3.4 DHCP Dynamic Host Configuration Protocol Server
Pada suatu gedung perkantoran besar seperti PT.indosat yang memiliki bayak komputer, sistem DHCP server banyak digunakan. Dengan DHCP server, seorang
administrator tidak perlu mendatangi komputer-komputer client untuk memberi alamat IP. DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang
dapat menyewakan alamat IP dan informasi TCPIP lainnya kepada semua client yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT server,
Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNULinux memiliki layanan seperti ini.
DHCP Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur clientserver yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP
dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang
di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak
parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
Pada PT.indosat tidak sedikit komputer yang ada, kegunaan dari DHCP sangatlah besar dalam jaringan perusahaan ini. Intinya dengan adanya DHCP maka
akan mampu mengurangi pekerjaan dalam mengadministrasi suatu jaringan komputer berbasis IP yang besar. Bayangkan jika suatu jaringan komputer yang terdiri dari 1000
komputer dan administraor harus mengeset IP address pada masing-masing komputer secara manual tentu tidak mudah dan tidak efisien.
3.5 Cara Melindungi Intranet
Cara melindungi intranet dari bahaya yang bisa mengancam seluruh aset network baik komponen intranet maupun data yang terdapat di dalamnya, perusahaan harus
melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya preventif pencegahan maupun curatif
Universitas Sumatera Utara
pengobatan. Beberapa dari tindakan keamanan yang umum diterapkan perusahaan pada network adalah:
1. Password Password adalah perlindungan yang paling umum digunakan pada semua network.
Seluruh network pasti menggunakan password sebagai salah satu tindakan pencegahan agar pemakai yang tidak berhak tidak dapat mengakses ke sistem
dimana tidak diperbolehkan.
3. Membatasi Izin Akses
Membatasi izin akses adalah tindakan keamanan dasar kedua setelah password yang banyak digunakan pada network perusahaan. Menentukan izin apa saja yang
diperbolehkan atau dilarang untuk mengakses sumber-sumber daya network. Misalnya, seorang staff bagian pemasaran hanya bisa mengakses daerah-daerah
yang menjadi kepentingannya saja, seperti mengakses data bagian keuangan saja. Karyawan tersebut tidak diizinkan untuk mengakses data-data yang terdapat
bagian lain yang bukan menjadi haknya, seperti bagian network dan sebagainya.
4. Menyaring Alamat IP
Menyaring alamat IP adalah yang paling mudah, jika sebelumnya karyawan dilarang memasuki daerah tertentu pada network, pada penyaringan IP di sini yang
dibatasi adalah komputer yang di gunakan oleh pemakai tersebut. Setiap karyawan yang memiliki protokol TCPIP memiliki nomor IP-nya masing-masing.
Pembatasan IP pada dasarnya hanyalah menentukan alamat IP mana saja yang diberi akses ke sumber daya tertentu serta alamat IP mana saja yang dicegah
aksesnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
ANALISIS SISTEM
4.1 Analisis Sistem
Telah diketahui sebelumnya bahwa latar belakang dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk menganalisis suatu teknologi jaringan intranet yang telah digunakan
pada PT. indosat. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut bagaimana analisis system jaringan intranet dan konfigurasi jaringan intranet.
4.2 Analisis Sistem Jaringan Intranet