Latar Belakang Masalah Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pekerjaan Pegawai Dinas Pertamanan Kota Medan.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan dalam mengelola suatu organisasi tidak lepas dari faktor kepemimpinan dan sikap bawahan dalam melaksanakan tugas guna mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam pengelolaan organisasi, manajemen menetapkan tujuan goals dan sasaran objectives dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Pencapaian tujuan suatu organisasi perusahaan membutuhkan peran semua anggota yang ada dalam organisasi, karenanya tujuan perusahaan dapat dipandang sebagai alat untuk menyatukan semua unsur yang ada dalam organisasi. Agar tujuan organisasi mudah tercapai maka diperlukan suatu pedoman kerja yang disebut dengan anggaran. Pada organisasi sektor publik, kegiatan penganggaran merupakan suatu hal yang cukup rumit, termasuk di antaranya pada pemerintah kota. Hal tersebut jelas berbeda dengan penganggaran yang dilakukan oleh swasta. Anggaran pada sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai dari uang publik Mardiasmo, 2005; Manurung, 2008. Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Penganggaran merupakan tahap yang paling penting bagi setiap entitas karena Universitas Sumatera Utara apabila anggaran tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja maka akan dapat menggagalkan perencanaan yang telah disusun. Anggaran merupakan perencanaan manajerial untuk memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi. Sehubungan dengan fungsi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, anggaran mempunyai dampak terhadap akuntabilitas pemerintah sehingga lingkup anggaran menjadi relevan dan penting di lingkungan pemerintah kota. Anggaran merupakan alat untuk mencegah informasi asimetri dan perilaku disfungsional dari aparat pemerintah kota serta merupakan proses akuntabilitas publik Yuhertiana, 2003 dan Bastian, 2001; Manurung, 2008. Akuntabilitas melalui anggaran meliputi penyusunan anggaran sampai dengan pelaporan anggaran. Selain itu, anggaran juga merupakan elemen penting dalam sistem pengendalian manajemen karena anggaran tidak saja sebagai alat perencanaan keuangan, tetapi juga sebagai alat pengendalian, koordinasi, komunikasi, evaluasi kinerja, dan motivasi. Oleh karena itu, anggaran bagi pemerintahan kota menjadi relevan dan penting. Perubahan paradigma anggaran daerah dilakukan untuk menghasilkan anggaran daerah yang benar-benar mencerminkan kepentingan dan penghargaan masyarakat daerah setempat terhadap pengelolaan keuangan daerah secara ekonomis, efisien dan efektif. Penetapan UU No. 2 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999 oleh pemerintah, mengenai Pemerintah Daerah dan Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, berimplikasi pada tuntutan otonomi yang lebih luas dan akuntabilitas publik yang nyata yang harus diberikan kepada pemerinatah daerah Halim, 2001; Manurung, 2008. Selanjutnya, UU ini Universitas Sumatera Utara diganti dan disempurnakan dengan UU No. 32 Tahun 2004 dan UU No. 33 Tahun 2004. Kedua UU tersebut telah merubah akuntabilitas atau pertanggungjawaban vertikal kepada pemerintah pusat ke pertanggungjawaban horizontal kepada masyarakat melalui DPRD. UU No. 332004, pasal 72 dan PP 58, pasal 36 dinyatakan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD, bisa Badan, Dinas, Kantor, dan unit lainnya, harus menyusun Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang kemudian disebut RKA SKPD. Dalam realisasi APBD, RKA SKPD merupakan basis bagi manajer pimpinan SKPD dalam menjalankan tanggung jawab kinerjanya. Reformasi anggaran daerah dalam penyusunan anggaran daerah tidak lagi mengacu kepada PP No. 6 Tahun 1975 tentang Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah, dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja. Penyelanggaran urusan pemerintah menjadi kewenangan daerah seperti yang didanai dari dan atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, yang merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa satu tahun anggaran. Dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara pasal 19 1 dan 2 disebutkan bahwa, dalam rangka penyusunan RAPBD Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku pengguna anggaran menyusun rencana kerja dan anggaran dengan pendekatan berdasarkan prestasi kerja yang dicapai. Undang-Undang No. 332004, pasal 72 dan PP 58, pasal 36 menyatakan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah, bisa Badan, Dinas, Kantor dan unit lainnya, harus menyusun Rencana Kerja dan Universitas Sumatera Utara Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah. Realisasi APBD merupakan basis bagi manajer Pimpinan dalam menjalankan tanggung jawab kinerjanya. Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan pendekatan manjerial yang umumnya dinilai dapat meningkatkan kinerja manajerial. Para bawahan yang merasa aspirasinya dihargai dan mempunyai pengaruh pada anggaran yang disusun akan lebih mempunyai tanggung jawab dan konsekuensi moral untuk meningkatkan kinerja sesuai yang ditergetkan dalam anggaran. Dengan kata lain bahwa individu yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan lebih bertanggungjawab terhadap pekerjaanya dibandingkan dengan individu yang tidak dilibatkan dalam penyusunan anggaran. Dinas Pertamanan Kota Medan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang pertamanan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Aktivitasnya juga tidak terlepas dari masalah gaya kepemimpinan, penganggaran dan partisipasi pegawai dalam penyusunan anggaran. Hal ini mengharuskan para pimpinan meningkatkan efisiensi dan efektifitas organisasinya agar tidak kehilangan eksistensinya di masyarakat, selain itu di Dinas Pertamanan telah ditentukan tata cara penyusunan anggaran oleh pemerintah daerah, sehingga mampu mengendalikan organisasi dengan lebih baik serta mampu berkiprah sebagai mitra masyarakat dalam menyelenggarakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang pertamanan. Didalam perjalanannya, Dinas Pertamanan telah menunjukkan kemandiriannya dengan eksistensi dan peningkatan sesuai dengan tugas dan Universitas Sumatera Utara fungsi pokok Dinas Pertamanan, baik sosial kemasyarakatan maupun dalam pelayanan kehidupan masyarakat. Disisi lain penerapan pedoman kerja tersebut juga mengandung risiko yang memerlukan perhatian, antara lain penurunan produktifitas pelayanan kepada masyarakat, sebagai akibat cara kerja pegawai Dinas Pertamanan Kota Medan dalam melayani masyarakat. Dengan kata lain pelayanan masyarakat perlu ditingkatkan bukan saja melalui perbaikan sistem prosedur yang digunakan, tetapi juga yang lebih penting lagi adalah dengan meningkatkan peran pegawai Dinas Pertamanan Kota Medan itu sendiri. Oleh sebab itu setiap pimpinan harus mampu memanfaatkan sumber daya manusia, dalam hal ini adalah para pegawai dalam meningkatkan pelayanan masyarakat. Agar supaya pegawai dapat lebih efektif dalam melakukan tugasnya, maka pimpinan harus memahami situasi dalam organisasi atau Dinas Pertamanan Kota Medan khususnya. Dengan demikian setiap pimpinan perlu mengetahui faktor yang mempengaruhi kinerja pekerjaan pegawai. Salah satu faktor yang yang mempengaruhi kinerja pekerjaaan pegawai adalah faktor pimpinan yang dalam hal ini menyangkut gaya kepemimpinan. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai gaya kepemimpinan, partisipasi aparat dalam penyusunan anggaran serta pengaruh keduanya terhadap kinerja aparat pada Dinas Pertamanan Kota Medan dan menuliskannya dalam sebuah skripsi yang berjudul ”Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pekerjaan Pegawai Dinas Pertamanan Kota Medan”. Universitas Sumatera Utara

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor

0 5 43

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpi

0 4 11

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating (Survey p

0 5 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial (Survey pada Tiga Rumah Sakit di Kabupaten Bantul).

0 2 16

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial (Survey pada Tiga Rumah Sakit di Kabupa

0 1 19

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Perusahaan

0 1 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Perusahaan

0 1 18

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI DAN GAYA ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERA

0 3 10

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Hubungan Partisipasi Penyusunan Anggaran Dengan Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten

0 0 13

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Manajerial.

0 0 20