Analisis Periklanan Terhadap Citra Merek Air Mineral AQUA Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi FE USU

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S1 EKSTENSI MEDAN

ANALISIS PERIKLANAN TERHADAP CITRA MEREK AIR MINERAL AQUA PADA MAHASISWA

MANAJEMEN EKSTENSI FE USU

SKRIPSI

Oleh :

PUSPITO WEDARI 050521032

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

2007

Puspito Wedari : Analisis Periklanan Terhadap Citra Merek Air Mineral Aqua Pada Mahasiswa Manajemen..., 2007 USU Repository © 2009


(2)

ABSTRAK

Puspito Wedari, (2007). Analisis Periklanan Terhadap Citra Merek Air Mineral Aqua Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi FE USU; Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Arnita Zainuddin, Msi; Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi; Dosen Penguji I : Dra. Marhaini, MS; Dosen Penguji II : Dra. Setrihiyati Siregar, Msi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh periklanan terhadap citra merek air mineral Aqua pada mahasiswa manajemen ekstensi FE USU. Dalam penelitian ini peneliti juga ingin melihat variabel yang paling dominan mempengaruhi variabel terikat (citra merek air mineral Aqua) pada mahasiswa manajemen ekstensi FE USU. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode regresi linear berganda. Juga dilakukan analisis uji validitas dan reliabilitas serta uji koefisien determinasinya. Pengerjaan metode regresi linear berganda dan uji validitas reliabilitas dengan menggunakan bantuan

software SPSS 12.0. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sebanyak

97 orang.

Hasil dari analisis data primer dengan menggunakan metode regresi berganda menunjukkan bahwa periklanan (X) berpengaruh positif terhadap citra merek air mineral Aqua (Y) dengan nilai koefisien regresi Y = 5,597 + 0,450X胃 + 0,401 + e. Selanjutnya dari uji t hitung diperoleh untuk variabel periklanan melalui media televisi (X1) adalah sebesar 3,858 dan variabel periklanan melalui media majalah (X2) adalah sebesar 4,642, pada tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Untuk uji F diperoleh sebesar 37,760 pada tingkat signifikansi = 0,000 < 0,05. Dari kedua variabel bebas, variabel periklanan melalui media televisi adalah yang paling dominan mempengaruhi variabel citra merek air mineral Aqua. Dan pengaruh yang ditimbulkan adalah pengaruh yang positif dan signifikan. Secara umum variabel bebas (periklanan) berpengaruh positif terhadap citra merek air mineral Aqua pada mahasiswa manajemen ekstensi FE USU.

2

X


(3)

Kata Pengantar Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun judul yang dipilih adalah “Analisis Periklanan Terhadap Citra Merek Air Mineral Aqua Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi FE USU”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan guna memenuhi syarat penyelesaian program studi S-1 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Selama mengikuti kegiatan perkuliahan hingga selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi sebagai ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA sebagai sekertaris Departemen Manajemen yang telah memberikan saran dalam seminar proposal penulis.

4. Ibu Prof. Dr. Arnita Zainuddin, Msi sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan banyak sumbangan pikiran dalam proses membimbing serta memberikan arahan selama proses penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Marhaini, MS sebagai dosen penguji I yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Setrihiyati Siregar, Msi sebagai dosen penguji II yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini. 7. Ibu Dra. Adja Syafinat sebagai dosen wali penulis yang telah memberikan

arahan dan bimbingan selama penulis mengikuti kegiatan perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

8. Seluruh staf pengajar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan memperkaya wawasan penulis selama mengikuti kegiatan perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

9. Seluruh staf pegawai yang telah banyak membantu penulis selama mengikuti kegiatan perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

10. Ayahanda Ahmad Nurasyid dan Ibunda Almarhumah Nuryati atas doa, perhatian, kasih sayang, kesabaran, motivasi, nasehat – nasehat dan seluruh dukungan baik moril dan materil, yang telah diberikan, dan semua hal yang takkan bisa terganti dan terbayar oleh apapun.

11. Kakakku Dyah dan adikku Adjie atas kasih sayang, perhatian dan segala dukungannya. Love you both so much.

12. Sahabat – sahabatku semasa SMU hingga sekarang, Fitri, Dessy, dan Riza.

Friends Forever.

13. Sahabat dan teman ‘seperjuanganku’ Irma yang selalu memberikan dukungan, motivasi, semangat, dan bantuan kepada penulis. Semua teman – temanku di manajemen ekstensi FE USU stambuk 2005 Elly, Novtri, Firda, Nenny, Vivi, Dewi Purba, Loly, Elda, Milfa, Juli, Rina, Rini, k’Selly, Dewi Komala, Nelly, yang telah membantu dan mendukung penulis selama ini. 14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dan mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya kepada Allah SWT jualah diri ini bersujud dan mengucapkan syukur yang tiada terhingga, karena atas ridho-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Penulis sangat mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan skripsi ini.

Medan, September 2007 Penulis


(5)

Daftar Tabel

Hal

Tabel 1.1 Identifikasi Variabel 7

Tabel 1.2 Populasi dan Sampel Penelitian 8

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur 43

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 44

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan 44

Tabel 4.4 Distribusi Pendapat Responden Variabel Citra Merek Air Mineral Aqua (Y) 45

Tabel 4.5 Distribusi Pendapat Responden Variabel Periklanan Melalui Media Televisi (X1) 47 Tabel 4.6 Distribusi Pendapat Responden Variabel Periklanan Melalui Media Majalah (X2) 49 Tabel 4.7 Item – Total Statistics 51 Tabel 4.8 Item – Total Statistics 52

Tabel 4.9 Validitas Tiap Butir Pernyataan 53

Tabel 4.10 Reliability Statistics 54 Tabel 4.11 Coefficients(a) 55

Tabel 4.12 Coefficients(a) 57

Tabel 4.13 Hasil Uji F hitung ANOVA(b) 58 Tabel 4.14 Pengujian Koefisien Determinasi Model Summary(b) 60


(6)

Daftar Gambar

Hal Gambar 1.1 Kerangka Konseptual 4 Gambar 2.2 Proses Pembelian 28


(7)

Daftar Isi

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Tabel ... iv

Daftar Gambar ... v

Dafar Isi ... vi

BAB I Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah... 3

C. Kerangka Konseptual ... 3

D. Hipotesis... ... 4

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

F. Metode Penelitian ... 5

BAB II Uraian Teoritis ... 13

A. Penelitian Terdahulu... 13

B. Promosi ... 13

C. Iklan ... 15

D. Merek ... 19

E. Citra Merek ... 23

F. Produk ... 24

G. Pengambilan Keputusan Pembelian ... 27

BAB III Gambaran Umum Produk... 31

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 31


(8)

C. Jenis – Jenis Produk Aqua ... 36

D. Sertifikasi Dan Penghargaan... 37

E. Aqua Dan Lingkungan ... 38

F. Manfaat Air Mineral Aqua ... 39

BAB IV Analisa Dan Evaluasi ... 42

A. Analisis Deskriptif ... 42

A.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 43

A.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43

A.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan ... 44

A.4. Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Citra Merek Air Mineral Aqua... 45

A.5. Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Periklanan Melalui Media Televisi (X1) ... 47

A.6. Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Periklanan Melalui Media Majalah (X2) ... 48

B. Analisis Statistik ... 50

B.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner... 50

B.2. Analisis Regresi Linear Berganda... 54

B.3. Pengujian Hipotesis... 56

BAB V Kesimpulan Dan Saran ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 62 Daftar Pustaka


(9)

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan dunia pemasaran tidak terlepas dari kegiatan promosi. Promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasif yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang barang atau jasa dan untuk mempengaruhi mereka agar membeli barang atau jasa tersebut. Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling persuasif bila dibandingkan dengan bentuk promosi lainnya seperti publisitas dan penjualan perorangan. Melalui iklan produsen dapat memperkenalkan produk.

Periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi khusus untuk memenuhi fungsi pemasaran, maka apa yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Iklan juga dapat berfungsi sebagai alat untuk persaingan, hal tersebut menyebabkan banyak perusahaan berusaha memenangkan pasar lewat iklan.

Iklan bertujuan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen, evaluasi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek. Dalam prakteknya, iklan telah dianggap sebagai manajemen citra yang berfungsi untuk menciptakan dan memelihara citra dalam benak konsumen (Peter & Olson, 2000:179). Periklanan mempunyai lima media yang utama, antara lain media televisi, radio, surat kabar, majalah, dan iklan outdoor. Setiap media dan sarana yang karakteristiknya paling cocok dengan merek yang diiklankan untuk


(10)

mencapai khalayak sasarannya dan menyampaikan pesan yang dimaksud (Shimp, 2003:505).

Citra adalah total persepsi terhadap suatu objek, yang dibentuk dengan memproses info dari berbagai sumber setiap waktu. Citra merek dibangun berdasarkan kesan, pemikiran ataupun pengalaman yang dialami seseorang terhadap suatu merek yang bersangkutan (Setiadi, 2003:180). Banyaknya iklan yang ditampilkan oleh pihak produsen baik melalui media cetak maupun elektronik lambat laun akan membentuk suatu persepsi sendiri di benak masyarakat dan akan membentuk suatu image tersendiri bagi produk yang diiklankan.

Salah satu merek yang melakukan periklanan sebagai salah satu cara untuk memenuhi persepsi konsumen terhadap mereknya ialah air mineral Aqua. Aqua sebagai merek sudah terlalu kuat diasosiasikan sebagai industri air mineral. Bila orang memperbincangkan Aqua berarti memperbincangkan air minum.

