III. METODE PENELITIAN 3.1.Metode Penentuan Daerah Penelitian.
Daerah penelitian ditentukan secara purposive, yaitu di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru, Kota Padangsidempuan, dengan pertimbangan
bahwa Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru merupakan salah satu sentra produksi salak di Kota Padangsidempuan dengan luas panen 60 Ha dan produksi
1080 ton. Pembangunan dibidang pemasaran merupakan salah satu bidang yang
relatif diabaikan dalam usaha perdagangan. Produktivitas yang tinggi ternyata belum merupakan keberhasilan jika tidak diimbangi dengan sistem pemasaran
yang baik. Usaha yang maju mempunyai hubungan yang erat dengan pasar. Peningkatan produksi tanpa diimbangi dengan kemampuan pasar untuk
menampung seluruh produksi serta kemauan pendistribusian yang baik tidak akan bertahan lama.
3.2. Metode Pengambilan Sampel Produsen petani
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh petani salak yang ada di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru yaitu sejumlah ± 600 KK.
Sampel diambil dengan menggunakan metode Simple Random Sampling yaitu sebanyak 30 KK.
Universitas Sumatera Utara
Lembaga Pemasaran
Untuk lembaga pemasaran terdiri dari pedagang besar, pedagang pengecer serta pedagang luar daerah. Pengambilan sampel pedagang dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan Snowball Sampling, yaitu penelusuran mulai dari produsen hingga lembaga pemasaran berikutnya.
Untuk pedagang besar di daerah penelitian di ambil 4 sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara penelusuran yaitu mengikuti saluran
pemasaran berdasarkan informasi dari petani. Untuk pedagang pengecer diambil dari informasi yang diperoleh dari
pedagang besar sebanyak 4 sampel.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan para responden
berdasarkan daftar kuisioner yaang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang diperoleh dari berbaagai instansi
lembaga atau dinas terkait yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.4. Metode Analisis Data
Untuk hipotesis 1,2, diuji dengan analisis deskriftif berdasarkan survey yang dilakukan di daaerah penelitian
Untuk menghitung biaya pemasaran pada hipotesis 3 dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan selama melakukan fungsi-fungsi
pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
Untuk hipotesis 4 digunakan analisis tabulasi sederhana dengan menghitung sebaran harga price spread dan bagian harga yang diterima share
margin pada setiap komponen pemasaran. a.
Sebaran harga price spread dihitung dengan menggunakan rumus: M
ji
= P
si
– P
bi
atau M
ji
= B
ti
+ I Dimana:
Mji = Marjin pada lembaga pemasaran tingkat ke-i Psi = Harga jual pada lembaga pemasaran pada lembaga tingkat
ke-i Pbi = Harga beli lembaga pemasaran tingkat ke-i
Bti = Biaya pemasaran tingkat ke-i I = Keuntungan pemasaran tingkat ke-i
b. Bagian harga yang diterima Share Margin dihitung dengan
menggunakan rumus :
100 x
Pk Pp
Sm =
Dimana: Sm = Share margin dalam persen
Pp = Harga yang diterima produsen atau pedagang Pk = Harga beli konsumen
Anonimous, 2005
Universitas Sumatera Utara
Untuk menghitung tingkat efisiensi pemasaran pada hipotesis 5 digunakan rumus :
100 X
dipasarkan yang
produk Nilai
pemasaran Biaya
Ep =
Dimana: pemasaran akan lebih efesien apabila nilai efisiensi pemasaran Ep semakin kecil. Soekartawi, 2002
Definisi dan Batasan Opersional.
Untuk menghindari dan kesalah pahaman dan kekeliruan dalam proses penelitian, maka penulis membuat definisi dan batasan operasional sebagai
berikut:
Definisi
1. Fungsi pemasaran adalah aktivitas, usaha atau jasa-jasa yang dilaksanakan
dalam proses penyebaran barang atau jasa. 2.
Efisiensi pemasaran adalah suatu keadaan yang digunakan dalam penilaian pestasi kerja proses pemasaran bagi semua lembaga yang terkait dalam
pemasaran atau biaya pemasaraan dibagi dengan nilai produk yang dihasilkan.
3. Share margin adalah persentase price spread terhadap konsumen akhir,
yaitu bagian harga yang diterima oleh setiap lembaga pemasaran terhadap harga beli.
4. Price spread adalah kelompok harga beli dan harga jual juga biaya-biaya
pemasaran menurut fungsi pemasaran dan margin keuntungan dari setiap lembaga pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
5. Lembaga pemasaran adalah orang atau badan yang terlibat dalam proses
pemasaran hasil pertanian. 6.
