tersebut ditransfusikan. Untuk skrining donor darah yang aman maka pemeriksaan
harus dilakukan secara individual tiap individual bag atau satu unit darah. Jenis pemeriksaan yang digunakan sesuai dengan standard WHO, dalam hal ini
meliputi pemeriksaan atas sifilis, hepatitis B, hepatitis C dan HIV. Metode tes dapat menggunakan uji cepat khusus rapid test, automated test maupun ELISA
Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay. Laboratorium yang menguji 1-35 donasi per minggu sebaiknya menggunakan rapid test. Laboratorium yang menguji 35-60
donasi per minggu sebaiknya menggunakan metoda uji aglutinasi partikel dan yang menguji lebih dari 60 donasi per minggu sebaiknya menggunakan EIA.
Metode yang umum digunakan di UTD cabang adalah rapid test Depkes RI, 2001.
Dalam mempertimbangkan berbagai pengujian, perlu disadari data yang berkaitan dengan sensitivitas dan spesifitas masing-masing pengujian. Sensitivitas
adalah suatu kemungkinan adanya hasil tes yang akan menjadi reaktif pada seorang individu yang terinfeksi, oleh karena itu sensitivitas pada suatu pengujian
adalah kemampuannya untuk melacak sampel positif yang selemah mungkin. Spesifisitas adalah suatu kemungkinan adanya suatu hasil tes yang akan menjadi
non-reaktif pada seorang individu yang tidak terinfeksi, oleh karena itu spesifitas suatu pengujian adalah kemampuannya untuk melacak hasil positif non-spesifik
atau palsu Depkes RI, 2001. Dalam mempertimbangkan masalah penularan penyakit melalui transfusi
darah, perlu diingat bahwa seorang donor yang sehat akan memberikan darah yang aman. Donor yang paling aman adalah donor yang teratur, sukarela, dan
tidak dibayar. Jelasnya bahwa para donor yang berisiko terhadap penyakit infeksi harus didorong agar tidak menyumbangkan darahnya Depkes RI, 2001.
2.3.7. Indikasi Pemberian Darah dan Komponen Darah
Faktor keamanan dan keefektifan transfusi darah bergantung pada indikasi transfusi darah dan pemberian komponen darah yang tepat. Transfusi darah atas
indikasi yang tidak tepat tidak akan memberi keuntungan bagi pasien, bahkan malah menambah resiko yang tidak perlu WHO, 2002. Keputusan untuk
Universitas Sumatera Utara
melakukan transfusi darah harus selalu berdasarkan penilaian yang tepat dari segi klinis penyakit dan hasil pemeriksaan laboratorium. Pada tabel 2.1 tersedia
macam-macam daftar bentuk darah yang dipisahkan, indikasi pemberian komponen darah dan masa simpannya.
Tabel 2.1. Bentuk Darah, Indikasi Pemberian dan Masa Simpan Darah No.
Bentuk Darah Indikasi
Masa Simpan
Keterangan
1. Darah lengkap
1. Pendarahan 2. Anemia
3. Renjetan Oligonemik 4. Kelainan darah seperti
anemia aplastik 21 hari
2. Eritrosit
terkonsentrasi Anemia kronis dimana
volume sirkulasi tidak bertambah
21 hari Khususnya untuk
pasien jantung, anemia berat,
sepsis, pasien sangat muda
ataupun sangat tua
3. Darah lengkap
segar Pendarahan dengan
trombositopenia trombosit 40.000mL
12 jam
4. Darah baru
Transfusi tukar pada neonatus
2 hari Bila kadar kalim
pasien masih rendah
Universitas Sumatera Utara
No. Bentuk Darah
Indikasi Masa
Simpan Keterangan
5. Eritrosit cucian 1. Hemoglobinuria
noktrunal paroksimal 2. Resipien yang
memiliki antibody terhadap
leukosittrombosit 3. Reaksi transfusi
terhadap antigen plasma 4. Pasca transplantasi
organ 5. Pasien dengan
defisiensi imunitas 6 jam
Leuko sit belum dapat hilang
seluruhnya
6. Eritrosit beku
Sama seperti indikasi untuk eritrosit cucian
6 jam setelah
dicairkan Pembuatan mahal
7. Plasma kering
1. Untuk meningkatkan volume sirkulasi
2. Luka bakar 8 tahun
Umur 3 jam setelah dicairkan
8. Plasma beku
segar Defisiensi faktor
pembekuan seperti hemofilia, pasca
transfuse masif, kelebihan dosis coumarin
dan antikoagulan indandione
Harus segera dipakai setelah
dicairkan
9. Konsentrasi
Fraksi Protein plasma
Sama dengan indikasi plasma kering
2 tahun Tidak
mengandung fibrinogen
Universitas Sumatera Utara
No. Bentuk Darah
Indikasi Masa
Simpan Keterangan
10. Albumin Hipoalbuminemia
3 jam setelah
preparasi 11. Fibrinogen
Afibrinogenemia 3 jam
setelah preparasi
12. Kripresipitat Defisiensi faktor VII
13. Faktor VIII kering
Hemofilia 3 jam
setelah preparasi
14. Konsentrat Trombosit
Trombositopenia karena berbagai macam sebab
2-3 hari
Sumber: James, D.C., 1981. Blood Transfusion and Notes on Realted Aspects of Blood Clotting and Heamoglobinopathies. In: James, D.C., Scientific Foundation
of Anesthesia. London :WB Saunders, 375-91.
2.3.8. Pemeriksaan Golongan Darah Donor