8. Terhubung dengan sistem internet sehingga memungkinkan akses terhadap berbagai informasi yang terdapat di internet.
2.4 Komponen Perangkat Keras Intranet
Komponen perangkat keras yang digunakan untuk membangun sebuah jaringan intranet sebenarnya tidak berbeda dengan komponen perangkat keras network local
LAN. Pada bagian ini akan dijelaskan secara singkat komponen-komponen dasar perangkat keras apa saja yang digunakan untuk membentuk intranet.
2.4.1 Local Area Network LAN
Intranet adalah sebuah jaringan komputer lokal LAN yang diberikan teknologi internet atau World Wide Web. Jadi dari situ kita bisa ketahui bahwa untuk
menggunakan suatu intranet pada sebuah organisasi, organisasi tersebut haruslah memiliki sebuah jaringan komputer lokal LAN terlebih dahulu [7].
LAN local Area Network atau jaringan komputer lokal adalah beberapa komputer yang saling terhubung di dalam suatu lokasi. Semua komputer di dalam
LAN dapat saling berhubungan dan mengakses sumber-sumber daya yang ada pada komputer yang lain. Sumber daya resource yang dimaksud di sini bisa berupa data
pada server, data pada komputer lain, printer, peripheral lain, dan sebagainya [7].
2.4.2 Client – Server
Terlebih dahulu akan dibahas mengenai teknologi client – server yang digunakan di dalam intranet. Komputer pusat yang memberikan suatu dokumen disebut sebagai
server, sedangkan komputer yan meminta dokumen disebut client. Komputer client biasanya berupa PC biasa dan digunakan oleh pemakai atau pegawai perusahaan untuk
meminta informasi dari server, sedangkan komputer server digunakan untuk menyimpan data dan program serta menyediakan pelayanan network pada client. Jika
Universitas Sumatera Utara
kedua komputer ini disatukan, maka akan didapat sebuah model jaringan komputer client-server [7].
Bedanya sistem client-server ini dengan sistem LAN yang konvensional dulu adalah sistem berbeda karena distributed processing atau pemrosesan terdistribusi,
artinya tugas pemrosesan tidak hanya dilakukan oleh komputer pusat server saja, tetapi dibagi-bagi juga kepada komputer-komputer pemakai client. Pada networking
konvensional, tugas pemrosesan seluruhnya akan dilakukan oleh server sehingga beban pemrosesan dan lalu lintas network terpusat pada server tersebut. Cara ini dapat
dilakukan apabila lalu lintas data tidak terlalu padat dan server mampu menangani seluruh tugas pemrosesan yang diminta oleh setiap client workstation. Tetapi
semakin hari kebutuhan networking semakin berkembang. Jika dulu mungkin jumlah workstation sekitar seratusan, kini bisa mencapai ribuan, bahkan tersebar bukan
hanya dalam satu lingkungan saja, melainkan sudah ke belahan dunia yang lain. Jika hal ini terjadi, beban server akan semakin bertambah dan server akan semakin
kewalahan menangani permintaan pemrosesan dari setiap workstation. Pemakai juga akan kesal dengan lamanya waktu respon yang diberikan oleh server.
Dengan sistem client-server, tugas dan beban pemrosesan dibagi-bagi antara komputer client dan komputer server. Sebagai contoh, jika ada client yang meminta
suatu pengurutan database kepada server, server tidak akan melakukan proses pengurutan itu pada CPU-nya, tetapi hanya akan mengirimkan salinan database
tersebut kepada client. Selanjutnya komputer client yang kemudian akan melakukan proses pengurutan database tersebut. Cara ini sangat efektif untuk mengurangi beban
kerja pada server. Tetapi masalahnya kini timbul pada komputer client, komputer client selain sudah menjalankan programnya masing-masing, ia kini juga harus
menangani pemrosesan data dari server, sehingga beban PC-PC client yang terhubung pada network akan semakin meningkat.
2.4.3 Komponen LAN