Defenisi Operasional Mahasiswa FK USU angkatan 2006 dan 2007 Tindakan Berdonor Darah Pengetahuan dan Sikap tentang Donor Darah

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Pada penelitian ini, kerangka konsep mengenai hubungan pengetahuan dan sikap tentang donor darah dengan riwayat mendonor darah akan diuraikan. Variabel bebas pada penelitian ini adalah mahasiswa FK USU angkatan 2006 dan 2007 dan variabel tergantung pada penelitian ini adalah pernah mendonorkan darah. Variabel Bebas Variabel Tergantung

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Defenisi Operasional Mahasiswa FK USU angkatan 2006 dan 2007

Mahasiswa FK USU angkatan 2006 dan 2007 adalah seluruh mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan perkuliahan pada tahun 2009 di Fakultas Kedokteran Sumatera Utara. Pengetahuan dan sikap tentang donor darah Mahasiswa FK USU angkatan 2006 dan 2007 - Jenis kelamin - Agama - Suku Etnis Tindakan berdonor darah - Pernah mendonorkan darah - Tidak pernah mendonorkan darah Universitas Sumatera Utara a. Jenis Kelamin Jenis kelamin adalah jenis kelamin yang diakui oleh responden yaitu Mahasiswa aktif FK USU angkatan 2006 dan 2007 dalam mengisi angket. Dibedakan atas: pria dan wanita b. Agama adalah kepercayaan yang dianut oleh responden yaitu Mahasiswa aktif FK USU angkatan 2006 dan 2007 dibedakan atas: Islam, Kristen Protestan, Katolik, Budha, Hindu, dll. c. Suku atau Etnis adalah suku bangsa responden atau etnis responden yaitu Mahasiswa aktif FK USU angkatan 2006 dan 2007 dibedakan atas: Melayu, Jawa, Batak, India, Tiong Hoa, dll.

3.2.2. Tindakan Berdonor Darah

Tindakan mendonorkan darah adalah status aksi donor darah responden yaitu Mahasiswa aktif FK USU angkatan 2006 dan 2007 dibedakan atas: - Pernah artinya responden pernah mendonorkan darahnya - Tidak pernah artinya responden tidak pernah mendonorkan darahnya

3.2.3. Pengetahuan dan Sikap tentang Donor Darah

a. Pengetahuan tentang Donor Darah Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh Mahasiswa FK USU tentang kriteria menjadi donor darah, lokasi UTD PMI Cabang medan, gambaran ketersediaan darah di UTD PMI Cabang Medan, golongan darah mayoritas penduduk Indonesia, frekuensi donor darah, terapi transfusi dalam menangani kegawatdaruratan, skrining darah donor, masa simpan darah, pemberian terapi transfusi darah, dan kegunaan berdonor darah. Alat ukur yang digunakan berupa angket berisikan 10 pertanyaan tertutup dengan 3 alternatif jawaban. Tiga alternatif jawaban tersebut terdiri dari dua jawaban yang salah dan satu jawaban benar. Pengukuran tingkat pengetahuan mahasiswa mengenai transfusi darah dinilai berdasarkan pilihan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh Universitas Sumatera Utara responden. Apabila jawaban responden benar, akan diberi nilai 1, bila jawaban responden salah diberi nilai 0. Dengan demikian, skor tertinggi adalah 10. Pengukuran tingkat pengetahuan responden dilakukan dengan menggunakan sistem skoring Arikunto, 2007, yakni dengan skala ordinal sebagai berikut: 1 Tingkat pengetahuan baik, apabila jawaban responden benar 75 dari nilai tertinggi, yaitu skor 7 2 Tingkat pengetahuan cukup, apabila jawaban responden benar antara 56-75 dari nilai tertinggi, yaitu skor antara 5-7 3 Tingkat pengetahuan kurang, apabila jawaban responden benar antara 40-55 dari nilai tertinggi, yaitu skor antara 4-5 4 Tingkat pengetahuan buruk, apabila jawaban responden benar 40 dari nilai tertinggi, yaitu skor 4 b. Sikap tentang Donor Darah Sikap adalah tanggapan ataupun respon Mahasiswa FK USU terhadap pernyataan hipotesis yang berhubungan dengan donor darah. Alat ukur yang digunakan berupa angket dengan memaparkan responden terhadap 14 pernyataan hipotesis, 7 pernyataan hipotesis untuk mahasiswa yang pernah mendonorkan darah dan 7 pernyataan hipotesis untuk mahasiswa yang tidak pernah mendonorkan darah. Tidak dilakukan skoring pada pernyataan 1 dan 2. Untuk pernyataan 3-7, apabila responden menjawab “YA” akan diberi nilai 1, bila jawaban “TIDAK” diberi nilai 0. Dengan demikian, jumlah skor tertinggi adalah 5. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sistem skoring dengan skala ordinal sebagai berikut: 1 Sikap baik, bila jawaban responden benar 75 dari nilai tertinggi, yaitu skor antara 4-5. 2 Sikap sedang, bila jawaban responden benar antara 40-75 dari nilai tertinggi, yaitu skor antara 2-3. Universitas Sumatera Utara 3 Sikap kurang, bila jawaban responden benar 40 dari nilai tertinggi, yaitu skor 2.

3.3. Hipotesis