deferens. Lalu, bagian tersebut dibedah beberapa sentimeter untuk menemukan saluran. Saluran sperma lalu diikat pada dua sisi dan dipotong, lalu dimasukkan
kembali ke dalam kantong zakar. Bekas luka pun dijahit. Proses ini memakan waktu 10 hingga 20 menit untuk kedua sisi buah zakar.
Penelitian yang membandingkan teknik pembedahan vasektomi tradisional dengan MOP kauter listrik tanpa pisau bedah menunjukkan bahwa pria mengalami
nyeri dan perdarahan yang lebih sedikit dari luka pada metode ini Black, 2003. MOP Semi Permanen yakni vas deferens yang diikat dan bisa dibuka kembali untuk
berfungsi secara normal kembali dan tergantung dengan lama tidaknya pengikatan vas deferen, karena semakin lama vasektomi diikat, maka keberhasilan semakin kecil,
sebab vas deferen yang sudah lama tidak dilewati sperma akan menganggap sperma adalah benda asing dan akan menghancurkan benda asing Hartanto, 2004 .
2.5.1 Mekanisme Kerja MOP
Prosedur kerja vasektomi meliputi beberapa langkah tindakan : 1. Identifikasi dan isolasi vas deferens
a. Kedua vas deferens merupakan struktur paling padat di daerah mid-scrotum, tidak berpulsasi berbeda dengan pembuluh darah.
b. Kesukaran kadang-kadang terjadi dalam identifikasi dan isolasi vas deferens seperti pada keadaan-keadaan:
1. Kulit scrotum tebal. 2. Vas deferens yang sangat tipis.
3. Spermatic cord yang tebal. 4. Testis yang tidak turun.
Universitas Sumatera Utara
5. Otot cremaster berkontraksi dan menarik testis ke atas. c. Kedua vas deferens harus diidentifikasi sebelum meneruskan prosedur
kontapnya. d. Dilakukan immobilisasi vas deferens diantara ibu jari dan jari telunjuk atau
dengan memakai klem doek-klem atau klem lainnya. e. Dilakukan penyuntikan anestesi lokal.
2. Insisi scrotum a. Vas deferens yang telah di immobilisasi di depan scrotum hanya ditutupi oleh
otot dartos dan kulit scrotum. b. Insisi, horizontal atau vertikal, dapat dilakukan secara :
1. Tunggal, digaris tengah scrotal raphe. 2. Dua insisi, satu insisi diatas masing-masing vas deferens
3. Memisahkan lapisan-lapisan superfisial dari jaringan-jaringan sehingga vas deferens dapat di isolasi.
4. Oklusi vas deferens a. Umumnya dilakukan pemotonganreseksi suatu segmen dari kedua vas
deferens 1-3 cm, yang harus dilakukan jauh dari epididymis. b. Ujung-ujung vas deferens setelah dipotong dapat ditutup dengan :
1. Ligasi a. Dapat dilakukan dengan chromic catgut ini yang paling sering
dilakukan. b. Dapat pula dengan benang yang tidak diserap silk, tetapi kadang-
kadang dapat menyebabkan iritasi jaringan atau granuloma.
Universitas Sumatera Utara
c. Ligasi tidak boleh dilakukan terlalu kuat sampai memotong vas deferens, karena dapat menyebabkan spermatozoa merembes ke
jaringan sekitarnya dan terjadi granuloma. d. Untuk mencegah kedua ujung vas deferens agar tidak menyambung
kembali rekanalisasi, ujung vas deferens dapat dilipat kebelakang lalu diikatkandijahitkan pada irinya sendiri, atau fascia dari vas
deferens dapat ditutupkan diatas satu ujung sehingga terdapat suatu barier dari jaringan fascia atau ujung vas deferens ditanamkan
kedalam jaringan fascia. 2.
Elektro-koagulasiThermo-koagulasi 3.
Clips a. Masih dalam fase eksperimental.
b. Keuntungan clips : 1. Lebih cepat dibandingkan ligasi.
2. Lebih mudah memperhitungkan tekanan yang diperlukan untuk aplikasi clips dibandingkan dengan ligasi.
3. Bahan clips, tidak diserap. 4. Potensi reversibilitas besar.
5. Penutupan luka insisi a. Dilakukan dengan catgut, yang kelak akan diserap.
b. Pada insisi 1 cm atau kurang, tidak diperlukan jahitan catgut, cukup ditutup dengan plester saja Hanafi Hartanto, 2004.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2 Kelebihan MOP