kedua komputer ini disatukan, maka akan didapat sebuah model jaringan komputer client-server [7].
Bedanya sistem client-server ini dengan sistem LAN yang konvensional dulu adalah sistem berbeda karena distributed processing atau pemrosesan terdistribusi,
artinya tugas pemrosesan tidak hanya dilakukan oleh komputer pusat server saja, tetapi dibagi-bagi juga kepada komputer-komputer pemakai client. Pada networking
konvensional, tugas pemrosesan seluruhnya akan dilakukan oleh server sehingga beban pemrosesan dan lalu lintas network terpusat pada server tersebut. Cara ini dapat
dilakukan apabila lalu lintas data tidak terlalu padat dan server mampu menangani seluruh tugas pemrosesan yang diminta oleh setiap client workstation. Tetapi
semakin hari kebutuhan networking semakin berkembang. Jika dulu mungkin jumlah workstation sekitar seratusan, kini bisa mencapai ribuan, bahkan tersebar bukan
hanya dalam satu lingkungan saja, melainkan sudah ke belahan dunia yang lain. Jika hal ini terjadi, beban server akan semakin bertambah dan server akan semakin
kewalahan menangani permintaan pemrosesan dari setiap workstation. Pemakai juga akan kesal dengan lamanya waktu respon yang diberikan oleh server.
Dengan sistem client-server, tugas dan beban pemrosesan dibagi-bagi antara komputer client dan komputer server. Sebagai contoh, jika ada client yang meminta
suatu pengurutan database kepada server, server tidak akan melakukan proses pengurutan itu pada CPU-nya, tetapi hanya akan mengirimkan salinan database
tersebut kepada client. Selanjutnya komputer client yang kemudian akan melakukan proses pengurutan database tersebut. Cara ini sangat efektif untuk mengurangi beban
kerja pada server. Tetapi masalahnya kini timbul pada komputer client, komputer client selain sudah menjalankan programnya masing-masing, ia kini juga harus
menangani pemrosesan data dari server, sehingga beban PC-PC client yang terhubung pada network akan semakin meningkat.
2.4.3 Komponen LAN
Bagi yang telah mengenal dunia networking tentu sudah mengenal apa saja komponen perangkat keras yang dibutuhkan untuk membentuk suatu jaringan komputer, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Server
Server adalah komputer pusat yang mengendalikan seluruh aktivitas jaringan komputer. Server selain berfungsi mengatur network juga digunakan sebagai pusat
penyimpanan data atau program yang dapat diakses oleh komputer client. Server dapat berupa PC biasa atau komputer yang khusus dirancang sebagai server.
Untuk network berskala kecil, anda bisa menggunakan PC biasa dengan konfigurasi yang tinggi untuk melayani permintaan dari komputer-komputer
client. Pada network berskala kecil dengan komputer sekitar 10-50 buah, anda bisa menggunakan satu buah server saja. Tetapi pada network berskala besar
dengan ratusan atau bahakan ribuan komputer, terkadang memerlukan dua atau lebih server yang digabung untuk membagi beban pemrosesan. Biasanya
penggunaan server ganda ini disebar pada departemen-departemen yang terpisah.
2. Workstation
Workstation merupakan node atau host yang berupa suatu sistem komputer. Sistem komputer ini dapat berupa PC atau dapat pula berupa suatu komputer yang
besar seperti sistem minicomputer, bahkan suatu mainframe. Workstation dapat bekerja sendiri stand-alone dapat pula menggunakan jaringan untuk bertukar
data dengan workstation atau user yang lain [9]. Bagi yang telah berkecimpung di dunia networking, tentunya telah mengenal istilah workstation. Workstation adalah
komputer yang digunakan oleh setiap orang untuk mengakses komputer pusat. Tetapi pada lingkungan networking yang ada sekarang ini, istilah workstation juga
sering dipertukarkan dengan istilah client yang lebih cocok dengan model networking client-server. Pada umumnya workstation adalah komputer PC biasa
yang dapat terdiri dari berbagai jenis, mulai dari komputer berprosesor 286 sampai kepada yang berprosesor Pentium. Workstation misalnya komputer 286 dengan
memori 4 MB tanpa hard disk, karena pemrosesan dan penyimpanan data semuanya dilakukan secara terpusat pada server. Tetapi pada model networking
client-server menggunakan teknik pemrosesan terdistribusi sehingga beban pemrosesan dibagi-bagi antra komputer server dan client. Jika komputer client
konfigurasinya pas-pasan saja, ia akan lambat menampilkan informasi yang dimintanya bahkan maupun servernya memiliki kualitas dan kecepatan yang
tinggi. Dapat dilihat disini, selain server saat ini komputer client juga memegang
Universitas Sumatera Utara
peranan penting dalam dunia networking. Sistem clinet-server sudah semakin banyak digunakan pada sistem operasi netwok yang baru seperti misalnya
Windows NT dan pada program-program pembangunan aplikasi untuk network seperti misalnya SQL Server, Visual Basic, Visual FoxPro, dan sebagainya. Jadi
untuk workstation, pilihlah PC yang berkualitas baik dengan konfigurasi yang cukup, misalnya komputer Pentium dengan RAM minimal 16MB dan hard disk
500MB.