Tingkat persaingan antara perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) cukup ketat saat ini. Namun demikian, Aqua sebagai pelopor AMDK masih menjadi

market leader dalam bisnis AMDK. Aqua menguasai 44% pangsa pasar. Ades

menyusul dengan menguasai 7% pasar, sementara 2Tang berada di urutan berikut dengan 5% penguasaan pasar. Sisanya, sekitar 33% market share diperebutkan oleh merek-merek menengah. (www.detiknet.com, Juni 2007)

Penelitian yang dilakukan oleh MarkPlus & Co menyebutkan bahwa persaingan bisnis yang paling menarik di Indonesia adalah bisnis air mineral. Aqua menerima Value Creator Award pada tahun 2003 dari Mark Plus & Co. yang bekerjasama dengan majalah SWA dan MAKSI Universitas Indonesia (UI). Selain itu Aqua juga menerima penghargaan Indonesian Best Brand Award (IBBA) 2005


(11)

untuk kategori Air Minum Dalam Kemasan yang diberikan oleh majalah SWA bekerjasama dengan lembaga riset Marketing And Research (MARS). (www.aqua.com, Mei 2007)

Besarnya pengaruh periklanan terhadap citra merek Aqua di benak konsumen merupakan hal yang menarik untuk diketahui. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti menentukan judul skripsi ini “ Analisis Periklanan Terhadap Citra Merek Air Mineral Aqua Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi FE USU”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah periklanan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap citra merek air mineral Aqua pada mahasiswa Manajemen Ekstensi FE USU ?

2. Media periklanan mana yang paling dominan mempengaruhi citra merek air mineral Aqua pada mahasiswa Manajemen Ekstensi FE USU ?

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesa atau kesimpulan sementara dari tinjauan teoritis yang mencerminkan keterkaitan antar variabel yang sedang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis yang berbentuk alur yang dilengkapi dengan penjelasan kualitatif.

Keberhasilan suatu iklan dalam mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen merupakan suatu tinjauan utama dari iklan itu sendiri sehingga tercipta suatu


(12)

pemikiran yang positif terhadap suatu merek. Seperti diterangkan oleh Lamb (2000:205) periklanan juga mendorong sikap positif terhadap suatu merek. Ketika konsumen memiliki kerangka acuan yang netral atau baik terhadap suatu merek atau produk, mereka sering kali dipengaruhi secara positif oleh iklan tersebut. Periklanan mempunyai 5 media yang utama yaitu televisi, radio, surat kabar, majalah, dan iklan

outdoor (Shimp, 2003:505). Berdasarkan pendapat di atas maka penulis

merumuskan merek dalam penelitian ini, sebagai berikut :

Citra Merek Air Mineral Aqua Periklanan :

Media Televisi (X1) Media Majalah (X2)

Sumber : Lamb (2000:205), Shimp (2003:505), diolah. Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka hipotesis yang diajukan oleh penulis adalah

1. Periklanan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap citra merek air mineral Aqua pada mahasiswa Manajemen Ekstensi FE USU.

2. Media televisi merupakan media periklanan yang lebih dominan mempengaruhi citra merek air mineral Aqua pada mahasiswa Manajemen Ekstensi FE USU.


(13)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui dan menganalisis pengaruh periklanan terhadap citra merek air mineral Aqua pada mahasiswa Manajemen Ekstensi FE USU.

b. Mengetahui dan menganalisis media periklanan yang paling dominan mempengaruhi citra merek air mineral Aqua pada mahasiswa Manajemen Ekstensi FE USU.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Memperdalam pengetahuan peneliti tentang periklanan dan citra merek b. Referensi bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk memperdalam

penelitian ini.

c. Bagi perusahaan air mineral Aqua, agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan citra merek air mineral Aqua melalui periklanan yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

a. Penelitian ini dibatasi hanya pada mahasiswa Ekonomi jurusan Manajemen Ekstensi FE USU.

b. Objek penelitian ini ialah mahasiswa Manajemen Ekstensi FE USU angkatan 2005-2006 yang aktif mengikuti perkuliahan selama penelitian ini berlangsung.

c. Objek produk yang diteliti adalah air mineral Aqua semua ukuran kemasan.


(14)

d. Media Periklanan yang diteliti adalah media televisi dan media majalah. 2. Defenisi Operasional Variabel

a. Variabel Periklanan (X)

Yaitu persepsi mahasiswa Manajemen Ekstensi FE USU terhadap iklan air mineral Aqua yang ada di media televisi (X1) dan media majalah (X2).

b. Variabel citra merek air mineral Aqua (Y)

Yaitu bagaimana mahasiswa Manajemen Ekstensi FE USU mempersepsikan citra merek dari air mineral Aqua.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi USU yang berlokasi di Jl. Prof. DR. T. Hanafiah, SH. Padang Bulan, Medan, dari bulan April 2007 sampai dengan September 2007.

4. Skala Pengukuran Variabel

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert sebagai alat untuk mengukur pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dimana responden akan memilih jawaban yang ada. Dalam setiap jawaban akan diberikan skor dalam menilai persepsi dari variabel – variabel yang akan diuji.

Pedoman dalam pemberian skor sebagai berikut : Sangat Setuju : diberi skor 5 Setuju : diberi skor 4 Ragu-ragu : diberi skor 3 Tidak setuju : diberi skor 2


(15)

Sangat Tidak Setuju : diberi skor 1 Tabel 1.1 Identifikasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala Pengukuran Media

Televisi (X1)

Pesan iklan air mineral Aqua yang ada di televisi yang menggambarkan atribut dan manfaat

Aqua.

Menggambarkan kualitas produk, menggambarkan citra yang baik, menggambarkan keunggulan produk, menggambarkan higienitas produk Skala Likert 1-5 Media Majalah (X2)

Pesan iklan air mineral Aqua yang

ada di majalah yang menggambarkan atribut dan manfaat

Aqua.

Menggambarkan kualitas produk, menggambarkan citra yang baik, menggambarkan keunggulan produk, menggambarkan higienitas produk Skala Likert 1-5 Citra Merek (Y) Yaitu bagaimana mahasiswa mempersepsikan Citra Merek dari Air Mineral Aqua

Kualitas produk, standar produk, pesaing, higienitas produk Skala Likert 1-5

Sumber : Sugiyono, (2003: 101), diolah. 5. Sumber Data

a) Data Primer

Yaitu data yang diperoleh atau dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner untuk memperoleh data dari para responden.

b) Data Sekunder

Yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Untuk memperoleh


(16)

data sekunder peneliti melakukan studi pustaka, penelaahan majalah – majalah dan internet.

6. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian yakni mahasiswa manajemen ekstensi, angkatan 2005-2006 berjumlah 483 orang mahasiswa, sedangkan sampel yang diambil sebesar 20% dari jumlah populasi tiap angkatan. Jumlah tersebut cukup mewakili menurut Arikunto (2002:115).

Metode penarikan sampel menggunakan sampling aksidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Tabel 1.2

Populasi & Sampel Penelitian Angkatan Jurusan

2005 2006 Jumlah

Manajemen Ekstensi 224 259 483

20% 45 52 97

Sumber : Data diolah dari bagian administrasi FE USU, 2007.

7. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini terkait yang digunakan untuk mendapatkan data adalah dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan secara tertulis kepada mahasiswa yaitu dalam bentuk kuesioner. Kuesioner yang telah disusun yang diberikan alternatif jawaban bagi responden untuk menjawabnya.


(17)

8. Uji Validitas dan Reliabilitas a) Uji Validitas

Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner).

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :

- Jika rhitung >rtabel maka pertanyaan tersebut valid - Jika rhitung <rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid b) Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data sama (Sugiyono, 2003:110). Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban – jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid.

Kriteria dalam menentukan reliabilitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :

- Jika ralpha >rtabel maka pertanyaan tersebut reliabel - Jika ralpha <rtabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel


(18)

9. Metode Analisis Data a. Metode Deskriptif

Analisis deskriptif yaitu metode penganalisisan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisa, dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi (Sugiyono, 2003:142).

b. Metode Statistik

Analisis regresi yang digunakan oleh peneliti adalah analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas yaitu media televisi (X1) dan media majalah (X2) terhadap variabel terikat yaitu citra merek air mineral Aqua (Y).

Dalam melakukan analisis kuantitatif peneliti menggunakan software

SPSS Versi 12.00. Rumusnya sebagai berikut :

e X b X b a

Y= + 1 1 + 2 2 +

Dimana :

Y = Pengaruh citra merek a = Konstanta

X = Skor pengaruh media televisi

2

X = Skor pengaruh media majalah

b = Koefisien regresi berganda e = Standar Error


(19)

c. Uji t

Untuk melihat pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel citra dependen (Y), maka dalam hal ini peneliti menggunakan uji t dua sisi. Sedangkan bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

0 : 1

0 b =

H

Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

0 : 1

0 b > H

Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel periklanan (X) terhadap variabel citra merek air mineral Aqua (Y). Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan ( ) sebesar 5% :

- H diterima apabila thitung <ttabel (α) - H1 diterima apabila thitung >ttabel (α)

d. Uji Signifikansi Simultan (Uji – F)

Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel terikat.

0 b b

H0 = 1 = 2 =

artinya secara bersama – sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

0 b b


(20)

artinya secara bersama – sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

- H0 diterima jika Fhitung <Ftabelpadaα =5% - H1 diterima jika Fhitung >Ftabelpadaα =5%

e. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel periklanan (X) terhadap variabel citra merek air mineral Aqua (Y). Jika nilai R² mendekati satu (1) maka semakin kuat pengaruhnya, sebaliknya jika mendekati nol (0) maka pengaruhnya semakin lemah.


(21)

BAB II Uraian Teoritis

A. Penelitian Terdahulu

Widianto (2005) skripsi : “Analisis Periklanan Terhadap Citra Merek Sepeda Motor Honda pada mahasiswa Manajemen Reguler FE USU”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah periklanan berpengaruh positif dan sinifikan terhadap citra merek sepeda motor Honda pada mahasiswa Manajemen FE USU.

