Metode Pengambilan Sampel Produsen petani Metode Pengumpulan Data 97.55 430.60

III. METODE PENELITIAN 3.1.Metode Penentuan Daerah Penelitian.

Daerah penelitian ditentukan secara purposive, yaitu di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru, Kota Padangsidempuan, dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru merupakan salah satu sentra produksi salak di Kota Padangsidempuan dengan luas panen 60 Ha dan produksi 1080 ton. Pembangunan dibidang pemasaran merupakan salah satu bidang yang relatif diabaikan dalam usaha perdagangan. Produktivitas yang tinggi ternyata belum merupakan keberhasilan jika tidak diimbangi dengan sistem pemasaran yang baik. Usaha yang maju mempunyai hubungan yang erat dengan pasar. Peningkatan produksi tanpa diimbangi dengan kemampuan pasar untuk menampung seluruh produksi serta kemauan pendistribusian yang baik tidak akan bertahan lama.

3.2. Metode Pengambilan Sampel Produsen petani

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh petani salak yang ada di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru yaitu sejumlah ± 600 KK. Sampel diambil dengan menggunakan metode Simple Random Sampling yaitu sebanyak 30 KK. Universitas Sumatera Utara Lembaga Pemasaran Untuk lembaga pemasaran terdiri dari pedagang besar, pedagang pengecer serta pedagang luar daerah. Pengambilan sampel pedagang dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Snowball Sampling, yaitu penelusuran mulai dari produsen hingga lembaga pemasaran berikutnya. Untuk pedagang besar di daerah penelitian di ambil 4 sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara penelusuran yaitu mengikuti saluran pemasaran berdasarkan informasi dari petani. Untuk pedagang pengecer diambil dari informasi yang diperoleh dari pedagang besar sebanyak 4 sampel.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan para responden berdasarkan daftar kuisioner yaang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang diperoleh dari berbaagai instansi lembaga atau dinas terkait yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.4. Metode Analisis Data

Untuk hipotesis 1,2, diuji dengan analisis deskriftif berdasarkan survey yang dilakukan di daaerah penelitian Untuk menghitung biaya pemasaran pada hipotesis 3 dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan selama melakukan fungsi-fungsi pemasaran. Universitas Sumatera Utara Untuk hipotesis 4 digunakan analisis tabulasi sederhana dengan menghitung sebaran harga price spread dan bagian harga yang diterima share margin pada setiap komponen pemasaran. a. Sebaran harga price spread dihitung dengan menggunakan rumus: M ji = P si – P bi atau M ji = B ti + I Dimana: Mji = Marjin pada lembaga pemasaran tingkat ke-i Psi = Harga jual pada lembaga pemasaran pada lembaga tingkat ke-i Pbi = Harga beli lembaga pemasaran tingkat ke-i Bti = Biaya pemasaran tingkat ke-i I = Keuntungan pemasaran tingkat ke-i b. Bagian harga yang diterima Share Margin dihitung dengan menggunakan rumus : 100 x Pk Pp Sm = Dimana: Sm = Share margin dalam persen Pp = Harga yang diterima produsen atau pedagang Pk = Harga beli konsumen Anonimous, 2005 Universitas Sumatera Utara Untuk menghitung tingkat efisiensi pemasaran pada hipotesis 5 digunakan rumus : 100 X dipasarkan yang produk Nilai pemasaran Biaya Ep = Dimana: pemasaran akan lebih efesien apabila nilai efisiensi pemasaran Ep semakin kecil. Soekartawi, 2002 Definisi dan Batasan Opersional. Untuk menghindari dan kesalah pahaman dan kekeliruan dalam proses penelitian, maka penulis membuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut: Definisi 1. Fungsi pemasaran adalah aktivitas, usaha atau jasa-jasa yang dilaksanakan dalam proses penyebaran barang atau jasa. 2. Efisiensi pemasaran adalah suatu keadaan yang digunakan dalam penilaian pestasi kerja proses pemasaran bagi semua lembaga yang terkait dalam pemasaran atau biaya pemasaraan dibagi dengan nilai produk yang dihasilkan. 3. Share margin adalah persentase price spread terhadap konsumen akhir, yaitu bagian harga yang diterima oleh setiap lembaga pemasaran terhadap harga beli. 4. Price spread adalah kelompok harga beli dan harga jual juga biaya-biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran dan margin keuntungan dari setiap lembaga pemasaran. Universitas Sumatera Utara 5. Lembaga pemasaran adalah orang atau badan yang terlibat dalam proses pemasaran hasil pertanian. 6. Biaya pemasaran terdiri dari biaya-biaya yang diperlukan lembaga- lembaga pemasaran untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran. Batasan Operasional 1. Tempat penelitian adalah Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru Kota Padangsidempuan 2. Waktu Penelitian adalah Pebruari 2008. 3. Sampel adalah petani salak di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru Kota Padangsidempuan. 4. Lembaga pemasaran adalah orang atau badan yang terlibat dalam proses pemasaran salak di Kecamatan Padangsideempuan Hutaimbaru, Kota Padangsidempuan. Universitas Sumatera Utara IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