Biaya pemasaran terdiri dari biaya-biaya yang diperlukan lembaga- lembaga pemasaran untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran.
Batasan Operasional
1. Tempat penelitian adalah Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru Kota
Padangsidempuan 2.
Waktu Penelitian adalah Pebruari 2008. 3.
Sampel adalah petani salak di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru Kota Padangsidempuan.
4. Lembaga pemasaran adalah orang atau badan yang terlibat dalam proses
pemasaran salak di Kecamatan Padangsideempuan Hutaimbaru, Kota Padangsidempuan.
Universitas Sumatera Utara
IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN
5. 1. Deskripsi Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru
1. Letak Topografi
Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru adalah salah satu diantara 6 wilayah kecamatan di Kota Padangsidempuan. Kecamatan Padangsidempuan
Hutaimbaru terletak dengan ketinggian 390 meter di atas permukaan laut dengan luas wilayah 22,3418 km
2
pada 1
o
22’ 0,3” LU, 99
o
14’ 0,44” BT. Batas-batas wilayah Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru adalah
sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan Padangsidempuan Angkola Julu
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Padangsidempuan Utara - Sebelah Barat berbatasan dengan Padangsidempuan Barat Kab. Tapanuli Selatan
- Sebelah Timur berbatasan dengan Angkola Julu Jarak Kantor Camat ke Kantor Walikota Padangsidempuan adalah 6 km.
2. Luas Wilayah Kecamatan Tahun 2006.
Luas wilayah Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan Table 3 dapat diketahui bahwa wilayah yang paling luas
yaitu Desa Kelurahan Lembah Lubuk Manik sebesar 4.31 km
2
atau sekitar19.33 dari luas wilayah kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru dan wilayah yang
paling kecil yaitu Desa Kelurahan Partihaman Saroha dengan luas 0.77 km
2
atau sekitar 3.49 dari luas wilayah Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Luas Wilayah dan Rasio Terhadap Luas Kecamatan Menurut DesaKelurahan Tahun 2006
No Desa Kelurahan
Luas Wilayah km
2
Rasio Terhadap Luas Kecamatan
1 Partihaman Saroha
0.77 3.49
2 Hutaimbaru
2.88 12.89
3 Palopat Maria
1.08 4.83
4 Sabungan Jae
1.05 4.75
5 Lembah Lubuk Manik
4.31 19.33
6 Sabungan Sipabangun
2.37 10.65
7 Singali
0.96 4.30
8 Huta Padang
3.75 16.79
9 Lubuk Raya
3.56 15.94
10 Tinjoman 1.57
7.03
Jumlah 22.34
100.00
Sumber : Kantor Kec. Padangsidempuan Hutaimbaru, 2005
3. Luas Lahan Menurut Penggunaan.
Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru mempunyai beberapa penggunaan tanah dari keseluruhan luas wilayah. Hal ini dapat dilihat pada Table
4 berikut:
Tabel 4. Luas Lahan Menurut Pengguaan dan DesaKelurahan Tahun 2006 No
Desa Kelurahan Tanah Sawah
Ha Tanah Kering
Ha Jumlah
Ha
1 Partihaman Saroha
40 37.6
77.6 2
Hutaimbaru 170
118.1 288.1
3 Palopat Maria
36 72.3
108.3 4
Sabungan Jae 56
49.6 105.6
5 Lembah Lubuk Manik
150 281.9
431.9 6
Sabungan Sipabangun 112
125.5 237.5
7 Singali
22 74.2
96.2 8
Huta Padang 33
342.3 375.3
9 Lubuk Raya
210 146.4
356.4 10 Tinjoman
20 137.3
157.3
Jumlah 849
1385.2 2234.2
Sumber : Kantor Kec. Padangsidempuan Hutaimbaru, 2005
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Table 4 dapat diketahui bahwa sebagian besar wilayah Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru yaitu 1385.2 Ha merupakan tanah
kering yang dipergunakan untuk berbagai hal seperti bangunanpekarangan dan sebagainya.