Hasil dari analisis data primer dengan menggunakan metode regresi sederhana menunjukkan bahwa periklanan (X) berpengaruh positif terhadap citra merek Honda (Y) pada mahasiswa manajemen FE USU dengan nilai koefisien regresi Y = 11.381+0,649X. Selanjutnya dari uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 8,035 lebih besar dari nilai t tabel 1,671. Hal ini mengartikan bahwa variabel bebas (periklanan) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (citra merek sepeda motor Honda) dan pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas adalah pengaruh yang positif.

B. Promosi

Promosi adalah usaha yang dilakukan pemasaran mempengaruhi pihak lain agar berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran. Merupakan usaha mengkomunikasikan informasi yang bermanfaat tentang suatu perusahaan atau produk untuk mempengaruhi pembeli potensial (Kismono, 2001:374).

Menurut Farlow (Kismono, 2001:374) tujuan daripada perusahaan mengadakan promosi adalah :


(22)

1. Memberikan Informasi

Tujuan dasar dari semua kegiatan promosi adalah memberikan informasi kepada pembeli potensial tentang produk yang ditawarkan, dimana konsumen akan membelinya dan berapa harga yang ditetapkan.

2. Memungkinkan Penjualan

Kegiatan promosi juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat penjualan.

3. Menstabilkan Penjualan

Pada saat pasar dalam keadaan lesu perusahaan perlu melakukan kegiatan promosi agar tingkat penjualan perusahaan tidak mengalami penurunan yang berarti.

4. Memposisikan Produk

Perusahaan perlu memposisikan produknya dengan menekankan keunggulan produknya dibanding produk pesaing.

5. Membentuk Citra Produk

Kegiatan Promosi yang dilakukan perusahaan dapat membantu membentuk citra (image) konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Ada berbagai cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam usaha membuat konsumen potensial melakukan pembelian dan untuk membuat konsumen tetap ingat atau setia kepada produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Promosi yang dilakukan oleh perusahaan terdiri dari beberapa aktivitas yang tergabung dalam bauran promosi. Dalam pelaksanaannya setiap perusahaan


(23)

memiliki rancangan yang berbeda-beda mengenai bauran promosi. Bauran promosi terdiri dari :

1. Iklan

2. Penjualan Pribadi (Personal Selling) 3. Hubungan Masyarakat (Public Relation) 4. Publisitas

5. Promosi Penjualan

6. Promosi dari mulut ke mulut

C. Iklan

Iklan merupakan aktivitas promosi yang sangat dikenal oleh masyarakat konsumen. Hampir setiap saat konsumen mendengar atau membaca berbagai iklan, baik di media cetak maupun media elektronik. Iklan didefenisikan sebagai komunikasi non personal yang dibiayai sponsor melalui berbagai media (Kismono, 2001:376). Media yang dapat digunakan meliputi: surat kabar, Televisi, direct mail, radio, majalah, dll.

Menurut Rossitern (Kismono, 2001:376) iklan dapat dikategorikan menjadi :

1. Retail Advertising, yaitu iklan yang dilakukan oleh pengecer untuk

mempengaruhi konsumen akhir.

2. Trade Advertising, yaitu iklan yang dilakukan oleh produsen untuk

mempengaruhi perantara pemasaran; pedagang besar dan pengecer.

3. Industrial Advertising, yaitu iklan yang dilakukan oleh produsen untuk


(24)

4. Institusional Advertising, yaitu periklanan yang ditujukan bukan untuk menjual produk, namun untuk lebih memperkenalkan institusi atau organisasi perusahaannya.

1. Jenis Iklan

Frank Jefkins (1997:32), menggolongkan iklan suatu produk ke dalam beberapa kategori yaitu:

1. Iklan Konsumen 2. Iklan Antar Bisnis 3. Iklan Perdagangan 4. Iklan Eceran 5. Iklan Keuangan 6. Iklan Langsung

7. Iklan Lowongan Kerja 2. Tujuan Iklan

Menurut Darmadi Durianto (2003:12), secara umum iklan tujuan perusahaan mengiklankan produknya adalah untuk :

1. Menciptakan kesadaran pada suatu merek dibenak konsumen. Brand

awareness yang tinggi merupakan kunci pembuka untuk tercapainya

brand equity yang kuat.

2. Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai atribut dan manfaat suatu merek.

3. Mengembangkan atau merubah citra atau personalitas sebuah merek. 4. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi


(25)

6. Mengedepankan perilaku konsumen

7. Menarik calon konsumen menjadi konsumen yang loyal dalam jangka waktu tertentu.

8. Mengarahkan konsumen untuk membeli produknya dan mempertahankan market power perusahaan.

9. Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat menjadi pembeli potensial dimasa yang akan datang

Menurut Kotler & Armstrong (2001:155) kemungkinan tujuan periklanan adalah :

1. Memberi Informasi

a. Menginformasikan pasar tentang produk baru b. Mengemukakan kegunaan baru sebuah produk c. Menginformasikan perubahan harga ke pasar d. Menjelaskan cara kerja produk

e. Menggambarkan jasa yang tersedia f. Memperbaiki kesan yang salah g. Mengurangi keraguan pembeli h. Membangun citra perusahaan 2. Membujuk

a. Membangun preferensi merek

b. Mendorong agar beralih ke merek Anda

c. Mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk d. Membujuk pembeli untuk membeli sekarang e. Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan


(26)

3. Mengingatkan

a. Mengingatkan pelanggan bahwa produk bisa saja dibutuhkan dalam waktu dekat

b. Mengingatkan pelanggan dimana harus membeli produk

c. Agar produk tetap diingat pelanggan walaupun penjualan sedang sepi d. Menjaga agar kesadaran akan produk tetap menjadi hal utama.

3. Media Iklan

Menurut Shimp (2003:505) media iklan yang utama terdiri dari lima media antara lain : televisi, radio, majalah, surat kabar dan iklan outdoor. Kelima media tersebut memiliki keuntungan dan keterbatasan antara lain :

a. Televisi

Keuntungan : peliputan pasar-massal bagus; biaya rendah per tayangan; kombinasi suara; gambar, dan gerakan; merangsang indra.

Keterbatasan : biaya absolut tinggi; kekisruhan tinggi; penayangan terlalu sebentar; selektivitas pemirsa lebih kecil;

b. Radio

Keuntungan : penerimaan lokal bagus; selektivitas geografis dan demografi tinggi; biaya rendah

Keterbatasan : suara saja; paparan terlalu sebentar; perhatian rendah (medium yang “separuh-terdengar”) pemirsa terfragmentasi.


(27)

c. Majalah

Keuntungan : selektivitas geografis dan demografis tinggi; kredibilitas dan prestise; reproduksi bermutu tinggi; umur panjang dan banyak pembaca selain pembelinya.

Keterbatasan : tenggang waktu pembelian iklan lama; harga mahal; tidak ada jaminan posisi.

d. Surat Kabar

Keuntungan : fleksibilitas; ketepatan waktu; peliputan pasar lokal bagus, penerimaan luas.

Keterbatasan : umur pendek; mutu reproduksi rendah; sedikit pembaca selain pembelinya.

e) Outdoor

Keuntungan : fleksibilitas; paparan yang kerap berulang; biaya rendah; kompetisi pesan rendah; selektivitas posisi bagus.

Keterbatasan : selektivitas audiens kecil; pembatasan kreatif.

D. Merek

Suksesnya suatu bisnis atau produk konsumen tergantung kepada kemampuan target pasar dalam membedakan suatu produk dengan produk lainnya. Merek adalah alat utama yang digunakan oleh pemasar untuk membedakan produk mereka dengan produk pesaing.

Pemberian merek membantu pembeli dalam beberapa hal. Nama merek membantu konsumen untuk mengidentifikasi produk yang mungkin menguntungkan


(28)

mereka. Merek juga menyampaikan beberapa hal mengenai kualitas produk kepada pembeli. Pembeli yang selalu membeli produk dengan merek yang sama mengetahui bahwa mereka akan mendapatkan fitur, manfaat, dan kualitas yang sama setiap kalinya. Pemberian merek juga memberikan beberapa keuntungan kepada penjual. Nama merek menjadi dasar dimana seluruh cerita mengenai kualitas produk yang khusus dapat dibangun.

Menurut Lamb (2001:421) merek adalah suatu nama, istilah, simbol, desain atau gabungan keempatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Sedangkan nama merek yaitu bagian dari merek yang dapat disebutkan, diucapkan termasuk huruf-huruf, kata-kata dan angka – angka.

Menurut Lamb (2001:423) ciri – ciri dari nama merek yang efektif yaitu : 1. Mudah diucapkan

2. Mudah dikenali 3. Mudah diingat 4. Pendek

5. Berbeda atau unik

6. Menggambarkan produk

7. Menggambarkan manfaat dari produk 8. Mempunyai konotasi yang positif

9. Memperkuat citra produk yang diinginkan

10. Secara hukum kepentingannya terlindungi baik di pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.


(29)

Menurut Temporal (2002:44) ada beberapa alasan mengapa merek penting bagi konsumen yakni :

1. Merek memberikan pilihan

Manusia menyenangi pilihan dan merek memberikan mereka kebebasan untuk memilih. Sejalan dengan semakin terbagi-baginya pasar, perusahaan melihat pentingnya memberi pilihan yang berbeda kepada segmen konsumen yang berbeda. Merek dapat memberikan pilihan, memungkinkan konsumen untuk membedakan berbagai macam tawaran dari perusahaan.

2. Merek memudahkan mengambil keputusan

Merek membuat keputusan untuk membeli menjadi semakin mudah. Manusia dapat membuat keputusan lebih cepat jika mereka mengetahui merek, membuat hidup mereka lebih mudah. Kesadaran akan merek akan semakin besar ketika konsumen harus mengidentifikasikan produk-produk teknologi, dengan semakin meningkatnya produk yang akan dibeli. Merek yang terkenal lebih menarik perhatian dibandingkan dengan yang tidak. 3. Merek memberikan jaminan berkualitas

Para konsumen akan memilih produk yang berkualitas dimanapun dan kapanpun mereka mampu. Sekali mereka mencoba suatu merek secara otomatis mereka akan menyamakan pengalaman ini dengan tingkat kualitas tertentu. Pengalaman terhadap merek yang berbeda membantu konsumen untuk membedakan standar kualitas dan untuk mengetahui berapa nilai uang yang akan mereka peroleh.