5. 1. Deskripsi Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru

1. Letak Topografi

Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru adalah salah satu diantara 6 wilayah kecamatan di Kota Padangsidempuan. Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru terletak dengan ketinggian 390 meter di atas permukaan laut dengan luas wilayah 22,3418 km 2 pada 1 o 22’ 0,3” LU, 99 o 14’ 0,44” BT. Batas-batas wilayah Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan Padangsidempuan Angkola Julu - Sebelah Selatan berbatasan dengan Padangsidempuan Utara - Sebelah Barat berbatasan dengan Padangsidempuan Barat Kab. Tapanuli Selatan - Sebelah Timur berbatasan dengan Angkola Julu Jarak Kantor Camat ke Kantor Walikota Padangsidempuan adalah 6 km.

2. Luas Wilayah Kecamatan Tahun 2006.

Luas wilayah Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan Table 3 dapat diketahui bahwa wilayah yang paling luas yaitu Desa Kelurahan Lembah Lubuk Manik sebesar 4.31 km 2 atau sekitar19.33 dari luas wilayah kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru dan wilayah yang paling kecil yaitu Desa Kelurahan Partihaman Saroha dengan luas 0.77 km 2 atau sekitar 3.49 dari luas wilayah Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Luas Wilayah dan Rasio Terhadap Luas Kecamatan Menurut DesaKelurahan Tahun 2006 No Desa Kelurahan Luas Wilayah km 2 Rasio Terhadap Luas Kecamatan 1 Partihaman Saroha 0.77 3.49 2 Hutaimbaru 2.88 12.89 3 Palopat Maria 1.08 4.83 4 Sabungan Jae 1.05 4.75 5 Lembah Lubuk Manik 4.31 19.33 6 Sabungan Sipabangun 2.37 10.65 7 Singali 0.96 4.30 8 Huta Padang 3.75 16.79 9 Lubuk Raya 3.56 15.94 10 Tinjoman 1.57 7.03 Jumlah 22.34 100.00 Sumber : Kantor Kec. Padangsidempuan Hutaimbaru, 2005

3. Luas Lahan Menurut Penggunaan.

Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru mempunyai beberapa penggunaan tanah dari keseluruhan luas wilayah. Hal ini dapat dilihat pada Table 4 berikut: Tabel 4. Luas Lahan Menurut Pengguaan dan DesaKelurahan Tahun 2006 No Desa Kelurahan Tanah Sawah Ha Tanah Kering Ha Jumlah Ha 1 Partihaman Saroha 40 37.6 77.6 2 Hutaimbaru 170 118.1 288.1 3 Palopat Maria 36 72.3 108.3 4 Sabungan Jae 56 49.6 105.6 5 Lembah Lubuk Manik 150 281.9 431.9 6 Sabungan Sipabangun 112 125.5 237.5 7 Singali 22 74.2 96.2 8 Huta Padang 33 342.3 375.3 9 Lubuk Raya 210 146.4 356.4 10 Tinjoman 20 137.3 157.3 Jumlah 849 1385.2 2234.2 Sumber : Kantor Kec. Padangsidempuan Hutaimbaru, 2005 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Table 4 dapat diketahui bahwa sebagian besar wilayah Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru yaitu 1385.2 Ha merupakan tanah kering yang dipergunakan untuk berbagai hal seperti bangunanpekarangan dan sebagainya.

