Manfaat Bagi Peneliti Sendiri Manfaat Bagi Organisasi Kemahasiswaan di FK USU Manfaat Bagi Akademisi

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat tentang gambaran pengetahuan dan sikap mahasiswa FK USU tentang donor darah. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai penilaian terhadap kesiapan dari mahasiswa FK USU untuk ikut berperan dalam menyukseskan peningkatan donor darah sukarela guna memenuhi kebutuhan darah Kota Medan.

1.4.2. Manfaat Bagi Peneliti Sendiri

Merupakan pengalaman berharga dan wadah latihan untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama kuliah.

1.4.3. Manfaat Bagi Organisasi Kemahasiswaan di FK USU

Sebagai bahan masukan dalam perencanaan upaya peningkatan promosi donor darah dan juga memperbanyak kegiatan donor darah di lingkungan kampus.

1.4.4. Manfaat Bagi Akademisi

Hasil penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan dan sikap tentang donor darah dengan tindakan berdonor darah pada Mahasiswa FK USU dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut yang berhubungan tentang donor darah. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan 2.1.1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang Notoatmodjo, 2007.

2.1.2. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan Notoatmodjo, 2007. 2.2. Sikap 2.2.1. Pengertian Sikap Sikap attitude merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Dari batasan-batasan di atas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Newcomb, salah seorang ahli psikologis sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap Universitas Sumatera Utara