(30)

4. Untuk memberikan pencegahan resiko

Sebagian konsumen menolak resiko, mereka tidak akan membeli suatu produk khususnya produk teknologi jika ragu terhadap hasilnya. Kepercayaan merupakan salah satu faktor paling penting mengapa seseorang membeli suatu produk teknologi tertentu dibandingkan dengan yang lain. Merek membangun kepercayaan, dan merek yang besar benar-benar dapat dipercaya.

5. Merek memberikan alat untuk mengekspresikan diri

Merek menghasilkan kesempatan kepada manusia untuk mengekspresikan diantara kebutuhan sosial-psikologi, yaitu :

a. Status sosial b. Keberhasilan c. Aspirasi

d. Cinta & persahabatan e. Sifat

Fungsi utama dari merek adalah mengidentifikasikan keluaran dari pemilik sebuah merek, sebuah perusahaan pemasaran, agen/pengecer, sehingga pembeli dapat membedakannya dari barang dagangan lain yang dapat diperbandingkan. Merek mengindikasikan asal muasal sebuah produk; merek membawa jaminan mutu; merek itu sendiri berfungsi sebagai jaminan; merek memungkinkan para konsumen membeli produk yang memuaskan (Simamora, 2000:540).

Merek memungkinkan perusahaan atau penjual maupun pemasar untuk menyatakan kepada pasar tentang produk dan membantu golongan pembeli memperoleh tentang apa yang mereka inginkan.


(31)

E. Citra Merek

Supaya dikenal oleh pasar, merek harus memiliki identitas. Identitas merek adalah seperangkat sosial yang unik yang ingin diciptakan dan dipelihara pemasar. Tujuannya adalah untuk menciptakan citra merek. Kalau gambaran merek diperoleh, maka merek sudah hidup dalam pikiran konsumen. Kalau tidak merek hanya merupakan sesuatu yang mati, yang tidak punya aura atau kekuatan mempengaruhi konsumen (Simamora, 2003:62).

Pengertian citra merek menurut Kotler dalam Simamora (2003:63) adalah sejumlah keyakinan tentang merek. Sedangkan Aaker dalam Simamora (2003:63) menganggap citra merek sebagai “bagaimana merek dipersepsikan oleh konsumen”. Berkenaan dengan persepsi, menurut Davis (Simamora, 2000:21), seperti halnya manusia, merek juga bisa digambarkan sebagai kata sifat (adjective), kata keterangan (adverb) atau frase (phrase).

Citra merek mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek. Kotler dan Fox (Setiadi, 2003:180) mendefinisikan citra sebagai jumlah gambaran – gambaran, kesan - kesan dan keyakinan – keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek.

Citra merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen dengan citra positif terhadap suatu merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian oleh karena kegunaan utama dari iklan diantaranya adalah membangun citra positif terhadap merek (Setiadi, 2003:180). Citra merek (brand image) dapat dianggap sebagai jenis


(32)

asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana, dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan kepada suatu merek, sama halnya ketika kita berpikir mengenai orang lain.

F. Produk

Kotler & Armstrong (2001:346) mendefenisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk itu lebih dari sekedar barang berwujud. Dalam defenisi secara luas produk meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk – bentuk tadi.

Kismono (2001:326) menyatakan produk dalam istilah pemasaran

(marketing) adalah bentuk fisik barang yang ditawarkan dengan seperangkat citra

(image) dan jasa (service) yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan. Jadi

produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

Stanton (Angipora, 1999:201) membagi produk ke dalam dua pengertian, yaitu :

Sempit : sekumpulan atribut fisik nyata (tangibel), yang terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diklasifikasikan.

Luas : sekumpulan atribut fisik nyata (tangibel) dan tak nyata, di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer, dan pelayanan


(33)

dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.

Menurut Gitosudarmo (2000:179) produk dapat mencakup benda fisik, jasa, prestise, tempat, organisasi, maupun ide. Produk yang berwujud biasa disebut sebagai barang, sedangkan yang tidak berwujud disebut jasa. Berdasarkan pengertian di atas maka terdapat tiga aspek dalam sebuah produk yang perlu diperhatikan, yakni :

1. Produk inti (Core Product)

Produk inti merupakan manfaat inti yang ditampilkan oleh sesuatu produk kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya.

2. Produk yang diperluas (Argumented Product)

Produk yang diperluas mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya

3. Produk formal (Formal Product)

Produk formal adalah produk yang merupakan “penampilan atau perwujudan” dari produk inti maupun perluasan produknya. Produk formal inilah yang dikenal oleh kebanyakan pembeli sebagai daya tarik yang tampak langsung atau tangibel offer di mata konsumen. Dalam hal ini ada lima komponen yang terdapat dalam produk formal, yaitu :

a. Desain/bentuk/coraknya b. Daya tahan/mutunya

c. Daya tarik/keistimewaannya d. Pengemasan/bungkus e. Nama merek/brand name


(34)

Kotler & Armstrong (2001:349) mengklasifikasikan produk sebagai berikut : 1. Produk Konsumen

Produk konsumen adalah produk yang dibeli konsumen akhir untuk dikonsumsi pribadi. Pemasar biasanya mengklasifikasikan barang – barang ini menurut cara membeli konsumen. Produk konsumen meliputi : a. Produk sehari – hari (Convenience Products) adalah produk dan jasa

konsumen yang biasanya sering dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai dengan usaha yang sedikit dalam membandingkan dan membeli.

b. Produk Shopping (Shopping Products) adalah produk dan jasa konsumen yang jarang dibeli, sehingga pelanggan membandingkan kecocokan, kualitas, harga dan gayanya dengan cermat.

c. Produk spesial (Specialty Products) adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek yang dicari oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka mau mengeluarkan usaha khusus untuk memperolehnya.

d. Produk yang tidak dicari (Unsought Products) adalah produk konsumen dimana keberadaannya tidak diketahui atau jika diketahui oleh konsumen pun, tidak terpikir oleh mereka untuk membelinya. 2. Produk Industri

Produk industri adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan yang terkait dengan bisnis. Tiga kelompok produk dan jasa industri meliputi :


(35)

a. Bahan dan suku cadang meliputi bahan baku, bahan manufaktur, dan suku cadang.

b. Barang modal adalah produk industri yang membantu produksi atau operasi termasuk pemasangan dan peralatan tambahan.

c. Perlengkapan dan jasa. Perlengkapan meliputi perlengkapan operasi dan alat-alat perbaikan dan pemeliharaan serta jasa konsultasi bisnis, konsultasi manajemen, iklan.

G. Pengambilan Keputusan Pembelian

Tipe – tipe perilaku keputusan membeli dapat dikelompokkan sebagai berikut (Kotler&Armstrong, 2001:219) :

1. Perilaku membeli yang kompleks (Complex Buying Behaviour)

Perilaku membeli konsumen dalam berbagai situasi bercirikan keterlibatan mendalam konsumen dalam membeli, dan adanya perbedaan pandangan yang signifikan antara merek yang satu dengan yang lain. 2. Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan (

Dissonance-Reducing Buying Behaviour)

Perilaku membeli konsumen dalam situasi bercirikan keterlibatan konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yang dirasakan diantara merek – merek yang ada.

3. Perilaku membeli karena kebiasaan (Habitual Buying Behaviour)

Perilaku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan konsumen yang rendah dan sedikit perbedaan yang dirasakan diantara merek-merek yang ada.


(36)

4. Perilaku membeli yang mencari variasi (Variety-Seeking Buying

Behaviour)

Perilaku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan rendahnya keterlibatan konsumen tetapi perbedaan diantara merek dianggap besar. Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut ( Setiadi, 2003:16)

Perilaku pasca pembelian Keputusan

membeli Evaluasi

alternatif Pencarian

Informasi Mengenali

Kebutuhan

Sumber : Setiadi, 2003:16 Gambar 2.1 : Proses Pembelian

Secara rinci tahap – tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pengenalan Masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli. Menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa lapar, dahaga atau seks meningkat hingga suatu tingkat tertentu berubah dan menjadi dorongan.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Kita dapat membedakan dua tingkat yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang – sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Proses mencari informasi secara aktif dimana ia mencari bahan-bahan bacaan, menelepon teman-temannya, dan melakukan


(37)

kegiatan-kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain. Umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas ke pemecahan masalah yang ekstensif.

3. Evaluasi Alternatif

Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan akhir? Ternyata tidak ada proses evaluasi yang sederhana dan tunggal yang digunakan oleh konsumen atau bahkan oleh satu konsumen pada seluruh situasi membeli. Ada beberapa proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.

4. Keputusan Membeli

Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal: 1) Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen dan 2) motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan menyelesaikan tujuan pembeliannya.


(38)

Tujuan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktor – faktor keadaan yang tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor – faktor seperti : pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor – faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.

5. Perilaku Sesudah Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan – tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian.


(39)

BAB III

Gambaran Umum Produk

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Aqua Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo, sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama 30 tahun, kini Aqua memiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia.

Pada tahun 1998, Aqua (yang berada di bawah naungan PT. Tirta Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini Aqua memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh Indonesia.

1973

PT. Aqua Golden Mississippi didirikan sebagai pioner perusahaan air minum mineral pertama di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi.

1974

Produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dari pabrik di Bekasi. Harga per botol adalah Rp.75,-

1984

Pabrik Aqua kedua didirikan di Pandaan di Jawa Timur, sebagai upaya agar lebih mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut.


