Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan hipotesis 4 diterima.
5.5. Efisiensi Pemasaran
Efisiensi pemasaran merupakan hal yang penting untuk diketahui seberapa besar perbedaan harga yang diterima petani produsen dengan harga yang dibayar
konsumen. Perbedaan harga ini dipengaruhi oleh adanya fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran. Semakin kompleks fungsi pemasaran
yang dilakukan maka biaya yang dikeluarkan lembaga pemasaran akan semakin banyak. Hal ini pula mengakibatkan seberapa banyak keuntungan yang diperoleh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efisien tidaknya suatu saluran pemasaran yaitu :
1. Persentase perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen
2. Distribusi keuntungan yang diperoleh masing-masing pelaku pasar
3. Besarnya biaya pemasaran
4. Tersedianya fasilitas fisik yang memadai yang dapat menjamin kelancaran arus
barang 5.
Adanya kompetisi pasar yang sehat. Nilai efisiensi pemasaran dapat dihitung dengan melihat rasio antar biaya
pemasaran dengan nilai produk yang dipasarkan.
Tabel 22. Nilai Efisiensi pada Setiap Saluran Pemasaran Salak di Daerah Penelitian, Tahun 2008.
Saluran Pemasaran Nilai Efisiensi Ep
I 16.68
II 9.64
III 23.28
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 22 dapat dilihat bahwa nilai efisiensi pemasaran yang terbesar adalah 23.28 pada saluran III, 16.68 di saluran I dan nilai efisiensi yang
terkecil yaitu 9.64 di saluran II. Secara menyeluruh efisiensi pemasaran dapat ditingkatkan dengan
memperkecil biaya pemasaran dan hal ini terjadi bila pelaku pasar maupun petani dapat mengorganisir biaya pemasaran dengan baik, jika biaya pemasaran dapat
ditekan atau lebih rendah tentunyan keuntungan yang didapat juga senakin besar sehingga tingkat efisiensi pemasaran akan semakin efisien.
Universitas Sumatera Utara
VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pemasaran salak di daerah penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
5. Terdapat 3 jenis saluran pemasaran salak di daerah penelitian yaitu:
• Saluran I : Petani menjual salak langsung kepada konsumen
• Saluran II :Petani menjual salak kepada pedagang pengecer
selanjutnya dijual kepada konsumen •
Saluran III :Petani menjual salak kepada pedagang besar yang selanjutnya menjualnya kepada pedagang luar daerah.
6. Lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran salak adalah
pedagang pengecer dan pedagang besar. Masing-masing lembaga pemasaran melakukan fungsi pemasaran yang bervariasi jenis dan jumlahnya.
7. Besarnya biaya pemasaran pada masing-masing lembaga antara lain biaya
produksi petaniprodusen Rp. 275.08kg, biaya pemasaran pedagang pengecer Rp. 602.88kg, dan biaya pemasaran pedagang besar Rp. 931.2kg.
8. Sebaran harga price spread dan bagian harga yang diterima Share Margin
untuk setiap saluran pemasaran di daerah penelitian berbeda-beda. Di saluran I, sebaran harga dan bagian harga yang diterima untuk pemasaran salak antara
lain: harga jual produsen yaitu Rp.2,675kg 100; total keuntungan Rp.1,951.89kg 72.96; total marjin adalah 0 dan harga beli konsumen
Rp. 2.675kg. Di saluran II, sebaran harga dan bagian harga yang diterima untuk
pemasaran salak antara lain: harga jual produsen Rp.2,500kg 40; total
Universitas Sumatera Utara