BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Kehidupan dunia pemasaran tidak terlepas dari kegiatan promosi. Promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasif yang dirancang untuk
menginformasikan pelanggan tentang barang atau jasa dan untuk mempengaruhi mereka agar membeli barang atau jasa tersebut. Periklanan merupakan salah satu
bentuk promosi yang paling persuasif bila dibandingkan dengan bentuk promosi lainnya seperti publisitas dan penjualan perorangan. Melalui iklan produsen dapat
memperkenalkan produk. Periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi khusus untuk
memenuhi fungsi pemasaran, maka apa yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Iklan juga dapat berfungsi sebagai alat untuk persaingan, hal tersebut menyebabkan banyak perusahaan berusaha memenangkan
pasar lewat iklan. Iklan bertujuan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen, evaluasi
perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek. Dalam prakteknya, iklan telah dianggap sebagai manajemen citra
yang berfungsi untuk menciptakan dan memelihara citra dalam benak konsumen Peter Olson, 2000:179. Periklanan mempunyai lima media yang utama, antara
lain media televisi, radio, surat kabar, majalah, dan iklan outdoor. Setiap media dan sarana yang karakteristiknya paling cocok dengan merek yang diiklankan untuk
mencapai khalayak sasarannya dan menyampaikan pesan yang dimaksud Shimp, 2003:505.
Citra adalah total persepsi terhadap suatu objek, yang dibentuk dengan memproses info dari berbagai sumber setiap waktu. Citra merek dibangun
berdasarkan kesan, pemikiran ataupun pengalaman yang dialami seseorang terhadap suatu merek yang bersangkutan Setiadi, 2003:180. Banyaknya iklan yang
ditampilkan oleh pihak produsen baik melalui media cetak maupun elektronik lambat laun akan membentuk suatu persepsi sendiri di benak masyarakat dan akan
membentuk suatu image tersendiri bagi produk yang diiklankan. Salah satu merek yang melakukan periklanan sebagai salah satu cara untuk
memenuhi persepsi konsumen terhadap mereknya ialah air mineral Aqua. Aqua sebagai merek sudah terlalu kuat diasosiasikan sebagai industri air mineral. Bila
orang memperbincangkan Aqua berarti memperbincangkan air minum. Tingkat persaingan antara perusahaan Air Minum Dalam Kemasan AMDK
cukup ketat saat ini. Namun demikian, Aqua sebagai pelopor AMDK masih menjadi market leader dalam bisnis AMDK. Aqua menguasai 44 pangsa pasar. Ades
menyusul dengan menguasai 7 pasar, sementara 2Tang berada di urutan berikut dengan 5 penguasaan pasar. Sisanya, sekitar 33 market share diperebutkan oleh
merek-merek menengah. www.detiknet.com, Juni 2007 Penelitian yang dilakukan oleh MarkPlus Co menyebutkan bahwa
persaingan bisnis yang paling menarik di Indonesia adalah bisnis air mineral. Aqua menerima Value Creator Award pada tahun 2003 dari Mark Plus Co. yang
bekerjasama dengan majalah SWA dan MAKSI Universitas Indonesia UI. Selain itu Aqua juga menerima penghargaan Indonesian Best Brand Award IBBA 2005
untuk kategori Air Minum Dalam Kemasan yang diberikan oleh majalah SWA bekerjasama dengan lembaga riset Marketing And Research MARS.
www.aqua.com, Mei 2007 Besarnya pengaruh periklanan terhadap citra merek Aqua di benak
konsumen merupakan hal yang menarik untuk diketahui. Berdasarkan uraian di atas
maka peneliti menentukan judul skripsi ini “ Analisis Periklanan Terhadap Citra Merek Air Mineral Aqua Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi FE USU”.
B. Perumusan Masalah