No. Bentuk Darah
Indikasi Masa
Simpan Keterangan
10. Albumin Hipoalbuminemia
3 jam setelah
preparasi 11. Fibrinogen
Afibrinogenemia 3 jam
setelah preparasi
12. Kripresipitat Defisiensi faktor VII
13. Faktor VIII kering
Hemofilia 3 jam
setelah preparasi
14. Konsentrat Trombosit
Trombositopenia karena berbagai macam sebab
2-3 hari
Sumber: James, D.C., 1981. Blood Transfusion and Notes on Realted Aspects of Blood Clotting and Heamoglobinopathies. In: James, D.C., Scientific Foundation
of Anesthesia. London :WB Saunders, 375-91.
2.3.8. Pemeriksaan Golongan Darah Donor
Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem AB0 pada tahun 1900 dengan cara memeriksa
golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor.
Hasilnya adalah dua macam reaksi menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B dan satu macam tanpa reaksi tidak memiliki
antigen, dikenal dengan golongan darah 0. Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama
sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan 0. Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega
dari Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah
Universitas Sumatera Utara
merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi PMI, 2002. Menurut sistem AB0, golongan darah dibagi menjadi 4 golongan seperti yang tertera pada
Tabel 2.2. Untuk menentukan golongan darah seseorang tidak diperlukan biaya yang
besar dan relatif mudah karena hanya memerlukan beberapa tetes dari sampel darah. Sebuah serum anti-A dicampur dengan satu atau dua tetes sampel darah.
Serum lainnya dengan anti-B dicampurkan pada sisa sampel. Penilaian dilakukan dengan memperhatikan apakan ada penggumpalan pada salah satu sampel darah
tersebut. Sebagai contoh, apabila sampel darah yang dicampur serum anti-A tersebut menggumpal namun tidak menggumpal pada sampel darah yang
dicampur serum anti-B maka antigen A ada pada sampel darah tersebut. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa sampel darah tersebut diambil dari orang
dengan golongan darah A Palomar College Behavioral Sciences Department, 2009.
Tabel 2.2. Pembagian Golongan Darah Sistem ABO
Golongan Darah
Antigen A Antigen B
Antibodi Anti-A
Antibodi Anti-B
A +
- -
+ B
- +
+ -
- -
+ +
AB +
+ -
- Berdasarkan ada tidaknya antigen-Rh, maka golongan darah manusia
dibedakan atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok orang dengan Rh-positif Rh+, berarti darahnya memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan
reaksi positif atau terjadi penggumpalan eritrosit pada waktu dilakukan tes dengan anti-Rh antibodi Rh. Kelompok satunya lagi adalah kelompok orang dengan Rh-
negatif Rh-, berarti darahnya tidak memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi negatif atau tidak terjadi penggumpalan saat dilakukan tes dengan
anti-Rh antibodi Rh. Menurut Landsteiner golongan darah Rh ini termasuk keturunan herediter
yang diatur oleh satu gen yang terdiri dari 2 alel, yaitu R dan r. R dominan
Universitas Sumatera Utara
terhadap r sehingga terbentuknya antigen-Rh ditentukan oleh gen dominan R. Orang Rh+ mempunyai genotip RR atau Rr, sedangkan orang Rh- mempunyai
genotip rr Beutler, 2006.
2.3.9. Resiko Penularan Infeksi 2.3.9.1. Pendahuluan