Akhlak Materi atau Pesan Dakwah

harus difilter terlebih dahulu. Dan inilah yang akan dijadikan materi atau pesan dakwah sebagaimana da’i mampu mengemas masalah syari’ah ini ke dalam permasalahan umat era sekarang yang dapat menjawab dan memberikan solusi terhadapnya. Dan yang lebih penting lagi bahwa materi atau pesan syari’ah ini tidak bertentangan dengan sumber utamanya yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Karena Islam menggambarkan hukum lengkap yang meliputi segenap kehidupan manusia. Kelengkapan ini mengalir dari konsepsi Islam tentang kehidupan manusia yang diciptakan untuk memenuhi ketentuan yang membentuk kehendak Ilahi. Dan materi atau pesan dakwah yang menyajikan unsur syari’ah harus dapat menggambarkan atau memberikan informasi yang jelas dalam bidang hukum yang bisa wajib, mubah dibolehkan, dianjurkan mandub, makruh dianjurkan supaya tidak dilakukan dan haram dilarang. Karena masalah syari’ah ini selain mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya yang berkenaan dengan pergaulan hidup untuk mencapai kesuksesan baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat.

3. Akhlak

Kata ”Akhlak” , secara etimologi berasal dari bahasa Arab jama’ dari dari ”khuluqun” yang diartikan sebagai budi pekerti, perangai dan tingkah laku atau tabi’at. Kalimat-kalimat tersebut memiliki segi-segi persesuaian dengan perkataan ”khuluqun” yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan khalik yang berarti pencipta dan ”makhluk” yang berarti yang diciptakan. Adapun pengertian terminologi yang dikemukakan ulama akhlak anatara lain sebagai berikut: 1. Akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada yang lainnya menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka yang menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat. 2. Ibnu Maskawih dalam kitabnya ”Tanzid al-akhlak”, akhlak diartikan sebagai keadaan jiwa yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan tanpa memerlukan pemikiran. 3. Al-Ghazali menyebutkan bahwa akhlak diartikan sebagai suatu sifat yang tetap pada seseorang, yang mendorong untuk melakukan perbuatan yang mudah tanpa membutuhkan sebuah pemikiran. 39 Salah satu materi atau pesan dakwah Islam dalam rangka memanifestasikan penyempurnaan martabat manusia serta membuat harmonis tatanan hidup masyarakat, disamping aturan legal formal yang terkandung dalam syari’ah. Salah satu ajaran etis dalam Islam adalah akhlak. Oleh karena itu, wilayah akhlak Islam memiliki cakupan yang sangat luas dengan keseluruhan ajaran Islam dan memiliki objek yang luas pula, sama luasnya dengan perilaku dan sikap manusia yang disadarinya. Karena ajaran Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Secara total mengandung nilai akhlak terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama manusia dan alam sekitar yang didalamnya terdapat akhlak mahmudah dan lawannya akhlak madzmumah. Dari materi akhlak ini sangat luas sekali yang tidak saja bersifat lahiriyah tetapi juga sangat melibatkan pikiran. Akhlak dunia agama mencakup pada 39 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah. h. 117-118. berbagai aspek, dimulai dari akhlak kepada Allah SWT, hingga sesama akhlak meliputi: a. Akhlak kepada Allah AWT, akhlak ini bertolak pada pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah. b. Akhlak terhadap sesama manusia. c. Akhlak terhadap lingkungan, lingkungan disini adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia, baik yang binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda yang tak bernyawa. 