Hasil Uji Heterokedastisitas Hasil Uji Normalitas Data

c. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Ghozali, 2005: 91. Menurut Ghozali 2005, adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas, Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.10. hasil pengujiannya menunjukkan tidak ada satu variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada yang memiliki tolerance value lebih kecil dari 0,1. Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi penelitian ini. Tabel 4.10 Statistik Kolinearitas No. Variabel Tolerance VIF 1. Gaya Kepemimpinan 0,998 1,002 2. Partisipasi Anggaran 0,998 1,002 Sumber: Lampiran XVII

d. Hasil Uji Heterokedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas, artinya variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan tetap. Pengujian heterokedastisitas dapat dilakukan dengan cara grafik dan cara statistik. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini digunakan cara grafik untuk mengetahui ada tidaknya gejala heterokedastisitas. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED diman sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Ghozali, 2005: 105. Pada gambar 4.1 dari grafik scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Dengan demikian model regresi tidak menunjukkan adanya gejala heterokedastisitas. Hal ini berarti model regresi layak digunakan untuk memprediksi kinerja pekerjaan pegawai. 2 1 -1 -2 -3 Regression Standardized Predicted Value 1 -1 -2 R egressi on S tudent iz ed R esi dual Dependent Variable: Kinerja Pekerjaan Pegawai Scatterplot Gambar 4.1 Scatterplot Sumber: Lampiran XVI Universitas Sumatera Utara

e. Hasil Uji Normalitas Data

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Pada penelitian ini akan digunakan kedua cara tersebut. 1 Analisis Grafik Analisis grafik dapat dilakukan dengan dua alat, yaitu grafik histogram dan grafik P-P plot. Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk lonceng. Pada grafik P-P plot, sebuah data dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik datanya tidak menceng ke kiri atau ke kanan melainkan menyebar di sekitar garis diagonal. Pada penelitian ini distribusi data pada grafik histogram gambar 4.2 berbentuk lonceng dan pada grafik P-P plot gambar 4.3, titik-titikny tidak menceng kesalah satu sisi, kiri atau kanan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pola distribusi datanya adalah normal. Universitas Sumatera Utara 2 1 -1 -2 Regression Standardized Residual 6 5 4 3 2 1 Frequency Mean = -1.63E-15 Std. Dev. = 0.967 N = 32 Dependent Variable: Kinerja Pekerjaan Pegawai Gambar 4.2 Grafik Histogram Sumber: Lampiran XIII Universitas Sumatera Utara 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob Dependent Variable: Kinerja Pekerjaan Pegawai Gambar 4.3 Grafik P-P plot Sumber: Lampiran XIV 2 Uji Statistik Pengujian normalitas data dengan hanya melihat grafik dapat menyesatkan kalau tidak melihat secara seksama. Oleh sebab itu, ada baiknya dilakukan juga uji normalitas data dengan menggunakan statistik agar lebih meyakinkan. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji kolmogorov smirnov 1 sample KS dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji kolmogorov smirnov dapat dilihat pada tabel 4.11. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 One - Sample Kolmogorov – Smirnov Test 32 ,0000000 2,24247993 ,141 ,102 -,141 ,798 ,547 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Res idual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Sumber: Lampiran XV Uji ini dilakukan dengan membuat hipotesis: Jika probabilitas 0,05, maka Ha diterima, artinya data residual tidak berdistribusi normal. Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima, artinya data residual berdistribusi normal. Hasil uji kolmogorov smirnov pada penelitian ini menunjukkan probabilitas = 0,547. Dengan demikian, data pada penelitian ini berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk melakukan uji-F dan uji-t karena 0,547 0,05 Ho diterima.

f. Hasil Analisis Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor

0 5 43

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpi

0 4 11

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating (Survey p

0 5 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial (Survey pada Tiga Rumah Sakit di Kabupaten Bantul).

0 2 16

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial (Survey pada Tiga Rumah Sakit di Kabupa

0 1 19

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Perusahaan

0 1 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Perusahaan

0 1 18

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI DAN GAYA ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERA

0 3 10

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Hubungan Partisipasi Penyusunan Anggaran Dengan Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten

0 0 13

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Manajerial.

0 0 20