya kurang berminat dengan masalah orang lain. 23. Saya menyelesaikan tugas-tugas sesuai prosedur. 24. Saya mudah tersinggung.

25. Saya selalu memiliki ide-ide cemerlang.

26. Saya sedikit bicara ketika berkumpul dengan banyak orang.

27. Saya memiliki hati yang lembut.

28. Saya sering lupa meletakkan sesuatu pada tempatnya.


(69)

orang lain.

33. Saya suka keteraturan. 34. Saya seorang yang moody.

35. Saya cepat memahami masalah.

36. Saya tidak suka menarik perhatian orang lain. 37. Saya senang meluangkan waktu untuk orang lain. 38. Saya lalai terhadap tugas-tugas saya.

39. Mood saya sering berubah.

40. Saya sering menggunakan kata-kata yang sulit dalam suatu diskusi.

41. Saya senang menjadi pusat perhatian. 42. Saya ikut merasakan perasaan orang lain.

43. Dalam mengerjakan sesuatu, saya selalu mengikuti jadwal.

44. Saya seorang yang sensitif.

45. Saya sering berpikir tentang sesuatu.

46. Saya cenderung diam saat berada dalam lingkungan baru.

47. Saya selalu membuat orang lain merasa nyaman. 48. Saya menjaga keakuratan hasil kerja saya. 49. Saya sering merasa sedih.

50. Saya memiliki banyak ide dalam pikiran saya.


(70)

BY

Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom

This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc.

7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.

Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004

Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention.

Website: www.ssicentral.com

The following lines were read from file C:\Documents and

Settings\Administrator\My Documents\BIG FIVE SEM\EXTRA SINTAK.LS8:

UJI VALIDITAS BIGFIVE DA NI=10 NO=200 MA=KM LA

ITEM1 ITEM11 ITEM21 ITEM31 ITEM41 ITEM6 ITEM16 ITEM26 ITEM36 ITEM46 KM SY FI=EXTRA.COR

MO NX=10 NK=1 PH=ST TD=SY,FI LK

EXTRAVERT

FR LX 1 - LX 10

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10

FR TD 2 1 TD 8 6 TD 7 4 TD 9 5 TD 8 2 TD 4 1 TD 6 3 TD 6 4 PD

OU AD=OFF IT=500 SS MI TV

UJI VALIDITAS BIGFIVE

Number of Input Variables 10 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 10 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 200


(71)

ITEM6

-

ITEM1 1.00

ITEM11 0.48 1.00

ITEM21 0.44 0.27 1.00

ITEM31 0.45 0.25 0.47 1.00

ITEM41 0.28 0.24 0.43 0.24 1.00

ITEM6 0.43 0.27 0.46 0.24 0.38 1.00

ITEM16 0.22 0.04 0.40 0.06 0.33 0.42

ITEM26 0.34 0.37 0.49 0.31 0.31 0.60

ITEM36 0.16 0.13 0.07 0.15 0.30 0.01

ITEM46 0.20 0.16 0.32 0.24 0.11 0.35

Correlation Matrix

ITEM16 ITEM26 ITEM36 ITEM46 ITEM16 1.00

ITEM26 0.21 1.00

ITEM36 0.14 0.10 1.00

ITEM46 0.29 0.31 0.07 1.00

UJI VALIDITAS BIGFIVE

Parameter Specifications

LAMBDA-X

EXTRAVER ITEM1 1 ITEM11 2 ITEM21 3 ITEM31 4 ITEM41 5 ITEM6 6 ITEM16 7 ITEM26 8 ITEM36 9


(72)

-

ITEM1 11

ITEM11 12 13

ITEM21 0 0 14

ITEM31 15 0 0 16

ITEM41 0 0 0 0 17

ITEM6 0 0 18 19 0 20

ITEM16 0 0 0 21 0 0

ITEM26 0 23 0 0 0 24

ITEM36 0 0 0 0 26 0

ITEM46 0 0 0 0 0 0

THETA-DELTA

ITEM16 ITEM26 ITEM36 ITEM46 ITEM16 22

ITEM26 0 25

ITEM36 0 0 27

ITEM46 0 0 0 28

UJI VALIDITAS BIGFIVE

Number of Iterations = 18

LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

LAMBDA-X

EXTRAVER ITEM1 0.52 (0.07) 7.55

ITEM11 0.34 (0.07)


