Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Etnobotani Tumbuhan Obat Tumbuhan Obat

3 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengetahuan masyarakat Angkola terhadap pemanfaatan tumbuhan sebagai obat-obatan tradisional. 2. Jenis-jenis tumbuhan apakah yang digunakan sebagai obat tradisional pada masyarakat Angkola di kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah : 1. Menginventarisasi tumbuh-tumbuhan sebagai bahan obat tradisional oleh masyarakat Angkola di kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru 2. Menganalisis nilai guna pemanfaatan setiap jenis tumbuhan, dan nilai guna relatif setiap nara sumber. 3. Menganalisis indeks kepentingan budaya Index of Cultural Significance . 4. Menganalisis degradasi pengetahuan yang terjadi pada suatu kelompok masyarakat atau etnik.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah : 1. Masukan kepada masyarakat agar mengetahui informasi tentang jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat Angkola di kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru. 2. Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat- obatan secara alami, serta memberikan informasi tentang degradasi pengetahuan dan kepentingan budaya yang terjadi dimasyarakat suku Angkola. 3. Bahan literatur tambahan dalam pengobatan suatu penyakit bagi masyarakat. Universitas Sumatera Utara 4 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Etnobotani Tumbuhan Obat

Etnobotani didefenisikan sebagai suatu studi yang menjelaskan hubungan antara manusia dengan tumbuh-tumbuhan yang secara keseluruhan menggambarkan peran dan fungsi tumbuhan dalam suatu budaya. Studi etnobotani tidak hanya mengenai data botani taksonomis saja, tetapi juga menyangkut pengetahuan botani tradisional yang dimiliki masyarakat setempat Dharmono, 2007. Etnobotani tumbuhan obat merupakan salah satu bentuk interaksi antara masyarakat dengan lingkungan alamnya. Interaksi pada setiap suku memiliki karakteristik tersendiri dan bergantung pada karakteristik wilayah dan potensi kekayaan tumbuhan yang ada. Pengkajian tumbuhan obat menurut etnobotani suku tertentu dimaksudkan untuk mendokumentasikan potensi sumberdaya tumbuhan obat dan merupakan upaya untuk mengembangkan dan melestarikannya Hastuti et al, 2002.

2.2. Tumbuhan Obat

Pengertian Obat menurut PerMenKes RI. No.949MenKesPerVI2000, adalah sediaan atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologis atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, pengingkatan kesehatan, dan kontrasepsi. Menurut UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sariaan galenik atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun Universitas Sumatera Utara 5 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Menurut Zein 2005, sediaan obat tradisional yang digunakan masyarakat saat ini disebut dengan Herbal Medice atau Fitofarmaka. Tumbuhan obat mempunyai khasiat yang bekerja sebagai antioksidan, antiradang, analgesik, dan lain-lain, mengarah pada penyembuhan suatu penyakit. Hal ini tidak terlepas dari adanya kandungan bahan kimia tumbuhan obat yang berasal dari metabolisme sekunder. Setiap tumbuhan menghasilkan bermacam- macam senyawa kimia yang merupakan bagian dari proses normal dalam tumbuhan Andrianto, 2011. Menurut Widyaningrum 2011, beberapa jenis tumbuhan yang diketahui mempunyai kandungan bahan kimia dan khasiat tumbuhan obat dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut : Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU No Nama Ilmiah Nama Tumbuhan Bahan Kimia Khasiat Mengobati Penyakit 1 Aloe vera L. Lidah buaya Aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloeemodin, aloenin, aloesin. Sakit kepala, sembelit, kejang pada anak, batuk, kencing manis, peluruh haid, dan penyubur rambut. 2 Apium graveolens L. Seledri Protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B1, dan C, serta apiin. Hipertensi, sakit maag, reumatik. 3 Curcuma longa L. Kunyit Kurkumin, desmotoksikumin, bisdesmetoksikurkumin, minyak atsiri yaitu keton sesquiterpen, turmeron, tumeon, zingiberin, feladren, sabinen, borneol, dan sineil, lemak, karbohidrat, protein, pati, vitamin C, dan garam mineral. Diabetes mellitus, tifus, usus buntu, disentri, sakit keputihan, haid tidak lancer, memperlancar ASI, amandel. 4 Curcuma xanthorhiza Roxb Temulawak Curcumin, minyak atsiri yaitu kamfer, sikloisopren, nirsen, p-tolil metil karbinol, dan xanthorhiza. Limfa, sakit ginjal, asma, sakit kepala, maag, sakit perut pada waktu haid, memperbanyak ASI, sembelit, kurang nafsu makan. 5 Datura metel L . Kecubung Hiosin, c-oksalat, zat lemak, atropine, dan skopolamin. Asma, rematik, sakit pinggang, , pegel linu, bisul, dan eksem. 6 Guazuma ulmifolia Lamk Jati Belanda Tanin, lendir, zat pahit, dan damar. Sakit perut, kegemukan. 7. Morinda citrifolia L . Mengkudu Morindadiol, morindone, morindin, damnacanthal, metal asetil, asam kapril, dan sorandiol. Hipertensi, sakit kuning, demam, batuk, sakit perut. 8. Orthosiphon aristatus Miq Kumis Kucing Orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, dan myoinositol. Infeksi ginjal, infeksi kandung kemih, kencing batu, encok, peluru air seni, menghilangkan panas. 9 Phaseolus radiates L. Kacang Hijau Saponin, flavonoida, dan polifenol. Beri-beri, demam nifas, pelancar air seni, jantung lemah, dan kurang darah. 10 Psidium guajava L . Jambu biji Tanin, minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin, dan vitamin. Diabetes mellitus, maag, diare, masuk angin, beser, sariawan, sakit kulit, luka baru. Tabel 2.1. Kandungan Bahan Kimia Tumbuhan Obat Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

2.3. Potensi Tumbuhan Obat Sumatera Utara