Besaran sampel diperoleh dengan menggunakan rumus penaksiran proporsi populasi dengan ketelitian absolut:
Keterangan: d = Presisi absolute 10
Z = Skor ditentukan derajat kepercayaan confidence level adalah 95 P = Prakiraan proporsi populasi P = 52,7 dari penelitian di Jakarta
n = Besarnya sampel Besar sampel minimumnya sebesar 96 orang. Peneliti mengambil sampel sebanyak
160 orang untuk mendapatkan jumlah yang cukup untuk analisis data. Sampel penelitian ini dari Tk dan Puskesmas di Kecamatan Medan Barat. Tk yg
dipilih yaitu Tk Swasta Pertiwi, dan Tk Aisyiyah Busthanul Athfal untuk mewakili anak dengan sosial ekonomi tinggi, sedangkan untuk Puskesmas yaitu Puskesmas Glugur Kota
mewakili anak dengan sosial ekonomi rendah. Kriteria Inklusi:
1. Anak yang gigi pertamanya sudah erupsi sempurna 2. Keadaaan umum anak baik
3. Gigi tidak berjejal Kriteria Eksklusi:
1. Anak yang tidak mendapatkan persetujuan dari orang tua 2. Anak yang menolak untuk diperiksa
3.4 Variabel-variabel Penelitian
a. Variabel terikatdependen : prevalensi ECC, prevalensi S-ECC, pengalaman ECC b. Variabel faktor risiko :ekonomi orang tua, perilaku diet, perilaku membersihkan
gigi, dan indeks kebersihan rongga mulut � =
Z
1−α 2 ⁄
2
P 1 − P
d
2
Universitas Sumatera Utara
3.5 Definisi Operasional
a. Prevalensi ECC adalah jumlah anak usia 12-36 bulan yang memiliki kriteria terdapatnya satu atau lebih kerusakan berupa lesi kavitas maupun non kavitas,
kehilangan gigi karena kerusakan, atau adanya permukaan tambalan gigi pada gigi desidui dibagi jumlah anak yang diperiksa.
b. Prevalensi S-ECC adalah jumlah anak usia 12-36 bulan yang memiliki kriteria terdapatnya satu atau lebih kerusakan berupa lesi kavitas, kehilangan gigi karena karies,
atau adanya tambalan pada permukaan halus vestibularoral pada gigi apa saja untuk anak usia dibawah 3 tahun. Untuk anak usia 3 tahun, S-ECC adalah pengalaman karies
defs pada permukaan halus labialpalatal gigi insisivus maksila, pengalaman karies pada permukaan halus dengan skor defs
≥ 4 dibagi dengan jumlah anak yang diteliti. c. Pengalaman ECC deft yaitu pengalaman ECC pada anak usia 12-36 bulan
yang memiliki kriteria: d : decayed = gigi yang mengalami karies kavitasnon kavitas.
e :extracted = gigi dengan lesi karies yang tidak dapat dirawat atau indikasi pencabutan. Gigi yang sudah dicabut sebelum diperiksa, tidak dapat dihitung sebagai extracted.
f : filling = gigi yang sudah ditambal karena karies. t : tooth
= merupakan satuan gigi desidui. d. Usia 12-36 bulan adalah usia sesuai penanggalan kelahiran yang berumur
diantara 12-36 bulan yang dihitung sampai pengambilan data dan memiliki minimal satu gigi desidui yang sudah erupsi sempurna.
e. Ibu adalah orang tua yang melahirkan anak. f. Definisi operasional faktor risiko:
- Cara ukur menggunakan teknik wawancara. - Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Definisi operasional sosial ekonomi orang tua
Variabel Definisi operasional
Hasil ukur Skala ukur
Pendidikan ibu Pendidikan formal terakhir yang tertinggi yang
ditamatkan oleh ibu responden - Pendidikan rendah tidak
sekolah, tamat SD 1 - - Pendidikan sedang tamat
SMP, tamat SMA 2 - Pendidikan tinggi tamat
diploma, tamat sarjana 3 Ordinal
Perekonomian orang tua
Perbandingan total pendapatan orang tua perbulan dalam satuan rupiah dibagi
jumlah anggota keluarga dengan pengeluaran rata-rata perkapita sebulan
BPS September 2011 - Perekonomian rendah
Rp. 880.000 perkapita 1 - Perekonomian tinggi
≥ Rp. 880.000 perkapita 2 Nominal
Tabel 2. Definisi operasional perilaku diet
Variabel Defenisi operasional
Hasil ukur Skala ukur
Jenis susu yang dikonsumsi
Susu yang pernah atau sedang dikonsumsi anak
- Susu botol saja dan atau ASI 6 bulan 1
- Susu botol + ASI 6 bulan 2 - ASI saja 3
Ordinal
Lama mengonsumsi
susu Lamanya anak mengonsumsi susu sejak
pertama sampai berhenti sekarang - = 3 tahun 1
- 1 – 2 tahun 2 - 1 tahun 3
Ordinal
Frekuensi mengonsumsi
susu sehari Banyaknya anak meminum susu dalam satu
hari - = 7 kali 1
- 3 – 6 kali 2 - 0 – 2 kali3
Ordinal
Durasi rata-rata menghabiskan
susu botol sekali minum
Lamanyadurasi anak rata-rata menghabiskan susu botolnya sekali minum
- 20 menit 1 -10–20 menit2
- 10 menit 3 Ordinal
Penggunaan susu sebagai
pengantar tidur anak
Memberikan anak minum susu sebelum tidur
- Selalu 1 - Kadang-kadang 2
- Jarang Tidak pernah 3 Ordinal
Melepaskan susu ASI
botol dari mulut anak
setelah tertidur Melepaskan susu ASIbotol setelah anak
tertidur - Tidak pernah 1
- Kadang-kadang 2 - Selalu 3
Ordinal
Frekuensi mengonsumsi
susu pada malam hari
Banyaknya anak meminum susu botolASI pada malam hari dihitung mulai anak tidur
malam sampai pagi hari - Selalu 1
- Kadang-kadang 2 - Jarang Tidak pernah 3
Ordinal
Universitas Sumatera Utara
Penambahan bahan pemanis
pada susu botol anak
Penambahan gula, madu atau pemanis lainnya pada susu anak
- Selalu 1 -Kadang-kadang 2
- Tidak pernah 3 Ordinal
Membersihkan gigi anak
setelah minum susu
Hal yang dilakukan orang tua setelah anaknya meminum susu seperti memberikan
anak air putih, membersihkan rongga mulut anak dengan kasa atau kapas basah, dll.
