Analisis Multivariat HASIL PENELITIAN

4.3.11 Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan Keikutsertaan Pria menjadi Akseptor KB MOP

Hasil analisis hubungan motivasi ektrinsik dengan keikutsertaan KB MOP, didapat hasil bahwa responden yang motivasi ekstrinsiknya kurang sebanyak 104 orang, dan yang menggunakan KB MOP sebanyak 27 orang 26,0, dan yang tidak menggunakan KB MOP ada 77 orang 74,0, sedangkan responden yang motivasi ekstrinsiknya baik sebanyak 46 orang, yaitu yang menggunakan KB MOP sebanyak 36 orang 78,3 dan 10 orang 21,7 yang tidak menggunakan KB MOP. Hasil Uji statistik dengan uji chi square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik dengan keikutsertaan pria menjadi akseptor KB MOP responden p=0,0001. Hubungan motivasi ekstrinsik dengan dengan keikutsertaan pria menjadi akseptor KB MOP dapat dilihat pada Tabel 4.23 berikut ini : Tabel 4.23 Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan Keikutsertaan Pria Menjadi Akseptor KB MOP di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Pakam Motivasi Ekstrinsik Keikutsertaan KB MOP Jumlah p Tidak ikut Ikut n n Kurang 77 74,0 27 26,0 104 0,0001 Baik 10 21,7 36 78,3 46

