lama serta mempengaruhi interaksi-interaksi individu dan adaptasi-adaptasinya terhadap lingkungan. Ciri-ciri psikologis menurut Larsen Buss 2005 adalah
karakteristik-karakteristik yang menggambarkan perbedaan seorang akan yang lainnya, misalnya seorang yang pemalu akan berbeda dari seorang yang ekstrovert.
Mekanisme-mekanisme mengacu lebih pada proses-proses kepribadian, misalnya seorang yang berkepribadian ekstrovert, akan mencari peluang untuk berinteraksi
dengan orang lain. Selain itu ciri-ciri psikologis dan mekanisme-mekanisme diorganisasi mengandung makna bahwa ciri-ciri psikologis dan mekanisme-
mekanisme yang terdapat dalam kepribadian diatur berdasarkan situasi-situasi yang dihadapi individu tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti akan berfokus pada definisi yang disampaikan oleh Larsen Buss, bahwa kepribadian adalah seperangkat ciri-ciri psikologis dan
mekanisme pada diri individu yang diorganisasi dan relative bertahan lama serta mempengaruhi interaksi-interaksi individu dan adaptasi-adaptasinya terhadap
lingkungan.
2.1.2. Kepribadian dalam Pendekatan Trait
Dalam teori-teori mengenai kepribadian, salah satu teori menjelaskan kepribadian dari sudut trait. Pada tahun 1937, Allport dalam Hall Lindzey, 1993 sebagai
salah satu tokoh yang mengembangkan pendekatan trait dalam kepribadian, konsep
trait memiliki dua arti yang berbeda tetapi saling melengkapi. Di satu sisi, trait
merupakan tendensi yang dapat dilihat observed untuk bertingkah laku dengan cara tertentu. Di sisi lain, trait merupakan disposisi pribadi yang disimpulkan inferred
yang menghasilkan kecenderungan tersebut. Misalnya kecenderungan untuk gembira trait yang diobservasi berasal dari pola-pola tertentu dari proses internal seperti
kecenderungan untuk mengalami perasaan positif, untuk berpikir positif atau keinginan untuk dipersepsikan sebagai orang yang berbahagia disposisi yang
disimpulkan.
Westen 1959 mendefinisikan trait sebagai kecenderungan emosional, kognitif, dan
tingkah laku yang merupakan dimensi kepribadian mendasar, yang membedakan satu individu dengan individu lainnya. Teori trait sebagian besar diturunkan dari kata-kata
yang sering digunakan individu untuk mengelompokkan diri mereka dan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata tersebut antara lain adalah kata-kata sifat
seperti malu, manipulatif, terbuka, bersahabat, dan sebagainya. Salah satu penelitian mengenai trait yang terkenal adalah Big Five.
Perkembangan Model Lima Faktor Big Five sesungguhnya telah dimulai oleh Allport dan Odbert, yang mencoba mengidentifikasi perbedaan-perbedaan individual
yang mungkin dengan cara mengumpulkan semua istilah yang relevan dari Kamus Bahasa Inggris Webster. Allport melakukan proses dengan bertumpu pada “hipotesis
lexical” hipotesis yang berhubungan dengan kamus, yang pertama kali ditemukan oleh Sir Francis Galton, bahwa perbedaan-perbedaan individual yang paling penting
akan dikodekan dalam bahasa. Allport dan Odbert mengumpulkan 17.953 istilah, dimana 4.500 diantaranya mengacu pada sifat-sifat yang stabil dan umum. Pada
waktu bersamaan, Thurstone menganalisis 60 kata sifat yang umum. Thurstone mengidentifikasi 5 faktor, dengan demikian hal ini memungkinkan munculnya Model
Lima Faktor Big Five dalam Larsen Buss, 2005.
Raymond Cattell menggunakan istilah-istilah diskriptif-sifat trait descriptive dari Allport dan Odbert sebagai titik awal analisis struktur kepribadiannya. Cattell
menggunakan daftar istilah-istilah yang mengandung 4.500 sifat-sifat tetap. Oleh karena keterbatasan kekuatan komputer pada saat itu, maka ia tidak dapat mengolah
istilah-istilah tersebut dengan menggunakan faktor analisis. Kemudian Cattell mengurangi daftar istilah tersebut menjadi 171 cluster kelompok sifat dengan
menghilangkan beberapa di antaranya serta menggabungkan bersama-sama yang tersisa. Ia mengakhiri kerjanya dengan 35 cluster ciri-ciri kepribadian. Ketika
peneliti lainnya mengulangi analisis Cattell, mereka hanya lima faktor yang dapat diandalkan. Goldberg menyatakan bahwa Cattell adalah bapak intelektual dari
Kepribadian Model Lima Faktor Big Five dalam Larsen Buss ,2005.
Fiske dalam Pervin John, 2001 adalah orang yang pertama kali mengumpulkan lima faktor yang ditiru dengan menggunakan variabel-variabel urutan yang diperoleh
dari kerja Cattell dan menemukan lima faktor yang direplikasi melalui sampel penelitian pribadi, penilaian pengamat, dan penilaian teman sebaya. Adapun
penamaan yang diberikan Cattell untuk kelima faktor temuannya yaitu : Confident Self-Expression 1, Social Adaptability 2, Conformity 3, Emotional Control 4,
dan Inquiring Intellect 5.