(40)

1985

Pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk Aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi. 1993

Menyelenggarakan program Aqua Peduli (Aqua Cares), sebagai langkah pendauran ulang botol plastik Aqua menjadi materi plastik yang bisa dapat digunakan kembali. 1995

Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line

di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan Aqua dilakukan bersamaan. Hasil sistem in line ini adalah botol Aqua yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi., sehingga proses produksi menjadi lebih higienis

1998

Penyatuan Aqua dan grup DANONE pada tanggal 4 September 1998. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan Aqua sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia.

2000

Bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua.

2001

DANONE meningkatkan kepemilikan saham di PT. Tirta Investama dari 40 % menjadi 74 %, sehingga DANONE kemudian menjadi pemegang saham mayoritas


(41)

Aqua Group. Aqua menghadirkan kemasan botol kaca baru 380 ml pada 1 November 2001.

2002

Banjir besar yang melanda Jakarta pada awal tahun menggerakkan perusahaan untuk membantu masyarakat dan juga para karyawan Aqua sendiri yang terkena musibah tersebut. Aqua menang telak di ajang Indonesian Best Brand Award. Mulai diberlakukannya Kesepakatan Kerja Bersama [KKB 2002 - 2004] pada 1 Juni 2002. 2003

Perluasan kegiatan produksi Aqua Group ditindaklanjuti melalui peresmian sebuah pabrik baru di Klaten pada awal tahun. Upaya mengintegrasikan proses kerja perusahaan melalui penerapan SAP (System Application and Products for Data

Processing) dan HRIS (Human Resources Information System).

2004

Peluncuran logo baru Aqua. Aqua menghadirkan kemurnian alam baik dari sisi isi maupun penampilan luarnya. Aqua meluncurkan varian baru Aqua Splash of Fruit, jenis air dalam kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange-mango. Peluncuran produk ini memperkuat posisi Aqua sebagai produsen minuman.

2005

DANONE membantu korban tsunami di Aceh. Pada tanggal 27 September, Aqua memproduksi MIZONE, minuman bernutrisi yang merupakan produk dari DANONE. MIZONE hadir dengan dua rasa, orange lime dan passion fruit.


(42)

B. Lokasi Pabrik Aqua Bekasi

Jl. Raya Bekasi Timur Km 27 Bekasi

Citereup

Jl. Mercedez Benz, Cicadas, Gunung Putri Bogor, Jawa Barat 16964

Mekarsari

Jl. Siliwangi km 70, Cicurug Sukabumi Jawa Barat 43158

Sukabumi

Jl. Cidahu Kampung Pojok, desa Babakan Pari Parung Kuda Sukabumi, Jawa Barat 43518

Subang

Kampung Salam, Desa Darmaga, Kec. Pasanggrahan Kabupaten Dati II Subang 41283

Pandaan

Jl. Raya Surabaya-Malang Km 48,5 Pandaan Pasuruhan Jawa Timur 67156


(43)

Wonosobo

Jl. Ahmad Yani No. 138 Wonosobo

Klaten

Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo Jawa Tengah, Klaten

Mambal

Br-Gumasih, Kec.Abiansemal Badung Bali 80352

Brastagi

Jl. Rajawali No.11 A Sumatera Utara

Manado

Kelurahan Airmadidi Bawah, Kec. Airmadidi Kab. Minahasa, Manado 95371

Lampung

Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 202 Teluk Betung, Bandar Lampung


(44)

Kebon Candi

Jl Raya Winongan, desa Kebon Candi Kec. Gondang Wetan, Pasuruan

C. Jenis – Jenis Produk Aqua

Produk Aqua terdiri dari beraneka kemasan dan ukuran, baik kemasan sekali pakai (disposible) maupun kemasan ulang-alik (returnable)

Kemasan sekali pakai terdiri atas :

a. Botol PET (Poly Ethelene Terephthalate) : 1500 ml, 625 ml, 600 ml, 330 ml. b. Gelas plastik PP (Poly Propelene) : 240 ml

Kemasan ulang-alik terdiri atas : a. Botol kaca : 380 ml

b. Botol PC (Poly Carbonate) : 5 Galon (19 liter)

Semula Aqua memproduksi botol – botol plastiknya memakai bahan PVC

(Poly Vinyl Chloride) yang kurang ramah lingkungan karena menimbulkan hujan

asam bila dibakar. Pada tahun 1988 Aqua mengganti mesin produksi dan bahan bakunya dengan PET, sedangkan di Eropa pada saat itu masih memakai PVC. Aqualah yang pertama kali merubah botol bulat desain Eropa menjadi persegi dan bergaris agar mudah dipegang. Botol PET ciptaan Aqua sekarang ini menjadi standar dunia. Demikian pula dengan gelas plastik 240 ml yang semula berukuran 220 ml, diciptakan oleh research & development Aqua dan sekarang menjadi teramat populer di Indonesia.


(45)

D. Sertifikasi dan Penghargaan

1. ISO 9001:2000 (sistem manajemen mutu). Kemampuan untuk memenuhi berbagai persyaratan internasional berdasarkan karakteristik/sifat yang dimiliki suatu produk.

2. ISO 14001 (sistem manajemen lingkungan). Bagian dari sistem manajemen yang mencakup struktur organisasi, perencanaan, kegiatan, tanggung jawab, praktek dan sumber daya untuk membangun, menerapkan, mencapai, menelaah dan memelihara kebijakan lingkungan

3. HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) Sebuah konsep/gagasan yang sistematik untuk mengidentifikasikan (potensi) bahaya yang sangat mempengaruhi keamanan pangan.

4. GMP (Good Manufacturing Practices) DANONE 2005. Persyaratan Grup DANONE tentang proses produksi yang baik (terdiri atas 153 syarat) .

2005

Packaging Consumer Branding Award 2005, Gold

Indonesian Best Brand Award Indonesian Golden Brand Award

2004

Superbrand 2004


(46)

2003

Indonesia Customer Satisfaction Award Indonesian Best Brand Award

Value Creator Award 2003

“Piagam Pendidikan Dasar Bermutu” (Charter of Excellence in Primary Education)

E. Aqua dan Lingkungan

Perhatian terhadap lingkungan, telah lama menjadi hal yang diprioritaskan oleh Aqua. Kepedulian inilah yang mendasari kebijakan Aqua untuk tidak menggunakan air dari dalam tanah, melainkan menggunakan air yang mengalir secara alami dari mata air di permukaan tanah.

Prioritas Aqua terhadap lingkungan adalah:

1. Meminimalkan risiko kerusakan lingkungan di sekitar kawasan produksi 2. Meminimalkan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh proses

pengemasan

3. Melindungi sumber air dengan cara tidak menggunakannya secara berlebihan 4. Melindungi dan mengembangkan lingkungan sumber air

5. Mengembangkan tanggung jawab sosial di sekitar lokasi sumber air yang menjadi kawasan produksi

6. Mengembangkan tanggung jawab lingkungan berupa penyelenggaraan program daur ulang.


(47)

Proses produksi yang bertanggung jawab

Aqua telah berhasil menjadi perusahaan yang secara progresif memperhatikan dan melindungi lingkungan selama bertahun - tahun. Prinsip inilah yang membuat Aqua mengembangkan tanggung jawab proaktif dalam mengukur kinerjanya.

Tanggung jawab Aqua secara sosial, yaitu sebagai berikut:

1. Perilaku ramah lingkungan yang tercermin dalam berbagai kebijakan perusahaan

2. Dampak produksi yang positif pada seluruh masyarakat

Aqua senantiasa melakukan pendekatan yang berorientasi pada kepedulian terhadap lingkungan di sekitar kawasan Aqua, baik pada skala lokal maupun internasional. Aqua telah menetapkan kebijakan baru yang strategis untuk menggunakan investasinya demi mendorong kondisi masyarakat setempat yang lebih positif. Tujuan kebijakan ini adalah memberikan inspirasi dan mendorong masyarakat lokal mencapai kemajuan secara bertahap. Kebijakan tersebut meliputi program investasi yang inovatif bagi masyarakat di lokasi produksi Aqua

F. Manfaat Air Mineral Aqua

Aqua mengandung mineral seimbang yang penting untuk tubuh kita. Mineral bersifat alami serta penting untuk tubuh manusia. Apabila kita tidak cukup mengkonsumsi nutrien yang penting, maka kita akan mengalami gangguan fungsi tubuh. Ada dua jenis mineral, yakni mineral mikro dan trace element. Tubuh anda


(48)

memerlukan jumlah makro mineral yang lebih banyak seperti kalsium, magnesium, natrium dan kalium. Sebaliknya, trace mineral, hanya diperlukan dalam jumlah yang kecil dan mencakup besi, seng dan selenium. Kandungan mineral yang terdapat di dalam air mineral Aqua antara lain :

1. Kalsium

Manfaat kalsium:

a. Bertanggung jawab terhadap pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi, yang dapat mengurangi terjadinya osteoporosis.

b. Membantu proses penggumpalan darah dalam penyembuhan luka. c. Membantu mengendalikan tekanan darah, transmisi syaraf, serta

melepaskan unsur penyampai syaraf.

d. Penting untuk meproduksi enzim serta hormon yang mengatur metabolisme pencernaan, energi dan lemak.

e. Bertindak sebagai pengangkut dari permukaan sel ke dalam sel serta membantu mengatur transportasi zat nutrien didalam dan ke luar dinding sel.

2. Selenium

Manfaat Selenium :

a. Membantu mengurangi terjadinya beberapa jenis penyakit kanker tertentu dan meningkatkan fungsi hati secara normal.

b. Membantu mengusir virus.

c. Menghindarkan penyakit jantung dan mineral beracun dan menetralisir alkohol, asap dan beberapa jenis lemak.


