Media Dakwah TINJAUAN TEORITIS

3. Akhlak

a. Flora b. Fauna c. dsb. 2. Akhlak Terhadap Bukan Manusia a. Diri Sendiri b. Tetangga c.Masyarakat 1. Akhlak Terhadap Manusia 2. Akhlak Terhadap Makhluk

C. Media Dakwah

Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti perantara, tengah atau pengantar. Sedangkan menurut istilah, media adalah alat yang menjadi perantara penyampaian pesan dakwah kepada mitra dakwah. 44 Media dalam kamus istilah Komunikasi berarti sarana yang digunakan oleh komunikator sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan kepada komunikan apabila komunikan jauh tempatnya, banyaknya atau keduanya. 45 Secara lebih spesifik, yang dimaksud dengan media adalah alat-alat fisik yang menjelaskan isi pesan atau pengajaran, seperti buku, film, video kaset, slide, dan sebagainya 46 . Berdasarkan pengertian diatas, maka media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media yang dimaksud bisa berupa barang material, orang, tempat, kondisi tertentu dan sebagainya. Dalam ilmu komunikasi, media dapat juga diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu: 44 Prof. Dr. Moh, Ali Aziz, Ilmu Dakwa ed. Revisi, Jakarta: Kencana, 2009, cet. Ke-2, h. 403-404 45 BC. TT. Ghozali, Kamus Istilah Komunikasi, Jakarta: Djembatan, 1992, h.227 46 Drs. Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amza, 2009, h. 113 1. Media Terucap The Spoken Words yaitu alat yang bisa mengeluarkan bunyi seperti radio, telepon, dan sejenisnya. 2. Media Tertulis The Printed Writing yaitu media berupa tulisan atau cetakan seperti majalah, surat kabar, buku, pamflet, lukisan, gambar, dan sejenisnya. 3. Media Dengar Pandang The Audio Visual yaitu media yang berisis gambar hidup yang bisa dilihat dan didengar yaitu film, video, televisi, dan sejenisnya. 47 Jika dilihat dari segi sifatnya, media dakwah dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu: a. Media Tradisional, yaitu berbagai macam seni dan pertunjukkan yang secara tradisional dipentaskan di depan umum terutama sebagai hiburan yang memiliki sifat komunikasi seperti: drama, pewayangan, ketoprak humor dan lain-lain. b. Media Modern, yaitu media yang dihasilkan dari teknologi yang antara lain seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain sebagainya. 48 Menurut Hamzah Ya’qub membagi Wasilah media dakwah menjadi lima macam yaitu: 1. Lisan, inilah wasilah dakwah yang paling sederhana yang menggunakan lidah dan suara, dakwah dengan wasilah ini dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan, dan sebagainya. 47 Prof. Dr. Moh, Ali Aziz, Ilmu Dakwah ed. Revisi, Jakarta: Kencana, 2009, cet. Ke-2, h. 406-407 48 Adi Sasono, Solusi Islam atas Problematika Umat Ekonomi, Pendidikan dan Dakwah, Jakarta: Gema Insani Press, 1998, cet. Ke-1, h. 154 2. Tulisan, buku majalah, surat kabar, surat menyurat korespondensi spanduk, flash card, dan sebagainya. 3. Lukisan, gambar, karikatur, dan sebagainya. 4. Audio visual, yaitu alat dakwah yang merangsang individu pendengaran atau penglihatan dan kedua-duanya, televisi, film, slide, ohap, internet, dan sebagainya. 5. Akhlak, yaitu perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran Islam dapat dinikmati serta didengarkan oleh mad’u. 49 Dengan banyaknya media yang ada maka da’i harus dapat memilih media yang paling efektif untuk mencapai tujuan dakwah. Tentunya dengan pemilihan yang tepat atau dengan menetapkan prinsip-prinsip pemilihan media. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu memilih media adalah sebagai berikut: 50 a. Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk keseluruhan masalah atau tujuan. Sebab setiap media memiliki karakteristik kelebihan, kekurangan, keserasian yang berbeda-beda. b. Media yang dipilih sesuai dengan tujuan dakwah yang hendak dicapai. c. Media yang dipilih sesuai dengan kemampuan sasaran dakwahnya. d. Media yang dipilih sesuai dengan materi dakwahnya. e. Pemilihan media hendaknya dilakukan dengan cara objektif, artinya pemilihan media bukan atas dasar kesukaan da’i. f. Kesempatan dan ketersediaan media perlu mendapat perhatian. g. Efektivitas dan efisiensi harus diperhatikan. Keberhasilan dakwah tidak semata-mata terletak pada isi pesan serta peran da’i berikut kepada mad’unya, tetapi juga tergantung pada media yang dipergunakan. Dakwah akan berhasil dicerna mad’unya jika da’i menggunakan metode dan media yang tepat. Maka jelaslah bahwa media menduduki peran yang sangat penting dan menentukan dalam kehidupan masyarakat. 49 Moh. Ali Azis, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2004, cet. Ke-1, h. 120 50 Drs. Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009, h. 114 B . Berdakwah Melalui Radio Dakwah melalui radio itu cukup efektif karena sifatnya yang umum, serempak, jumlah pendengarnya banyak tanpa membatasi didaerah perkotaan maupun pedesaan dapat menikmatinya serta bentuk acaranya yang bersifat dialog. Sehingga tidak hanya mendengarkan saja, tetapi mampu berinteraksi dengan pendengar dengan mendiskusikan pesan dakwah yang disampaikan oleh da’i yang berperan sebagai komunikator. Kelebihan-kelebihan media radio sebagai wasilah dakwah adalah : a. Bersifat Langsung Untuk menyampaikan dakwah melalui radio, tidak harus melalui proses yang kompleks sebagaimana penyampaian materi dakwah lewat pers, majalah umpamanya. Dengan mempersiapkan secarik kertas, tetapi melalui radio da’i dapat secara langsung menyampaikan dakwah didepan mikrofon dan pesan dakwah langsung diterima dimana saja. b. Siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan Faktor lain yang menyebabkan radio di anggap memiliki kekuasaan ialah bahwa siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan selain waktu, ruang pun bagi radio siaran tidak merupakan masalah, bagaimanapun jauhnya sasaran yang dituju. Daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dakwah dengan media lain dapat diatasi dengan wasilah radio ini. c. Radio siaran mempunyai daya tarik yang kuat Faktor lain yang menyebabkan radio memiliki kekuasaan adalah daya tarik yang kuat yang dimilikinya. Daya tarik ini ialah disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yakni: - musik - kata-kata - efek suara Disaat ini siaran-siaran dakwah yang dikemas sedemikian rupa melalui radio mempunyai daya tarik tersendiri bagi pendengarnya. d. Biaya yang relatif murah Dibanyak negara di dunia ketiga Asia, Afrika, dan Amerika Latin, radio umumnya telah menjadi media utama yang dimiliki setiap penduduk, baik yang kaya maupun yang miskin. Bedanya, Cuma kecanggihan dari radio itu sendiri. e. Mampu menjangkau tempat-tempat terpencil Di beberapa negara, radio bahkan merupakan satu-satunya alat komunikasi yang efektif untuk menghubungi tempat-tempat terpencil. f. Tidak terhambat oleh kemampuan baca dan tulis Di samping keuntungan-keuntungan di atas radio juga memiliki keuntungan lain. Siaran radio tidak terhambat oleh kemampuan baca dan tulis khalayak. 51 51 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2004, h. 151-152