(73)

ITEM31 0.55 (0.07) 7.44

ITEM41 0.49 (0.07) 7.08

ITEM6 0.82 (0.07) 10.95

ITEM16 0.50 (0.07) 7.13

ITEM26 0.58 (0.07) 8.19

ITEM36 0.08 (0.07) 1.08

ITEM46 0.42 (0.07) 5.96

PHI

EXTRAVER 1.00

THETA-DELTA

ITEM1 ITEM11 ITEM21 ITEM31 ITEM41 ITEM6

-

ITEM1 0.72 (0.08)


(74)

ITEM21 - - - - 0.30 (0.06) 4.68

ITEM31 0.14 - - - - 0.70 (0.05) (0.08) 2.51 8.75

ITEM41 - - - - - - - - 0.76 (0.08) 9.71

ITEM6 - - - - -0.22 -0.19 - - 0.33

(0.05) (0.05) (0.09)

-4.08 -3.54 3.85

ITEM16 - - - - - - -0.20 - -

(0.06) -3.53

ITEM26 - - 0.15 - - - - - - 0.11

(0.05) (0.06)

3.14 1.85

ITEM36 - - - - - - - - 0.26

(0.06) 4.02

ITEM46 - - - - - - - - - -

THETA-DELTA

ITEM16 ITEM26 ITEM36 ITEM46


(75)

8.89

ITEM36 - - - - 0.99 (0.10) 9.97

ITEM46 - - - - - - 0.83 (0.08) 9.83

Squared Multiple Correlations for X - Variables

ITEM1 ITEM11 ITEM21 ITEM31 ITEM41 ITEM6

-

0.28 0.11 0.70 0.30 0.24 0.67

Squared Multiple Correlations for X - Variables

ITEM16 ITEM26 ITEM36 ITEM46 0.25 0.34 0.01 0.17

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 27

Minimum Fit Function Chi-Square = 38.01 (P = 0.078)

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 34.68 (P = 0.15) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 7.68

90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 26.99)

Minimum Fit Function Value = 0.19

Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.039 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.14) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.038 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.071)

P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.69

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.46 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.42 ; 0.55)


(76)

Saturated AIC = 110.00 Independence CAIC = 926.56

Model CAIC = 211.04 Saturated CAIC = 346.41

Normed Fit Index (NFI) = 0.96 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.98 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.57

Comparative Fit Index (CFI) = 0.99 Incremental Fit Index (IFI) = 0.99

Relative Fit Index (RFI) = 0.93

Critical N (CN) = 246.85

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.048 Standardized RMR = 0.048

Goodness of Fit Index (GFI) = 0.97 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.93 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.47

UJI VALIDITAS BIGFIVE

Modification Indices and Expected Change

No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X

No Non-Zero Modification Indices for PHI

Modification Indices for THETA-DELTA

ITEM1 ITEM11 ITEM21 ITEM31 ITEM41 ITEM6

-

ITEM1

ITEM11

ITEM21 0.00 0.07

ITEM31 0.56 0.16

ITEM41 0.19 0.97 1.05 0.68

ITEM6 0.02 0.00 - - - - 0.03

ITEM16 0.03 2.50 0.11 - - 0.85 0.67


(77)