(49)

e. Menjaga kesehatan mata dan penglihatan, serta rambut dan kulit. 3. Magnesium

Manfaat Magnesium:

a. Magnesium membantu menjaga fungsi otot dan syarat yang normal. b. Magnesium mempertahankan ritme jantung hingga menjadi stabil. c. Magnesium membantu penguatan tulang.

d. Magnesium berfungsi dalam metabolisme energi dan sintesa protein. 4. Seng

Manfaat Seng:

a. Mempertahankan indra penglihatan, penciuman dan perasa. Meningkatkan sistem kekebalan, mempercepat penyembuhan, mengatasi selesma atau pilek. Melindungi terhadap masalah prostat. Membantu melindungi terhadap kanker.

b. Membantu mengurangi timbunan kolesterol. Baik untuk kesehatan rambut dan kulit. Penting untuk menjaga kondisi sel.

c. Membantu mempertahankan kemampuan mental pada mereka yang berusia lanjut.


(50)

BAB IV

Analisa Dan Evaluasi

Pada penelitian ini digunakan 2 (dua) metode untuk menganalisa data primer yang telah diperoleh, yakni metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik. Metode analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer yang berupa kuesioner yang telah diperoleh dari responden penelitian sedangkan untuk metode analisis statistik, selain untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas dari kuesioner, metode analisis statistik juga digunakan untuk melakukan analisa regresi linier berganda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan software SPSS 12.0 dalam melakukan pengolahan data primer.

A. Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Adapun jumlah pernyataan seluruhnya adalah 14 butir pernyataan yang terdiri dari 9 butir pernyataan untuk variabel bebas dan 5 butir pernyataan untuk variabel terikat. Dari kuesioner tersebut diperoleh gambaran umum mengenai karakteristik responden. Karakteristik responden dalam penelitian ini antara lain berdasarkan umur, jenis kelamin dan angkatan.


(51)

A.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berikut ini tabel umur responden berdasarkan hasil penelitian melalui kuesioner

Tabel 4.1

Karakteristik responden berdasarkan umur

Umur Jumlah responden Persentase

21 6 6,19% 22 17 17,53% 23 48 49,48% 24 11 11,34% 25 9 9,28% 26 2 2,06% 27 4 4,12% Jumlah 97 100% Sumber : data primer yang diolah peneliti, 2007.

Pada tabel 4.1 diketahui bahwa kategori umur yang paling banyak diteliti adalah umur 23 tahun yaitu sebanyak 48 responden atau sebesar 49,48%. Untuk kategori umur yang paling sedikit adalah umur 26 tahun yaitu sebanyak 2 (dua) responden atau sebanyak 2,06 %.

A.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data-data pada kuesioer yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 97 responden, diperoleh data mengenai jenis kelamin responden penelitian.


(52)

Jumlah dan persentase antara perempuan dan laki-laki dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin Jumlah Persentase

Perempuan 74 responden 76,29% Laki-laki 23 responden 23,71%

Total 97 responden 100 % Sumber : data primer yang diolah peneliti, 2007.

Pada tabel 4.2 dapat diambil kesimpulan bahwa dalam penelitian ini jumlah responden perempuan lebih banyak yakni sebanyak 74 responden atau 76,29% jika dibandingkan dengan responden laki-laki yakni sebanyak 23 responden atau 23,71%.

A.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan

Pada penelitian ini, peneliti menentukan jumlah responden berdasarkan angkatan yakni sebesar 20% dari jumlah populasi angkatan 2005 dan 2006 atau sebanyak 97 orang. Data jumlah responden yang telah diolah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Karakteristik responden berdasarkan angkatan

Angkatan Jumlah Persentase 2005 42 43,3% 2006 55 56,7% Total responden 97 100%


(53)

Pada tabel 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa responden angkatan 2006 merupakan responden dengan jumlah terbanyak yakni sebanyak 55 responden atau 56,7% dari total responden. Untuk responden angkatan 2005 sebanyak 42 responden atau 43,3%.

A.4. Distribusi pendapat responden terhadap variabel citra merek air mineral Aqua

Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 97 responden, peneliti meminta pendapat mereka terhadap citra merek air mineral Aqua (Y). Variabel citra merek dibagi ke dalam 5 pernyataan. Keenam pernyataan tersebut terdiri dari konsistensi produk (P1), proses pembuatan produk (P2), standar kualitas produk (P3), citra produk (P4), dan higienitas produk (P5). Hasil dari pendapat responden yang telah diolah dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4

Distribusi pendapat responden Variabel citra merek air mineral Aqua (Y)

Frekuensi Persentase Indikator

Penelitian 1 2 3 4 5 Total

1 2 3 4 5 Total

P1 1 1 9 72 14 97 1,03% 1,03% 9,28% 74,23% 14,43% 100% P2 0 2 20 60 15 97 0% 2,06% 20,62% 61,86% 15,46% 100% P3 0 1 13 63 20 97 0% 1,03% 13,40% 64,95% 20,62% 100% P4 0 1 2 45 49 97 0% 1,03% 2,06% 46,39% 50,52% 100% P5 0 2 4 66 25 97 0% 2,06% 4,13% 68,04% 25,77% 100% Sumber : data primer yang diolah peneliti, 2007.


(54)

Keterangan :

5 = sangat setuju 4 = setuju

3 = ragu – ragu 2 = tidak setuju 1 = sangat tidak setuju

Pada tabel 4.4 tersebut dapat dijelaskan bahwa dari kelima pernyataan jawaban responden mayoritas memilih jawaban setuju (4) dan yang paling besar persentase yakni 74,23% terletak pada pernyataan kualitas produk Aqua konsisten (P1) atau yang berarti sebanyak 72 responden memilih jawaban ini.

Untuk jawaban sangat setuju (5) pernyataan bahwa Aqua memiliki citra yang baik (P4) mendapat respon paling besar yakni 50,52%, ini berarti sebanyak 49 responden sangat setuju bahwa Aqua merupakan air mineral yang mempunyai citra yang baik. Sedangkan untuk jawaban ragu-ragu (3) paling besar persentasenya terletak pada pernyataan produk Aqua dibuat dengan baik (P2) yakni sebesar 20,62% yang mengartikan sebanyak 20 responden memberikan jawaban ragu-ragu untuk pernyataan ini. Untuk jawaban tidak setuju (2) di dominasi oleh dua pernyataan yaitu produk Aqua dibuat dengan baik (P2) dan pernyataan Aqua bersifat higienis dan sehat (P5) yakni masing – masing sebesar 2%. Sedangkan jawaban sangat tidak setuju (1) paling besar persentasenya terletak pada pernyataan kualitas produk Aqua konsisten (P1) sebesar 1,03% yang mengartikan bahwa satu responden sangat tidak setuju pada pernyataan ini.


(55)

A.5. Distribusi pendapat responden terhadap variabel periklanan melalui media televisi (X1)

Pada penelitian ini pernyataan seputar iklan Aqua di televisi yang diaplikasikan dari variabel citra merek Aqua merupakan variabel bebas (X1).

Tabel 4.5

Distribusi pendapat responden

Variabel periklanan melalui media televisi (X1)

Frekuensi Persentase Indikator

Penelitian 1 2 3 4 5 Tota

l 1 2 3 4 5

Total

P1 1 4 12 71 9 97 1,03% 4,12% 12,37 %

73,20 %

9,28% 100%

P2 1 18 37 34 7 97 1,03% 18,56 % 38,14 % 35,05 % 7,22% 100%

P3 0 4 18 71 4 97 0% 4,12% 18,56 %

73,20 %

4,12% 100%

P4 0 2 9 50 36 97 0% 2,06% 9,28% 51,55 %

37,11 %

100%

P5 0 0 5 63 29 97 0% 0% 5,15% 64,95 %

29,90 %

100%

Sumber : data primer yang diolah peneliti, 2007. Keterangan :

5 = sangat setuju 4 = setuju 3 = ragu – ragu 2 = tidak setuju


(56)

1 = sangat tidak setuju

Pada tabel 4.5 di atas dapat dijelaskan bahwa dari kelima pernyataan jawaban responden mayoritas memilih jawaban setuju (4) dan yang paling besar persentasenya terletak pada pernyataan iklan Aqua di televisi menarik untuk ditonton (P1) dan iklan Aqua di televisi menggambarkan produk yang konsisten (P3) dengan persentase sebesar 71%. Untuk jawaban sangat setuju (5) didominasi oleh pernyataan iklan Aqua di televisi menggambarkan citra Aqua yang baik yakni sebesar 37,11% , hal ini menunjukkan bahwa responden sangat setuju bahwa iklan Aqua di televisi menggambarkan citra Aqua yang baik. Untuk pernyataan iklan Aqua di televisi lebih kreatif dari iklan air mineral lainnya (P2) mendominasi jawaban ragu-ragu (3) dan jawaban tidak setuju (2) yakni masing – masing sebesar 38,14% dan 18,56%. Sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju (1) paling besar persentasenya terletak pada dua pernyataan yakni iklan Aqua di televisi menarik untuk ditonton (P1) dan iklan Aqua di televisi lebih kreatif dari iklan air mineral lainnya, dengan persentase masing-masing sebesar 1,03% mengartikan bahwa 1 (satu) responden sangat tidak setuju pada pernyataan iklan Aqua di televisi menarik untuk ditonton (P1), dan 1 (satu) responden sangat tidak setuju pada pernyataan iklan Aqua di televisi lebih kreatif dari iklan air mineral lainnya (P2).

A.6. Distribusi pendapat responden terhadap variabel periklanan melalui media majalah (X2)

Pada penelitian ini pernyataan seputar iklan Aqua di televisi yang diaplikasikan dari variabel citra merek Aqua merupakan variabel bebas (X2).