4. Keadaan Penduduk Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru
Penduduk Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Table 5 di bawah ini:
Tabel 5. Banyaknya Penduduk Menurut Jenis Kelamin, dan DesaKelurahan Tahun 2006
No Desa Kelurahan
Jenis Kelamin Jumlah
Lk Pr
1 Partihaman Saroha
405 470
875 2
Hutaimbaru 1,235
1,265 2,500
3 Palopat Maria
1,093 1,154
2,247 4
Sabungan Jae 848
790 1,638
5 Lembah Lubuk Manik
942 1,002
1,944 6
Sabungan Sipabangun 757
734 1,491
7 Singali
316 309
625 8
Huta Padang 792
708 1,500
9 Lubuk Raya
625 627
1,252 10 Tinjoman
526 523
1,049
Jumlah 7,539
7,582 15,121
Sumber : Kantor Kec. Padangsidempuan Hutaimbaru, 2005
Jumlah penduduk di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru sebesar 15,121 jiwa. Jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih besar dari
jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 7,582 jiwa, sedangkan jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 7,539 jiwa. Jumlah
Universitas Sumatera Utara
penduduk tertinggi terdapat di DesaKelurahan Hutaimbaru yaitu 2,500 jiwa dan jumlah penduduk terendah terdapat di DesaKelurahan Singali yaitu 625 jiwa.
5. Sarana dan Prasarana
Banyaknya perusahaan jasa Pos dan Telekomunikasi di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru dapat diliha pada Tabel 6 berikut:
Tabel 6. Banyaknya Perusahaan Jasa Pos dan Telekomunikasi Menurut DesaKelurahan Tahun 2006
No Desa Kelurahan
Kantor Pos RT. Telp.
Kabel Wartel
1 Partihaman Saroha
- 2
- 2
Hutaimbaru -
27 3
3 Palopat Maria
- 21
1 4
Sabungan Jae -
20 -
5 Lembah Lubuk Manik
- -
- 6
Sabungan Sipabangun -
- -
7 Singali
- 4
1 8
Huta Padang -
- -
9 Lubuk Raya
- -
- 10 Tinjoman
- -
-
Jumlah -
66 4
Sumber: Laporan Perekonomian Kota Padangsidempuan BPS, 2005
Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru tidak terdapat perusahaan jasa Pos. Dan untuk Telekomunikasi
terdapat 66 kabel telepon untuk rumah tangga dan 4 buah warung telepon. Jumlah kabel telepon untuk rumah tangga yang terbanyak terdapat di DesaKelurahan
Hutaimbaru sebanyak 27 RT., dan terdapat 3 buah wartel di DesaKelurahan tersebut
Untuk mengetahui panjang jalan di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru dapat dilihat pada Tabel 7 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Panjang Jalan Tiap Kecamatan Menurut Jenis Permukaan Tanah Tahun 2006
Kecamatan Jenis Permukaan
Aspal Kerikil
Tanah Tdk.
Dirinci Jumlah
PSP. Tenggara 13.00
11.80 39.00
8.00 71.80
PSP. Selatan 45.74
15.00 13.07
6.00 79.81
PSP. Batunadua 12.90
18.79 19.61
9.00 53.26
PSP. Utara 103.85
20.45 10.00
12.00 146.29
PSP. Hutaimbaru 16.10
3.00 12.19
28.00 59.30
PSP. Angkola Julu 6.00
2.50 3.65
8.00 20.15
Jumlah 197.58
64.50 97.55
71.00 430.60
Sumber: Laporan Perekonomian Kota Padangsidempuan BPS, 2005
Dari Tabel 7 diketahui panjang jalan di Kota Padangsidempuan adalah 430.60 km. Panjang Jalan di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru 50.30 km
dengan jenis permukaan aspal 16.10 km, kerikil 3.00 km, tanah 12.19 km dan tidak dirinci sepanjang 28.00 km.
Untuk mengetahui banyaknya angkutan umum darat menurut jenis angkutan di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru dapat dilihat pada Tabel 8
berikut:
Tabel 8. Banyaknya Angukutan Umum Darat Menurut Jenis Angkutan dan DesaKelurahan Tahun 2006.
DesaKelurahan Becak
Oplet Mini Bus
Truk
Partihaman Saroha 7
1 -
1 Hutaimbaru
42 7
2 4
Palopat Maria 20
6 2
5 Sabungan Jae
12 5
- -
Lembah Lubuk Manik 4
2 -
- Sabungan Sipabangun
9 17
1 1
Singali 11
1 -
2 Huta Padang
4 2
- -
Lubuk Raya -
12 -
2 Tinjoman
2 2
1 -
Jumlah 111
55 6
15
Sumber: Laporan Perekonomian Kota Padangsidempuan BPS, 2005
Universitas Sumatera Utara
Banyaknya angkutan umum darat yang terdapat di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru terdiri dari beberapa jenis seperti: becak sebanyak
111 unit, oplet 55 unit, mini bus 6 unit dan truk 15 unit.
4.2. Karakteristik Sampel Petani Produsen