Hasil Uji Validitas Isi Hasil Analisis Data

Dari tabel di atas terlihat bahwa kelompok terbesar adalah kelompok mahasiswa beragama Islam yaitu sebesar 53.6 diikuti dengan Kristen Protestan 24.8, Budha 13.5, Hindu 4.4, Katolik 9 dan agama lain 0.45. Data lengkap didistribusikan beradasarkan suku dapat dilihat pada tabel 5.4. Tabel 5.4 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan suku atau etnis Suku atau etnis f Melayu 57 20,8 Jawa 16 5,8 Batak 97 35,4 India 19 6,9 Tiong Hoa 53 19,3 dll 32 11,7 Jumlah 274 100 Dari tabel di atas terlihat bahwa kelompok terbesar adalah kelompok mahasiswa sukuetnis Batak yaitu sebesar 35,4. Diikuti dengan Melayu 20,8, Tiong Hoa 19,3, dll 11,7, India 6,9 dan Jawa 5,8. Data lengkap status donor darah dapat dilihat pada tabel 5.5. Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Status Donor Darah Responden Status donor darah f Tidak Pernah 170 62 Pernah 104 38 Jumlah 274 100 Dari tabel di atas terlihat bahwa kelompok terbesar adalah kelompok mahasiswa yang tidak pernah mendonorkan darah yaitu 62 sedangkan yang pernah mendonorkan darah sebanyak 38.

5.3. Hasil Uji Validitas Isi

Validator adalah dr. Zulfikar Lubis, SpPKk . Beliau mengajarkan materi transfusi darah pada perkuliahan di semester 2, memahami model dan proses Universitas Sumatera Utara donor darah serta telah menempuh pendidikan S1dokter serta spesialisasi di bidang patologi klinik. Item-item penilaian dalam angket validasi menggambarkan penilaian yang komprehensif. Adapun keterbatasan maupun ruang lingkup pada pengembangan kuestioner pengetahuan dan sikap tentang berdonor darah ini adalah sebagai berikut. Uji validasi hanya dilakukan validasi isi dan tidak dilakukan validasi dan reliabilitasnya dengan menggunakan teknik korelasi “product moment” dan uji Cronbach Cronbach Alpha dengan menggunakan program SPSS 15.0.