Modification Indices for THETA-DELTA

ITEM16 ITEM26 ITEM36 ITEM46 ITEM16

ITEM26 2.57

ITEM36 2.67 1.07

ITEM46 3.16 1.59 1.47

Expected Change for THETA-DELTA

ITEM1 ITEM11 ITEM21 ITEM31 ITEM41 ITEM6

-

ITEM1

ITEM11

ITEM21 0.00 0.01

ITEM31 0.04 0.03

ITEM41 0.02 0.05 0.05 0.04

ITEM6 -0.01 0.00 - - - - -0.01

ITEM16 -0.01 -0.08 -0.02 - - 0.05 0.05

ITEM26 0.04 - - 0.02 -0.05 0.00

ITEM36 0.07 0.02 -0.09 0.08 - - -0.13

ITEM46 -0.02 0.01 -0.06 0.05 -0.11 -0.01

Expected Change for THETA-DELTA

ITEM16 ITEM26 ITEM36 ITEM46 ITEM16

ITEM26 0.08

ITEM36 0.10 0.05

ITEM46 0.10 0.06 0.07

Maximum Modification Index is 5.89 for Element ( 9, 6) of THETA-DELTA


(78)

ITEM1 0.52 ITEM11 0.34 ITEM21 0.84 ITEM31 0.55 ITEM41 0.49 ITEM6 0.82 ITEM16 0.50 ITEM26 0.58 ITEM36 0.08 ITEM46 0.42

PHI

EXTRAVER 1.00


(1)

1 3 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3

2 1 4 3 4 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 1 1 4 1 4 1 1

3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3


(2)

Intellect/ Openess to Experince

49 5 15 25 35 40 45 50 10 20 30

3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3

2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2

3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2

2 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3

3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3

3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 4 3 4 2 3 3 3 1 3

1 3 4 3 4 2 4 4 2 3 3

3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3

2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3

3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 4

3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3

2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2

4 3 3 3 3 2 4 1 1 1 3

1 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3

3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3

3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3

2 1 2 2 4 2 4 3 2 2 3

4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2

1 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4

3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3

2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3

3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2

3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3

3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3

3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4

3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3

4 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3

3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2

3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3

4 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3

3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2

3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3

3 3 3 3 3 1 1 3 1 1 2

2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3

1 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3

3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 3

4 3 4 2 3 3 3 3 2 2 4

3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3

2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3

3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 2

3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3


(3)

3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3

3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3

2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3

2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3

3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4

2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2

3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3

2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4

2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3

2 3 2 2 3 2 3 2 2 4 3

2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4

2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3

2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4

2 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4

3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3

1 3 4 1 4 4 3 2 1 4 4

2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3

2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4

2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3

2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3

3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 1

3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3

4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4

2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3

2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3

3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4

3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3

2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3

3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3

3 2 4 4 3 2 2 3 3 3 4

1 3 4 4 4 2 4 4 1 1 1

3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3

2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3

3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4

3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2

1 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4

3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4


(4)

3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3

1 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4

3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3

3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3

2 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4

2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2

2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

3 2 3 3 2 4 3 3 3 4 4

3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3

2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4

2 3 4 3 4 2 3 4 1 3 4

3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3

2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4

2 4 1 3 3 2 3 3 2 4 4

3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3

3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3

4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4

2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3

2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2

2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2

3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4

3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3

3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3

3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3

4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4

2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3

4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4

3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3

2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3


(5)

3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3

4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4

2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 3 4 2 2 2 3 3 3 4 3

3 2 3 3 4 2 4 3 2 2 3

2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3

3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3

2 3 3 2 4 2 4 2 3 3 2

3 2 3 3 3 2 4 3 2 2 3

3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3

3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4

2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4

3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3

3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2

2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3

3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3

2 3 3 2 3 2 4 4 3 3 3

3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3

3 2 3 4 2 3 4 4 2 3 3

2 2 3 3 3 2 4 3 3 2 2

2 2 3 3 3 2 3 3 2 4 3

2 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4

2 4 1 3 2 2 3 2 2 2 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3

2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2

3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3

4 4 4 2 3 1 2 3 3 4 4

3 3 4 2 3 2 1 3 2 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 4 4 3 3 3 4 3 2 2 3

3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4

4 2 3 2 4 1 3 3 2 4 4

3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3

1 3 3 3 3 1 4 3 4 1 3

3 3 4 3 3 1 4 3 2 2 3

2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3

4 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3

4 3 3 3 3 1 3 3 2 2 4

2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3

2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3


(6)

4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3

3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3