21 integrasi, dan timeliness
terhadap kinerja manajerial barupa kemampuan
manajer dalam mencapai target dan hubungan
signifikan secara statistik.
3.Terhadap hubungan antara karakteristik informasi
berupa broadscope dengan kinerja manajerial yang
diukur dengan kiprah manajer di luar
perusahaan. Ketiga karakteristik informasi
lainnya berupa agregasi, integrasi, dan timeliness
tidak terbukti berhubungan dengan kinerja manajer
yang diwakili dengan kiprah manajer di luar
perusahaan.
G. Kerangka Konseptual
Eksistensi pengetahuan akuntansi seharusnya memberikan pengaruh terhadap kinerja manajerial. Hubungan yang terjadi antara pengetahuan akuntansi
terhadap kinerja manajerial dapat dideskripsikan secara logis sebagai hubungan yang positif. Pernyataan tersebut diperkuat hasil penelitian Suhairi, dkk 2004
bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan dari penggunaan informasi akuntansi.
Suhairi, dkk 2004 dalam penelitiannya lebih lanjut menyatakan bahwa kepribadian wirausaha juga mempunyai hubungan positif dengan pengambilan
keputusan dari penggunaan informasi akuntansi. Jika diasumsikan bahwa kedua variabel bebas memiliki hubungan yang positif dengan variabel terikat secara
22 parsial, maka dapat diasumsikan lebih lanjut bahwa kedua variabel bebas tersebut
juga memiliki hubungan positif dengan kinerja manajerial secara simultan. Melalui kerangka penelitian yang diajukan oleh Suhairi, dkk 2004, maka
penulis menyusun kerangka konseptual dengan menguji tingkat pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha terhadap kinerja manajerial, baik parsial
maupun simultan sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Sedangkan proporsi merupakan suatu ungkapan atau pernyataan
yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi Erlina dan
Mulyani, 2007 : 41. Sedangkan Supramono dan Utami 2004 : 31-32 bahwa hipotesis adalah harapan peneliti yang berkenaan dengan hubungan dua atau lebih
Kinerja Manajerial
Y
Pengetahuan Akuntansi
X
1
Kepribadian Wirausaha
X
2
23 variabel yang kebenarannya perlu diuji lebih lanjut melalui pengumpulan data.
Supramono dan Utami 2004 : 31 menjelaskan bahwa perumusan hipotesis harus didasarkan pada penalaran yang mampu memberikan penjelasan yang rasional
rational explanation oleh sebab itu penting untuk menelusuri tinjauan literatur untuk mendapatkan pengarahan mengenai jenis variabel dan hubungannya.
Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah : H
a
: “Terdapat pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian Wirausaha terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Jasa di Kota Medan.”
24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu cetak biru bagi pengumpulan, pengukuran dan penganalisisan data yang membantu ilmuwan dalam
mengalokasikan sumber daya penelitian yang terbatas dengan mengemukakan pilihan-pilihan penting Babie dalam Erlina dan Mulyani, 2007 : 61. Desain
penelitian dapat juga didefenisikan sebagai suatu rencana dan struktur penelitian yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
penelitian. Rencana tersebut merupakan program menyeluruh dari penelitian Krathwohl dalam Erlina dan Mulyani, 2007 : 62.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu
variabel dengan variabel yang lainnya Umar, 2003 : 30. Erlina dan Mulyani 2007 : 62-66 menyatakan bahwa berdasarkan hubungan antar variabel, suatu
penelitian dapat dikategorikan sebagai penelitian dengan hubungan sebab akibat. Penelitian tersebut tercermin ketika variabel terikat dijelaskan atau dipengaruhi
oleh variabel bebas tertentu.
24