5.4. Hasil Analisis Data

Data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden pada variabel pengetahuan dapat dilihat pada tabel 5.6. Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel Pengetahuan No. PertanyaanPernyataan Jawaban Responden Benar Salah f f 1. Metode skrining yang umum pada UTD 197 71,9 77 28,1 2. Lokasi UTD PMI cabang Medan 46 16,8 228 83,2 3. Ketersediaan darah di UTD cabang Medan 219 79,9 55 20,1 4. Golongan darah masyarakat Indoensia 210 76,6 64 23,4 5. Usia eritrosit dan frekuensi donor darah 219 79,9 55 20,1 6. Penggunaan sediaan darah 140 51,1 134 48,9 7. Macam-macam skrining darah yang dilakukan pada pendonor 191 69,7 83 30,3 8. Masa simpan darah lengkap 129 47,1 145 52,9 9. Pilihan terapi transfusi darah yang sesuai 192 70,1 82 29,9 10. Keuntunganefek samping menjadi donor 189 69 85 31 Berdasarkan tabel di atas pada pertanyaanpernyataan yang paling banyak dijawab dengan benar adalah pada nomor 3 dan 5 yaitu sebesar 79,9. Sedangkan yang paling menjawab salah adalah pada pertanyaanpernyataan nomor 2 yaitu sebesar 16.8. Berdasarkan hasil uji tersebut maka tingkat pengetahuan seputar berdonor darah dapat dikategorikan pada tabel 5.7. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Pengetahuan f Baik 73 26,6 Cukup 107 39,1 Kurang 55 20,1 Buruk 39 14,2 Total 93 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dengan kategori cukup memiliki persentase paling besar yaitu 39,1 dan diikuti dengan tingkat pengetahuan yang dikategorikan baik sebesar 26,6, tingkat pengetahuan yang dikategorikan kurang sebesar 20.1 dan tingkat pengetahuan yang dikategorikan buruk sebesar 14.2. Data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden pada variabel sikap dapat dilihat pada tabel 5.8. Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel Sikap No. Pernyataan Jawaban Responden Sikap Positif Sikap Negatif f f 1. Keinginan untuk berdonor darah secara berkala inginberencana mendonorkan darah 203 74,1 71 25,9 2. Menolak mendonorkan darah dengan motif mencari keuntungan mendonorkan darah 255 93,1 19 6,9 3. Tetap mendonasikan darah tanpa imbalan kemauan untuk mendonorkan darah pada orang asing tanpa imbalan 223 81,4 51 18,6 4. Tidak akan menerima kompensasi material untuk kerugian waktu ataupun ketidaknyamanan fisik karena mendonorkan darah peduli terhadap mesarnya angka kematian karena keterlambatankekurangan darah 240 87,6 34 12,4 5. Tidak akan mendonorkan tanpa skrining darah terlebih dahulu bersedia berpartisipasi menmbantu merekrut donor darah 233 85 41 15 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas terlihat bahwa pernyataan yang paling banyak dijawab dengan sikap postif adalah pada pernyataan nomor 2 yaitu sebesar 93,1. Pernyataan yang paling sedikit dijawab dengan sikap yang positif adalah pernyataan nomor 1 yaitu sebesar 74,1. Berdasarkan hasil uji tersebut maka sikap seputar berdonor darah dapat dikategorikan pada tabel 5.9. Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Sikap Sikap f Baik 214 78,1 Sedang 38 13,9 Buruk 22 8 Total 274 100 Dari tabel 5.9. dapat dilihat bahwa sikap yang dikategorikan baik memiliki persentase yang paling besar yaitu 78,1 diikuti sikap sedang 13,9 dan sikap buruk 8. Data lengkap distribusi frekuensi motivasi responden mendonorkan darah dapat dilihat pada tabel 5.10. Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Motivasi Responden Mendonorkan Darah Motivasi f Karena promosi kesehatan publik 22 24,7 Tertarik untuk mendapatkan apresiasi sosial 2 2,2 Tertarik untuk mencobaiseng 26 29,2 Tertarik untuk mendapatkan hasil pemeriksaan darahskrining darah 7 7,9 Diwajibkan sebagai anggota suatu organisasi atau instansi 7 7,9 Keluarga atau saudara membutuhkan transfusi darah 9 10,1 Karena perasaan iba terhadap pasien 16 18 Total 89 100 Dari tabel 5.10. dapat dilihat bahwa frekuensi motivasi terbesar responden berdonor darah adalah karena tertarik untuk mencoba atau iseng yaitu 29,2. Data lengkap distribusi frekuensi alasan responden belummenolak mendonorkan darah dapat dilihat pada tabel 5.11. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi Alasan Responden Menolak Mendonorkan Darah Motivasi f Tidak memiliki kriteria donor 64 34,6 Tidak tahu bagaimana menjadi donor 19 10,3 Tidak pernah ada anggota keluarga atau teman yang memerlukan darah 15 8,1 Tidak peduli 11 5,9 Takut terinfeksi 21 11,4 Takut terhadap jarum suntik 21 11,4 Takut akan efek samping donor darah 16 8,6 dll 18 9,7 Total 185 100 Dari tabel 5.11. dapat dilihat bahwa frekuensi alasan terbesar responden belumtidak berdonor darah adalah karena tidak memiliki kriteria berdonor darah yaitu sebanyak 34,6. Analisis karakteristik responden terhadap status donor darah terdiri dari analisis jenis kelamin, status kewarganegaraan, agama dan sukuetnis. Untuk variabel agama, peneliti mengelompokkan menjadi agama Islam dan non-Islam karena analisis tidak dapat dilakukan dengan 33 cells memiliki nilai expected cell dibawah 5. Hasil analisis menunjukkan bahwa adanya hubungan karakteristik individu dengan status donor darah P-value 0,05. Tabel 5.12. Tabel 5.12. Analisis Karakteristik Responden terhadap Status Donor Darah Analisis Perbandingan P-value Jenis Kelamin dengan Status Donor Darah 0,001 Status Kewarganegaraan dengan Status Donor Darah 0,028 Agama dengan Status Donor Darah 0,001 Sukuetnis dengan Status Donor Darah 0,023 Analisis dilanjutkan dengan perbandingan tingkat pengetahuan dengan status donor darah. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan terhadap perbandingan tersebut dengan p-value sebesar 0,059. Hasil Perbandingan sikap responden terhadap tindakan donor darah dengan status donor darah juga menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan P-value = 0,287 Tabel 5.13.. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Perbandingan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Terhadap Status Donor Darah Analisis Perbandingan P-value Tingkat Pengetahuan Dengan Status Donor Darah 0,059 Sikap dengan Status Donor Darah 0,287

5.5. Pembahasan