desidui mandibula pada tahap kedua. Beberapa anak menderita tetapi tidak dapat mengekspresikan rasa sakitnya, mereka juga susah tidur dan menolak untuk makan.
Gambar 4: ECC tahap empat
13
2.2 Etiologi ECC
Etiologi ECC hampir sama dengan etiologi karies pada umumnya, yaitu disebabkan multifaktorial. Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan karies yaitu:
2.2.1 Faktor Host
Beberapa faktor yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan rumah terhadap karies yaitu faktor morfologi gigi ukuran dan bentuk gigi, struktur enamel, faktor kimia
dan kristalografis. Pit dan fisur pada gigi posterior sangat rentan terhadap karies karena sisa-sisa makanan mudah menumpuk di daerah tersebut terutama pit dan fisur yang dalam.
Gigi desidui lebih mudah terserang karies daripada gigi permanen. Hal ini disebabkan karena enamel gigi desidui mengandung lebih banyak bahan organik dan air sedangkan
jumlah mineralnya lebih sedikit daripada gigi permanen.
15
Saliva merupakan sistem pertahanan utama dari host terhadap karies. Saliva berfungsi untuk membersihkan sisa makanan dan bakteri dari gigi, menyediakan buffer
untuk melawan produksi asam. Individu yang aliran salivanya menurun, kerentanan gigi terhadap karies akan meningkat.
16
2.2.2 Faktor Mikroorganisme
Plak gigi mempunyai peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies. Plak adalah suatu lapisan lunak terdiri dari kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak
di atas matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak
Universitas Sumatera Utara
dibersihkan. Mikroorganisme kariogenik utama penyebab karies adalah Streptococcus
mutans dan Streptococcus sobrinus yang merupakan mikroorganisme patogen, dapat berkolonisasi di permukaan gigi dan cepat menghasilkan asam dengan adanya plak. Asam
yang dihasilkannya akan menyebabkan pH dalam rongga mulut menjadi rendah dan terjadi demineralisasi enamel gigi. Pada anak yang mengalami ECC, jumlah
Streptococcus mutans selalu melebihi 30 dari flora plak dibanding 1 pada anak yang tidak mengalami ECC.
Bayi tidak lahir dengan bakteri oral, tetapi harus terinfeksi. Infeksi terjadi terutama melalui transmisi vertikal dari ibu dengan tindakan seperti menggunakan
mulut pada sendok bayi untuk memeriksa suhu makanan dan menggunakan sendok tersebut pada bayi.
2,8,15,16
2.2.3 Faktor Substrat Diet
Peranan diet pada pembentukan karies adalah penting dan ini tidak berbeda dengan ECC. Selain jenis makanan yang dikonsumsi, frekuensinya juga harus diperhatikan.
Kontak karbohidrat yang tinggi frekuensinya dan lama meningkatkan risiko karies pada permukaan gigi. S.mutans akan memetabolisme semua jenis karbohidrat tetapi paling
efisien memproduksi asam dari gula terutama sukrosa, selain itu kebiasaan mengonsumsi cairan yang mengandung karbohidrat yang dapat berfermentasi seperti jus, susu formula,
dapat meningkatkan risiko karies sehubungan dengan kontak antara gula dalam cairan dengan bakteri kariogenik pada gigi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang
banyak mengonsumsi karbohidrat terutama sukrosa cenderung mengalami kerusakan pada gigi, terutama kebiasaan pemberian nutrisi melalui botol pada bayi sampai tertidur dapat
meningkatkan risiko terjadinya ECC. Hal ini dikarenakan cairan yang masuk tidak tertelan dan akan tergenang di dalam mulut mengelilingi permukaan gigi dan proses
demineralisasi dapat terjadi, dan menurunnya laju saliva pada saat anak tertidur, akan memperburuk kebersihan rongga mulut anak.
2,15,17,18
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Waktu
Secara umum, karies dianggap sebagai penyakit kronis pada manusia yang berkembang dalam waktu beberapa bulan atau tahun. Lamanya waktu yang dibutuhkan
karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan.
15
2.3 Faktor Risiko ECC