4. Keadaan Penduduk Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru

Penduduk Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Table 5 di bawah ini: Tabel 5. Banyaknya Penduduk Menurut Jenis Kelamin, dan DesaKelurahan Tahun 2006 No Desa Kelurahan Jenis Kelamin Jumlah Lk Pr 1 Partihaman Saroha 405 470 875 2 Hutaimbaru 1,235 1,265 2,500 3 Palopat Maria 1,093 1,154 2,247 4 Sabungan Jae 848 790 1,638 5 Lembah Lubuk Manik 942 1,002 1,944 6 Sabungan Sipabangun 757 734 1,491 7 Singali 316 309 625 8 Huta Padang 792 708 1,500 9 Lubuk Raya 625 627 1,252 10 Tinjoman 526 523 1,049 Jumlah 7,539 7,582 15,121 Sumber : Kantor Kec. Padangsidempuan Hutaimbaru, 2005 Jumlah penduduk di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru sebesar 15,121 jiwa. Jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih besar dari jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 7,582 jiwa, sedangkan jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 7,539 jiwa. Jumlah Universitas Sumatera Utara penduduk tertinggi terdapat di DesaKelurahan Hutaimbaru yaitu 2,500 jiwa dan jumlah penduduk terendah terdapat di DesaKelurahan Singali yaitu 625 jiwa.

5. Sarana dan Prasarana

Banyaknya perusahaan jasa Pos dan Telekomunikasi di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru dapat diliha pada Tabel 6 berikut: Tabel 6. Banyaknya Perusahaan Jasa Pos dan Telekomunikasi Menurut DesaKelurahan Tahun 2006 No Desa Kelurahan Kantor Pos RT. Telp. Kabel Wartel 1 Partihaman Saroha - 2 - 2 Hutaimbaru - 27 3 3 Palopat Maria - 21 1 4 Sabungan Jae - 20 - 5 Lembah Lubuk Manik - - - 6 Sabungan Sipabangun - - - 7 Singali - 4 1 8 Huta Padang - - - 9 Lubuk Raya - - - 10 Tinjoman - - - Jumlah - 66 4 Sumber: Laporan Perekonomian Kota Padangsidempuan BPS, 2005 Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru tidak terdapat perusahaan jasa Pos. Dan untuk Telekomunikasi terdapat 66 kabel telepon untuk rumah tangga dan 4 buah warung telepon. Jumlah kabel telepon untuk rumah tangga yang terbanyak terdapat di DesaKelurahan Hutaimbaru sebanyak 27 RT., dan terdapat 3 buah wartel di DesaKelurahan tersebut Untuk mengetahui panjang jalan di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru dapat dilihat pada Tabel 7 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Panjang Jalan Tiap Kecamatan Menurut Jenis Permukaan Tanah Tahun 2006 Kecamatan Jenis Permukaan Aspal Kerikil Tanah Tdk. Dirinci Jumlah PSP. Tenggara 13.00 11.80 39.00 8.00 71.80 PSP. Selatan 45.74 15.00 13.07 6.00 79.81 PSP. Batunadua 12.90 18.79 19.61 9.00 53.26 PSP. Utara 103.85 20.45 10.00 12.00 146.29 PSP. Hutaimbaru 16.10 3.00 12.19 28.00 59.30 PSP. Angkola Julu 6.00 2.50 3.65 8.00 20.15 Jumlah 197.58

64.50 97.55

71.00 430.60

Sumber: Laporan Perekonomian Kota Padangsidempuan BPS, 2005 Dari Tabel 7 diketahui panjang jalan di Kota Padangsidempuan adalah 430.60 km. Panjang Jalan di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru 50.30 km dengan jenis permukaan aspal 16.10 km, kerikil 3.00 km, tanah 12.19 km dan tidak dirinci sepanjang 28.00 km. Untuk mengetahui banyaknya angkutan umum darat menurut jenis angkutan di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru dapat dilihat pada Tabel 8 berikut: Tabel 8. Banyaknya Angukutan Umum Darat Menurut Jenis Angkutan dan DesaKelurahan Tahun 2006. DesaKelurahan Becak Oplet Mini Bus Truk Partihaman Saroha 7 1 - 1 Hutaimbaru 42 7 2 4 Palopat Maria 20 6 2 5 Sabungan Jae 12 5 - - Lembah Lubuk Manik 4 2 - - Sabungan Sipabangun 9 17 1 1 Singali 11 1 - 2 Huta Padang 4 2 - - Lubuk Raya - 12 - 2 Tinjoman 2 2 1 - Jumlah 111 55 6 15 Sumber: Laporan Perekonomian Kota Padangsidempuan BPS, 2005 Universitas Sumatera Utara Banyaknya angkutan umum darat yang terdapat di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru terdiri dari beberapa jenis seperti: becak sebanyak 111 unit, oplet 55 unit, mini bus 6 unit dan truk 15 unit.

4.2. Karakteristik Sampel Petani Produsen