Intensitas Curah Hujan Rencana Waktu Konsentrasi

21 8,034 8,897 10,283 11,591 32,671 35,479 38,932 41,401 22 8,643 9,542 10,982 12,338 33,924 36,781 40,289 42,796 23 9,260 10,196 11,689 13,091 36,172 38,076 41,638 44,181 24 9,886 10,856 12,401 13,848 36,415 39,364 42,980 45,558 25 10,520 11,524 13,120 14,611 37,652 40,646 44,314 46,928 26 11,160 12,198 13,844 15,379 38,885 41,923 45,642 48,920 27 11,808 12,879 14,573 16,151 40,113 43,194 46,963 49,645 28 12,461 13,565 15,308 16,928 41,337 44,461 48,278 50,993 29 13,121 14,256 16,047 17,708 42,557 45,722 49,588 52,336 30 13,787 14,953 16,791 18,493 43,773 46,979 50,892 53,672 Suripin, 2003, Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan : 372 Tabel 2.9 Nilai kritis D o untuk uji Smirnov-Kolmogorov N Derajad kepercayaan, α 0,20 0,10 0,05 0,01 5 0,45 0,51 0,56 0,67 10 0,32 0,37 0,41 0,49 15 0,27 0,30 0,34 0,40 20 0,23 0,26 0,29 0,36 25 0,21 0,24 0,27 0,32 30 0,19 0,22 0,24 0,29 35 0,18 0,20 0,23 0,27 40 0,17 0,19 0,21 0,25 45 0,16 0,18 0,20 0,24 50 0,15 0,17 0,19 0,23 N50 1,07N 0,5 1,22N 0,5 1,36N 0,5 1,63N 0,5 Sumber : Bonnier, 1980

2.2.5 Intensitas Curah Hujan Rencana

Intensitas hujan didefinisikan sebagai tinggi curah hujan persatuan waktu. Untuk mentransformasikan tinggi hujan rencana menjadi debit banjir rancangan diperlukan curah hujan jam-jaman. Pada umumnya data hujan yang tersedia pada stasiun meteorologi adalah data hujan harian, artinya data yang tercatat secara kumulatif selama 24 jam. Universitas Sumatera Utara Jika data hujan jam-jaman tidak ter-sedia, maka pola distribusi hujan jam- jaman dapat dilakukan dengan menggu-nakan pendekatan sebaran dan nisbah hujan jam-jaman dengan menggunakan Rumus Mononobe sebagai berikut : I = t R 24 x c T T 23 2.12 Dengan : I = intensitas hujan rata-rata dalam t jam mmjam R 24 = curah hujan efektif dalam satu hari mm; t = lama waktu hujan jam; T = waktu mulai hujan jam; T c = waktu konsentrasi hujan jam.

2.2.7 Waktu Konsentrasi

Waktu konsentrasi pada daerah pengaliran adalah waktu yang dibutuhkan air untuk mengalir dari daerah yang terjauh ke suatu pembuang outlet tertentu, yang diasumsikan bahwa lamanya hujan sama dengan waktu konsentrasi pada semua bagian daerah pengaliran dimana air hujan berkumpul bersama-sama untuk mendapatkan suatu debit yang maksimum pada outlet. Waktu konsentasi terdiri dari 2 dua bagian: a. Waktu pemasukan inlet time atau time of entry yaitu waktu yang dibutuhkan oleh aliran permukaan untuk masuk ke saluran. b. Waktu pengaliran conduit time yaitu waktu yang diperlukan oleh air untuk mengalir di sepanjang saluran sampai titik kontrol yang ditentukan di bagian hilir.pada saluran. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 Contoh Saluran A – B pada suatu daerah pengaliran Suyono, 1976 Pada Gambar 2.5, terlihat sebuah saluran drainase melintasi diagonal A- B pada sebuah daerah pengaliran. Bila hujan jatuh pada titik A maka hujan tersebut akan segera mengalirkan ke titik B dan seterusnya, demikian juga halnya air hujan yang jatuh di sekitar titik A akan masuk ke saluran dan seterusnya sampai di titik B. Dari gambaran ini dapat dijelaskan adalah waktu pemasukan adalah waktu yang dibutuhkan air hujan dari titik terjauh masuk ke titik pengaliran misalnya titik A, sedangkan waktu pengaliran adalah waktu yang dibutuhkan oleh air dalam perjalanan dari titik A ke B. Waktu pemasukan inlet time dipengaruhi oleh: 1. Kekasaran permukaan daerah pengaliran. 2. Kejenuhan daerah pengaliran. 3. Kemiringan daerah pengaliran. 4. Sisi dari bagian daerah atau jarak areal pembagi ke saluran. 5. Susunan atap perumahan yang ada pada daerah tersebut. Dalam hal ini untuk curah hujan yang berasal dari atap, perkerasan halaman ataupun jalan yang langsung masuk kesaluran, waktu pemasukannya tidak lebih dari 5 menit. Pada daerah komersial yang relatif datar, waktu pemasukan yang dibutuhkan sekitar 10 samapi 15 menit, dan pada daerah pemukiman penduduk yang relatif datar waktu yang dibutuhkan sekitar 20 sampai 30 menit. Universitas Sumatera Utara Waktu pengaliran time of flow tergantung pada perbandingan panjang saluran dan kecepatan aliran. Menurut rumus empiris dari Kirpich yang diasumsikan dari rumus Manning untuk koefisien kekasaran rata-rata dan jari-jari hidraulis yang berlaku umum adalah sebagai berikut: 2.13 di mana: = waktu pengaliran menit, L = panjang saluran yang ditinjau dari inlet pemasukan sampai ke tampang yang ditinjau m, s = slope kemiringan daerah pengaliran. Maka waktu konsentrasi = waktu pemasukan + waktu pengaliran atau: 2.14 2.2.8 Koefisien Limpasan run off Koefisien limpasan adalah suatu variabel yang didasarkan pada kondisi daerah pengaliran dan karakteristik hujan yang jatuh di daerah tersebut. Adapun kondisi dan karakteristik yang dimaksud adalah : 1. Keadaan hujan 2. Luas dan bentuk daerah aliran 3. Kemiringan daerah aliran dan kemi-ringan dasar sungai 4. Daya infiltrasi dan perkolasi tanah 5. Kelembaban tanah 6. Suhu udara dan angin serta evaporasi 7. Tata guna tanah Faktor-faktor yang mempengaruhi limpasan adalah: Universitas Sumatera Utara a. Faktor meteorologi yang meliputi intensitas curah hujan, durasi curah hujan dan distribusi curah hujan; b. Karakteristik daerah aliran yang meliputi luas dan bentuk daerah aliran, tofografi dan tata guna lahan. Salah satu metoda untuk memperkirakan koefisien aliran permukaan C adalah metoda rasional USSCS 1973. Berdasarkan metoda ini, faktor utama yang mempengaruhi nilai C adalah laju infiltrasi tanah atau persentase lahan kedap air, kemiringan lahan, vegetasi, sifat dan kondisi tanah dan intensitas hujan.

2.2.9 Analisa Debit Banjir Rancangan