(57)

Tabel 4.6

Distribusi pendapat responden

Variabel periklanan melalui media majalah (X2)

Frekuensi Persentase Indikator

Penelitian 1 2 3 4 5 Tota

l 1 2 3 4 5

Total

P1 0 5 18 70 4 97 0% 5,15% 18,56 %

72,17 %

4,12% 100%

P2 0 3 19 64 11 97 0% 3,09% 19,59 % 65,98 % 11,34 % 100%

P3 0 0 11 53 33 97 0% 0% 11,34 % 54,64 % 34,02 % 100%

P4 0 4 8 64 21 97 0% 4,12% 8,25% 65,98 %

21,65 %

100%

Sumber : data primer yang diolah peneliti, 2007. Keterangan :

5 = sangat setuju 4 = setuju 3 = ragu – ragu 2 = tidak setuju 1 = sangat tidak setuju

Pada tabel 4.6 di atas dapat dijelaskan bahwa dari keempat pernyataan jawaban responden mayoritas memilih jawaban setuju (4) dan yang paling besar persentasenya terletak pada pernyataan iklan Aqua di majalah menggambarkan produk yang konsisten (P1) dengan persentase sebesar 72,17% atau sebanyak 70 responden memilih jawaban setuju untuk pernyataan ini. Untuk jawaban sangat


(58)

setuju (5) didominasi oleh pernyataan iklan Aqua di majalah menggambarkan citra Aqua yang baik (P3) yakni sebesar 34,02%, hal ini menunjukkan bahwa responden sangat setuju bahwa iklan Aqua di majalah menggambarkan citra Aqua yang baik. Untuk pernyataan iklan Aqua di majalah menggambarkan air mineral yang memiliki standar (P2) mendominasi jawaban ragu-ragu (3) yakni sebesar 19,59% atau sebanyak 19 responden. Sedangkan untuk jawaban tidak setuju (2) paling besar persentasenya terletak pada pernyataan iklan Aqua di majalah menggambarkan produk yang konsisten (P1) dengan persentase sebesar 5,15% mengartikan bahwa 5 responden sangat tidak setuju pada pernyataan iklan Aqua di majalah menggambarkan produk yang konsisten (P1). Untuk jawaban sangat tidak setuju (1), tidak satupun responden yang memberikan jawaban ini dari keempat pernyataan yang ada.

B. Analisis Statistik

B.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Sebelum kuesioner disebarkan untuk menjadi sebuah sumber data yang baik, perlu diuji layak atau tidak untuk digunakan dalam mengumpulkan informasi bagi penelitian ini. Sehingga data yang diperoleh dari responden dapat digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena itu peneliti mengadakan pra-survei terhadap 30 responden untuk menguji kelayakan pernyataan-pernyataan yang akan digunakan pada penelitian ini. Kriteria dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui validitas pada setiap butir pernyataan dalam kuesioner

- Jika rhitung >rtabel maka pertanyaan tersebut valid - Jika rhitung <rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid


(59)

b. Untuk mengetahui reliabilitas dari kuesioner :

- Jika ralpha >rtabel maka pertanyaan tersebut reliabel - Jika ralpha <rtabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel

Peneliti menggunakan tingkat kesalahan sebesar 5%, dan dengan derajat kebebasan (df) = jumlah butir pertanyaan – 2. Pada uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini diperoleh, df = 18 – 2 = 16, maka (0,05;16) = 0,468. tabel r Tabel 4.7 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted P1 67.5333 38.120 .608 .911 P2 67.5000 38.328 .790 .907 P3 67.4667 38.189 .670 .909 P4 67.4000 37.076 .769 .906 P5 67.8667 39.154 .416 .917 P6 67.4333 36.737 .850 .904 P7 67.7000 37.252 .659 .909 P8 67.9667 36.792 .684 .909 P9 67.6667 40.851 .541 .913 P10 67.5000 41.155 .383 .916 P11 67.4000 38.110 .625 .910 P12 67.3667 38.792 .649 .910 P13 67.6000 40.731 .272 .920 P14 67.6333 41.689 .401 .916 P15 67.6000 41.697 .488 .915 P16 67.6000 41.214 .639 .913 P17 67.4000 37.834 .663 .909 P18 67.4333 35.909 .756 .906 Sumber : hasil pengolahan data SPSS 12.0, 2007.

Pada hasil pengolahan uji validitas dapat diketahui bahwa masih ada yakni pada pernyataan pada butir 5, 10, 13 dan 14 dengan nilai masing – masing 0,416; 0,383; 0,272 dan 0,401. Untuk itu harus dilakukan pengujian

tabel hitung r


(60)

berikutnya dengan menghilangkan keempat butir pernyataan tersebut. Dan hasil uji validitas yang kedua kalinya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted P1 52.00 28.276 .625 .920 P2 51.97 28.723 .762 .916 P3 51.93 28.271 .702 .917 P4 51.87 27.361 .792 .914 P5 51.90 27.059 .876 .911 P6 52.17 27.799 .635 .920 P7 52.43 27.564 .637 .920 P8 52.13 30.740 .549 .923 P9 51.87 28.326 .634 .920 P10 51.83 28.902 .663 .919 P11 52.07 31.444 .542 .925 P12 52.07 31.030 .662 .922 P13 51.87 28.189 .656 .919 P14 51.90 26.576 .743 .916 Sumber : hasil pengolahan data SPSS 12.0, 2007.

Setelah melakukan tahap pengujian yang kedua kalinya, ternyata semua pernyataan sudah valid yaitu . Pada uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam pengujian yang kedua ini diperoleh, df = 14 – 2 = 12, maka

(0,05;12) = 0,532. Untuk menentukan validitasnya adalah sebagai berikut : tabel

hitung r

r >

tabel


(61)

Tabel 4.9

Validitas tiap butir pernyataan Pernyataan r hitung tiap butir

pernyataan (Corrected Item-Total Correlation) tabel r Validitas P1

0.625 0,532 Valid P2

0.762 0,532 Valid P3

0.702 0,532 Valid P4

0.792 0,532 Valid P5

0.876 0,532 Valid P6

0.635 0,532 Valid P7

0.637 0,532 Valid P8

0.549 0,532 Valid P9

0.634 0,532 Valid P10

0.663 0,532 Valid P11

0.542 0,532 Valid P12

0.662 0,532 Valid P13

0.656 0,532 Valid P14

0.743 0,532 Valid Sumber : hasil pengolahan data SPSS 12.0, 2007.

Pada hasil pengolahan uji validitas yang kedua, dapat diketahui bahwa semua sehingga dapat disimpulkan semua pernyataan tersebut valid dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

tabel hitung r

r >

Tahap berikutnya adalah menguji reliabilitas kuesioner penelitian. Untuk menguji reliabilitas kuesioner juga menggunakan bantuan software SPSS 12.0. Hasilnya sebagai berikut :


(62)

Tabel 4.10 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.924 14

Sumber : hasil pengolahan data SPSS 12.0, 2007.

Berdasarkan data yang telah diolah maka diperoleh (0,924) >

(0,532) maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan – pernyataan yang ada pada kuesioner tersebut reliabel dan layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.

alpha r

tabel r

B.2. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengadakan prediksi nilai dari variabel citra merek air mineral Aqua (Y) pada mahasiswa manajemen ekstensi FE USU dengan ikut memperhitungkan nilai variabel media periklanan melalui media televisi (X1) dan variabel media periklanan melalui media majalah (X2), sehingga dapat diketahui pengaruh positif dan negatif media periklanan melalui media televisi dan media periklanan melalui media majalah terhadap citra merek air mineral Aqua pada mahasiswa manajemen ekstensi FE USU. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

e X b X b a

Y= + 1 1 + 2 2 +

Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan


(63)

Tabel 4.11 Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant

) 5.597 1.745

MEDIATV .450 .117 .347

MEDIAM

AJALAH .401 .086 .417

a Dependent Variable: CITRA MEREK

Sumber : hasil pengolahan data SPSS 12.0, 2007.

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.11 kolom ketiga

(Unstandardized Coefficients) bagian (B) diperoleh persamaan regresi linear

berganda :

Y = 5,597 + 450X + 0,401X2 + e

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

i. Konstanta (a) = 5,597, menunjukkan harga konstan, dimana jika nilai variabel X dan X2 = 0, maka citra merek (Y) = 5,597

ii. Koefisien X (b ) = 0,450, menunjukkan bahwa variabel periklanan melalui media televisi (X ) berpengaruh positif terhadap citra merek air mineral Aqua. Dengan kata lain, jika periklanan melalui media televisi air mineral Aqua lebih ditingkatkan sebesar satu satuan maka citra merek terhadap air mineral Aqua akan bertambah sebesar 0,450.

iii. Koefisien X2(b2) = 0,401, menunjukkan bahwa variabel periklanan melalui

media majalah (X2) berpengaruh positif terhadap citra merek air mineral Aqua.

Dengan kata lain, jika periklanan melalui media majalah air mineral Aqua lebih ditingkatkan sebesar satu satuan maka citra merek terhadap air mineral Aqua akan bertambah sebesar 0,401.


(64)

B.3. Pengujian Hipotesis 1. Uji t (uji parsial)

Untuk mengetahui pengaruh periklanan melalui media televisi dan media majalah terhadap citra merek air mineral Aqua dilakukan uji t dengan tingkat kepercayaan 95%, tingkat pengujian = 0,05. Dengan tingkat kesalahan 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) = 97-2 = 95.

Model hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: 0

: 1

0 b =

H

Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

0 : 1

0 b > H

Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel periklanan (X) terhadap variabel citra merek air mineral Aqua (Y). Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan ( ) sebesar 5% dan derajat kebebasan (df) = (97-2), maka (0,05;97) = 1,98. Dengan kriteria pengujian:

tabel

t

- H diterima apabila thitung <ttabel (α) - H1 diterima apabila thitung >ttabel (α)

Nilai dari thitung dari data primer yang telah diolah untuk variabel periklanan melalui media televisi (X1) dan media majalah (X2) adalah sebagai berikut:


(65)

Tabel 4.12 Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constan

t) 5.597 1.745 3.208 .002

MEDIA

TV .450 .117 .347 3.858 .000

MEDIA

MAJALA H

.401 .086 .417 4.642 .000

a Dependent Variable: CITRA MEREK Sumber : hasil pengolahan data SPSS 12.0, 2007.

