Analisa Frekuensi Curah Hujan

Tabel 4.12 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Gumbel No Periode ulang T tahun Y TR Y n S n X S Curah hujan X T 1 2 0.3668 0.4952 0.9496 94,95 27,3 91,26 2 5 1.5004 0.4952 0.9496 94,95 27,3 123,85 3 10 2.2510 0.4952 0.9496 94,95 27,3 145,43 4 20 2.9709 0.4952 0.9496 94,95 27,3 172,69 5 50 3.9028 0.4952 0.9496 94,95 27,3 192,92 6 100 4.6012 0.4952 0.9496 94,95 27,3 213,00

4.1.3. Analisa Frekuensi Curah Hujan

Frekuensi hujan adalah besarnya kemungkinan suatu besaran hujan disamai atau dilampaui. Analisa frekuensi diperlukan seri data hujan yang diperoleh dari penakar hujan, baik yang manual maupun otomatis. Analisa frekuensi ini didasarkan pada sifat statistik data kejadian yang telah lalu untuk memperoleh probabilitas besaran hujan di masa yang akan datang. Dengan anggapan bahwa sifat statistik kejadian hujan yang akan datang masih sama dengan sifat statistik kejadian hujan masa lalu. Analisa frekuensi curah hujan diperlukan untuk menentukan jenis sebaran distribusi. Berikut analisa frekuensi curah hujan pada tabel 4.13 Tabel 4.13 Analisa Frekuensi Curah Hujan No. X i 1 158,5 63,55 4038,60 256653,19 16310310,15 2 117 22,05 486,20 10720,77 236392,87 3 99 4,05 16,40 66,43 269,04 4 97,5 2,55 6,50 16,58 42,28 5 96 1,05 1,10 1,16 1,22 6 87 -7,95 63,20 -502,46 3994,56 x x i − 2 x x i − 3 x x i − 4 x x i − Universitas Sumatera Utara 7 86,5 -8,45 71,40 -603,35 5098,32 8 75 -19,95 398,00 -7940,15 158405,99 No. X i 9 68,5 -26,45 699,60 -18504,49 489443,66 10 64,5 -30,45 927,20 -28233,32 859704,48 Total 949,5 6708,23 211674,36 18063662,56 Rata-rata 94,95 670,823 21167,436 1806366,256 Sumber:Hasil Perhitungan Dari hasil perhitungan diatas selanjutnya ditentukan jenis sebaran yang sesuai, dalam penentuan jenis sebaran diperlukan faktor-faktor sebagai berikut: 1. Koefesien Kemencengan C s 2. Koefesien Kurtosis C k 3. Koefesien Variasi C v x x i − 2 x x i − 3 x x i − 4 x x i − Universitas Sumatera Utara

4.1.3.1 Pemilihan Jenis Distribusi

Untuk menentukan jenis sebaran yang akan digunakan, maka parameter statistik data curah hujan wilayah diperiksa terhadap beberapa jenis sebaran sebagai berikut : 1. Distribusi Gumbel 2. Distribusi Log Normal 3. Distribusi Log Person III 4. Distribusi Normal Berikut ini adalah perbandingan syarat-syarat distribusi dan hasil perhitungan analisa frekuensi hujan. Tabel 4.14 Uji parameter statistik untuk menentukan jenis sebaran No Jenis Sebaran Syarat Hasil Perhitungan Keterangan 1 Normal C s = 0 1,4447 tidak sesuai C k = 3 6,4513 tidak sesuai 2 Log Normal C S = C V 3 + 3C V 0,8862 tidak sesuai C K = C V 8 +6C V 6 +15C V 4 + 16C V 2 +3 4,4284 tidak sesuai 3 Gumbel C S = 1.14 1,4447 tidak sesuai C K = 5.4 6,4513 tidak sesuai 4 Log Pearson III Selain dari nilai di atas sesuai Sumber: Bambang Triadmojo, 2008: 250 Berdasarkan tabel 4.9, maka distribusi Log Normal Cs ≠ 3Cv+Cv 3 dan Gumbel Cs 1,14 dan Ck 5,4 tidak dapat digunakan sebagai metode perhitungan curah hujan rancangan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan analisis frekuensi yang dilakukan pada data curah hujan harian maksimum diperoleh bahwa jenis distribusi yang paling cocok dengan sebaran data curah hujan harian maksimum di daerah aliran air adalah distribusi Log Pearson type III.

4.1.3.2 Menentukan Nilai Chi-Kuadrat

Rumus: Dimana: X 2 = Harga chi kuadrat Dk = Derajat kebebasan R = Banyaknya keterikatanbanyaknya parameter N = Jumlah data = 10 Oi = Jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok ke-i Ei = Jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke-i G = Jumlah kelas G = 1+3,332 log n = 1+3,332 log 10 = 4,322 5 kelas Dk = G-R+1 Untuk distribusi log Pearson Tipe III digunakan R=2 Dk = 5 –2+1 = 2 Ei = = 5 10 = 2 = Universitas Sumatera Utara = = 23,5 =½ 23,5 = 11,75 Rawal = Rmin - ½ = 64,50 – 11,75 = 52,75 Tabel 4.15 Perhitungan metode Chi-Kuadrat No Kemungkinan Ei Oi Ei-Oi 2 Ei-Oi 2 Ei 1 52,75 x 76,25 2 2 2 76,25 x 99,75 2 4 4 2 3 99,75 x 123,25 2 3 1 0,5 4 123,25 x 146,75 2 4 2 5 146,75 x 170,25 2 1 1 0,5 Jumlah 10 10 5 Sumber : Hasil Perhitungan Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh bahwa sebesar 5,00 mm, sedangkan nilai Chi Kuadrat lihat tabel 2.3 diperoleh nilai Chi Kuadrat untuk taraf signifikan 0,05 sebagai berikut:  α = 0,05  X 2 0,05 = 5,991 Kontrol Telah dijelaskan bahwa, diharapkan nilai Chi Kuadrat harus lebih kecil dari pada nilai Chi Kuadrat kritisnya. X 2 X 2 0,05 5,00 5,991 …………………………………………………………...OK Universitas Sumatera Utara

4.1.3.2. Peritungan Logaritma Hujan Rencana

Log X T = Log Xr + K. S T = 5 tahun Log X 5 = Log Xr + K. S Log X 5 = 1,963 + 0,835. 0,115 Log X 5 = 2,059 X 5 = 114,51 mm

4.1.4 Koefisien Pengaliran