DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sudah sejak lama nenek moyang bangsa kita mengenal berbagai jenis tumbuhan yang mereka gunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang mereka derita. Cara
pengobatan ini kemudian dipraktekkan secara turun temurun dan menjadi tradisi yang khas di setiap daerah dan suku di Indonesia. Kekhasan ini selain disebabkan
perbedaan kondisi alam terutama vegetasi di masing-masing wilayah juga disebabkan perbedaan falsafah budaya yang melatarbelakanginya.
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam penyediaan bahan baku tumbuhan obat karena sumberdaya tersebut tersimpan di dalam hutan dan belum
termanfaatkan dengan baik. Kekayaan alam tumbuhan obat Indonesia terdiri atas 30.000 jenis tumbuhan dari total 40.000 jenis tumbuhan di dunia, dimana 940 jenis
diantaranya merupakan tumbuhan berkhasiat obat. Dari Sekian banyak jenis tumbuhan obat, baru 20-22 yang dibudidayakan, sedangkan sekitar 78 diperoleh
melalui pengambilan langsung ekplorasi dari hutan Nugroho, 2010. Kecenderungan masyarakat menggunakan bahan-bahan yang berasal dari
tumbuhan obat terus meningkat. Produk berbahan baku yang berasal dari tumbuhan dinilai relatif lebih aman dan ramah lingkungan dibanding dengan produk berbahan
aktif kimia Balfas Willis, 2009. Perkembangan terakhir
menunjukkan, peningkatan permintaan akan produk tumbuhan obat tidak hanya sebatas peningkatan
kuantitas tumbuhan yang telah biasa digunakan tetapi berkembang kearah bertambahnya jenis tanaman yang digunakan dan ragam produk yang dihasilkan.
Sebahagian besar bahan baku obat yang berasal dari tumbuhan dipanen secara langsung dari alam Pribadi, 2009
Universitas Sumatera Utara
2
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
Manusia tidak lepas dari pengaruh alam sekitarnya, terutama faktor lingkungan yang berkaitan dengan tumbuhan. Sehubungan dengan peranan tumbuhan
yang berperan secara langsung misalnya untuk bahan pangan, papan, sandang, obat- obatan dan sebagainya, tetapi juga ada yang berperan secara tidak langsung dan
umumnya berkaitan dengan upacara adat atau ritual yang berkaitan dengan aktifitas sosial masyarakat setempat Munawaroh Purwanto, 2000.
Pengumpulan informasi mengenai sumberdaya nabati di kawasan Sumatera terus dilakukan, mengingat keanekaragaman flora di kawasan ini. Selama ini
informasi mengenai sumberdaya tumbuhan ini sering dijadikan bahan dalam pengembangan jenis-jenis yang bernilai ekonomi tinggi ataupun sebagai sumber
komponen bioaktif yang sangat penting dalam dunia modern. Masyarakat tradisional dan modern hingga saat ini masih banyak menggunakan obat tradisional yang
bersumber dari alam dan sebagian dari tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan obat potensial Munawaroh Purwanto, 2000.
Kelompok etnik tradisional di Indonesia mempunyai ciri-ciri dan jati diri budaya suku yang sudah jelas terdefenisi, sehingga diduga kemungkinan besar
persepsi dan konsepsi masyarakat terhadap sumberdaya nabati di lingkungannya berbeda, termasuk dalam pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional Kuntorini,
2005. Budaya masyarakat suku Angkola yang tinggal di kecamatan
Padangsidimpuan Hutaimbaru dikenal beberapa jenis tumbuhan obat yang biasa digunakan untuk mengobati beberapa jenis penyakit. Cara pengobatan ini sampai
sekarang masih dipraktekkan terutama oleh masyarakat kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru. Selain itu, sebahagian tumbuhan obat juga digunakan untuk upacara-
upacara adat suku Angkola. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk dapat menggali dan mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat
dalam upaya pelestarian tumbuhan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
1.2. Perumusan Masalah