4.4 Analisis Multivariat

Untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keikutsertaan pria menjadi akseptor KB MOP secara bersama-sama dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Universitas Sumatera Utara Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan uji logistik berganda yaitu salah satu pendekatan model statistik untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen lebih dari satu terhadap variabel dependen kategorik yang bersifat dikotomi atau binary. Variabel yang dimasukkan dalam model prediksi regresi logistik berganda adalah variabel dengan nilai p0,25. Berdasarkan hasil uji Chi-Square diperoleh semua variabel pengetahuan, sikap, harapan, kemudahan pelayanan dan informasi memiliki nilai probabilitas p lebih kecil dari 0,25. Selanjutnya semua variabel tersebut dimasukkan dalam model, kemudian dianalisis menggunakan uji regresi logistik berganda deengan metode enter, yaitu memasukkan semua variabel independen ke dalam model secara serentak. Variabel yang dapat masuk dalam model regresi logistik adalah variabel yang mempunyai nilai p0,05 yaitu variabel pengetahuan, sikap, kemudahan pelayanan dan informasi. Hasil analisis uji regresi logistik juga menunjukkan bahwa variabel pengetahuan dengan p 0,0001 0,05 berpengaruh terhadap keikutsertaan pria menjadi akseptor KB MOP. Kemudian variabel sikap dengan p 0,0001 0,05 berpengaruh terhadap keikutsertaan pria menjadi akseptor KB MOP. Variabel kemudahan pelayanan dengan p 0,0001 0,05 berpengaruh terhadap keikutsertaan KB MOP. Dan variabel informasi dengan p 0,07 0,05 berpengaruh terhadap keikutsertaan KB MOP. Hasil analisis uji regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan adalah variabel pengetahuan yaitu pada nilai koefisien regresi exp B 5,639. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, variabel pengetahuan diperoleh nilai Exp B sebesar 5,639, sehingga dapat disimpulkan bahwa pria yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang KB MOP akan mempunyai kemungkinan 5,639 kali lebih besar untuk ikut KB MOP dibanding dengan pengetahuan rendah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari variabel pengetahuan, sikap, kemudahan pelayanan dan informasi diuji dengan regresi logistik, dinyatakan bahwa pengetahuan, sikap, kemudahan pelayanan dan informasi memiliki pengaruh terhadap keikutsertaan menjadi akseptor KB MOP di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Pakam dengan nilai overall percentage = 74,0 artinya pengetahuan, sikap, kemudahan pelayanan dan informasi menjelaskan variasi keikutsertaan menjadi akseptor KB MOP di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Pakam sebesar 74,0, selebihnya 26,0 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini seperti variabel sosial budaya, dukungan dan tokoh agama. Tabel 4.24 Pengaruh Motivasi Intrinsik Pengetahuan, Sikap dan Ekstrinsik Kemudahan Pelayanan, Informasi terhadap Keikutsertaan Pria Menjadi Akseptor KB MOP Variabel B Sig. Exp B 95 CI Pengetahuan 1,730 0,0001 5,639 2,455-12,952 Sikap 1,480 0,0001 4,393 1,943-9,930 Kemudahan Pelayanan 1,595 0,0001 4,927 2,130-11,396 Informasi 1,243 0,007 3,467 1,412-8,511 Konstanta -2,764 Berdasarkan hasil analisis regresi logistik berganda tersebut dapat ditentukan model persamaan regresi logistik berganda yang dapat menafsirkan faktor pengetahuan, sikap, kemudahan pelayanan dan informasi terhadap keikutsertaan pria Universitas Sumatera Utara menjadi akseptor KB MOP di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Pakam adalah sebagai berikut: Model persamaan regresi logistik ganda yang didapatkan adalah : inf 243 , 1 595 , 1 480 , 1 730 , 1 -2,764 1 1 ln 3 3 2 2 1 1 + + + + = + + + =       − ≡ kem sik peng x x x p y i β β β β Dan nilai peramalan probabilitas pengetahuan, sikap, kemudahan pelayanan dan informasi dalam keikutsertan KB adalah : inf 243 , 1 595 , 1 480 , 1 730 , 1 764 , 2 1 1 + + + + − − + = kem ik peg e p Keterangan: P : Probabilitas motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keikutsertaan KB X 1 X : Pengetahuan, koefisien regresi 1,730 2 X : Sikap, koefisien regresi 1,480 3 X : Kemudahan Pelayanan, koefisien regresi 1,595 4 Persamaan di atas menyatakan bahwa responden yang memiliki pengetahuan, sikap, kemudahan dan informasi yang baik memiliki probabilitas sebesar 96,4 terhadap keikutsertaan pria menjadi akseptor KB MOP di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Pakam. Responden yang memiliki pengetahuan, sikap, kemudahan pelayanan dan informasi yang buruk memiliki probabilitas sebesar 5,9 terhadap pria menjadi akseptor KB MOP di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Pakam. : Informasi, koefisien regresi 1,243 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa variabel motivasi intrinsik pengetahuan, sikap, harapan dan motivasi ekstrinsik kemudahan pelayanan, informasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keikutsertaan pria menjadi akseptor KB Metode Operasi Pria MOP. Dimana variabel yang berpengaruh dalam keikutsertaan pria menjadi akseptor KB MOP adalah variabel pengetahuan, sikap, kemudahan pelayanan dan informasi, sedangkan variabel harapan tidak ada pengaruhnya terhadap keikutsertaan pria menjadi akseptor KB MOP. Penjelasan tentang besar tidaknya pengaruh tiap variabel dalam keikutsertaan pria menjadi akseptor KB MOP, akan dijelaskan sebagai berikut : 5.1 Motivasi Intrinsik Motivasi merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa motivasi intrinsik berhubungan dengan keikutsertaan KB paling banyak dengan kategori baik artinya semakin baik motivasi intrinsik pria maka semakin baik keikutsertaan pria menjadi akseptor KB MOP dan sebaliknya semakin rendah motivasi intrinsik maka keikutsertaan pria menjadi akseptor KB kurang. Hal ini didukung oleh harapan pria yang tinggi terhadap keikutsertaan KB tetapi tidak didukung oleh pengetahuan dan sikap pria yang kurang. Ini berarti bahwa dengan semakin tingginya motivasi maka akan berpengaruh pula pada meningkatnya pengetahuan dan sikap pria terhadap keikutsertaan KB. Dengan adanya pemahaman 75 Universitas Sumatera Utara