40 Sedangkan menurut H. Endang Syaefudin Anshari, pada garis besarnya Akhlak Islam terdiri atas: a. Akhlak manusia terhadap Khaliq b. Akhlak manusia terhadap makhluk, yang meliputi: 1.Akhlaq terhadap manusia a. Diri sendiri b. Tetangga c. Masyarakat lainnya 2. Akhlak terhadap bukan manusia a. Flora b. Fauna c. Dan lain sebagainya. 41 Dari keseluruhan message atau pesan-pesan dakwah Islam diatas yang meliputi aqidah, syari’ah dan akhlak, harus disampaikan secara menarik tidak monoton sehingga merangsang objek dakwah untuk ingin mengkaji tema-tema Islam yang pada gilirannya objek dakwah ingin mengkaji materi atau pesan agama Islam dan meningkatkan kualitas pengetahuan keIslaman untuk pengalaman keagamaan objek dakwah. 40 M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an, Bandung: Mizan, 2000, h. 261-272 41 Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam Pokok-pokok Tentang Islam Dan Ummatnya , Jakarta: Rajawali, 1986, h. 27-30 Pesan-pesan dakwah harus disampaikan secara aktual untuk membangkitkan, memahami dan menjalankan ajaran-ajaran Islam. Pesan-pesan dakwah yang selama ini disampaikan secara normatif yang hanya menekankan halal dan haram, perlu diimbangi dengan pesan-pesan yang aplikatif termasuk untuk membangkitkan sumber daya sasaran dakwah. 42 Serta pesan dakwah yang disampaikan disini terutama melalui media radio harus disesuaikan dengan para pendengarnya secara konseptual dan realitas. Menurut Dr. Quraish Shihab, mengatakan bahwa pokok-pokok materi dakwah itu tercermin dalam tiga hal, yaitu: 1. Memaparkan ide-ide agama sehingga dapat mengembangkan gairah generasi muda untuk mengetahui hakikatnya melalui partisipasi positif mereka. 2. Sumbangan agama ditujukan kepada masyarakat luas yang sedang membangun, khususnya dibidang sosial, ekonomi, dan budaya. 3. Studi tentang pokok-pokok agama yang menjadikan landasan bersama demi mewujudkan kerjasama antar agama tanpa mengabaikan identitas masing-masing. Pada dasarnya materi dakwah dapat disesuaikan ketika seorang da’i menyampaikan materi dakwahnya kepada mad’u objek. Pokok-pokok materi dakwah yang disamapaikan, juga harus melihat situasi dan kondisi mad’u sebagai penerima dakwah. Dengan demikian, pesan-pesan dakwah yang berisi materi dakwah tersebut dapat diterima dengan baik oleh penerima dakwah. Dan pada 42 Samsul Munir Amin, Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam, Jakarta: Amzah, 2008, h. 28 akhirnya materi dakwah yang disampaikan tersebut, bisa diamalkan dan dipraktekan oleh penerima dakwah dalam kehidupan sehari-hari. Tabel 1 Skema Pesan Dakwah 43 Islam 43 Endang Syaefudin Anshari, Wawasan Islam, h. 29. 2. Syari’ah 1. Ibadah D. A. Khas 1. Thaharah 2. Shalat 3. Zakat 4. Shaum 5. Haji a. Mu’amalah D.A. Khas = Hukum Niaga b. Munakahah = Hukum Nikah c. Waratsah = Hukum Waris d. dsb. a. Jinayah = Hukum Pidana b. Khilafah = Hukum Negara c. Jihad = Hukum Perang Dan damai d. dsb. 2. Al-Qanunu = Hukum Publik 1. Mu’amalah D. A. Agak Luas = Al-Qanunu ‘I- khas = Hukum Perdata 2. Mu’amalah D.A Luas 1. Iman Kepada Allah SWT 2. Iman Kepada Malaikat-Nya 3. Iman Kepada Kitab-kitab-Nya 4. Iman Kepada Rasul-rasul-Nya 5. Iman Kepada Hari Kiamat 6. Iman Kepada Qadha dan Qadar 1. Aqidah Islam 1. Akhlak Tehadap Khalik

3. Akhlak

a. Flora b. Fauna c. dsb. 2. Akhlak Terhadap Bukan Manusia a. Diri Sendiri b. Tetangga c.Masyarakat 1. Akhlak Terhadap Manusia 2. Akhlak Terhadap Makhluk

C. Media Dakwah