Tupes Christal dalam Larsen Buss, 2005 memberikan kontribusi utama berikutnya dalam taksonomi model lima faktor. Mereka menguji struktur faktor dari
22 deskripsi yang disederhanakan dalam delapan sampel dan mengidentifikasikan lima faktor yang secara relatif kuat dan berulang. Mereka menamai faktor-faktor ini
1 surgency atau tegas dan senang berbicara, 2 agreeableness, 3 dependability,
4 emotional stability, dan 5 culture. Ini adalah susunan semua faktor kepribadian
pertama yang disebut Lima Besar Big Five.
Norman dalam Costa Widiger, 2005 juga menyetujui model lima faktor dengan menggunakan seperangkat variabel-variabel Cattell yang terpilih. Ia memaknai nama-
nama yang pada intinya sama dengan penamaan yang diberikan oleh Tupes dan Christal untuk faktor-faktor tersebut, namun ia merubah nama faktor ketiga dengan
Conscientiousness. Norman merasa ragu akan problem-problem sampel statistik
dalam kerja Cattell yang dapat membatasi penemuan-penemuannya dan ia yakin bahwa analisa dari seperangkat istilah sifat akan menimbulkan dimensi-dimensi
tambahan. Norman mengumpulkan 18.125 istilah-istilah kepribadian dari kamus internasional Webster edisi ketiga. Ia menghilangkan kira-kira setengah dari istilah-
istilah tersebut yang tidak sesuai, kemudian membagi 8.081 istilah yang tersisa ke dalam 3 kelas : stable traits, temporary states dan aktivitas-aktivitas, dan social roles
peran-peran sosial, relationships hubungan-hubungan dan effects pengaruh- pengaruh. Norman memusatkan perhatian pada 2800 istilah-istilah traits sifat, yang
kemudian dikurangi sampai kira-kira 1600 istilah. Ia memilah-milah istilah-istilah ini ke dalam 10 kelas besar. Kemudian ia memilah-milah istilah-istilah dalam tiap 10
kelas tersebut ke dalam 75 kategori-kategori semantik. Sebagai langkah akhir, ia menggabungkan istilah-istilah yang serupa ke dalam 571 perangkat sinonim. Dari
hasil kerjanya tersebut kemudian muncullah lima faktor yang di sebut Norman sebagai Norman’s Big Five atau secara singkat disebut Big Five yang terdiri dari
label-label : Extroversion, Emotinal Stability, Agreeableness, Conscientiousness, dan Cultrue Openess to Experience.
Goldberg dalam Larsen Buss, 2005 mengikuti kerja Norman dengan melaksanakan serentatan penelitian untuk mengkaji struktur yang mendasari istilah-
istilah sifat. Dari hasil penelitian tersebut, Goldberg menemukan 5 faktor kepribadian yang terdiri dari Surgency Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness,
Emotional Stability, dan Intellect Openess to Experience. Demikianlah, selama
dekade terkhir suatu tubuh literatur yang impresif telah terakumulasi, yang memberikan fakta, meski masih ada juga perbedaan atas ketegangan robustness
model lima faktor.
Tabel 2.1. Trait for Big Five Personality
Fiske’s Markers for the Big Five
Personality Tupes Christal’s Markers for the
Big Five Personality 1.
Confident Self-Expression 2.
Social Adaptability 3.
Confirmatory 4.
Emotional Control 5. Inquiring Intellect
1. Surgency
2. Agreeableness
3. Dependability
4. Emotional Stability
5. Culture
Norman’s Markers for the Big Five
Personality Goldberg’s Markers for the
Big Five Personality
1. Surgency
Talkactive-silent Sociable-reclusive
Advanturous-cautious Open-secretive
2. Agreeableness
Good-natured-irritable Cooperative-negativistic
Mildgentle-jealous Not jealous-jealous
1. Extraversion
Talkactive-shy Extravert-introvert
Assertive-quiet 2.
Agreeableness Sympathetic-unsympathetic
Kind-unkind Sincere-cruel
3. Conscientiousness
Organized-disorganized
3. Conscientiousness
Responsible-undependable Scrupulous-unscrupulous
Persevering-quitting Fussytidy-careless
4. Emotional Stability
Calm-anxious Composed-excitable
Not hypochondriacal- hypochondriacal
Poised-nervoustense 5.
Culture Openness to Experience
Intellectual-unreflectivenarrow Artistic-nonartistic
Imagination-crudeboorish Orderly-disorderly
Practical-impractical Neat-careless
Meticulous-sloppy 4.
Emotional Stability Relaxed-anxious
5. Intellect openness to experience
Creative-uncreative Imaginative-unimaginative
Intellectual-unintellectual
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori dari Goldberg. Alasan peneliti, karena taksonomi kata sifat yang ada didalamnya lebih mudah dipahami dan
diadministrasikan untuk struktur Big Five Personality. Serta adaptasi alat ukur IPIP yang dibuat oleh Goldberg yang selanjutnya diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
2.1.3. Kepribadian Model 5 Faktor Big Five Personality Menurut Lewis R.