BAB III GAMBARAN UMUM SIARAN KAJIAN MALAM

A. Latar Belakang Siaran Kajian Malam Samara Program siaran Kajian Malam Samara adalah sebuah program siaran Islami yang memang sudah ada sejak radio ini mengudara pada frekuensi 107 FM. Kajian Malam Samara didirikan sejak 8 tahun yang lalu sekitar tahun 2002. Dahulu banyak narasumber yang mengisi acara siaran ini mulai dari ustad. Abullah lalu ustad Abdurrahman, ustad Syaikhu dan kemudian Ustad. Murhali Barda sampai saat ini. Kajian Malam Samara ini mendapatkan polling yang begitu banyak dari para pendengar mulai dari sms dan pertanyaan karena memang banyak peminat yang mendengarkan program siaran ini. Samara adalah kata singkatan dari kata Sakinah, Mawaddah, dan Warrahmah diberikan nama ini karena program ini membahas dan mengkaji tentang masalah pernikahan dan fenomena yang membahas berbagai masalah keagamaan yang sedang hangat terjadi di masyarakat dan siaran ini menyorot dunia Islam yang merangkum informasi seputar aktifitas dan problematika umat Muslim saat ini. yang bertujuan agar pendengar mendapat pencerahan untuk lebih menciptakan kehidupan yang harmonis dan tetap berprilaku sesuai dengan syari’at agama. Berbagai topik yang menarik dan berbeda disetiap harinya. Salah satu dari sekian banyak siaran yang ada di 107 FM Radio Dakta, program Kajian Malam Samaralah yang selalu di nanti-nanti oleh pendengarnya. Program yang menarik