Artinya: ”kemudian Kami jadikan kamu berada diatas satu syari’at jalan atau peraturan
dari urusan agama itu, maka itulah syari’at dan jangan kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui”
.
33
Syari’at Islam adalah berhubungan dengan erat dengan amal lahir nyata dalam rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah guna mengatur
hubungan antara manusia dengan sesamanya. Menurut H. Endang Syaefudin Anshari, garis besar agama Islam terdiri
atas: aqidah, syari’ah, dan akhlak. Ketiga hal inilah yang dijadikan materi utama dalam menyampaikan pesan dakwah yang dikaitkan dengan persoalan kehidupan
sehari-hari didunia.
1. Aqidah Islam
Aqidah secara etimologis berarti ikatan, sangkutan; secara teknis berarti kepercayaan, keyakinan, iman.
34
Aqidah secara harfiah berarti “sesuatu yang terbuhul atau tersimpul secara erat atau kuat”. Wacana tersebut lalu dipakai dalam istilah agama Islam, yang
mengandung pengertian “pandangan, pemahaman, atau ide tentang realitas yang diyakini kebenarannya oleh hati”. Yakni diyakini kesesuaiannya dengan realitas
itu sendiri. Apabila suatu pandangan, pemahaman atau ide diyakini kebenarannya oleh hati seseorang. Maka berarti pandangan paham atau ide itu telah terikat
didalam hati. Dengan demikian hal itu disebut aqidah bagi pribadinya. Hubungan
33
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Terjemah Al-lu’lu Wal Marjan jilid 2, Semarang: Al- Ridha, 1993, h. 9-10
34
Endang Syaefudin Anshari, Wawasan Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993, cet. Ke-IV, hal 25
apa yang diyakini oleh hati seseorang dan apa yang diperbuat amalnya bersifat kualitas, aqidah menjadi sebab dan amal perbuatan menjadi akibat.
Aqidah mengikat kalbu manusia dan menguasai batinnya. Dari aqidah inilah yang akan membentuk moral akhlak mausia. Oleh karena itu, yang
pertama kali dijadikan materi atau pesan dalam dakwah Islam adalah aqidah atau keimanan. Dengan iman yang kukuh akan lahir keteguhan dan pengorbanan yang
selalu menyertai setiap langkah dakwah. Pembahasan mengenai aqidah Islam pada umumnya berkisar pada
Arkanu’l- Iman rukun iman yang enam. Yaitu :
1. Iman kepada Allah 2. Iman kepada Malaikatnya
3. Iman kepada Kitab-kitab-Nya 4. Iman kepada Rasul-rasul-Nya
5. Iman kepada hari akhir 6. Iman kepada qadha-qadhar.
Ciri-ciri yang membedakan kepercayaan dengan agama lain, yaitu: 1.
Keterbukaan melalui bersaksian syahadat. Dengan demikian seorang muslim selalu jelas identitasnya dan bersedia mengakui identitas agama
lain. 2.
Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalkan bahwa Allah adalah Tuhan seluruh Alam, bukan Tuhan kelompok atau bangsa tertentu.
Dan soal kemanusiaan juga diperkenalkan kesatuan asal-usul manusia. Hal ini dapat kita lihat dalam surah An-Nissa ayat 1 dan surah al-Hujurat ayat
13:
⌧ ☯
⌧
Artinya : “ Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan
isterinya: dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak dan bertakwlah kepada Allah yang dengan
mempergunakan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu”
Q.S An-Nissa: 1.
35
⌧
Artinya : “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”
Q.S. Al- Hujurat: 13.
36
3. Kejelasan dan kesederhanaan diartikan bahwa seluruh ajaran Aqidah baik
soal ketuhanan, kerasulan ataupun alam ghaib sangat mudah untuk dipahami.
4. Ketahanan antara iman dan Islam atau antara iman dan amal perbuatan.
Dalam ibadah-ibadah pokok yang merupakan manifestasi dan iman dipadukan dengan segi-segi pengembangan diri dan kepribadian seseorang
35
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 114.
36
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 874.
dengan kemashalatan masyarakat yang menuju pada kesejahteraannya. Karena aqidah memiliki keterlibatan dengan soal-soal kemasyarakatan.
37
Inti dari materi atau pesan Aqidah ini adalah keyakinan tentang keEsaan Allah SWT dan hari akhir, sedangkan selebihnya merupakan elemen-elemen yang
mengukuhkan kedua inti aqidah itu, akan tetapi materi atau pesan dakwah meliputi juga masalah-masalah yang dilarang sebagai lawannya, misalnya syirik
menyekutukan Allah, ingkar dengan adanya Allah dan sebagainya.
38
2. Syari’ah