3. NIC Network Interface Card
Network Interface Card NIC atau sering juga disebut dengan Adapter Card adalah sebuah kartu yang dipasang pada semua komputer yang ingin dihubungkan
pada suatu network termasuk komputer server dan client. Kartu NIC inilah yang berfungsi menghubungkan komputer-komputer pada suatu LAN dan mengizinkan
semua komputer tersebut dapat saling berkomunikasi. Kartu jaringan Network Interface Card – NIC merupakan komponen utama dari sebuah komputer yang
berfungsi sebagai media pertukaran data antar komputer melalui suatu jaringan yang terintegrasi. Berdasarkan arsitektur bus saluran data, ada beberapa macam
tipe kartu jaringan yang bisa dilihat dari bentuk fisiknya, yaitu: Tipe ISA, EISA, MCA, dan PCI. Gambar 1.1 menunjukkan beragam tipe kartu jaringan:
Gambar 1.1 Bentuk fisik beberapa tipe kartu jaringan Kartu jaringan yang umum beredar saat ini adalah tipe PCI, yang mempunyai
performansi dan kapabilitas yang lebih baik dengan bentuk fisik yang lebih kecil. Kartu jaringan dengan arsitektur PCI ini dapat melayani transfer data hingga 100
MBps dan untuk beberapa merek, langsung dapat dikenali oleh Windows sesaat
Universitas Sumatera Utara
setelah dipasangkan pada CPU lebih dikenal dengan kartu jaringan PnP- Plug and Play [10].
4. Link hubungan
Workstation dan server tidak dapat berfungsi apabila peralatan tersebut secara fisik tidak terhubung. Hubungan tersebut dalam LAN dikenal sebagai media
transmisi yang umumnya berupa kabel. Adapun beberapa contoh dari link adalah:
Jenis-jenis kabel yang digunakan untuk network di antaranya adalah :
1. Kabel twisted pair
Yaitu kabel yang dibuat dari dua sampai empat pasang kawat yang dipilin pada sepanjang kabel untuk mengurangi derau RF. Kabel twisted pair ini terbagi lagi ke
dalam dua jenis : shielded twisted pair STP dan unshielded twisted pair UTP. Bagi yang awam, kabel ini serupa dengan kabel telepon, dan merupakan pilihan
yang baik untuk network skala kecil hingga menengah.
2. Kabel koaksial
Kabel ini sering juga digunakan sebagai kabel antena TV, dan disebut juga sebagai kabel BNC Bayonet Naur Connector. Kabel koaksial ini adalah kabel yang
paling banyak dipakai pada network Karena memiliki perlindungan derau yang lebih tinggi, murah dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar.
3. Kabel serat optic
Seperti namanya, kabel ini menggunakan sinyal cahaya fotonik untuk mengirimkan data. Kelebihan yang utama dari kabel serat optic adalah
kecepatannya cahaya jauh lebih cepat menghantarkan dan kabel ini juga hampir tidak memiliki masalah gangguan karena cahaya tidak dipengaruhi oleh derau
elektronik. Sebaliknya, kelemahan yang masih dimiliki oleh kabel ini adalah pada masalah harga. Kabel serat optic jauh lebih mahal dari pada kabel elektronik
lainnya.
Universitas Sumatera Utara
4. Network tanpa kabel
Saat ini juga sudah dimulai digunakan network tanpa kabel wireless network. Network ini biasanya menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro
untuk menghantar data. Walaupun kedengerannya praktis, tetapi network semacam ini masih jarang digunakan karena kendala yang dimiliki oleh media
tanpa kabel jarak, bandwidth, dan yang terutama biaya.
2.5 Komponen Perangkat Lunak Intranet