- Tidak pernah 1 - Kadang-kadang 2
- Selalu 3 Ordinal
Frekuensi mengonsumsi
minuman manis perhari
Memberikan pada anak minuman manis seperti teh manis, jus, sirup, dll yang dibuat
di dalam botol. - Selalu 1
- Kadang-kadang 2 - Tidak pernah 3
Ordinal Frekuensi
mengonsumsi makanan manis
perhari Banyaknya anak mengonsumsi makanan
dan atau minuman bergulamanis seperti biskuit, kue-kue manis, coklat, permen, dll
diantara jam makan dalam sehari -
≥ 6 - 7 kali seminggu setiap hari 1
- 4 – 5 kali seminggu 2 - Jarang1 – 3 kali seminggu 3
Ordinal Mengonsumsi
makanan padat dengan cara
mengemut Anak mengonsumsi makanan padat
nasibubur dengan cara mengemut - Ya 1
- Tidak 2 Ordinal
Nilai Total Maksimum 35
Kriteria perilaku diet: A. Baik
: nilai 28-35 B. Sedang
: nilai 19-27 C. Jelek
: nilai ≤ 18
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3: Definisi operasional perilaku membersihkan gigi
Variabel Definisi Operasional
Hasil Ukur Skala ukur
Usia anak ketika mulai menyikat
gigi Usia anak ketika pertama kali
menyikat gigi - Tidak pernah 1
- 2 - 3 tahun 2 - Sejak gigi pertama tumbuh
sampai usia 1 tahun 3 Ordinal
Pengawasan bantuan orang
tua Pengawasan bantuan orang tua
ketika anak menyikat gigi - Tidak pernah 1
- Kadang-kadang 2 - Selalu 3
Ordinal
Waktu anak menyikat gigi
Kapan saja anak menyikat gigi setiap harinya
- Tidak tentujawaban lain 1 - Setelah makan pagi sebelum
tidur malamsaat mandi 2 - Setelah makan pagi dan
sebelum tidur malam 3 Ordinal
Menyikat gigi anak dengan
pasta gigi Menggunakan pasta gigi setiap anak
menyikat gigi - Tidak pernah 1
- Kadang-kadang 2 - Selalu 3
Ordinal
Nilai Total Maksimum 12
Kriteria perilaku kebersihan rongga mulut: A. Baik
: nilai 10-12 B. Sedang
: nilai 7-9 C. Jelek
: nilai 0-6
g. Pengukuran Indeks Kebersihan Rongga Mulut Pada anak juga akan dilakukan pemeriksaan untuk melihat tingkat kebersihan
rongga mulut yang diukur dengan menggunakan indeks plak Green and Vermillion. Pengukuran dilakukan pada permukaan enam gigi yaitu 55, 61, 65, 75, 81, dan 85. Pada
penelitian ini pemilihan gigi indeks dimodifikasi yaitu jika gigi indeks belum erupsi maka pengukuran dapat dilakukan pada semua gigi pada anak yang berusia satu tahun dimana
gigi yang tumbuh masih gigi anterior, atau jika gigi indeks hilang, maka pengukuran dapat dilakukan pada gigi sebelahnya.
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran untuk gigi 61 dan 81 dilakukan pada permukaan labial, gigi 55 dan 65 pada permukaan bukal, dan gigi 75 dan 85 pada permukaan lingual. Pemeriksaan
dilakukan dengan menempatkan sonde pada 13 insisal atau oklusal gigi dan kemudian digerakkan ke arah 13 gingival.
Plak diberi skor sebagai berikut : • Skor 0 : tidak ada plak pada gigi.
• Skor 1 : plak menutupi 13 permukaan gigi. • Skor 2 : plak menutupi lebih dari 13 namun kurang dari 23 permukaan gigi.
• Skor 3 : plak menutupi lebih dari 23 permukaan tengah gigi.
Hasil pengukuran dinyatakan dengan skor yaitu jumlah skor dibagi jumlah gigi yang diperiksa. Kriteria kebersihan rongga mulut adalah:
• Indeks plak 1 : kebersihan mulut baik • Indeks plak 2 : kebersihan mulut sedang
• Indeks plak 2-3 : kebersihan mulut buruk
3.6 Alat dan Bahan Penelitian