Pada tabel 4.12 di atas dapat dijelaskan bahwa untuk variabel periklanan melalui media televisi (X1) adalah sebesar 3,858 dan variabel periklanan melalui media majalah (X2) adalah sebesar 4,642, hal ini berarti dan pada tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat dijelaskan bahwa diterima dan H ditolak, hal tersebut berarti bahwa variabel periklanan melalui media televisi dan media majalah berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel citra merek air mineral Aqua.

hitung

t

thitung >ttabel

1

H

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji – F)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh yang signifikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Dengan tingkat kesalahan 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k), (k-1) = (97-3),(3-1). Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut:

0 b b


(66)

artinya secara bersama – sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

0 b b

H112

artinya secara bersama – sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel dengan tingkat kesalahan = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k), (k-1) dengan kriteria pengujian:

0

H diterima jika Fhitung <Ftabelpadaα =5%

1

H diterima jika Fhitung >Ftabelpadaα =5%

Nilai F hitung diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 12.0 seperti terlihat dalam tabel 4.13 berikut ini:

Tabel 4.13 Hasil uji F hitung

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Regres

sion 232.602 2 116.301 37.760 .000(a)

Residu

al 289.522 94 3.080

1

Total 522.124 96

a Predictors: (Constant), MEDIA MAJALAH, MEDIA TV b Dependent Variable: CITRA MEREK

Sumber : hasil pengolahan data SPSS 12.0, 2007.

Seperti yang tertera pada table 4.13 di atas kolom keenam nilai F hitung = 37,760 pada tingkat signifikansi = 0,000 < 0,05 pada derajat kebebasan (df) = (97-3), (3-1), nilai F tabel 0,05 (94;2) = 19,50.


(67)

Berdasarkan Kriteria pengujian hipotesis jika (37,760 > 19,50) maka diterima, artinya variabel periklanan melalui media televisi dan media majalah secara bersama – sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek air mineral Aqua.

tabel

hitung F

F >

1

H

3. Variabel Dominan

Penentuan variabel dominan dilakukan dengan menggunakan tabel

coefficients dari data dengan menggunakan bantuan software SPSS 12.0 dengan

memakai metode enter yang digunakan untuk melihat variabel mana yang paling dominan terhadap citra merek air mineral Aqua pada mahasiswa manajemen ekstensi FE USU.

Berdasarkan tabel 4.12 (coefficients) diketahui bahwa variabel periklanan melalui media televisi (X1) merupakan variabel bebas dengan nilai tertinggi (0,450) dan memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa variabel periklanan melalui media televisi (X1) merupakan variabel atau faktor yang dominan terhadap citra merek air mineral Aqua pada mahasiswa manajemen ekstensi FE USU.

4. Pengujian Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel periklanan (X) terhadap variabel citra merek air mineral Aqua (Y). Jika nilai R² mendekati satu (1) maka semakin kuat pengaruhnya, sebaliknya jika mendekati nol (0) maka pengaruhnya semakin lemah. Hasil pengujian terlihat dalam tabel 4.14 berikut ini:


(68)

Tabel 4.14

Pengujian Koefisien Determinasi Model Summary(b)

Mod

el R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .667(a) .445 .434 1.755 2.278

a Predictors: (Constant), MEDIA MAJALAH, MEDIA TV b Dependent Variable: CITRA MEREK

Sumber : hasil pengolahan data SPSS 12.0, 2007.

Nilai koefisien determinasi (R²) seperti terlihat pada tabel 4.14 kolom keempat adalah 0,434 berada diantara 0 ≤ R² ≤ 1, artinya variasi naik turunnya citra merek air mineral Aqua dipengaruhi oleh variasi variabel periklanan melalui media televisi dan media majalah sebesar 43,4% sedangkan 56,6% lagi dipengaruhi oleh variasi faktor lain.


(1)

Between

Items 13.904 17 .818 4.037 .000 Residual(a) 99.874 493 .203

Within People

Total 113.778 510 .223 Total 183.637 539 .341 Grand Mean = 3.9741


(2)

Uji Validitas dan Reliabilitas 2

Reliability

Warnings

The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.

Tukey's test for nonadditivity is undefined for dichotomous data.

Case Processing Summary

N % Valid 30 100.0 Exclud

ed(a) 0 .0 Cases

Total 30 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach' s Alpha

N of Items .924 14

Item Statistics

Mean

Std.

Deviation N P1 4.00 .643 30 P2 4.03 .490 30 P3 4.07 .583 30 P4 4.13 .629 30 P6 4.10 .607 30 P7 3.83 .699 30 P8 3.57 .728 30 P9 3.87 .346 30 P11 4.13 .629 30 P12 4.17 .531 30 P15 3.93 .254 30 P16 3.93 .254 30 P17 4.13 .629 30 P18 4.10 .759 30


(3)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlatio n Cronbach' s Alpha if

Item Deleted P1 52.00 28.276 .625 .920 P2 51.97 28.723 .762 .916 P3 51.93 28.271 .702 .917 P4 51.87 27.361 .792 .914 P6 51.90 27.059 .876 .911 P7 52.17 27.799 .635 .920 P8 52.43 27.564 .637 .920 P9 52.13 30.740 .549 .923 P11 51.87 28.326 .634 .920 P12 51.83 28.902 .663 .919 P15 52.07 31.444 .542 .925 P16 52.07 31.030 .662 .922 P17 51.87 28.189 .656 .919 P18 51.90 26.576 .743 .916

Scale Statistics

Mean Varianc e Std. Deviation N of Items 56.00 32.966 5.742 14

ANOVA

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig Between People 68.286 29 2.355

Between

Items 10.467 13 .805 4.514 .000 Residual(a) 67.248 377 .178

Within People

Total 77.714 390 .199 Total 146.000 419 .348 Grand Mean = 4.00


(4)

Analisis Regresi Linear Berganda

Regression

Variables Entered/Removed(b)

Mod el

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 MEDIA

MAJALAH, MEDIA TV(a)

. Enter a All requested variables entered.

b Dependent Variable: CITRA MEREK

Model Summary(b)

Mod

el R

R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .667(a) .445 .434 1.755 2.278 a Predictors: (Constant), MEDIA MAJALAH, MEDIA TV

b Dependent Variable: CITRA MEREK

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig. Regres

sion 232.602 2 116.301 37.760 .000(a) Residu

al 289.522 94 3.080 1

Total 522.124 96 a Predictors: (Constant), MEDIA MAJALAH, MEDIA TV

b Dependent Variable: CITRA MEREK

Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficients Collinearity Statistics Model B

Std.

Error Beta t Sig.

Toleran

ce VIF 1 (Constan


(5)

t) MEDIA

TV .450 .117 .347 3.858 .000 .729 1.371 MEDIA

MAJALA H

.401 .086 .417 4.642 .000 .729 1.371 a Dependent Variable: CITRA MEREK

Collinearity Diagnostics(a)

Variance Proportions Model Dimens ion Eigenval ue Conditio n Index (Consta nt) MEDIA TV MEDIA MAJAL AH 1 2.986 1.000 .00 .00 .00 2 .008 19.724 .55 .02 .83 1

3 .006 22.186 .44 .98 .16 a Dependent Variable: CITRA MEREK

Casewise Diagnostics(a)

Case Number Std. Residual CITRA MEREK 10 -3.394 9 a Dependent Variable: CITRA MEREK

Residuals Statistics(a)

Minimu m

Maximu

m Mean

Std.

Deviation N Predicted Value 14.96 24.62 20.54 1.557 97 Std. Predicted Value -3.585 2.622 .000 1.000 97 Standard Error of

Predicted Value .184 .787 .281 .127 97 Adjusted Predicted

Value 15.99 24.58 20.53 1.556 97 Residual -5.956 3.395 .000 1.737 97 Std. Residual -3.394 1.934 .000 .990 97 Stud. Residual -3.676 2.094 .003 1.021 97 Deleted Residual -6.988 3.978 .009 1.852 97 Stud. Deleted


(6)

Mahal. Distance .060 18.337 1.979 3.249 97 Cook's Distance .000 .780 .023 .089 97 Centered Leverage

Value .001 .191 .021 .034 97 a Dependent Variable: CITRA MEREK


Dokumen yang terkait

Analisis Persepsi Kualitas Produk Handphone Merek Nokia Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi USU

2 31 78

Analisis Periklanan Di Televisi Terhadap Citra Merek Sepeda Motor Honda Pada Mahasiswa FE-Universitas Methodist Medan

0 31 60

Analisis Periklanan Terhadap Citra Merek Sepeda Motor Honda pada Mahasiswa Manajemen Reguler FE USU

0 30 86

PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL MEREK AQUA Pengaruh Citra Merek, Kualitas Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral Merek Aqua (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 3 13

PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL MEREK AQUA Pengaruh Citra Merek, Kualitas Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral Merek Aqua (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 12

PENDAHULUAN Pengaruh Citra Merek, Kualitas Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral Merek Aqua (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 4 7

ANALISIS PENGARUH BRAND, HARGA DAN IKLAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN AIR MINERAL MEREK AQUA Analisis Pengaruh Brand, Harga Dan Iklan Terhadap Loyalitas Konsumen Air Mineral Merek Aqua (Survey Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhamma

0 5 15

ANALISIS PENGARUH BRAND, HARGA DAN IKLAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN AIR MINERAL MEREK AQUA Analisis Pengaruh Brand, Harga Dan Iklan Terhadap Loyalitas Konsumen Air Mineral Merek Aqua (Survey Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhamma

0 5 14

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Minat Beli Air Mineral Aqua.

9 35 21

KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI AIR MINERAL AQUA

0 0 8