Sifat Biologis Air Limbah

perawatan air limbah secara biologis. Detergen dan pestisida adalah juga bagian dari 20 sampai 40 persen adalah fraksi hampa dari limbah. Sejak mereka mengandung struktur cincin organik yang sulit untuk diurai. Kelompok umum dari surfaktan adalah alkil benzen sulfonat. Sebelumnya alkil benzen sulfonat turunan dari polimer yang besar dari propilen dan kelompok alkil adalah cabang yang tinggi. Strukutur ini, sangat tahan terhadap pengolahan secara biologi, hasil dalam kontaminasi dari dua permukaan dan persediaan air bawah tanah dengan kekayaan jenis yang tidak baik. Bahan ini sekarang membuat besarnya dari hidrokarbon normal rantai lurus, kemudian rantai karbon tidak bercabang memudahkan peruraian oleh bakteri. Meskipun beberapa limbah baunya adalah senyawa anorganik contoh, H 2 S, banyak disebabkan oleh senyawa organik yang menguap seperti merkaptan, asam butirat dan lainnya. Hammer, 1977

2.8.2 Sifat Biologis Air Limbah

Pemeriksaan biologis didalam air dan air limbah untuk memisahkan apakah ada bakteri-bakteri patogen berada di dalam air limbah. Keterangan biologis ini diperlukan untuk mengukur kualitas air terutama bagi air yang dipergunakan sebagai air minum serta untuk keperluan kolam renang. Selain itu untuk menaksir tingkat kekotoran air limbah sebelum dibuang ke badan air. Pembagian dari mikroorganisme adalah sangat bervariasi, sebab terdapat banyak skema yang bisa dipergunakan. Selain itu terdapat kecenderungan klasifikasi kedalam jenis binatang, tumbuh-tumbuhan dan protista. Sebagai gambaran umum, bahwa protista berisikan binatang bersel satu berkemampuan hidup sendiri dan membuat sel-sel baru sebagaiproses regenerasi. Banyak multiseluler tergolong dalam protista berisikan binatang bersel satu berkemampaun hidup sendiri dan membuat sel-sel baru sebagai proses regenerasi. Banyak multiseluler tergolong dalam protista sebab ada satu sel yang hidup sendiri apabila dipisahkan. Virus yang tergolong nonsel bisa juga tergolong sel, akan tetapi masih perlu dipertanyakan. Tumbuh-tumbuhan dan binatang mempunyai banyak sel organisme, di mana tumbuh-tumbuhan mendapatkan makanan melalui proses difusi kedalam sel sementara binatang menangkap dan memakan partikel makanan padat. Tabel 2.4 Klasifikasi Mikroorganisme yang ada di dalam Air Limbah No. Kelompok besar Anggota 1. Binatang Bertulang belakang Rotifers Kerang- kerangan Crustaceae Kutu dan Larva Worm and Larvae 2. Tumbuh-tumbuhan Lumut Ferns Pakispaku Ferns 3. Protista Bakteri, Ganggang Algae, Jamur Fungi, Hewan bersel satu Protozoa Sumber : Donald W. Sundstrom, 1979 2.9Pengolahan Kedua Air Limbah Secondary Treatment Pengolahan kedua umumnya mencakup proses biologis untuk mengurangi bahan- bahan organik melalui mikroorganisme yang ada di dalamnya. Pada proses ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain jumlah air limbah, tingkat kekotoran, jenis kotoran yang ada dan sebagainya. Reaktor pengolah lumpur aktif dan saringan penjernihan biasanya dipergunakan dalam tahap ini. Pada proses penggunaan lumpur aktif activated sludge, maka air limbah yang telah lama ditambahkan pada tangki aerasi dengan tujuan untuk memperbanyak jumlah bakteri secara cepat agar proses biologis dalam menguraikan bahan organik berjalan lebih cepat. Lumpur aktif tersebut dikenal sebagai MLSS Mixed Liquor Suspended Solid. Terdapat dua hal yang penting dalam proses biologis ini antara lain: 1. Proses penambahan oksigen. 2. Proses pertumbuhan bakteri.

2.9.1 Proses Penambahan Oksigen Aerasi