17 b.
Ketidakpercayaan akan metode-metode tradisional dalam manajemen suatu organisasi.
c. Semakin berkurangnya pegawai-pegawai yang pintar dan memiliki ide-
ide brilian dari suatu organisasi karena keluar dari perusahaan dan lebih memilih menjadi wirausaha.
Berdasarkan penjelasan di atas, peranan kepribadian wirausaha dalam perusahaan adalah dalam mewujudkan iklim inovasi dalam perusahaan.
Perusahaan agar dapat tetap mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan yang semakin ketat dan untuk keberhasilan usahanya, diperlukan inovasi yang
tiada henti terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini dapat dilakukan dengan mempertahankan jiwa kewirausahaan terhadap karyawan dalam perusahaan
tersebut Rambat, 2004 : 175.
C. Kinerja Manajerial
Menurut Suyadi dalam Suprantiningrum dan Zulaikha 2003, Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam satu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
Selanjutnya menurut Pabundu 2006 : 121 kinerja merupakan hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang maupun kelompok dalam suatu
organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat
pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan.
18 Menurut Stoner dalam Juniarti dan Evelyne 2003 pengertian kinerja
manajerial yaitu ukuran seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
D. Hubungan Pengetahuan Akuntansi dengan Kinerja Manajerial
Pengetahuan akuntansi dapat didefenisikan sebagai seperangkat ilmu yang tersusun secara sistematis tentang bagaimana seni pencatatan, penggolongan, dan
peringkasan transaksi dan kejadian bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut
berupa informasi kuantitatif yang digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar dalam memilih di antara beberapa alternatif oleh pihak
manajemen. Manajer harus menentukan hal-hal apa yang harus dilakukan, bagaimana
cara melakukannya dan memonitor apakah hal yang dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Manajer yang sukses, secara konsisten mengambil
keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang benar dan tersedia pada waktunya.
Menurut Hellriegel dalam Winardi 2003 : 48 ada empat ketrampilan- ketrampilan teknikal yang diperlukan manajer sebagai wirausaha untuk
menangani hubungan antara pribadi dan mengambil keputusan-keputusan, salah satunya adalah pengetahuan dan pemahaman bidang financial Financial Savvy.
Para wirausaha perlu mendapatkan informasi yang akurat, berarti, dan tepat waktu jika akan mengambil keputusan-keputusan keuangan yang tepat. Walaupun
19 beberapa manajer merupakan ahli dalam bidang akuntansi, namun harus tetap
memerlukan pengetahuan tentang indikator-indikator keuangan pokok, meliputi daftar labarugi, neraca, dan cash flow. Semua oarng yang bekerja pada
perusahaan dari pegawai rendahan hingga manajer dan pemilik perusahaan akan mempunyai hubungan dengan bidang akuntansi. Makin tinggi kedudukannya
dalam perusahaan makin perlu mengetahui konsep dan terminologi akuntansi.
E. Hubungan Kepribadian Wirausaha dengan Kinerja Manajerial