2.1.3 Jenis-jenis Motivasi
Handoko 2011, motivasi terdiri atas : a. motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang berfungsinya tanpa ransangan dari luar, karena dalam diri individu tersebut
sudah ada dorongan untuk melakukan tindakan, dan b. motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berfungsinya karena disebabkan oleh adanya faktor pendorong dari
luar individu. Herzberg menjelaskan bahwa motivasi pada prinsipnya berkaitan dengan
kepuasan dan ketidakpuasan kerja. Dalam hal ini kepuasan kerja atau perasaan positif disebut sebagai hygiene. Secara terinci dikemukakan faktor-faktor yang menimbulkan
ketidakpuasan dikalangan karyawan atau bawahan Hasibuan, 2005.
2.1.4 Faktor-faktor yang Memengaruhi Motivasi
Faktor motivasi dibedakan menjadi dua, yang pertama dinamakan situasi motivasi yang “subjective“ atau faktor intrinsik dan yang kedua adalah faktor
“objective” atau ekstrinsik. Faktor-faktor inktrinsik adalah faktor-faktor yang timbul dari individu petugas
dengan pekerjaannya yang sering disebut pula sebagai “job content faktor”. Faktor tersebut diantaranya meliputi keberhasilan dalam melaksanakan tugas, memperoleh
pengakuan atas prestasinya, memperoleh tanggung jawab yang lebih besar dan memperoleh kemajuan kedudukan melalui promosi jabatan. Sejauh mana semuanya
itu dapat terpenuhi secara positif bagi petugas, maka sejauh itu pula dorongandaya motivasinya untuk bekerja bagi tercapainya tujuan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Herzberg dalam Hasibuan, 2005, menyatakan faktor-faktor yang memengaruhi motivasi seorang ada yang bersifat internal dan eksternal. Faktor yang
bersifat eksternal motivator faktor, antara lain: 1. Tanggung jawab Responsibility
Setiap orang ingin diikutsertakan dan ingin diakui sebagai orang berpotensi dan pengakuan ini akan menimbulkan rasa percaya diri dan siap memikul tanggung
jawab yang lebih besar. 2. Prestasi yang diraih Achievement
Setiap orang menginginkan keberhasilan dalam setiap kegiatan. Pencapaian prestasi dalam melakukan sesuatu pekerjaan akan menggerakkan yang
bersangkutan untuk melakukan tugas-tugas berikutnya. 3. Pengakuan orang lain
Pengakuan terhadap prestasi merupakan alat motivasi yang cukup ampuh, bahkan bisa melebihi kepuasan yang bersumber dari kompensasi.
4. Pekerjaan itu sendiri The Work it Self Pekerjaan itu sendiri merupakan faktor motivasi bagi pegawai untuk berpeforman
tinggi. Pekerjaan atau tugas yang memberikan perasaan telah mencapai sesuatu, tugas itu cukup menarik tugas yang memberikan tantangan bagi pegawai
merupakan faktor motivasi, karena keberadaannya sangat menentukan bagi motivasi untuk berforman tinggi.
5. Kemungkinan Pengembangan The possibility of growth Karyawan hendaknya diberi kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya
misalnya melalui pelatihan-pelatihan, kursus dan juga melanjutkan jenjang
Universitas Sumatera Utara
pendidikannya. Hal ini memberikan kesempatan kepada karyawan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan rencana karirnya yang akan mendorongnya lebih
giat dalam bekerja. 6. Kemajuan Advancement
Peluang untuk maju merupakan pengembangan potensi diri seorang dalam melakukan pekerjaan, karena setiap orang menginginkan adanya promosi
kejenjang yang lebih tinggi, mendapatkan peluang untuk meningkatkan pengalaman.
2.1.5 Manfaat Motivasi